Arazey Ivanka seorang mahasiswi kedokteran yang saat ini berada di semester lima, tengah menjalani masa magang disebuah rumah sakit terbesar dikota nya
Semuanya berjalan begitu lancar, sampai saat ia mendapatkan seorang pasien pria dengan usia matang yang saat itu tengah terluka parah. Dari situlah kehidupan dizona nyaman nya berubah menjadi lebih menyeramkan dan lebih terkekang
•Jika ada kesamaan judul cerita, cover, atau nama mohon dimaklumi
•Ikuti kisahnya hanya disini.. Happy reading🫂👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-26-
"Bagaimana dengan para detektif itu, Bram?" tanya Grey yang baru saja turun dari mobil nya
Benar apa yang diucapkan pria itu di sambungan telpon sore tadi, kini tepat pukul 1 malam Grey telah sampai di salah satu hutan terlarang yang menjadi tempat transaksi penyeludupan senjata berlangsung
Terdengar helaan nafas berat yang berasal dari Bram dan berhasil membuat kedua alis Grey bertaut bingung
"Para detektif itu menghilang dan didalam sana hanya tersisa beberapa barang bawaan nya"
"Siall! Sepertinya ada yang tidak beres dengan hutan ini!" pekik Grey seraya hendak melangkah
Tetapi dengan cepat Bram menghentikan langkah Grey, mencegahnya untuk masuk kehutan itu. "Jangan boss, anda masih sakit bagaimana jika ada jebakan?!"
"Kau lupa siapa aku, Bram?" ucap dingin Grey dan menyingkirkan tubuh Bram yang menghalangi jalan nya
"Tidak boss, hanya saja wajah anda sangat pucat. Saya--"
"Kau takut? Jika takut lebih baik tunggu didalam mobil!" potong tegas Grey dan langsung melangkah cepat
Grey tetap lah Grey, pria berdarah dingin yang tak kenal takut dan tak kenal ampun. Walaupun kondisi tubuhnya sangat tidak mendukung, tetapi saat ini ada orang yang ingin bermain-main dengan nya
Tentu Grey tidak akan sungkan untuk meladeni nya. Hingga kini langkah besarnya itu terhenti tepat dimana barang-barang para detektif berceceran serta para mafioso yang ia kirim untuk menyelidiki kasus ini yang tengah berjejer rapih
"Boss" sapa salah satu mafioso yang kini berada disamping Grey
"Katakan!"
"Kami menemukan jejak kaki yang mengarah pada bukit disebrang sana, serta--". Mafioso itu menghentikan ucapannya lalu menarik kasar seorang pria yang terlihat begitu pasrah kehadapan Grey
"Kami menemukan pria ini dijalan masuk menuju hutan ini, Boss" lanjut sang mafioso
Seketika tatapan tajam Grey yang penuh dengan intimidasi langsung tertuju pada pria dibawah nya
"Kau sudah mengecek siapa orang ini? Bagaimana jika penduduk di desa sebrang?" tutur dingin Grey pada mafioso nya
"Mereka menemukan walkie talkie di kantong pria ini boss, dan walkie talkie ini terhubung dengan radius 50KM dari sini" jelas Bram yang baru saja sampai
Bram pun menyodorkan walkie talkie tersebut dihadapan Grey yang langsung diterima oleh pria itu. "Siall!" desis geram Grey dengan rahang mengeras nya
Sedetik kemudian tiba-tiba terdengar suara tembakan dimana peluru tersebut langsung tertuju pada mafioso disamping Grey
Seketika tubuh mafioso itu ambruk di iringi dengan segerombolan orang yang mendekati mereka dengan senjata ditangan masing-masing
Menembaki para mafioso tersebut hingga beberapa dari mereka yang belum siap, seketika langsung tumbang
"MERUNDUK!" teriak tegas Grey
Sontak para mafioso dan bodyguard nya pun langsung mengikuti perintah Grey seraya mencoba menghindari peluru tersebut
Membalas tembakan itu dengan senjata yang mereka bawa, dan tak lupa Grey pun ikut menembak karena disaku nya memang selalu tersedia pistol
"Siall!" desis marah Grey kala melihat semakin banyak gerombolan orang-orang berjubah hitam itu
Dorr!
Satu tembakan tepat melewati bahu Grey dimana kulitnya tergores peluru tersebut yang membuatnya memekik pelan
"Boss!"
"Foot!" teriak Grey menimpali ke khawatiran para bawahan nya
Mendengar hal itu para mafioso dan bodyguard Grey pun langsung kembali terfokus dan menembaki kaki para musuh yang semakin bertambah
"Good! Continue!" seru bangga Grey kemudian langsung berpindah posisi. Grey benar-benar tidak memperdulikan punggung nya yang saat ini terus mengeluarkan darah
Suara baku hantam antar sesama senjata terdengar begitu menggema dihutan itu, membangunkan para hewan yang tengah tertidur lelap. Hingga tiba-tiba gas air mata dilemparkan pada kerumunan oleh seseorang yang kini berdiri diatas batu besar
Menatap tajam kearah orang tersebut seraya mengibaskan tangan nya, Grey mencoba menajamkan pengelihatan nya. Seketika rahangnya langsung mengeras sempurna kala melihat wajah orang tersebut
"Antonio!" pekik Grey dengan tangan terkepalnya
Antonio--kini pria itu melompat dari atas batu besar itu dan mendarat tepat dihadapan Grey
"Malam yang sangat indah 'bukan, Mr.Grey?" ucap Antonio di iringi kekehan pelan nya
Tentu seharusnya kalian tidak asing lagi dengan nama ini, dimana Antonio Graham adalah seorang pengusaha muda yang sempat mengundang Grey ke acara pestanya beberapa waktu lalu
"Apa yang kau lakukan sialan!" hardik Grey penuh amarah
"Seharusnya anda sudah tau tentang saya, Mr.Grey" jawab santai Antonio
"Jadi benar?!". Antonio pun mengangguk dengan begitu arogan saat mendengar ucapan Grey
Terkekeh remeh lalu Grey menepuk-nepuk pipi Antonio penuh celaan. "Saya tidak menyangka anda bisa selicik ini, Mr.Antonio!"
Antonio pun menanggapi ucapan Grey dengan tawanya yang begitu memekik hingga tatapan penuh kebencian nya langsung tertuju pada Grey
"Bagaimana? Kali ini berapa kerugian anda, Mr.Grey?"
Menarik geram kerah jaket yang digunakan oleh Antonio, lantas Grey langsung mendapatkan todongan senjata dari bawahan Antonio
Bram yang melihat itu tak mau kalah, dirinya pun langsung menodongkan pistolnya tepat di pelipis Antonio
"Kerugian seperti apapun tidak akan membuat saya jatuh miskin" tekan Grey dengan seringai remehnya
Mendengar hal itu, Antonio sangat geram dan langsung menghempaskan tangan Grey dari kerah jaketnya hingga kini tubuhnya mundur beberapa langkah
"Berikan kekuasaan Dark Scales padaku atau gadismu jadi taruhan nya!"
Seketika seringai Grey luntur begitu saja digantikan dengan tatapan mematikan nya kala mendengar ucapan Antonio yang tertuju pada Arazey
"Apa maksud anda?" tutur dingin Grey
Antonio pun langsung melemparkan lembaran foto-foto Arazey yang tengah melakukan kegiatan nya didalam rumah sakit atau ditempat umum
"Siall! Kau mengutit gadisku?!" marah Grey meremat foto tersebut
Seringai pun langsung muncul dibibir Antonio yang membuat Grey semakin geram
"Seharusnya dark scales tidak sebanding dengan gadismu 'bukan?"
Dark Scales merupakan mafia bersindikat tertinggi didunia yang dipimpin dan dibangun oleh Grey tanpa campur tangan orang lain
"Tentu dark scales lebih penting daripada gadisku" jawab santai Grey dan melemparkan kembali foto-foto itu
Sempat terdiam tidak menyangka, tetapi Antonio malah terkekeh karena ia yakin ini hanya tipuan Grey
"Jadi gadismu tidak berarti apa-apa?"
"Tentu tidak, dia bukan istriku hanya gadis mainan ku"
"Wah sangat mengejutkan, sepertinya nona Arazey disebrang sana juga sangat terkejut mendengar hal ini" tutur Antonio seraya menunjukkan handphone
Mata Grey pun langsung membola kala melihat panggilan antara Antonio dan Arazey yang tengah berlangsung. Secepat kilat Antonio langsung mematikan panggilan tersebut dan tertawa keras
"Destroy it!" pekik marah Grey. Sedetik kemudian suara tembakan langsung kembali terdengar, dan tentu saja saat ini para mafioso itu tengah menembaki anak buah Antonio yang sedang lengah
Begitupun dengan Grey yang sudah melesatkan dua peluru pada bagian jantung Antonio. "Sampah!" hardik Grey menatap remeh tubuh tidak bernyawa Antonio
"Bram, bereskan semua. Aku kembali duluan!"
"Siap boss!"
...----------------...
Seeyou next part readers
Jangan lupa dukungan nya biar author semangat😍
Berikan juga vote dan gift nya hihi😉
anAk gadis orang
udh panggil honey"🤭😂