NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Mafia

Dendam & Cinta Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Caesarikai

Lima tahun lalu, Liliane Lakovelli kehilangan segalanya ketika Kian Marchetti—pria yang dicintainya—menembak mati ayahnya. Dikhianati, ia melarikan diri ke Jepang, mengganti identitas, dan diam-diam membesarkan putra mereka, Kin.

Kini, takdir mempertemukan mereka kembali. Kian tak menyadari bahwa wanita di balik restoran Italia yang menarik perhatiannya adalah Liliane. Namun, pertemuan mereka bukan hanya tentang cinta yang tersisa, tetapi juga dendam dan rahasia kelam yang belum terungkap.

Saat kebenaran terkuak, masa lalu menuntut balas. Di antara cinta dan bahaya, Kian dan Liliane harus memilih: saling menghancurkan atau bertahan bersama dalam permainan yang bisa membinasakan mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caesarikai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Notte d'Oro

"Ossobuco alla Milanese dan Margherita Pizza." Dua menu itu menarik perhatian Kian. Ia ingin menyicip rasanya, lantaran itu merupakan makanan kesukaan Kian.

Selama ini, tak ada yang menandingi rasa dua makanan itu selain masakan Georgina—ibunya, dan Liliane. Kian pun tertarik untuk mencobanya.

Di hadapan Kian, ada Adam dan Ashley yang memperhatikan Kian dalam diam. Bahkan saat pesanan mereka datang dan Kian mulai menyuap makanannya, Adam dan Ashley masih juga diam.

"Enak!" Kian hampir memekik saking antusiasnya.

Dan sebuah senyuman terbit di wajah Ashley. Ini kali pertamanya Kian bisa merasa tertarik lagi dengan masakan Italia, setelah kejadian lima tahun lalu itu. Bahkan saat Kian mengalami mual dan muntah berkepanjangan, hanya sushi yang dapat diterima oleh perutnya.

"Kalian makanlah juga," ajak Kian pada Adam dan Ashley. Jika seperti ini, Kian memang tampak hangat dan manusiawi.

Mereka tidak menyadari bahwa ada seorang anak lelaki yang menyelinap masuk ke ruang VIP, karena merasa bosan menunggu di ruangan ibunya. Ia berjalan menghampiri meja Kian untuk mencari teman berbincang.

"Ciao¹, Signore!" sapanya dengan bahasa Italia yang terdengar fasih.

Ketiga orang dewasa di meja itu terkejut. Mereka serempak menoleh pada anak laki-laki yang berdiri di samping Kian. Wajahnya terlihat sekali perpaduan antara ras Eropa dan Asia. Kulitnya kuning langsat seperti kulit orang Jepang, rambutnya berwarna brunette, matanya berwarna hazel, namun alis, bibir, hidung, dan seluruh postur tubuhnya terutama rahangnya yang tegas benar-benar menunjukkan bahwa ia keturunan Eropa.

"Kau bisa berbahasa Italia?" tanya Kian yang merasa takjub.

Anak lelaki itu tersenyum dan mengangguk dengan semangat. "Mommy-ku bilang, Daddy orang Italia seperti Grandpa. Aku juga tertarik dengan sejarah Italia, jadi untuk membaca buku-buku sejarah, aku perlu belajar bahasa Italia lebih dulu."

"Wah, itu bagus. Siapa namamu? Kemarilah, duduk di sini." Ajak Kian seraya menepuk bangku kosong di sebelahnya.

Anak itu mengangguk dan segera mendaratkan pantatnya di sana. "Nama Jepang-ku, Kin. Namamu siapa, Signore?"

"Namaku Kian. Panggil saja Paman Kian. Senang berkenalan denganmu, Kin." Ujar Kian dengan senyumannya. Ia tampak sangat ramah dengan Kin hingga membuat Adam dan Ashley terheran-heran.

"Nama kita mirip sekali, Paman Kian." Ujar Kin seraya menunjukkan deretan giginya.

"Lalu, siapakah mereka?" tanya Kin yang menatap Adam dan Ashley secara bergantian.

Kian ikut melihat. "Mereka teman-temanku. Ini Paman Adam dan ini Bibi Ashley." Jelas Kian seraya menunjuk Adam dan Ashley.

Sementara itu, pasangan suami istri tersebut melambaikan tangannya untuk menyapa Kin. "Ciao!"

"Ciao, Paman dan Bibi!" balas Kin dengan riang.

"Kau sudah makan?" tanya Kian berbasa basi.

Kin mengangguk. "Aku memakan makanan yang sama denganmu, Paman. Bukankah Margherita Pizza buatan Mommy sangat enak?"

Kian tampak terkejut. "Ini ibumu yang membuatnya? Apakah ibumu koki di sini?"

"Kurasa begitu," ucap Kin dengan cepat.

"Jadi, kau sudah fasih berbahasa Italia?" Kian kembali membahas obrolan pertama mereka.

"Ya, ibuku yang mengajariku langsung. Di hari Minggu, aku hanya boleh berbincang dengannya menggunakan bahasa Italia. Jika aku tak sengaja menggunakan bahasa Jepang atau bahasa Inggris, aku tidak akan mendapat jatah es krimku." Jawab Kin dengan jujur.

Kian meringis kecil. "Apakah ibumu semenyeramkan itu?"

"Tentu saja. Ia membesarkanku seorang diri, ah tidak ... meski ada Ayah Ryuu, tapi aku tahu Mommy cukup kesulitan dengan keberadaanku. Jadi, aku tidak mau membuatnya marah, karena itu bisa membuatnya berubah seperti Maleficent." Ungkap Kin dengan nada putus asa.

Mendengar itu, sontak saja tawa Kian meledak. Ia tak bisa menahannya lagi. Kin benar-benar anak yang lucu dan menyenangkan. "Wah, sepertinya ibumu cukup menyiksa batinmu."

Kian menyesap anggurnya untuk menghilangkan tawanya yang tertinggal.

Namun, tiba-tiba Kin berujar. "Tapi, Paman. Mommy-ku sangat cantik dan baik hati. Ia juga ramah, meski terkadang tidak ramah denganku. Aku sangat mencintai Mommy dan aku juga tahu Mommy sangat mencintaiku. Apakah kau mau mencoba berkenalan dengannya?"

Kian yang sedang minum menjadi tersedak, karena tawaran Kin. Ia terbatuk beberapa kali, hingga Adam menyodorkan air mineral padanya. "Ah, ya? Apa yang barusan kau tanyakan?"

"Apakah kau single, Paman? Mommy-ku single, dan kurasa sangat cocok denganmu." Ucap Kin dengan wajahnya yang amat polos itu.

"Wah, benarkah? Aku masih belum memikirkan pasangan untuk saat ini. Tapi mungkin suatu saat nanti akan kupikirkan." Kian mencoba menolak tawaran Kin dengan berhati-hati, takut menyinggung perasaan anak kecil itu.

Kin menghela napasnya seraya menunduk sedih. "Baiklah. Padahal kau adalah kriteria Mommy sekali, tapi tak apa ... semua adalah keputusanmu dan aku menghormatinya."

"Ngomong-ngomong, apa yang kau ketahui tentang Italia?" Kian berusaha mengganti topik pembicaraan mereka.

Kin nampak mengetukkan jari telunjuk pada dagunya, ia sedang berpikir. "Aku membaca sejarahnya dari Italia Kuno, kemudian abad pertengahan di masa Italia terpecah. Lalu, penyatuan Italia kembali pada tahun 1861, Italia pada masa perang dunia, dan Italia di masa kini republik dan Uni Eropa."

Kian merasa sangat takjub dengan jawaban Kin. Itu meringkas hampir keseluruhan sejarah tentang Italia. "Kau membaca semuanya?"

Gelengan kepala Kin yang menjawabnya. "Tidak secara keseluruhan. Aku baru bisa lancar membaca di tahun ini, tapi aku sudah tertarik dengan sejarah Italia sejak tahun lalu. Mommy yang membacakannya untukku dan menceritakannya dengan mengubah bahasa agar mudah untuk aku pahami."

Baru saja Kian akan merespon lagi, namun seseorang tiba-tiba datang menghampiri mereka.

"Selamat sore, Tuan. Maaf mengganggu waktunya. Aku harus membawa Kin pergi, karena sudah waktunya untuk pulang dan beristirahat." Ucap seorang pria Jepang berpakaian chef.

Kian menoleh pada Kin. "Kau mengenalnya?" tanyanya seraya menunjuk pria Jepang itu.

Kin mengangguk. "Ini Ayah Ryuu yang tadi kuceritakan."

"Ah, baiklah kalau begitu. Kau boleh pulang dengannya. Selamat beristirahat, Kin!" ucap Kian dengan tulus.

Kin menjulurkan kedua tangannya pada Ryuu, meminta untuk digendong. "Ayah Ryuu, tolong jangan katakan apapun pada Mommy, oke? Aku berjanji tidak akan menyelinap lagi."

Ryuu tampak tersenyum tipis dan mengangguk. "Kau tidak boleh mengingkarinya."

Kemudian Ryuu mengalihkan pandangannya pada Kian, Adam dan Ashley yang masih ada di meja tersebut. "Terimakasih telah menjaga Kin. Mohon maaf apabila Kin mengganggu waktu kalian. Aku pamit undur diri. Selamat sore." Ryuu membungkukkan badannya dan berlalu pergi dengan membawa Kin yang masih ada di gendongannya.

"Selamat tinggal, Paman Kian! Kita harus bertemu lagi!" seru Kin sebelum tubuhnya menghilang di balik pintu ruangan.

Adam masih memandangi Kian yang sama sekali tidak melepaskan pandangannya dari Kin hingga anak kecil itu tak lagi terlihat. "Apakah Signore tertarik dengan Kin?" tanya Adam berhati-hati, takut menyinggung.

Kian berbalik dan tersenyum tipis. "Dia mengingatkanku denganku saat masih seusianya."[]

***

¹Ciao : sapaan informal dalam bahasa Italia yang digunakan untuk "halo" dan "selamat tinggal".

1
kalea rizuky
q ksih hadiah bunga
Caesarikai: Halo, Teman Kai! Terimakasih untuk hadiahnya ya🫶🏻 Have a good day✨
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donkk bagus bgt loh novel mu
Caesarikai: Halo! Terimakasih telah ikut serta dalam keseruan kisah Kian dan Liliane, ya🙌🏻✨ Mohon ditunggu untuk update selanjutnya, karena cerita akan update setiap harinya😉
total 1 replies
kalea rizuky
novel keren kok g ada like
kalea rizuky
seru
kalea rizuky
penulisannya rapi
Erma Wati
ceritanya menarik
Caesarikai: Halo! Terimakasih telah ikut serta dalam keseruan kisah Kian dan Liliane, ya🙌🏻✨
total 1 replies
putrie_07
y ampunnnn kasihannn
seruny......
putrie_07
huaaa😭😭😭😭
nyesel klo g baca karya ini
Caesarikai: Halo! Terimakasih sudah mampir untuk ikut serta dalam keseruan kisah Kian dan Liliane🙌🏻✨
total 1 replies
putrie_07
/Cry/😭😭😭😭😭😭😭😭sesak
putrie_07
pnasaran/Tongue//Tongue//Tongue/
putrie_07
👍👍👍👍
Gadiscantik27
Siang, kak. Boleh minta support baliknya ke ceritaku☺☺ Cinta Terlarang 🚫
Caesarikai: Halo, siang juga cantik! Tentu saja boleh ...🙌🏻
total 1 replies
Mưa buồn
Ga sabar buat kelanjutannya!
Caesarikai: Haloo ... terimakasih ya sudah membaca cerita ini! Dendam & Cinta Tuan Mafia akan update setiap harinya, mohon ditunggu ya ...😉✨
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!