Boleh dibaca selama puasa ya...
Orang bilang, berhubungan dengan pria atau wanita selain pasangan kita bisa membangkitkan lagi gairah seksual.
Dua tahun terasa hambar bagi hubungan Allasca dan Pingkan. Hingga, ide gila Pingkan membawa mereka ke sebuah villa dan melakukan pertukaran pasangan.
Open marriage, Allasca tak habis pikir dengan usulan ekstrem yang dicetuskan Istrinya. Meski menolak, Allasca dibuat tak berkutik setelah tahu jika partner pasangan terbukanya tidak lain dan tidak bukan adalah Viera; adik angkatnya.
ALLASCA RICK RAIN, pewaris tahta pertama Tuan Sky Rain. Menjadi CEO di usia muda bahkan terbilang sukses sedari masih belasan tahun usianya.
Perfect CEO, gelar yang disematkan padanya selama hampir satu dekade. Sayangnya, tak ada manusia yang sempurna, bukan?
Sebab di balik kesempurnaan yang dilihat orang-orang selama ini, ada cukup banyak permasalahan pelik yang tidak orang tahu.
Selain mengidap automysophobia, Allasca juga memiliki permasalahan less desire.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
APC 014
Allasca kembali keluar, di sana Hangga sudah mengamuk, memecahkan beberapa keramik kotak di sisi-sisi lift. Bahkan menendang tong sampah hingga keluar semua isinya.
"Apa-apaan ini?!" Hangga Laksamana; aktor tampan yang namanya tak pernah tenggelam.
Saat ini, aktor itu sudah menjadi manager produksi sekaligus duta dari production house X-meria, di mana PH tersebut juga masih berada dibawah pengawasan Allasca dan berada di salah satu lantai gedung ini.
Sejak kecil Hangga dan Allasca berteman akrab layaknya saudara, bahkan menjadi ipar sedari usia 27, tepatnya di dua tahun silam saat Allasca menjadikan Pingkan istri.
Satu bulan lagi, Allasca dan Hangga yang memiliki tahun, tanggal, bahkan bulan lahir yang sama, keduanya akan menginjak usia matang yang ke 29 tahun bersama-sama.
Biasanya, Pingkan akan merayakan hari ulang tahun mereka berdua secara bersamaan. Dan hari ini, Hangga justru mendengar berita lamaran Allasca teruntuk Viera.
"Kau mengkhianati Pingkan?" Abang mana yang tidak murka melihat adik iparnya berkhianat secara terang-terangan. "Apa begini caramu menjadi sahabat, Allasca?!"
"Kita bisa bicara baik-baik." Nick menghalau tubuh tinggi Hangga, setidaknya supaya tak menyakiti Allasca atau malah sebaliknya.
"Tidak ada lagi kata baik-baik." Hangga menatap nyalang Allasca yang masih sibuk berdiam diri di ujung sana. "Kamu sudah pernah berjanji padaku. Kau tidak akan pernah mengkhianati adikku. Dan sekarang apa, kau melamar adik angkat mu!"
"Enough," Nick menyela, "kita masih bisa bicarakan dengan kepala dingin atau kau yang akan menyesal!" peringatnya lagi.
Hangga terkekeh meremehkan. "Aku menyesal dengan perbuatannya?" katanya.
Nick berbisik. "Apa kau akan percaya kalau aku bilang, Allasca memergoki perselingkuhan Pingkan lebih dulu?"
"Apa?" Hangga tercengang detik itu pula, ia lantas memandang Allasca dengan raut yang memulai kalimat tanya. Sementara Allasca masih hanya diam dengan wajah tenang.
"Kita bisa bicarakan baik-baik. Semua tidak terjadi begitu saja. Pasti ada sebab kenapa Allasca melakukan itu."
"Jangan macam-macam, Nick!"
Hangga raih kerah dengan dasi Nick, bahkan tak sengaja tarikan itu melonggarkan dasi dan merusak satu anak kancing di ujung paling atas kemeja putih Nick.
"Nama Laksamana dipertaruhkan di sini!!"
"Aku tahu!" sergah Nick. "Tapi, alangkah baiknya kamu ikut masuk dengan ku."
Nick merangkul pundak Hangga, agaknya kali ini Hangga sedikit luruh, lelaki itu hanya diam menahan amarah meski Nick membawanya ke ruangan Allasca. Dan saat itu juga, Allasca menyusul kedua sahabatnya masuk ruangan CEO miliknya.
"Jelaskan apa yang terjadi!" Hangga lekas mendorong dada bidang Allasca. Ia masih kesal dengan live streaming lamaran Allasca teruntuk Viera, jujur saja. "Aku bisa membunuhmu asal kau tahu!!"
Allasca sudah mulai sesak napas. Dia yakin alerginya kambuh lagi. Dari saat menendang Hudson, bahkan mencium Viera yang sedari kecil berteman baik dengan kuman, ya Tuhan.
BRAK!!
Atensi kemudian beralih pada wanita seksi yang baru saja masuk. Pingkan tidak datang sendiri, mantan artis papan atas itu bersama paparazi yang dibawanya tanpa izin Allasca.
"Pingkan..."
"Untuk apa Bang Hangga mendengar penjelasan mereka?" Pingkan membentak keras Hangga Laksamana.
Jujur saja, Hangga semakin bingung harus berada di posisi yang mana. "Pingkan..."
Pingkan tersedu-sedu. "Semua ini berawal dari dia!" tunjuknya pada Allasca, lurus.
Allasca masih diam, sebelumnya, Allasca sudah yakin, akan ada drama yang Pingkan mainkan. Makanya dia mempersiapkan Viera untuk balasan drama selanjutnya.
Terbaca sudah ... dua tahun bukan waktu yang sedikit untuk bisa mengenal Pingkan. Siapa pun yang bermasalah dengan wanita itu, harus menjadi tertuduh paling bersalah termasuk Viera dan Allasca saat ini.
"Dia yang tidak becus menjadi suami, aku bahkan tidak pernah mendapatkan kepuasan darinya! Wanita mana yang mau dengan laki-laki lemah syahwat sepertinya!"
Pingkan memaparkan aib suami tepat di hadapan awak media. Di mana, mereka semua berbondong-bondong meliputnya.
"Dia yang nyaris impoten, dua tahun lamanya aku gila karena menikahi pria yang tidak bisa menyenangkan dalam hubungan suami istri, dan sekarang, begitu tidak tahu malunya, dia melamar gadis lain seolah dia bisa gagah!"
"Pingkan..." Hangga menegur. Andai pun memang yang dibicarakan Pingkan benar- benar terjadi, tidak pantas Pingkan membuka aib Allasca di depan khalayak ramai.
Namun, Pingkan kekeuh akan mengumbar aib suaminya di sini. "Biarkan semua orang tahu, suami saya, pria yang orang bilang sempurna, dia tidak lebih dari laki-laki lemah syahwat, atau mungkin, dia justru gay karena tidak pernah terlihat napsu dengan saya!"
"Gay? Apa benar Pak Allasca begitu?" Satu wartawan terdengar paling kencang bertanya.
Pingkan menyeringai remeh. "Aku meninggalkan dunia keartisan demi pria ini, aku meninggalkan kepopuleran demi pria ini, tapi apa ... kalian lihat? Allasca justru melamar adik angkatnya di depan laki-laki tulus yang hampir melakukan bundir!"
"Pingkan!" Allasca menegur. Walau, pada akhirnya tak ada yang bisa berubah dari kemarahan seorang Pingkan.
"Aku tidak akan menyesal diceraikan oleh mu Tuan impoten. Aku pasti akan lebih bahagia hidup tanpa laki-laki lemah seperti mu!"
"Apa benar begitu, Lasca?" tanya Nick.
Sejatinya, Nick sendiri tidak pernah tahu masalah Allasca. Apa sebab pastinya kenapa Allasca menceraikan Pingkan, bahkan Nick masih belum jelas, alasan besar apa yang membuat Pingkan berselingkuh secara terang-terangan dengan Hudson di Berlin.
"Pak Allasca." Wartawan mencoba menyerang Allasca dengan mic perekam.
"Tolong katakan, Pak Allasca. Apakah benar pernyataan yang dikatakan, Pingkan tadi, Pak? Setelah Pingkan tidak cukup populer lagi di dunia hiburan. Apakah setega itu Pak Allasca mencurangi kesetiaan istri Anda, Pak?!"
"Silahkan jawab, Allasca!" Pingkan terkekeh sebelum keluar dari kerumunan orang dengan seringai liciknya. "Tamat riwayat mu, dan sebentar lagi, produk X-meria akan diboikot."
jd penassran bayi nya pingkan anak siapa ya ? milik allasca apa milik hudson?