NovelToon NovelToon
Cinta Tanpa Pilihan

Cinta Tanpa Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ketos / Nikahmuda / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa19

harap bijak dalam membaca. ini hanya cerita fiksi
angga dan Laura. 2 pasangan yang masih duduk di bangku sekolah atas yang terpaksa harus memiliki ikatan yang kuat karena perjodohan dari keluarga mereka.
mereka tidak punya pilihan selain menerima perjodohan ini.
angga si cowok alim yang tidak pernah meninggalkan sholatnya dan tidak pernah berpacaran atau mabuk mabukan. harus terpaksa menikahi seorang gadis yang sangat berbeda dengan dirinya.
bagaimana nasib Angga dan Laura kedepannya? ayo baca cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ep 35

hari ini hari weekend. Laura dan Aurel sibuk di dapur. Mereka sedang membuatkan kue untuk mereka berempat.

lauris dan Angga asik bermain PS di ruang tamu. yaa, saat ini mereka sedang berada di rumah Lauris dan Aurel.

" wuuuuu! Gw menang" teriak Lauris bangga.

Angga memang tidak terlalu berambisi untuk mengalahkan Lauris. Jadi dia tidak masalah meskipun kalah. lagian dia mengakui jika Lauris memang sangat pandai bermain.

Angga meletakkan stik di atas meja lalu dia berdiri dan berjalan ke dapur untuk menemui istrinya. Lauris ikut berjalan ke dapur.

" udah selesai?" tanya Angga.

Laura melirik kesal pada Angga " setelah asik main game datang datang nanya udah, di bantuin kagak" ujarnya sinis.

" mau di bantuin apa?" tanya Angga mendekati Laura.

" nggak usah! Udah mau selesai " jawab Laura seraya menata buah strawberry di atas cake yang sudah selesai dia buat.

" cantik banget ni puding" ujar Lauris hendak mengambil satu puding jeruk yang ada di dalam piring.

" jangan sentuh apapun" ujar Laura menatap tajam Lauris.

Lauris berdengus kesal, dia menghampiri Aurel yang sedang mengupas buah. " sayang, aaaa" ujar Lauris membuka mulutnya memberi kode untuk di suapin.

Aurel memotong buah apel yang sudah dia kupas untuk di suapkan pada suaminya.

" nggak ada yang boleh di makan sekarang" ujar Laura.

lauris menutup mulutnya lagi, wajahnya jadi kesal. padahal ini rumahnya, semua yang disini juga di beli dengan duit dia. tapi kenapa laura ini ngatur ngatur, untuk kembarannya.

Aurel tersenyum tipis, dia memotong buah buahan ke atas piring. dia baru tahu jika Lauris bisa tidak berkutik jika bersama kembarannya.

Jangankan Lauris, Aurel sendiri saja jadi menurut begitu saja dengan Laura.

" done" ujar Laura tersenyum cerah.

" ayok bawa ke halaman belakang" ujar Aurel.

Mereka berkerja sama membawakan semua makanan yang sudah di siapkan oleh Laura dan Aurel.

Laura mengelar tikar piknik di atas rumput hijau yang di rawat. lalu di atasnya di letakkan semua makanan yang sudah di siapkan tadi dengan rapi.

ada buah apel dan alpukat yang sudah di potong. lalu ada buah anggur dan jeruk juga disana. Lengkap dengan puding yang di buat bentuk kepala beruang dan juga ada yang bentuk bunga.

lalu ada cake rasa stroberi yang di buatkan oleh Laura dan juga ada beberapa cemilan keripik. lengkap dengan 4 gelas sirup merah dingin dan juga satu pot kecil yang berisi 4 tangkai bunga mawar merah.

mereka berempat duduk mengelilingi makanan yang sudah mereka tata sedemikian rupa. Laura dan Aurel sibuk memotret makanannya. lalu mereka mengambil foto bersama lengkap dengan video.

" udah lah, gw udah lapar" ujar Lauris yang merasa muak pada kedua gadis ini yang sibuk mengambil gambar Sedari tadi.

" lapar ya makan" sehut Laura.

" gimana mau makan? setiap mau ambil pudingnya selalu di pukul tangan gw" ujar Lauris.

Yaa, Lauris sedari tadi ingin mengambil puding itu, tapi tangannya selalu di pukul oleh Laura.

" yaa sekarang makan aja dodol" ujar Laura.

Lauris tidak membuang buang waktu, hal pertama yang dia ambil adalah puding rasa jeruk kesukaan nya. dia memakan puding itu dengan gembira seperti anak kecil yang di berikan es krim.

" enak?" tanya Aurel.

Lauris mengangguk " enak banget, kamu yang buat kan?"

Aurel mengangguk " iyaa, aku buat puding dan Laura buat cake"

Laura dan Aurel tadi memang berbagi tugas. Aurel menyiapkan puding dan Laura menyiapkan cake. Aurel tidak terlalu pintar membuat cake, jadi dia serahkan pada Laura

Angga memotong cake rasa stroberi yang di buatkan oleh Laura. Dia mencoba cake tersebut dan rasanya memang sangat enak.

Cekrek

Laura memotret Angga yang sedang memakan cake. Angga sontak menoleh pada Laura saat mendengar suara kamera, lalu dia tersenyum saat tahu jika Laura baru saja mengambil gambarnya.

" sini" ujar Angga meminta ponsel milik Laura.

" buat apa?" tanya Laura binggung. meskipun begitu Laura tetap memberikan ponselnya pada angga.

Angga mengambil ponsel Laura lalu mempersiapkan kamera untuk mengambil gambar Laura dengan menggunakan tangan kirinya.

" buka mulut, aaaa" ujar Angga ingin menyuapi Laura.

Laura menurut, dia membuka mulut untuk menerima suapan dari angga.

Cekrek

Angga mengambil gambar Laura dan setengah tangannya yang menyuapi Laura. Laura mengunyah memakan cake yang di suapkan oleh Angga. dia tersenyum bahagia.

" lebay banget, makan yang tinggal makan" ujar Lauris mengambil satu potong buang apel lalu memberikan nya pada Aurel.

" aaaa" ujar Lauris membuka mulutnya memberi kode pada Aurel agar menyuapinya.

Aurel terkekeh geli lalu dia melakukan apa yang Lauris inginkan. dia menyuapi satu potong buah apel untuk Lauris.

" cih! Tidak sadar diri" ujar Laura.

Mereka memakan semua makan yang di siapkan tadi. Mereka juga menghabiskan minuman nya.

Tiba tiba cuaca menjadi mendung, mereka semuanya berlarian membawakan barang barang yang sudah mereka pakai ke dalam rumah. lalu detik berikutnya hujan deras turun membasahi bumi.

" sekarang lagi musim hujan ya" ujar Aurel.

Saat ini mereka sedang duduk di lantai teras bersandar di dinding menatap hujan yang terus turun membasahi tanah.

" iyaa, perasaan kemaren juga hujan" sehut Laura.

Angga duduk di samping kanan Laura, di samping kiri Laura ada Aurel lalu di samping Aurel ada Lauris.

tangan Laura dan Angga saling bertautan. Angga meletakkan tangan mereka di atas paha nya. Ibu jari Angga mengusap punggung tangan Laura dengan lembut. Sedangkan Laura bersandar di bahu Angga.

" raa" panggil Lauris.

Lauris bersandar pada bahu Aurel, satu tangannya melingkar pada pinggang Aurel dan tangannya satu lagi di letakkan di atas paha Aurel.

" hmm" gumam Laura sebagai jawaban.

" makasih ya, Lo udah saranin papa untuk jodohin" ujar Lauris serius.

" Lo bahagia?" tanya Laura menatap hujan.

" Lo sendiri gimana?" tanya Lauris balik.

Laura tidak langsung menjawab. dia menegakkan duduknya lalu menatap Angga yang juga menatapnya " gw bahagia karena suami gw adalah Angga" ujar Laura tersenyum.

Angga ikut tersenyum, tangannya yang tidak menggenggam tangan Laura terangkat lalu merapi anak rambut Laura yang menutupi wajah cantik Laura.

" tanpa gw jawab pun Lo pasti tahu jawabnya" ujar Lauris.

Laura kembali bersandar pada bahu suaminya, dia melirik pada Aurel yang sedang mengusap rambut Lauris yang bersandar pada bahunya.

" lauris itu manja rel, apa lagi kalo dia lagi sakit" ujar Laura tiba tiba " kalo dia sakit Lo nggak bakal di lepasin, bahkan untuk keluar kamar aja sulit"

laura masih ingat dengan jelas. dari mereka kecil sampai sekarang Lauris sangat manja pada orang tua mereka. apa lagi jika sakit, Lauris terus merengek. dia tidak akan mengizinkan ibunya jauh jauh darinya.

kalo Lauris sakit biasanya Laura ikut sakit, dan saat itu ibunya pasti kesulitan untuk merawat Laura karena Lauris benar benar tidak melepaskan ibunya. Biasanya Laura kalo sakit di rawat oleh ayahnya.

" Laura kalo sakit sok kuat ngga" ujar Lauris yang ikut membongkar aib Laura " dia kalo sakit nggak pernah ngomong, tiba tiba dering tidur"

" Laura nggak pernah tidur siang, tak kalo dia tidur siang itu berarti dia sedang sakit "

Angga menatap Laura yang bersandar di bahunya. Angga mengecup kening Laura sekilas. Di lihat dari sifat keras kepala Laura Angga bisa menebak bahwa Laura memang suka memendam semuanya sendiri.

Laura bukan tipe orang yang suka bercerita, tapi jika berhasil membuat dia nyaman maka tanpa di suruh bercerita dia tetap bercerita. Contohnya Luhan. Laura selalu menceritakan apapun pada sahabatnya itu.

1
Hrawti
bagus banget
Hrawti: Sama²
Clarissa19: terimakasih
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!