NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Kaiser

Istri Rahasia Kaiser

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: tiatricky

Lelaki yang sangat ingin kuhindari justru menjadi suamiku?
•••

Kematian Devano dan pernikahan kedua sang Papa, membuat kehidupan Diandra Gautama Putri berubah. Penderitaannya bertambah ketika tiba-tiba menikah dengan laki-laki yang membencinya. Kaiser Blue Maverick.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tiatricky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2

"Bang, sampai di sini aja. "

Alsan menghentikan motornya di sebuah warung yang agak jauh dari SMA ANDROMAX.

"Yakin dik bisa? Kal—."

"Nggak papa bang. " Diandra menyakinkan Alsan bahwa dirinya baik-baik saja. "Tinggal beberapa langkah juga sampe kok. "

Alsan terlihat khawatir namun pada akhirnya dia pasrah. "Iya, deh. Kalau kamu ada apa-apa, jangan ragu telpon Abang. "

"Iyaa Abangku sayang. " Diandra tersenyum sumringah.

Di tempat tidak jauh dari mereka, tampak geng HORIZON memperhatikan gerak-gerik adik Abang itu.

"Lo tahu nggak itu siapa yang laki-laki?." Elang bertanya.

"Nggak tahu. Gue gak pernah ketemuan sama laki-laki itu. " Berpapasan dengan itu, Kaiser merasakan tatapan tajam dari Alsan. Kenapa tuh cowok? Aneh.

"Dia lihat ke sini bro!." Alaska berujar dengan heboh.

"Wah, nyari masalah nih sama kita. " Chika yang duduk di belakang Rival berujar.

Sedangkan laki-laki yang berada di belakang mereka, hanya mendengarkan dan memahami sesuatu. Siapa cowok itu?

"Zie, Lo ngapain diem di sono?." Alaska berhenti sejenak sambil menoleh kearah belakang.

Kenzie hanya diam tidak menyahut. Laki-laki itu kemudian menyalip yang lain.

Alaska berdesis jengkel. "Asal nyalip wae tuh bocah. "

•••

"Yang dibelakang jangan tidur kamu. "

Diandra mengerjapkan matanya berulang kali. "Ma maaf Bu. Saya mengantuk berat. "

Alih-alih memaafkan muridnya, guru itu justru melemparkan penghapus papan tulis. Berhasil mengenai wajah Diandra.

"Hahaha!." Suara tawa menggema di ruang kelas tersebut.

"Kamu ini murid teladan dan cerdas. Jangan membuat yang lain malu karena kelakuan kamu yang menjijikan ini. " Bu guru menceramahi.

Diandra mengambil penghapus papan tulis. Gadis itu menghela nafas berat."Maaf, Bu. Lain kali saya tidak seperti ini lagi. "

"Dasar goblok! Paling semua nilai raport itu hoax doang!." Seorang gadis mencibir dengan sinis.

"Aduh, malu banget gue punya temen kaya Lo. Harusnya Lo itu gak di sini. Neraka cocok buat Lo. " Timpal yang satunya lagi.

"She sweet but psycho guys!." Satunya lagi ikut-ikutan.

Brak

"Berisik Lo pada!." Sentak seorang gadis yang sedari tadi menyimak.

"Oh, jadi kalian bestian ya?. " Gadis cantik itu terkekeh geli.

"CK! Gue bukan temen sialan ini. " Cewek yang duduk di samping Diandra berdecak kesal. "Gue gak sudi punya temen kaya Lo. Pembunuh!."

Diandra menundukkan kepalanya takut. Dia berkeringat dingin. "Ke kenapa kamu nggak pindah aja? A aku.."

"Dih! Siapa Lo nyuruh-nyuruh gue pindah? Terserah gue dong duduknya dimana. " Kiara berujar dengan ketus.

"Sudah-sudah hentikan semuanya. " Bu guru berujar menenangkan yang lain. Lalu menatap pada Diandra. "Karena kamu sudah berani tidur di jam pelajaran saya, keluar kamu dari sini. "

Diandra mendongak dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, Bu. Saya mas—."

"Woy! Lo tuli atau budeg sih? Dibilang keluar ya keluar. " Sentak Indar dengan tatapan tajam.

Dengan langkah kaki berat, Diandra keluar dari kelas. Gadis itu menarik nafas dalam-dalam kemudian hembuskan perlahan.

•••

"Haha, kapok Lo kan!." Alaska menggelengkan kepalanya.

Elang memegangi kepalanya. "Yaelah, gitu doang marah sama gue. "

Kenzie menatap Elang dingin. "Privasi gue jangan Lo intip lagi. Gue cabut nyawa Lo mau?."

"Lang, dari pada Lo sibuk gangguin Kenzie, mending bantu gue kerjain tugasnya. " Kaiser berujar sembari menyerahkan bukunya.

Elang berdesis jengkel. "Lo jadi ketua HORIZON nggak pernah gitu ngerjain tugas sendiri. Gue jadi sasarannya. "

Kaiser menoleh dan tersenyum miring. "Kenapa? Lo mau jabatan Lo sebagai wakil gue cabut?."

Elang gelagapan mendengarnya. Dia menggelengkan kepala. "Janganlah, bos! Yang bener aja jabatan yang susah banget gue gapai Lo cabut segampang itu. "

"Gue bantuin deh. " Alaska tersenyum dengan menaikkan kedua alisnya.

Rival mengangguk kepala. "Nah ini dia model yang gue tunggu dari Alaska sekian abad. Btw, gue juga dong. "

Alaska memutar bola matanya jengah. "Lo kan punya pacar. Minta pacar Lo buat ngerjain tugas. Ngapain gue coba?."

"Aish, Lo mah emang kuburannya bakal sempit karena pelit sama sahabat sendiri. Kita tuh harus saling tolong menolong satu sama lain. " Rival berujar dengan bijak.

"Chik, pacar Lo udah dinenenin belum? Tumben pinter. " Celetuk Elang sambil menoleh kearah Chika yang duduk di sebelah mereka.

Chika menatap Rival sebentar. "Nggak. Gue gak bakal mau digituin sama Rival sebelum dia beliin gue rumah lima milliar."

"Kemahalan, Yang!." Rival berujar dengan cemberut.

"Berarti gak nikah sama gue. Sama nenek-nenek yang nggak mandang duit noh. " Chika terkekeh geli melihat raut wajah masam pacarnya.

"Parah. " Rival menggelengkan kepalanya. "Aku suka sama kamu bukan nenek-nenek. Ish! Oke, aku pasti bisa penuhi kebutuhan hidup kamu. Tapi tunggu setahunan. "

Chika tersenyum mendengarnya. "Honeymoon ke Paris ya, Sayang. "

Rival melotot mendengarnya. Dia mengangguk kepala dengan tersenyum paksa. "Apapun buat kamu asalkan dapet jatahnya. "

Bayangan hidup bersama dengan Diandra muncul di benak Kaiser. Sial! Kenapa gue malah bayangin itu sih? 

"Kaiser... mau ke mana kamu?."

Kaiser menyelonong keluar tanpa menyahuti pertanyaan guru. Dia berhenti di depan kelas XII IPS 3. Mengeluarkan ponselnya.

[Anda: By, kamu makan apa sarapannya?.]

[My love: Spaghetti bolognese yang dikasih daging sapi, By.]

[My love: Minumannya capucino ukuran besar.]

[Anda: Oke, aku pesenin by❤️]

Setelah selesai, barulah Kaiser pergi meninggalkan kelas. Dia turun ke lantai satu. Melangkahkan kakinya dengan santai dan berpapasan dengan seorang cewek.

Grap

"Mau kemana Lo hah?." Kaiser mencekal tangan Diandra. Dia bahkan menekannya.

"Sakit..." Cewek itu merintih kesakitan.

"Sakit?." Kaiser terkekeh geli melihatnya. Dia pun menyeret tangan Diandra. Membawa gadis itu di sebuah gudang tidak terpakai.

Bug

Tubuh Diandra terhempas ke lantai dingin. Gadis itu mendongak dan terkejut melihat laki-laki itu mencekik lehernya. "Le lepas in.."

"Ini gak seberapa dibandingkan kematian ketua geng gue. Dan Lo harus tahu gimana rasanya. " Kaiser menghantamkan kepala Diandra tiga kali.

"Woahh, ada cewek di sini guys!."

Diandra yang lemah dan mengantuk berat langsung pingsan. "Ka Kai..."

•••

Brak

"Apaan sih Lo gebrak meja? Gak lihat gue lagi ngerjain tugas?." Kesya menatap tajam pada seorang gadis.

Plak

"Lo bangsat Kesya!. " Gadis itu langsung melayangkan tamparan keras di pipi Kesya. Hal itu mengalihkan perhatian yang lain.

Kesya memegangi pipinya yang terasa panas dan nyeri. Sudut bibirnya bahkan sedikit robek. "Apa maksud Lo nampar gua hah?!."

"Lo udah hancurin hidup gue, Kesya. Dan gue bakal pastiin bikin Lo bingung harus pilih yang mana. Dua pilihan. " Gadis itu tersenyum miring.

"CK! Apaan sih?." Kesya berdecak kesal.

"Hidup sengsara atau mati menderita?." Gadis itu menatap dingin di depannya sekarang.

"Citra!." Seorang gadis cantik menatap heran pada Citra. "Lo ngapain tiba-tiba ngomong gitu sama Kesya? Keluarga Lo hancur itu takdir. "

Citra terkekeh geli mendengarnya. Dia menatap datar Kesya. "Gue gak tahu metode apa yang Lo gunain  sama sahabat gue. Yang jelas Lo bakal ngerasain kehancuran yang gue rasain."

Plak

Satu tamparan keras melayang di pipi Citra. Nafas Kesya memburu. "Gak usah sok tahu Lo tentang gue. Gue bakal hidup lebih baik dari pada Lo. "

Citra menggedikan bahu. "Terserah Lo mau berhenti dan mengakui kejahatan Lo. Atau Lo hidup gak kuat, mati pun segan. "

Citra kemudian kembali ke bangkunya dengan santai. Tangannya terkepal kuat. Gue harus cari tahu seluk beluk cewek jalang itu. Tapi gimana caranya ya? 

Shit! Kesya membatin dengan perasaan kesal.

Bersambung...

1
Metana
yang dicekik orang tua lo aja, kenapa Diandra Dia kan gak salah apa-apa/Speechless/
Người này không tồn tại
Next chapter, please! Aku harus tahu kelanjutan ceritanya.
DreamHaunter
Baca cerita ini seperti terlempar ke dunia lain. Aku suka banget, terima kasih telah membuat pengalaman membaca ini begitu intens. 🙌
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
Isolde
Tolong update sekarang juga biar bisa tidur malam dengan tenang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!