NovelToon NovelToon
Anak Untuk Kakakku

Anak Untuk Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Penikahan yang seharusnya berjalan bahagia dan penuh dengan keharmonisan untuk sepasang suami istri yang baru saja menjalankan pernikahan, tapi berbeda dengan Evan dan dewi. Pernikahan yang baru saja seumur jagung terancam kandas karena adanya kesalah pahaman antara mereka, akankah pernikahan mereka bertahan atau apakah akan berakhir bahagia. Jika penasaran baca kelanjutannya di novel ini ya, jangan lupa tinggalkan komen dan like nya… salam hangat…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekesalan dewi dan Evan.

Bulan berganti bulan dan tahun pun berganti tahun, Evan yang telah masuk kuliah sangat enjoy menikmati hari harinya kuliah di kampus YYY. Begitu juga dengan dewi, setiap pagi Evan akan mengantarkan dewi ke sekolah terlebih dahulu sebelum berangkat ke kampus.

Evan masih berhubungan dengan caca walaupun hanya berkirim kabar setiap harinya, entah itu menanyakan kabar atau hanya mengobrol yang random.

Hubungan dewi dengan teman sekolahnya yang bernama galihpun makin lama makin akrab, Evan tahu tentang kedekatan mereka dan sering menjumpai dewi jalan bareng dengan galih.

“Kak… hari ini aku mau jalan sama galih, jadi kakak nggak usah jemput aku ya.”

Dewi melihat Evan dengan mata penuh permohonan, hubungan back street yang dewi dan galih jalani saat ini membuatnya sulit jika ingin berjalan berdua. Dia harus bekerja sama dengan Evan jika ingin nge date dengan galih, tapi Evan pun mengikuti apa kemauan dewi.

“Mau kemana lagi kamu…?”

Tanya evan yang masih engan menatap dewi, dia semakin lama semakin kesal dengan dewi. Dewi selalu membutuhkan bantuan Evan untuk menutupi hubungannya, dia tidak ingin ke dua orang tuanya tahu akan hubungannya dengan galih.

“Mau jalan ke puncak kak, nanti siang kakak jemput aku seperti biasa saat akan pulang sekolah.”

Mendengar ucapan dewi seketika bola mata Evan melotot sempurna, evan tidak menyangka jika hubungan dewi sejauh itu. Lama lama Evan berfikir dia harus segera menghentikan kegilaan dewi dan pacar bocilnya tersebut.

“Enggak… kakak nggak mau, kamu tahu dimana itu puncak wi.”

“Tahulah kak, makanya sepulang sekolah aku mau jalan sama dia ke sana. Please kak, tolongin aku kali ini ya kak.”

Dewi merengek sambil memegang lengan Evan, dia sesekali menggoyang goyangkan lengan Evan.

Saat akan menjawab ucapan dewi, terdengar bunyi telpon dari handphone Evan. Menatap siapa nama pemanggil di layar handphonenya, wajah Evan berubah sumringah. Telpon dari caca membuat Evan tidak sabar segera mengangkat telponnya, terdengar suara keras caca di audio mobil.

Telpon dari caca otomatis tersambung ketika Evan menghidupkan mobilnya, karena evan memilih menyambungkan ponselnya langsung ke audio bluetooh mobil. terdengar suara manja caca di balik telpon, Dewi yang mendengar suara wanita ular tersebut tersenyum sinis, dia sangat tidak suka dengan caca.

“Halo sayang… selamat pagi…”

Dewi rasanya ingin sekali muntah mendengar suara manja caca, dengan kesal dewi memalingkan wajahnya menatap pemandangan di sampingnya.

“Selamat pagi sayang, pasti di sana malam hari kan…? Kenapa kamu nggak istirahat, ingat jangan begadang ya. Tidak baik untuk kesehatan kamu.”

Evan sangat perhatian dengan caca setelah dua tahun yang lalu mendengar jika caca keguguran, tapi sampai sekarang Evan belum pernah bertemu dengan caca semenjak kepergian caca ke LN. Pernah suatu waktu Evan akan berkunjung ke LN tapi di halangi oleh caca, dengan seribu macam alasan.

“Bulan depan aku akan pulang ke kota XXX, kamu jemput aku ya sayang.”

Mendengar ucapan caca seketika wajah Evan berbinar, dewi yang sempat melirik Evan mencibirkan bibirnya.

“Baik sayang… kamu kabari aku aja, aku akan siap jemput kamu.”

“Baiklah, ya sudah kalau gitu aku istirahat dulu ya.”

Caca segera mematikan handphonenya, dewi melihat sekitar yang ternyata dia hampir sampai di depan sekolahnya. Evan menghentikan mobilnya tepat di depan sekolahan dewi, merasakan mobilnya berhenti dewi segera keluar tanpa berpamitan dengan Evan.

“Eh… eh…” Evan yang akan menghentikan dewi terlambat ketika dewi sudah keluar dan menutup pintu dengan kasar, Evan merasakan jika dewi saat ini sedang kesal dengannya.

“Dasar bocil, apa dia marah ya… aku nggak memperbolehkan dia pergi dengan galih ke puncak, ah bodo amat lah. Aku juga melarangnya juga demi ke amanah dia juga, coba semisal jika ada apa apa. Pasti aku juga yang akan di salahkan om Deri dan tante dini.”

Batin Evan yang melihat kepergian dewi, melihat sebuah motor sport yang Evan tahu milik siapa mendekati dewi yang sedang berjalan. Dengan geram Evan mencengkram erat setir kemudinya, dia sangat tidak suka melihat kemesraan dewi dan galih.

Perasaan Evan yang merasakan amarahnya semakin mengunung, dengan kesal Evan segera menjalankan mobilnya menjauhi halaman depan sekolah dewi.

“Awas aja kalau dewi berani jalan ke puncak dengan gilang, akan aku habisi tuh si gilang.” Lirih Evan sambil melajukan mobil miliknya.

Setelah satu tahun Evan tinggal di rumah Deri, dia memilih membeli sebuah mobil Pajero hitam. Evan yang tidak enak jika harus meminjam mobil dini terus menerus, memutuskan membeli mobil dengan uang penghasilannya bekerja sebagai software developer atau IT programmer.

Pekerjaan Evan berkembang sangat pesat, dan penghasilannya bisa untuk membeli sebuah apartemen mewah di kota tersebut dan juga sebuah mobil yang di pakai sekarang. Tapi Evan enggan pindah dari rumah Deri dengan alasan dia nyaman tinggal di kediaman Deri dan dini, tapi alasan yang sebetulnya hanya Evan yang tahu.

Pikiran Evan sangat kacau pagi ini, dia sampai mengurungkan niatnya untuk berangkat kuliah. Mobil Evan lajukan menuju ke apartemen miliknya, dan hanya Evan yang tahu dimana letak apartemen miliknya.

Evan yang sudah memasukan mobilnya ke basement segera keluar dan berjalan menuju ke arah lift, hari ini dia ingin menenangkan dirinya. Melihat dewi yang kesal karena Evan tidak menuruti perintahnya dan juga melihat dewi berjalan mesra dengan galih waktu tadi di sekolah, rasanya pikiran Evan sangat kacau.

Dia akan berada di apartemen sampai dewi pulang sekolah nanti, sesampainya evan di dalam apartemennya. Dia memilih merebahkan dirinya sambil menonton film di salah satu aplikasi yang tersedia di layar televisi besarnya, merasa ada yang kurang Evan beranjak dan berjalan ke arah meja pantri.

Dia akan membuat salad buah untuk menemaninya menonton film, Evan yang teringat jika dia tidak tahu jam kepulangan dewi segera menghubungi salah satu temannya yang kebetulan mengajar di sekolahan dewi.

Dia mengirimkan pesan singkat untuk temannya tersebut, sambil menunggu balasan dari doni temannya yang mengajar sebagai guru olah raga di sekolahan dewi.

“Ting…”

Terdengar bunyi dari handphone Evan, pesan masuk dari doni yang mengatakan jika para siswa kelas dua belas akan pulang jam sepuluh tepat.

Tersirat senyum samar di bibir Evan, dia merasa senang bisa menjemput dewi lebih awal nanti sebelum dewi pergi dengan galih ke puncak.

Pukul setengah sepuluh tepat, Evan segera mematikan televisi nya. Dia akan ke sekolah dewi dan sengaja menunggunya sebelum dewi keluar, dengan segera Evan keluar dari unit apartemennya dan segera menuju ke sekolahan dewi.

Evan sengaja menunggu kepulangan dewi lebih awal, dia tidak ingin sampai kecolongan lagi seperti tahun kemarin. Yang akan berakhir dengan dewi yang akan di hukum oleh Deri karena keteledoran Evan, melihat para siswa dan siswi keluar dari gerbang sekolah.

Evan segera keluar dari dalam mobil, dan menunggunya dengan menyandarkan tubuhnya di pinggiran mobil. Evan yang memakai kacamata hitamnya, yang kontras dengan kulit putihnya.

Sontak Evan menjadi perhatian para siswi dan siswa di sekolah tersebut, dewi yang baru keluar dan akan menunggu gilang keluar dari tempat parkir sengaja menunggunya di sebelah kanan pintu gerbang.

Saat dewi sedang menunggu gilang, Evan dengan sengaja menghampiri dewi dan segera menarik tangannya untuk masuk ke dalam mobil. Dewi yang awalnya akan memberontak menjadi lunak juga, dia tahu jika keinginan Evan itu mutlak dan tidak dapat di ganggu

1
Rohaniingsun09 Rohaniingsun09
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!