NovelToon NovelToon
FRIEND END 2

FRIEND END 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nsti Nsti

Lanjutkan dari kisah cinta Nesti Patricia Pattinson dan Ardila Edelweis


" Aku tidak akan pergi meninggalkan mu,,!!"
Ardila Edelweis


" Aku akan selalu menunggu sekarang, esok nanti atau bahkan di kehidupan selanjutnya ,, !"
Nesti Patricia Pattinson

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

HAPPY READING 🥰🥰🥰

,

,

,

,

,

,

......................

Nesti semakin Tidak terkendali lagi sesuatu di tubuh nya siap meledak karena seperti aliran listrik yang siap meledak di waktu itu juga.

CEKLEK (Suara pintu terbuka)

Mendengar suara pintu terbuka membuat Nesti terkejut dengan menoleh ke arah pintu.

 "Oh sh**t bunny stop it,,!!". Kaget Nesti dengan mendorong paksa Ardila yang masih sibuk di dalam selimut.

 Orang yang baru masuk tersebut seketika membalik kan tubuh nya dengan expresi terkejut dan kecewanya Ardila yang belum menyadari kedatangan seseorang mulai mengeluarkan kepala nya dari dalam selimut.

 "Aku belum selesai Baby,,!" Keluh Ardila dengan mencium singkat bibir Nesti.

Nesti semakin panik dengan memperbaiki kembali pakaian nya dari dalam selimut.

 "Ardila ,,!". Gumam Nesti dengan melirik sekilas ke arah pintu sebagai kode membuat Ardila seketika menoleh ke arah pintu.

 "Oh my God,,,!!!!" Gerutu Ardila yang tidak kalah panik Nya.

Sembari menarik selimut untuk menutupi wajah merah padam nya Karena terlalu malu Nesti memicingkan wajah nya sembari membuang nafas panjang nya dan mulai duduk sembari memperhatikan kembali pakaian nya dan segera turun dari ranjang Ardila.

 "Ekheem,,". Dehem Nesti yang berusaha menyembunyikan kegugupan nya sembari menggaruk tekuk nya yang tidak gatal dengan posisi berdiri di samping Ardila terbaring.

 Ardila yang merasa sangat malu enggan untuk keluar selimut dengan membalikkan tubuhnya untuk membelakangi pintu.

 Orang tersebut mulai berbalik dan menatap ke arah Ardila Nesti dengan tatapan lirih nya

 "Ada keperluan apa kau datang kesini,,?? Apa kau tidak memiliki jam untuk melihat waktu dalam berkunjung,,??" Ketus Nesti

 Orang tersebut melangkah berat menghampiri Ardila Nesti.

"Maafkan aku,, aku tidak bermaksud untuk menganggu Kalian berdua,, namun aku datang atas permintaan ibu ku untuk mengantar kan ini untuk Ardila ,,!" Gugup orang tersebut dengan memperlihatkan jinjingan nya

"Ow baiklah,,!" Sahut Nesti dengan mengambil jinjingan tersebut

Orang tersebut terus memperhatikan Ardila yang terus membelakangi nya dengan menutup selimut sampai ke kepalanya.

"Apa ada lagi,,,?" Tanya Nesti dengan senyum sinis nya sembari memperbaiki lipstik nya yang hancur karena ulah Ardila seolah-olah sedang memperlihatkan pada orang tersebut tentang apa yang tengah mereka lakukan.

"Oh ya hanya itu,,!" Ucap orang tersebut dengan senyum lirih nya

"Baiklah,, kalau begitu silahkan keluar,, karena kami tidak suka di ganggu di situasi seperti ini,,!" Senyum puas Nesti dengan mengangkat kedua alisnya membuat orang tersebut semakin menahan diri dengan rahut marah dan juga kecewa nya.

 "Hmmp ya,,aku akan pergi,," Angguk orang tersebut dengan senyum paksa nya dan terus memperhatikan Ardila yang enggan untuk menyapanya.

 "Ardila ,,? Phi pulang dulu,,!" Ucap orang tersebut dengan nada bergetar Ardila yang mendengar ucapan orang tersebut seketika tidak enak dengan Terus menyembunyikan kepalanya di bawah selimut.

"Maafkan Ardila phi,, tapi Ardila terlalu malu untuk menatap phi,,!" Sesal Ardila di dalam batin nya

Orang tersebut yang merasa tidak mendapatkan sautan dari Ardila merasakan dadanya terasa sesak dan leher yang seakan tercekik menahan diri.

Nesti Hanya tersenyum puas melihat kesedihan di rahut orang tersebut.

"Oke,, aku pulang dulu,,!" Ucap orang tersebut yang Segera pergi meninggalkan ruangan Ardila terus memperhatikan punggung orang tersebut hingga tidak terlihat lagi.

Sedangkan Ardila yang mendengar pintu tertutup Segera keluar dari selimut sembari menoleh ke arah pintu.

"Oh tuhan,, Apa yang sudah merasuki aku,,!" Keluh Ardila dengan mengusap kasar wajah nya membuat Nesti menyembunyikan tawa nya sembari duduk kembali di samping Ardila.

 "Aw apa kamu menyesali perbuatan mu tadi,,???" Celetup Nesti Ardila menatap Nesti dengan tatapan kesal nya

"Oii apa kamu tidak merasa malu sehingga membuat terlihat santai Seperti ini,,,???" Ucap Sam bingung "Untuk apa aku malu,,?? seharusnya dia yang malu karena dia datang tanpa tahu waktu dan juga tidak punya sopan santun dengan tidak mengetuk pintu terlebih dahulu,,!" Sahut Mon sembari Melihat isi jinjingan tersebut

"Ow,, apakah menurut mu sesimpel itu dalam menterjemahkan keadaan seperti ini,,??"

"Hmm lalu apa lagi,, aku hanya malu jika dia melihat kita dalam keadaan tanpa berpakaian, dan untuk semua nya tidak Masalah,, karena kita sudah sah dan tidak ada alasan untuk kita malu melakukan nya,,!" Ucap Nesti dengan rahut masa bodohnya Ardila mengerut kan dahinya dengan tatapan bingungnya

 "Oh tuhan Ardila ,,? Ini karena kamu terlalu lama bergaul dengan wanita mesum ini,, sehingga kamu jadi ikut-ikutan mesum dan tidak tahu tempat,,!!!" Kesal Ardila menggerutui dirinya sendiri

Nesti meletakkan kembali jinjingan tersebut di atas meja dan merebahkan kembali tubuhnya di samping Ardila dengan berbaring menghadap Ardila .

 "Sampai dimana kita tadi,,???" Sahut Nesti dengan mengangkat kedua alisnya membuat Ardila seketika membulat kan matanya

 "Oiii apa kamu masih berpikir untuk melanjutkan nya dalam kondisi seperti ini,,,????" Ucap Ardila kesal

Nesti menarik selimut dan menutupi kembali tubuh nya

"Hmmp why not,,?? Aku menyukai nya,,!" Ucap Nesti dengan senyum jahil nya seolah tidak peduli dengan kekesalan Ardila.

 "Oh sh**t aku rasa aku harus segera ke psikiater untuk mengontrol emosi dan Juga kemesuman ku ini,,!!" Gerutu Ardila dengan memegangi kepala dengan kedua tangan nya.

Nesti tersenyum puas dengan memegang kedua tangan Ardila dan menurun kan nya dari atas kepala Ardila kemudian mengecup singkat bibirnya.

"Kamu tidak perlu ke psikiater atau pun semacam nya,, karena dengan sifat mu seperti itu membuat ku semakin tergila-gila dengan mu,, Bukankah Sebuah hubungan pernikahan membutuhkan kegilaan dan juga kemesuman seperti itu,,???" Ucap Nesti lembut sembari mengangkat kepala Ardila dan menjadi kan lengan nya sebagai bantal untuk Ardila.

 "Oii apa kamu sungguh menyukai kemesuman ku itu,,????"

 "Hmmpp walaupun aku menyukai aku yang dominan di banding kamu,, namun sekali-kali melihat mu lebih dominan dan agresif seperti tadi Membuat ku semakin tidak mau lagi menjauh dari mu,, karena cumbuan mu dan juga sentuhan mu yang sedikit hardcore membuat ku semakin melayang dan menginginkan nya lagi dan lagi,,!" Ucap Nesti dengan menyipit kan matanya membuat kekesalan dan kepanikan Ardila seketika luntur.

Ardila melingkar kan kembali satu tangan nya di pinggang Nesti dan menggeser tubuhnya untuk lebih dekat lagi dengan Nesti dengan jarak yang sangat dekat hingga membuat mereka bisa merasakan hembusan nafas masing-masing.

 "Hmmp apa kamu sungguh menyukai sikap ku yang seperti ini,,???" Goda Ardila dengan senyum hangat nya.

"Kurang menantang,,!!" Seringai Nesti

 "What,,??" Heran Ardila

Nesti mendekat kan mulutnya ke arah telinga Ardila

 "Aku menyukai yang seperti tadi,,,!" Bisik Nesti hingga membuat Ardila seketika merinding sembari mendorong pelan tubuh Nesti.

"No,,!! Kamu jangan berpikir aku akan melanjutkan nya lagi,, kamu tahu jantung ku masih belum aman Karena kepanikan los tadi dan ituku masih belum aman Karena kepanikan ku tadi,, dan itu sama sekali tidak lucu Patricia,,!" Tegas Ardila

 "Why,,?? Tapi bukan kah yang menantang itu lebih menyenangkan,, hmmm,,?" Sahut Nesti dengan senyum jahil nya sembari memperbaiki untaian rambut Ardila.

 "Ya i know,, namun itu bisa membuat ku cepat mati karena sangat mempengaruhi kesehatan jantung ku,,!"

"Oii,, Kalau begitu ayo Kita mati bersama-sama,,!" Goda Nesti dengan mengangkat kedua alisnya

"Cekzzzz apa kamu pikir hidup ini hanya untuk itu dan itu saja mesum,,??" Celetup Ardila dengan memukul pelan kepala Nesti.

 "Aw,, tidak kah itu romantis dan pasti akan menjadi sejarah manis bagi pasangan di luar Disana,,!"

 "Ow,,dan itu sama sekali tidak lucu,,!!! sepasang kekasih Ardila dan Nesti di kabarkan meninggal secara bersamaan karena serangan jantung stelah tertangkap basah sedang melakukan hubungan mesum di tempat umum,, oh tuhan memikirkan nya saja sudah membuat ku gila,," Keluh Ardila dengan wajah malas nya Nesti yang tidak bisa lagi menahan tawanya akhirnya tertawa cekikikan mendengar dan melihat tingkah Ardila.

 "Stop it,,!! Ini benar-benar tidak lucu Nesti,,!!" Kesal Ardila.

 "Bagaimana aku tidak tertawa,, andai wajah ku ini cermin kamu pasti akan ikut tertawa dengan tingkat konyol mu itu Ardila ,,!" Tawa Nesti

 "Cekzzzz sudah lah,, lebih baik kita langsung istirahat,, kepala ku terlalu pusing jika harus berdebat dengan mu,,!" Kesal Ardila dengan menyembunyikan kepala nya kedalam ceruk Nesti.

 "Oii,, apa kamu sungguh tidak mau melanjutkan aksi mu tadi,,??"

"Tutup mulut mu mesum,,!' Gerutu Ardila di dalam ceruk Nesti.

 "Oke oke maafkan Aku,, aku tidak bermaksud membuat mu kesal seperti ini,, namun ini bukan 100% kesalahan ku,,aku Sudah menahan nya namun kamu lah yang memaksa ku untuk melakukan itu semua,,!" Ucap Nesti yang seakan tidak terima dengan kekesalan Ardila

"Iya,,aku Tahu aku salah,, untuk itu diam lah,, atau kamu akan benar-benar ku tendang dari ranjang ini,,!" Ancam Ardila dengan mata tertutup

"Oii apa kaki mu cukup Kuat untuk menendang seorang olahragawan seperti ku ini,,?"

 "Stop it Nesti,,!! Aku tidak ingin berdebat lagi dengan mu,,!

"Hmmpp Baiklah,, Maafkan aku Bunny,,aku hanya bercanda,, sekarang istirahat lah,,dan aku tidak akan menjahili mu lagi,," Ucap Nesti pelan dengan mengelus kepala Ardila

"Ya kamu tidak perlu minta maaf baby,, aku hanya terlalu malu dengan sikap ku yang tidak Tahu tempat dan kondisi,,!"

"No,, kamu tidak perlu malu,, dan apapun itu aku tidak berbohong karena aku memang menyukai sikap mu yang agresif seperti tadi,,!" Ardila menarik kembali kepalanya dan menatap mata Nesti dalam-dalam

 "Apa Kamu sungguh menyukai nya,,??"

"Hmmp" Angguk Nesti dengan mengelus pipi Ardila

"Baiklah aku akan melakukannya di honeymoon kita nanti,,'

"Benarkah,,??" Tanya Nesti antusias

"Hmmp" Angguk Ardila

"Oke kita lihat aja besok,,!" Tantang Nesti dengan mencium hangat bibir Ardila

 "Ya,, kalau begitu ayo kita langsung istirahat,, karena aku sudah tidak sabar dengan itu semua,,!

 "Hmmp tidur lah,, aku juga sudah sangat lelah karena belum Istirahat dari semalam,, hauahhh,," Ucap Nesti di sela-sela kuapan nya

 "Baiklah,, selamat istirahat Baby,, and love you so much my wife,," Senyum Ardila dengan mencium singkat bibir Nesti dan kembali menyembunyikan wajah kedalam ceruk Nesti.

"Love you more my bunny,, and good night,,!"

,

,

,

,

Disisi lainnya

 Di sebuah tepian pantai nampak seorang pria yang terlihat sangat berantakan sedang berdiri dengan air mata yang membasahi pipi nya.

 Pria Tersebut tersebut menatap laut dengan cuaca mendung di selingi kilatan yang mengisi pemandangan malam di laut tersebut.

"Kenapa hatiku terasa sangat sakit dengan melihat itu semua Tuhan,,!!!!" Ucap lirih pria tersebut dengan memukul kasar dada Nya.

JREG DUARRR (Suara petir melintang di tengah tengah lautan)

Pria tersebut seakan tidak peduli dengan cuaca mendung dan petir yang menyelingi kesedihan nya

"Hiks hiks apa karena aku miskin dan jauh dari kata kecukupan,,??apa Yang harus aku lakukan tuhan,, aku bersungguh-sungguh mencintai nya dengan tulus,, hiks hiks,," Tangis pria tersebut dengan merobohkan tubuhnya dengan bersimpuh seakan menentang arus gelombang air laut.

JRENG DUARRRR (Suara petir terus melintang)

"Katakan pada phi mu ini Ardila,, apa yang harus aku lakukan untuk membuat mu kembali lagi ke pelukan ku,, hiks hiks,, kamu tahu aku sangat merindukanmu yang dulu Ardila ,, dan lihat lah sifat mu Sudah membuat Phi mu ini kecewa,,! Apa kurang nya aku untuk mu,,hiks hiks hiks sehingga tidak ada sedikit pun perasaan mu untuk ku,, aku mencintaimu mu Ardila ,, aku mohon kembali lah ke pelukan kami,,phi janji akan selalu membuat mu bahagia meski phi mu ini tidak se kaya wanita angkuh itu,,,!" Tangis prustasi Pria tersebut dengan teriakan putus asa nya.

JREG DUARRR TIT TIT TIT

(Suara petir di iringi hujan mulai membasahi pria tersebut) Pria tersebut yang merasa kan tubuhnya sudah basah kuyup Seakan tidak peduli dengan terus menangis dan meratapi hidup nya.

"Aku mencintai mu Ardila,, aku mohon beri kesempatan Phi mu ini untuk membuktikan kalau phi lebih layak darinya,," Tangis histeris pria tersebut yang seakan tidak peduli dengan kesehatan nya.

Dan di saat bersamaan Sebuah mobil sports berwarna putih datang menghampiri pria tersebut dengan diikuti satu mobil mercy hitam dari arah belakang.

Orang yang ada di dalam mobil tersebut segera keluar dengan membawa payung dan berdiri di samping pria tersebut.

"Apa kamu sudah selesai dengan keras kepala mu ini,,???" Ucap pria paruh baya yang berpenampilan rapih.

Pria tersebut menoleh ke arah suara sembari menghapus air mata Nya

"Untuk apa kamu datang kesini,, pergi lah,,!" Teriak pria tersebut di bawah rintikan hujan.

Pria paruh baya Tersebut berjongkok di samping pria tersebut dan di Payungi oleh 2 orang pria berpakaian rapi dari arah belakang.

"Saya Tahu kamu sedang terluka karena patah hati,, untuk itu pulang lah dan turun kan ego mu jika ingin mendapatkan kembali cinta mu,,".

,

,

,

,

,

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!