NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Secretary

Bukan Sekedar Secretary

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Chicklit
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bunga itu telah layu sejak lama, menyisakan kelopak hitam yang berjatuhan, seperti itulah hidup Hanna Alaya Zahira saat ini, layu dan gelap.Hanna adalah seorang sekretaris yang merangkap menjadi pemuas nafsu bosnya, mengantungi pundi-pundi uang dalam rekeningnya, namun bukan tanpa tujuan dia melakukan itu. Sebuah rahasia besar di simpan bertahun-tahun. Pembalasan dendam.. Edgar Emilio Bastian bos yang dia anggap sebagai jembatan mencapai tujuannya menjadikannya simpanan dibalik name tag sekretarisnya, membuat jalannya semakin mulus. Namun, di detik-detik terakhir pembalasan dendam itu dia justru terjerat semakin dalam pada pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Denganmu

Hanna mengikuti Edgar memasuki lift. Setelah menghadiri jamuan makan siang mereka kembali ke perusahaan.

"Dani, naik lift lain," ucapnya saat Dani akan memasuki Lift.

Dani mengangguk "Baik, Pak."

Baru saja pintu tertutup, Edgar menarik Hanna dengan sekali sentakan dan mengurungnya dengan tubuh besarnya "Kau suka sekali pria kaya?"

Hanna mengerutkan keningnya, namun wajahnya nampak tenang "Apa maksud anda, Pak?"

"Kau sengaja menggoda para pengusaha disana tadi?"

Hanna terkekeh "Siapa yang tak mau pria kaya?"

Edgar mendengus "Asal kau tahu mereka sudah memiliki istri di rumah mereka."

Hanna mencebik "Memang Pak Edgar enggak?" Hanna menggerakkan jaringan di dada Edgar, yang terbalut stelan kerjanya "Tapi, Bapak juga melakukan itu, bercinta denganku."

"Maksudmu kau ingin menjadi simpanan mereka?"

"Kenapa tidak? Anda lupa apa pekerjaanku sebelumnya?"

Edgar terdiam. Ya, tentu saja Edgar ingat, itu sebabnya dia tak menyangka jika Hanna bisa memiliki kemampuan handal sebagai sekretaris, sebab pekerjaannya sebelumnya hanya sebagai wanita malam.

"Apa yang kau maksud?"

"Aku suka uang, aku akan melakukan apapun demi itu." Hanna mendekat dan berbisik di telinga Edgar "Termasuk menjadi simpanan."

Edgar terkekeh "Jadi, berapa hargamu?"

Hanna menghela nafasnya dan mendorong bahu Edgar "Satu hal Pak, aku tidak mau menjadi simpananmu."

"Kenapa?"

"Terakhir kali kau tidak membayarku, dan aku tahu pria sepertimu tidak mau rugi, tapi jelas aku tidak mau melakukan itu dengan geratis." Hanna menegakkan tubuhnya tepat saat itu pintu lift terbuka, dan dia keluar mendahului Edgar.

Di depan pintu Dani sudah berdiri menyambut Edgar, dia mengerutkan keningnya saat dia tiba lebih dulu padahal Edgar jelas masuk ke dalam lift sebelum dirinya.

"Dani besok persiapkan keberangkatanku dan Hanna ke Jepang selama satu minggu." Hanna menoleh pada Edgar.

"Hanya kita Pak?" tanya Hanna memastikan.

"Ya, Dani akan menghandle pekerjaan disini," ucapnya dengan raut datar seperti biasanya, tak ada seringaian seperti saat pria itu di dalam lift.

Hanna mengangguk "Baik, Pak. Kalau begitu saya akan mempersiapkannya."

Saat tiba di kantor, Edgar masuk bersama Hanna, sementara Dani tak ikut masuk sebab dia harus mengurus tiket serta kepergian Edgar dan Hanna besok.

Saat masuk ke dalam ruangan Edgar dan Hanna berkerja kembali, seolah apa yang mereka bicarakan di dalam lift tak ada artinya.

...

"Sayang kamu pulang?" seorang wanita baru saja keluar dari kamar mandi di kamarnya, rambut basahnya dia biarkan tergerai sementara tubuhnya hanya di tutupi handuk sebatas dada dan paha.

"Saya, Dani Nonya," ucap Dani yang baru saja selesai memasukan pakaian terakhir Edgar ke dalam koper.

Wanita itu mencebik "Mau kemana lagi dia?" tanyanya dengan memutar matanya malas.

"Pak Edgar akan berangkat ke Jepang besok Nyonya." Dani menutup resleting koper Edgar, "Kalau begitu saya permisi, Nyonya." Dani mengangguk dan pergi. Dani sudah terbiasa datang hanya untuk mengambil barang- barang yang di butuhkan Edgar. Bosnya yang memang jarang pulang, hingga dia yang mengurus semua kebutuhan Edgar di luar rumah.

"Katakan padanya, untuk pulang setelah dia selesai dari Jepang, kalau enggak, aku akan buat dia gak bisa ketemu Naomi lagi." Dani yang baru saja menyentuh pintu menoleh dan mengangguk.

"Akan saya sampaikan, Nyonya," ucap Dani. Setelah mengangguk hormat Dani segera keluar dari kamar tersebut.

Fransiska Disastro wanita yang akrab di panggil Siska itu menatap pintu yang tertutup dengan kesal.

Dia adalah istri Edgar selama sepuluh tahun, namun hingga kini dia tak bisa memiliki pria itu sepenuhnya. Tak jarang Edgar hanya pulang untuk melihat Naomi putri mereka yang kini berusia sepuluh tahun, lalu pergi lagi, tanpa peduli padanya.

"Menyebalkan, kalau bukan karena uang darinya yang sangat banyak, aku sudah meninggalkannya. Pria dingin yang tak punya hati." Siska melepas handuknya, hingga tubuh mulusnya terpampang di depan cermin "Apa dia pria impoten, dia tak tergoda melihat tubuhku?" jelas banyak pria yang akan tergiur sebab kulitnya masih kencang meski usianya sudah 35 tahun, wajahnya masih cantik bahkan terkesan 10 tahun lebih muda dari usianya.

"Tapi tidak mungkin kami menghasilkan Naomi kalau dia impoten, ish!" Sisca berdesis kesal, meraih pakaian di dalam lemari dia segera keluar dari kamar menuju lantai satu.

"Nyonya, Non Naomi berkata ingin anda jemput di sekolah." seorang pelayan menghampiri dan berjalan terburu-buru menyusul Sisca yang tak mau berhenti walau sebentar, hingga tiba di depan mobilnya.

"Kalau dia tak mau pulang dengan supir, tidak usah pulang saja! Merepotkan!" Tanpa peduli raut wajah pelayannya yang kecut Sisca memasuki mobil dengan mengampit ponsel di telinganya "Iya Jeng? Aku datang dong, masa arisan sebesar itu aku gak datang," ucapnya sambil menyalakan mobil mewahnya.

....

"Dia bilang begitu?" Edgar masih fokus dengan pekerjaannya tak menoleh sedikitpun saat Dani melaporkan perkataan Sisca tadi.

"Iya, Pak."

"Sekarang kemana dia pergi?"

"Nyonya pergi ke arisan sosialitanya, Pak" jelas Dani.

Edgar tersenyum mengejek "Dia pikir aku tak tahu apa saja yang mereka lakukan disana."

"Saya masih meminta Edi untuk mengawasi Nyonya, Pak."

"Hm, lanjutkan pekerjaanmu."

Setelahnya Dani keluar dari ruangan, menyisakan Edgar dan Hanna yang sejak tadi fokus pada pekerjaannya.

Mata Edgar kini beralih pada Hanna, dahinya nampak berkerut dalam membuat Edgar bersuara.

"Ada yang tidak kau mengerti?" tanyanya, hingga Hanna mendongak dan menatap Edgar.

"Tidak, Pak." Hanna kembali menekuni pekerjaannya dengan serius.

Edgar berdecak lalu banngkit dari duduknya "Kalau ada, lebih baik kau mengatakannya, karena aku tak menerima kesalahan sedikitpun." Edgar menundukkan wajahnya dan melihat layar yang sejak tadi jadi fokus Hanna, lalu mengerutkan kening saat pekerjaan Hanna tak ada kesalahan sedikitpun "Ini bagus, apa yang kau pikirkan?"

"Saya sudah bilang tidak ada." Hanna menoleh dan menemukan wajah Edgar sangat dekat, lalu tersenyum "Saya bukan hanya bisa menggoda dan mendesah, Pak. Saya juga bisa menggunakan kemampuan saya." Hanna bahkan rela kurang tidur demi bisa mencapai posisinya sekarang, kuliah sambil bekerja sebagai wanita malam, Hanna berjuang sangat keras hingga rasanya ingin mati, tapi satu hal yang selalu menguatkannya, ambisi dan tujuannya!

"Kau bisa mengandalkan ini, kenapa masih ingin menjadi simpanan?" dengan kemampuannya, Hanna bisa sukses tanpa menjadi simpanan pria kaya.

Hanna masih tersenyum "Sudah aku bilang aku suka uang." Cara bicara Hanna kembali non formal saat Edgar membiarkan hal di luar pekerjaan.

Hanna melihat jam di pergelangan tangannya "Sudah selesai," ucapnya, dia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, lalu melipat kakinya hingga rok diatas lututnya terangkat menampakan sedikit paha mulusnya. Jam kerjanya sudah selesai.

Tepat disaat yang sama ponselnya berdering, mengabaikan Edgar yang masih berada di dekatnya, Hanna menerima panggilan tersebut.

"Ya?"

"Hanna malam ini gue tunggu di klub mami popy."

Hanna mengerutkan keningnya "Acara apa?"

"Lo tahu malam ini bakalan ada pesta para pengusaha kaya, lumayan kan bayaran mereka selalu gede." Hanna menegakkan punggungnya namun tatapannya masih tersenyum ke arah Edgar, dia yakin jika Edgar mendengar meski dia tak mengaktifkan pengeras suara, sebab pria itu masih berjongkok di depannya dengan menopang kedua tangannya di kursi yang dia duduki.

"Oke, gue dateng." Tatapan Edgar menajam, namun seolah tak peduli Hanna melanjutkan "Sisain satu buat gue." setelah itu Hanna menutup panggilannya.

"Jam kerja saya sudah selesai ya, Pak. Saya permisi pulang." Hanna merapikan barangnya dan memasukkannya ke dalam tas.

Edgar menegakkan tubuhnya "Kamu tahu tugas sekretaris itu bukan hanya bekerja lalu pulang saat jam kerja usai? Kamu juga harus menunggu aku pulang. Lagi pula besok kita akan ke Jepang, aku tidak mau kau terlambat karena mabuk."

Hanna menggeleng dengan tersenyum "Saya jamin saya tidak akan terlambat, lagi pula pekerjaan saya sudah selesai." Hanna tetap menghiraukan lalu berdiri, namun baru saja akan pergi Edgar menahannya.

"Kau ingin sekali menjadi simpanan? Bagaimana kalau menjadi simpananku?"

Hanna tersenyum semakin lebar "Sudah aku bilang, Tidak dengan anda, Pak." Setelah itu Hanna pergi dengan anggun, dia bahkan melenggokkan tubuhnya sudah seperti model yang berjalan di atas catwalk.

...

Komen...

Komen...

Komen...

1
Ar Rasyha
untung urep no ndeso gk kenal diskotek yo gk kenal lc /Facepalm//Facepalm/
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
LC memang meresahkan.. gak didunia novel gak didunia nyata
Rahmawati
ini malah Hanna yg jatuh cinta duluan sm edgar
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Bo Ra
wkwk mba2 LC lg viral ya kk thor😁
yuning
Edgar pemain Hanna
Erna Wati
ya Hanna,kau cemburu..kau mulai jatuh cinta pd Edgar.
mbu ne
nah kan...Hanna mulai terjebak permainan sendiri...
Rahmawati
Hanna iseng bgt sih, Edgar beneran khawatir
Rabiatul Addawiyah
Edgar pasti sdh mencintai Hanna neh...bukan krn nafsu utk bercinta diatas kasur sj tp hatinya jg
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
datang bulan kok berenang thor
Ceu Nah: udah dari kemarin kak, masa banyak terus😅
total 1 replies
yuning
jangan main main sama nyawa
Rahmawati
Siska mulai curiga kayaknya
Rahmawati
naomi hanya butuh perhatian
Rabiatul Addawiyah
Aamiin YRA
Bo Ra
cerita nya bagus kk
yuning
oh Siska pasti curiga tapi semoga gak secepat itu ,sistah
mbu ne
apakah Hanna mulai memberikan kode2 untuk menyingkirkan Siska? 🤔
mbu ne
atur aja K...🤭
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!