Eliza yang belum move on dari mantan tunangannya-Aizel- menikah karena dijebak oleh Raiyan yang merupakan ipar tiri Aizel , sedangkan Raiyan yang awalnya memiliki kesepakatan dengan adik tirinya yaitu Ardini, sengaja melanggar kesepakatan itu demi membalas dendam pada Ardini.
"Kesepakatan Kita hanya sebatas kau membuat nya jatuh cinta, lalu meninggalkannya setelah Aku dan Aizel menikah, Kau melanggar kesepakatan Kita Raiyan. " ~Ardini
"Tapi di surat perjanjian itu juga tidak ada larangan kalau Aku mau menikahinya."
~ Raiyan
akankah kisahnya berakhir indah? akankah Eliza kembali pada Aizel setelah mengetahui semua fakta yang selama ini Raiyan sembunyikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 Pacar Baru Eliza
Sudah dua bulan Raiyan mendekati Eliza. berbagai cara juga sudah ia lakukan untuk membuat Eliza jatuh cinta mulai dari mengajak jalan, mengirimkan makan siang, mengucapkan selamat tidur, bahkan mengajak Eliza ke salon untuk sekedar membersihkan rambut dan wajah.
Raiyan tak setengah-setengah dalam usaha nya kali ini karena Eliza bukan wanita yang mudah di taklukkan. Eliza tidak seperti wanita yang pernah ia temui sebelumnya. Jika selama ini Raiyan mengenal banyak wanita yang menyukai ketampanan bahkan kekayaannya, Eliza kerap kali menolak tawaran Raiyan untuk menghabiskan uangnya bahkan untuk perawatan. Tapi karena usaha gigih Raiyan yang memaksa, Eliza selalu tak bisa menolaknya.
Raiyan memang tinggal di rumahnya sendiri dan tidak tinggal di rumah utama. Raiyan yang memiliki beberapa cabang bengkel sudah bisa dikatakan kaya raya. Rumah besarnya memiliki kolam renang dan garasi yang penuh dengan berbagai koleksi mobil pribadinya.
Semua itu bukan hal yang mudah untuk di dapatkan karena Raiyan memulai semua itu dari modal yang ia pinjam dengan Omanya.
Raiyan dan Ardini adalah saudara tiri, sang nenek lebih percaya pada Ardini karena gadis itu punya karakter yang ambisius. Selain itu, Raiyan merupakan cucu dari istri pertama anaknya. Menantunya itu -ibu Raiyan- adalah menantu yang tidak mendapatkan restu darinya. Berbeda dengan ibu Ardini yang merupakan istri kedua yang lebih neneknya sukai.
Oleh sebab itu Raiyan tak kebagian apapun dari perusahaan keluarganya. Padahal dulu ibu Raiyan lah pemilik asli PT Rings, nenek tidak memberikan restu karena besannya merupakan saingan bisnis suaminya. Begitu usaha suaminya bangkrut, nenek Raiyan menyusun rencana agar bisa menguasai harta menantunya. Setelah berhasil dia membuang menantunya begitu saja dan menikahkan ibu Ardini dengan anaknya, Surya.
"Aku ingin mengajakmu ke mall untuk membeli sesuatu. Boleh kan?"sambung Raiyan lagi.
Mereka pergi ke sebuah mall yang ada di pusat kota. Raiyan menarik Eliza masuk ke sebuah outlet pakaian branded,ia menarik beberapa helai baju dan meminta Eliza mencobanya.
"Untuk apa kau menyuruhku mencoba semua ini Raiyan?" keluh Eliza dari ruang ganti sedangkan Raiyan menunggu di muka pintu.
"Aku tahu Kau nyaman dengan pakaian mu, tapi Kau juga harus mencoba sesuatu yang baru Eliza. Kau hanya perlu mencobanya. Sekarang mau ganti sendiri,atau Aku aku yang gantikan?" ancam Raiyan membuat Eliza langsung bungkam.
Awalnya Raiyan akan memilih dress cokelat dengan leher rendah, tapi Eliza menolak karena itu bukan style nya. Akhirnya Raiyan memilih berbagai kemeja wanita setengah lengan dan jins,itu cocok untuk Eliza yang memiliki tinggi 165 cm. Lagi pula kemeja terlihat lebih baik dari baju kaos yang biasa Eliza kenakan sehari-hari.
Raiyan mengajak Eliza ke sebuah salon yang cukup terkenal, dua Minggu yang lalu ia mengajak Eliza ke dokter kecantikan untuk menyembuhkan jerawat. Wajah Eliza yang biasanya kusam dan berjerawat sekarang terlihat semakin mulus dan cerah,itu karena Raiyan berkonsultasi dengan ahlinya untuk memilih jenis skincare yang berkualitas, sesuai juga dengan isi dompet yang harus ia keluarkan.
"Tolong buat rambut ikal nya menjadi lebih baik. Ah! Pokoknya aku ingin dia terlihat cantik dan mahal dengan pakaiannya yang sederhana ini." Ujar Raiyan mendorong Eliza pelan pada seorang bencis yang dibalas dengan mengangkat kedua jempolnya.
Selagi menunggu, Raiyan menelepon seseorang. Ia sengaja meminta Ardini datang bersama Aizel dengan tujuan untuk untuk memanasi Aizel.
Tak sampai setengah jam Aridni berhasil memaksa Aizel untuk menemaninya ke salon. Raiyan menaikkan Koran sampai menutupi wajahnya, ia akan berpura-pura tak mengenali Ardini. Beruntungnya lagi karena Aizel sendiri tak tahu kalau Ardini memilik saudara tiri. Ardini mengajak Aizel mengantarnya sampai ke depan cermin.
"Sayang, kapan Kita akan fitting baju pengantin?" tanya Ardini tiba-tiba. Tentu pembahasan fitting baju ini menarik perhatian Eliza yang duduk tak jauh dari mereka. Hanya di pisahkan oleh seorang pelanggan antara mereka.
"Bukankah Aku sudah mengatakannya berulang kali? Aku tidak akan menikahi mu sebelum dia menikah, atau minimal Aku akan menunggunya punya pengganti ku. " bisik Aizel memegang pundak Ardini,sebenarnya hubungan Aizel dengan Ardini tidak seperti yang Eliza ketahui.
'Sial! Apa Aku harus jadi perawan tua jika wanita itu tidak menikah?' umpat Ardini dalam hati.
"Bukankah itu Eliza? " ujar Ardini dengan nada bertanya, Aizel secara otomatis menoleh ke sebelah. Eliza yang menyadari dirinya sedang dibicarakan berpura-pura tak mendengar,ia mengucapkan terimakasih kepada mas bencis yang sudah merubah penampilannya. Cepat-cepat ia menuju Raiyan agar kedua sejoli itu tak perlu menegurnya.
"Eliza! " teriak Ardini berhasil menghentikan langkahnya.
"Kau datang sendirian ke sini? Kau tahu kan ini bukan tempat sembarangan? Apa uangmu cukup? " cerca Ardini dengan nada meremehkan, sedangkan Aizel terpukau melihat penampilan Eliza yang berubah seratus delapan puluh derajat. Eliza yang biasanya memakai kaos dan rambut di sanggul sembarangan bagai orang berbeda setelah memakai kemeja dengan bawahan jins,apalagi rambut ikal mayangnya di gerai.
"Aku..datang dengan pacarku."
Deg! Eliza berdebar telah salah bicara, tapi ia juga lelah karena setiap bertemu dengan Aizel ia masih saja berstatus jomblo.
Eliza menunjuk ke arah Raiyan yang menutup wajahnya dengan koran. Kepalang tanggung, sudah basah lebih baik mandi sekalian, pikir Eliza.
"Kau sudah punya pacar?" tanya Aizel dengan nada menyelidik, Ardini membiarkan Aizel menginterogasi Eliza agar ia mendengar sendiri pengakuan Eliza. Sejujurnya Ardini juga tak menyangka Eliza dan Raiyan sudah berpacaran, mengingat setiap kali ia menanyakan kemajuan pendekatannya dengan Eliza, lelaki itu selalu menjawab bahwa Eliza sepertinya sulit untuk membuka hatinya.
"Barangkali calon suamiku ini ingin berkenalan dengan pacarmu, Eliza." ucap Ardini membuka celah bagi Raiyan untuk mengambil perannya, ia menurunkan koran dan tersenyum takjub melihat Eliza yang sudah lebih cantik.
"wow! Sudah Aku duga Kau akan menjadi wanita cantik di tanganku Eliza." puji Raiyan tulus dan Eliza hanya tersenyum kikuk.
"Sayang...kenalkan ini Aizel, mantan tunanganku dan itu Ardini, tunangannya yang baru." Eliza menggamit lengan Raiyan yang tengah menautkan kedua alisnya.
"Berpura-pura lah jadi pacarku sebentar saja." bisik Eliza sangat pelan di telinga Raiyan dan di sambut dengan anggukan darinya.
"Raiyan. senang berkenalan denganmu, dude. Terimakasih sudah melepaskan Eliza, Aku benar-benar beruntung memilikinya sekarang." ucapnya panjang lebar Sambil menyalami sepasang kekasih itu.
"Eliza, Kau benar-benar sudah punya kekasih?" ulang Aizel sekali lagi dan Eliza mangangguk mantap. tatapan nyalang Aizel membuat Ardini tak senang.
"Baiklah. Jangan lupa datang ke pesta pernikahanku nanti, dan aku pasti menantikan undangan kalian jika memang benar sudah saling mencintai." Aizel yang tak bisa menyembunyikan kecemburuannya pergi begitu saja. Ardini mengekorinya sambil tersenyum penuh kemenangan. Inilah yang Ardini tunggu-tunggu.