NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Yang Ditukar

Pembalasan Anak Yang Ditukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Hati siapa yang tidak tersakiti bila mengetahui dirinya bukan anak kandung orang tua yang membesarkannya. Apalagi ia baru mengetahui, jika orang tua kandungnya menderita oleh keserakahan keluarga yang selama ini dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Awalnya Rahayu menerima saja, karena merasa harus berbalas budi. Tetapi mengetahui mereka menyiksa orang tua kandungnya, Rahayu pun bertekad menghancurkan hidup keluarga yang membesarkannya karena sudah membohongi dirinya dan memberikan penderitaan kepada orang tua kandungnya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Yuk, simak ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Bab 3

POV Author

Rahayu menyelesaikan tugas-tugasnya tanpa memprotes lagi. Sekarang ia tinggal menjemur pakaian bersih yang telah selesai ia cuci.

Aroma masakan Marlina pun tercium di hidungnya. Tubuh Rahayu pun terkontaminasi dan menyebabkan perutnya berbunyi.

"Wangi... Ibu masak apa ya?" Gumam Rahayu.

Ia pun bergegas merapikan ember-ember dan ingin melihat apa yang di masak oleh sang Ibu.

"Wah, ada nasi tumpeng! Aku kira Ibu lupa sama ulang tahun ku." Seru Rahayu kegirangan sambil memeluk Marlina.

"Tahun ini kamu tidak dirayakan. Ini bukan untukmu, tetapi untuk Arumi. Ulang tahunya sama denganmu." Jawab Marlina tanpa merespon pelukan Rahayu sedikit pun.

Lagi-lagi Rahayu terkejut, dan senyumnya pun langsung memudar. Hatinya sakit dan kesedihan pun melanda kembali.

"Bu, apa ini hanya perasaanku saja kalau Ibu dan Ayah sedang marah padaku? Apa aku sudah berbuat salah? Tolong katakan Bu. Sikap Ibu dan Ayah sejak kemarin mulai berbeda, tidak seperti biasanya."

Rahayu mencoba memberanikan diri mengeluarkan isi hatinya. Ia sudah tidak tahan perlakuan tidak adil antara dirinya dan gadis bernama Arumi itu.

Marlina tampak menghela napas dan membaikkan tubuhnya menghadap Rahayu.

"Cobalah untuk mengalah, Rahayu. Kamu itu sangat beruntung memiliki kami. Sedangkan dia, sejak lahir tidak merasakan kasih sayang orang tuanya. Apa kamu tidak bisa untuk merelakan sedikit perhatian kami untuknya?! Bersikaplah dewasa, kamu sebentar lagi sudah kuliah."

Deg...deg... deg...

Bahkan jawaban sang Ibu pun terdengar menyayat hatinya hingga jantungnya berdebar-debar. Bukan salahnya jika gadis yang bernama Arumi itu tidak merasakan kasih sayang orang tuanya, pikirnya.

"Sekarang kamu belajarlah menerima Arumi di rumah ini. Ia akan menjadi anggota keluarga kita mulai sekarang." Lanjut sang Ibu.

Rahayu tidak bisa berkata apa-apa. Mau seberapa banyak pun saat ini ia mencoba untuk protes, namun sepertinya itu akan menambah luka hatinya saja mendengar jawaban dari ke dua orang tuanya.

Rahayu terdiam. Setelah berkata demikian, sang Ibu tidak lagi banyak bicara dan mengabaikan Rahayu seperti tak terlihat disana. Wanita menjelang 45 tahun itu hanya terus sibuk melanjutkan aktifitasnya di dapur. Bahkan perut Rahayu yang terdengar keroncongan pun ia abaikan.

Mata Rahayu mengembun dalam diamnya. Rahayu sangat berkecil hati atas perlakuan orang tuanya yang tidak adil menurutnya. Ia merasa sangat sedih seorang sepupu mengalahkan seorang anak dalam keluarga itu.

Apa aku salah jika iri kepada sepupu yang belum pernah ku lihat itu tetapi dalam sekejap ia telah mengambil dunia orang tua ku dari ku?! Apa aku salah, jika aku tidak bisa menerima kehadirannya yang telah mengambil seluruh perhatian orang tua ku dari ku?! Hiks...

Perlahan Rahayu melangkah kembali menuju gudang yang kini menjadi kamarnya. Di balik pintu gudang yang sudah ia tutup, ia tersandar dan merosot kebawah dengan derai air mata yang tak tertahan lagi.

Ia merasa tidak ada lagi yang peduli padanya di rumah itu. Dan ia pun tidak tahu, bagaimana gadis Arumi itu bisa muncul dan mengubah perhatian orang tuanya hanya dalam sehari saja.

Perut Rahayu terus berbunyi. Sudah menjelang jam 11 siang tapi tak sedikit pun makanan masuk ke mulutnya. Ia lapar, tapi tidak bisa makan mengingat semua masakan yang ibunya masakan untuk merayakan ulang tahun gadis yang bernama Arumi itu.

Rahayu perlahan merapikan tempat tidur yang tadi ia tinggalkan begitu saja. Matanya sembab meski air mata tak lagi berlinang.

Rahayu memutuskan untuk ke perpustakaan kota saja hari itu. Rasanya ia tidak sanggup harus melihat perayaan pesta orang lain yang di rayakan oleh ke dua orang tuanya.

Rahayu kemudian segera mandi. Lalu ia pun berpakaian rapi. Handphone dan dompet ia masukan ke dalam tas slepang kecilnya yang sering ia gunakan. Kemudian ia pun keluar dari kamarnya dan mencari keberadaan orang tuanya untuk pamit ke perpustakaan.

Hati Rahayu kembali berdebar-debar melihat pemandangan yang tak biasa. Ruang tamu di sulap menjadi ruang pesta dengan dekorasi ultah yang di buat Ayah dan Ibunya.

Biasanya hanya ada nasi tumpeng saja, atau hanya kue ulang tahun saat dia merayakan ulang tahunnya bersama kedua orang tuanya. Terkadang mereka sesekali juga hanya makan di luar tanpa melakukan dekorasi apa-apa seperti saat ini.

Hati Rahayu kembali berdenyut melihat perbedaan yang terjadi. Namun ia berusaha untuk tetap tenang dan mencoba tersenyum meski hatinya sakit setengah mati.

"Ayah, Ibu.... ayu ijin pamit mau ke perpustakaan kota." Kata Rahayu.

Sang Ayah tak bergeming dan masih terus melanjutkan dekorasinya. Sedangkan Marlina sang Ibu, sempat menoleh lalu berkata..

"Ya..."

Canggung, suasana di ruangan itu benar-benar canggung seolah-olah Rahayu adalah orang asing yang bertamu di rumah itu dan ijin untuk pergi. Padahal biasanya seorang tamu pun akan di antarkan ke depan pintu dengan ramah tamah, tetapi tidak dengan Rahayu yang kembali di abaikan.

Rahayu menunduk lalu berbalik badan dan melangkah perlahan sambil meremas tali tas slepang yang terletak di depan dadanya. Hatinya lagi-lagi sakit hingga matanya mengembun dan akan meruntuhkan wajah cantik alaminya yang tanpa riasan.

Rahayu tidak bisa berkendara hingga ia pun memesan ojek online untuk sampai di tempat tujuannya. Semasa masih sekolah pun, Rahayu pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki karena tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Untungnya Rahayu anak yang pandai berhemat dan pandai mengatur keuangan di usia mudanya. Uang bulanan yang selalu di berikan Ayahnya tidak pernah habis ia pakai dan masih tersimpan separuhnya sehingga tabungannya pun cukup berisi untuk seorang pelajar pada masanya.

"Ini Bang, terima kasih ya." Ucap Rahayu tulus sambil memberikan ongkos sesuai aplikasi yang tertera.

"Kembali kasih Neng." Jawab kang ojol dan ia pun berlalu pergi meninggalkan Rahayu setelah gadis itu mengembalikan helmnya.

Rahayu menatap mini market yang ada di depannya. Ia hendak membeli 2 buah roti dan sebotol minuman untuk pengganti sarapan sekaligus rapel makan siangnya sembari belajar di perpustakaan nanti.

Rahayu menunggu jalan sedikit lenggang sebelum menyeberang. Namun tiba-tiba saja, seorang kakek-kakek berjalan tertatih-tatih hendak langsung menyeberang saat jalan masih ramai di lalui kendaraan.

"Loh Kek, awas Kek!!"

Rahayu refleks mendekati pria berusia kisaran 70 tahun itu dan segera menahan lengannya agar tidak berjalan lebih maju lagi karena tidak jauh dari mereka ada kendaraan bermotor yang melintas sedikit laju. Nyaris saja si Kakek di senggol jika saja Rahayu tidak cepat menahan tubuh si Kakek.

"Ya Allah, Kek! Kakek mau nyebrang? Hati-hati Kek, biar saya bantu ya? Saya juga mau menyeberang kesana." Ujar Rahayu.

Si Kakek yang tadinya cukup terkejut karena Rahayu menarik tubuhnya, merasa bersyukur telah di tolong oleh gadis itu. Sembari tersenyum ia mengangguk pelan merespon Rahayu.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
sadar pak anda juga sudah berbuat dzalim sama Rahayu
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
semoga aja salah satu dari tiga rumah sakit itu ada ruang anggrek bulan
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
kalian cukup cerdas juga
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
tetep semangat yuu jngn menyerah, ada mas arka yg akan bantu kamu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
cie kakek cemburu.. waktu kencan nya dicolong arka /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kenapa enggak tanyain aja sama mbah google atau neng meta??/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
capekkk kali keliling muter-muter
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah ternyata si kakek juga bantu ayu diam2
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah arka mau bantu, buat cepat terungkap masalah yang di hadapkan ayu
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
apa yang empuk2 arka, dasar lelaki pikiran nya kesana mulu jadi arka mo boncengin ayu nyari2 kesempatan biar ngerasain empuknya gunung kembar ayu wkwk🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
wah kakek emng yg terbaik 😍
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
baik banget si arka
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
dih dasar arka🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
cukup cerdik nih ayu
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
idenya bagus juga tuh ayu
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
oyyy agak lain/Sob//Sob//Sob/
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
yaelah giliran pujaan hati anaknya di tawarin cemilan dll giliran ayu mana ada nawarin sedikit pun
tina
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
syukurlah kakek sugeng selalu menjaga mereka dari belakang
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
mohon maaf mas mau nanya, itu yg tidak empuk apaan ya 🤔🤣🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
malah si kakek memberi ruang buat cucunya modus 😂🏃🏃🏃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!