Dunia Selina tiba-tiba berubah sejak kecelakaan yang Merenggut nyawa Mama nya. Ia bahkan mengalami buta mata setelah kejadian itu. Tidak sampai di sana. Sang Papa menyalahkan nya karena dia lah sang Mama meninggal.
Selina di jual pada seorang Pria. Ibu tiri yang jahat berada di belakang semua itu. Namun tanpa di sadari, ia malah jatuh cinta pada seorang Pria ke-jam yang sudah banyak Merenggut nyawa manusia.
Bagaimana kisah Selina selanjutnya? Semua ada di novel ini. Selamat membaca semua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Byurrrr..
"Ah,,,"
"Bangun Selina! Ini bukan hotel. Apa kau tahu?"
"Bibi, mengapa anda menyiram ku?"
Wanita itu menjam-bak rambut panjang Selina dengan kuat. Dan membuat Selina kesakitan..
"Apa kau bilang? Bibi? Kau pikir aku Bibi mu? Panggil aku Nyonya. Nyonya Visia. Apa kau mengerti?"
"Iya Bibi, eh Nyonya Visia. Maafkan Selina. Ah,, ini sa-kit. Tolong lepaskan rambut ku."
"Sakit? Maka nya jangan bertingkah manja. Papa mu yang mengirim mu ke sini supaya bisa ku atur. Bukan kah selama ini kau adalah anak yang pembangkang?"
"Tidak. Aku tidak pernah seperti itu. Aku selalu mematuhi semua perintah Papa dan Mama. Bahkan nilai ku sangat bagus dan aku sering menang olimpiade."
"Oh ya? Tapi sayang nya aku tak percaya. Aku lebih percaya kata-kata Papa mu. Kau itu anak yang bodoh dan banyak mau nya. Sekarang bangun! Dan cepat mandi."
Selina meraba-raba sekitar nya. Ia benar-benar tidak tahu dimana kamar mandi berada.
"Nyonya, aku tidak tahu dimana kamar mandi nya."
"Ah, kau memang sangat merepotkan."
"Itu karena aku buta, Nyonya. Bukan kah anda adalah pengasuh ku?"
"Hey diam! Aku memang pengasuh mu. Tapi, untuk mendisiplinkan mu. Bukan untuk menjadi mata mu. Lurus saja dan belok kiri. Kamar mandi ada di sana."
Selina berjalan perlahan. Walaupun beberapa kali ia terjatuh, tapi tetap saja ia berusaha untuk menyentuh dinding-dinding yang ada di sana.
Ada rak handuk yang sempat menjadi pegangan nya. Dan ia yakin jika tidak lama lagi ia akan sampai ke kamar mandi.
Dan benar saja. Tidak jauh dari rak handuk, Selina menemukan kamar mandi. Ia dapat merasakan bagaimana lantai kamar mandi itu.
Ia pun meraba pintu dan menutup nya. Ia mandi dengan cepat. Supaya pengasuh nya itu tidak kembali memarahinya.
"Baju ku. Dimana baju ku."Ucap Selina sambil meraba pintu kamar mandi itu. Ia sama sekali tidak tahu kemana pergi nya pakaian nya itu.
" Nyonya. Aku kehilangan pakaian ku. Nyonya."
Tidak ada suara yang terdengar. Selina mengira jika di dalam rumah itu kosong. Ia pun keluar untuk mengambil handuk yang ada di rak.
Saat ia berjalan keluar dengan handuk di badan nya, tiba-tiba saja ada yang menarik handuk yang ada di tubuh nya.
Aaaaaaaaggg
"Siapa kau?"
Hahahahahhaha
Suara beberapa Pria terdengar di dalam ruangan itu. Selina begitu terkejut dan benar-benar tidak tahu harus apa.
Dalam keadaan tidak memakai apapun ia di tonton oleh Pria-pria itu. Ia langsung duduk dan mencoba menutup bagian tubuh nya.
"Wah, benar-benar mulus sekali. Apa semua anak orang kaya akan seperti ini?" Ucap seorang Pria yang ada disana.
"Itu benar. Aku sangat ingin membeli nya. Tapi, mata nya buta. Pasti nanti tidak asyik dong main nya."
Hahahhaa
Semua Pria-pria yang ada di sana menertawakan Selina. Mereka benar-benar sangat ramai dan Selina tidak menyangka akan di perlakukan seperti itu.
" Hentikan! Diam kalian semua. Diam! "
" Mengapa kami harus diam? Ini tempat kami. Dan salah mu sendiri yang masuk ke sini tanpa busana."
"Bukan kah ini rumah Nyonya Visia? Dimana beliau. Aku mohon dimana beliau?"
Selina berkata sambil terisak. Ia menangis dan ketakutan. Tidak pernah seumur hidup nya ia dipermalukan seperti ini.
"Hey anak cantik. Ini rumah kami. Dan kami adalah pemilik mu. Jadi, bersikap lah baik. Kami juga akan baik pada mu."
"Aku mohon lepaskan aku. Aku mau pulang."
"Apa? Pulang? Jangan harap. Kau harus melayani kami dulu hari ini."
"Tidak. Aku tidak mau."
Pria-pria itu datang dan beramai-ramai menyentuh tubuh Selina. Ia tidak bisa melakukan apapun hingga tiba-tiba saja suara seseorang membuat Pria-pria itu berhenti mengganggu nya.
"Ada apa ini?"
"Tuan James. Kami hanya bersenang-senang."
"Jika kalian bersenang-senang, jangan bersuara. Berisik sekali!"
"Tapi Tuan, gadis ini yang membuat suara itu."
"Oh ya. Oh si-al! Lihat apa itu! Dia kedatangan tamu bulanan nya."
Semua yang ada disana menghindar. Mereka takut kena sial jika mendekati wanita yang seperti itu.
Dan akhirnya Selina di tarik dengan menggunakan tali ke sebuah ruangan lembab. Ia di kurung di sana tanpa di beri pakaian.
Selina hanya bisa menangis karena kekejaman mereka semua yang ada di sana. Ia bahkan tak habis pikir dengan Papa nya yang tega membawa nya ke Pria-pria itu.
Untung saja darah bulanan itu menyelamatkan nya. Namun, saat ini ia tidak memakai pakaian. Bagaimana dengan cairan yang terus keluar dari tempat itu.
"Tolong aku. Aku butuh pembalut. Aku butuh pakaian ku. Di sini sangat dingin." Ucap Selina.
"Jangan manja. Kau akan tinggal di ruangan itu selama masa haid mu. Tenang saja, sehari sekali akan ada yang mengantar air ke dalam ruangan ini. Kau bisa bersih-bersih. Dan kami, tidak ada waktu untuk mencuci pakaian mu!"
"Tapi.."
"Diam lah dan tenang. Kecuali jika kau mau Pria-pria itu marah."
Selina tidak memiliki pilihan lain selain diam. Dari pada nanti ia akan mendapatkan masalah. Lebih baik ia diam walaupun keadaan di dalam ruangan itu tidak baik-baik saja.
Selina duduk meringkuk. Ia menangis mengingat kedua orang tua nya. Yang tak habis pikir, kenapa Papa nya begitu jahat.
Brak..
Pintu ruangan itu terbuka lagi. Seseorang masuk dan Selina tak tahu siapa. Ia tetap menunduk dan meringkuk.
Cetar....
Tubuh Selina di cam-buk dengan kuat oleh seseorang. Dan ia pun tak tahu siapa.
Aaahhhh...
"Ampun.. Kenapa anda melakukan ini pada ku. Ampun. Jangan saki-ti aku."
"Ampun kata mu? Gara-gara darah mu itu, aku sampai di pukul oleh Tuan James. Dasar kau pembawa si-al."
Ctar...
Tubuh putih dan mulus itu kembali di cam-buk tanpa ampun. Bahkan tangisan Selina sudah tidak lagi ada.
Suara nya sudah serak karena berteriak dan menangis di saat yang sama. Hingga tiba-tiba ia kehilangan kesadaran nya.
Selina pingsan saat cambu-kan ketujuh mendarat di tubuh nya. Da-rah yang keluar saat ini, bukan hanya dari bagian bawah tubuh nya.
Selina di bawa ke suatu tempat. Bukan rumah sakit. Akan ada dokter yang menangani nya setelah itu.
"Apa parah?" Tanya Visia pada dokter itu.
"Tidak. Hanya pingsan saja karena rasa sakit."
"Kalau begitu, anda boleh pergi."
"Baiklah."
Setelah dokter pergi, Selina kembali di guyur air. Bukan sekali atau dua kali. Air terus di guyur ke atas wajah nya hingga ia bangun dan terengah-engah.
"Bangun juga kau! Siapa yang menyuruh mu tak sadarkan diri! Selina, kau sudah membuat ku marah."
"Tapi, aku tidak melakukan kesalahan apapun, Nyonya." Suara lemah itu malah membuat wanita yang bernama Visia semakin marah.
Ia mengambil puntung rokok dan menyulut nya ke arah wajah Selina. Selina hanya bisa menangis dengan suara yang tertahan.
Visia benar-benar memperlakukan nya dengan buruk.
" Nyonya, kau bukan pengasuh ku. Apa yang di janjikan Papa ku pada mu, sehingga kau menyiksa ku?"
Tangan Visia tidak lagi menyiksa Selina. Ia pun mendekat ke arah gadis itu sambil mence-kik lehernya.
"Aku akan menjadi Calon Ibu tiri mu. Dan Papa mu, menyuruh ku untuk memberi pelajaran berharga untuk gadis cengeng dan manja seperti mu."
"Tapi, Mama ku baru saja meninggal."
"Apa peduli ku. Lebih baik dia mati, bukan kah lebih baik. Oh ya, katakan Hay pada calon adik tiri mu."
"Adik?"
"Aku sedang hamil anak Papa mu, Selina."
"Hmm,, apa ya."
awas Damian muali sekarang pengawalan Selina harus lebih Keta karna dia akan menjadi target musuh mu
pasti kaget dong tuh bokapna Selina sukurin jadi bokap ko jahat bgt,
koplak2 jan2 ngakak di akhir.. kuuuapok mu kapn damian
supaya harum mewangi sepanjag hari
dan damian akan menjadikan mu wanita kuat.. ayo kk thor
masuk kk rhor
smg nasib baik menyertai mu selin
jdikan dia wanita kuat kk thor krn berdampinhan dgn seorang mafia
buat matanya norma lagi dan bisa main senja dan bela diri