NovelToon NovelToon
RUMAH EYANG

RUMAH EYANG

Status: tamat
Genre:Misteri / Horor / Rumahhantu / Iblis / Tamat
Popularitas:963.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kalo sudah malam, jangan keluar rumah ya ndok. Nanti di bawa kuntilanak!"
~~
"Masalah nya bukan di kamu, tapi di dia."
~~
"JADI SELAMA INI EYANG!??"

Dara, adalah seorang gadis yang baru saja lulus sekolah SMA, dia tidak langsung melanjutkan studi karena orang tua nya terkendala biaya. Dara lalu di titipkan pada Eyang nya yang Dara sendiri tidak pernah tau kalau dia punya eyang, dia di kirim ke kampung yang entah itu dimana.

Dan di sanalah Dara mengalami semua kejadian yang tidak pernah dia alami sepanjang hidup nya, dia juga mengetahui rahasia tersembunyi tentang keluarga nya yang tidak pernah dia sangka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 26. Pemakaman.

Istri mang Nuri menatap Dara dengan tatapan tidak bisa di artikan, tangan nya terangkat dan Dara sudah pasrah jika memang akan mendapat pukulan.

"Huhuhuhu.. hiks.. hiks.." Istri mang Nuri malah kembali menangis menutup wajah nya.

Dia tidak memukul Dara tapi dia kembali menangis tersedu - sedu sambil menutup wajah nya. Dara yang melihat itu pun makin merasa sangat bersalah pada istri mang Nuri.

"Maaf bude, maaf itu semua salah aku." Ujar Dara masih menangis.

Semua orang yang melihat itu terdiam, mereka sudah pasti bersama asumsi mereka masing masing.

"Astagfirullah.." Gumam istri mang Nuri.

Istri mang Nuri melihat Dara yang masih menangis menunduk, dan tiba - tiba istri mang Nuri menyentuh kepala Dara.. dengan usapan lembut. Dara pun menatap istri mang Nuri yang masih berlinangan air mata, dan tiba - tiba istri mang Nuri memeluk Dara.

"Bukan salahmu, nduk.. hiks.. hiks.." Ujar nya, sambil memeluk Dara.

Dara yang di peluk pun makin terisak - isak dan dia memeluk erat istri mang Nuri. Kedua nya menangis berpelukan di samping jasad mang Nuri.

"Pae ndak selamat tapi kamu selamat, itu berarti pae ingin kamu selamat nduk. Bukan salah kamu, wess.. jangan nangis." Ujar nya.

Perempuan tua yang sedang berkabung karena kehilangan suaminya itu malah mencoba menenangkan Dara yang sedang terisak - isak.

"Maaf bude." Ujar Dara.

"Bukan salahmu nduk.. Wess.." Ujar istri mang Nuri sambil memeluk dan mengusap - usap punggung Dara.

Semua yang melihat itu lantas ikut menangis terharu, Amar yang melihat kemurahan dan kemuliaan hati istri mang Nuri pun tersenyum. Amar sempat ikut khawatir jika nanti Dara akan di amuk oleh orang - orang tapi ternyata kehawatiran nya tidak terjadi.

````````````

Dan setelah semua hal di luruskan kini Dara, Amar dan semua anggota keluarga mang Nuri sedang berada di pemakaman untuk mengantar mang Nuri ke peristirahatan terakhir nya. Dara bahkan berjalan di gandeng oleh istri mang Nuri, dia merasa sangat di perhatikan.

Istri mang Nuri terus menghapus air matanya melihat keranda yang membawa jasad suaminya itu di turunkan di dekat liang lahat, semakin nyata perpisahan di depan matanya..

"Pa'e.." Gumam istri mang Nuri.

Mang Nuri dan istri nya hanya hidup berdua, mereka mempunyai seorang anak tapi anak mereka sudah lebih dulu berpulang sejak lima tahun yang lalu, jadilah mereka hidup hanya berdua.. Sekarang mang Nuri pergi, jadi istrinya akan tinggal sendirian..

Sangat cepat proses di lakukan, kini Dara melihat jasad mang Nuri hendak di turunkan ke liang lahat. Air mata Dara menetes melihat tubuh orang baik yang sempat menjaganya itu akan di kebumikan. Dari tempat Dara berdiri, Dara bisa melihat rembesan darah dari kepala mang Nuri, karena penyebab kematian nya adalah karena pendarahan hebat di kepalanya.

'Selamat jalan pakde, semoga pakde bisa beristirahat dengan tenang.' Batin Dara, dan menghapus air matanya.

Jasad di kebumikan, dan ketika para tukang gali kubur mulai menimbun jasad mang Nuri dengan tanah.. Tangis istrinya kembali pecah, istri mang Nuri terisak - isak melihat tubuh suaminya di timbun tanah.

"Bude.." Dara mencoba menenangkan.

"Yang ikhlas bu, kalo ibu terus nangis.. almarhum juga ikut nangis." Ujar Amar.

"Astagfirullah.." Istri mang Nuri beristigfar.

Kini setelah proses pemakaman selesai, doa pun di panjatkan.. Dan setelah doa selesai semua orang pun akhir nya pergi satu persatu dari makam, kecuali istri mang Nuri, Dara dan Amar.

"Bude, yuk pulang." Ajak Dara.

"Rasanya nggak nyangka.. Sekarang bude sendirian." Ujar istri mang Nuri, mendengar itu Dara terdiam..

"Bude.. Atau bude mau ikut Dara aja? Tinggal di rumah eyang." Ujar Dara dan istri mang Nuri spontan menggeleng.

"Ndak perlu nduk,bude tinggal di rumah saja.. banyak sodara bude dan kenangan pakde." Ujar istri mang Nuri.

````````````

"Maafin Dara, bude." Ujar Dara, lagi - lagi dia meminta maaf.

"Bukan salahmu, nduk.. ini namanya takdir Allah. Bude sedih.. tapi ya mau bagaimana lagi, ini semua sudah jalan yang di atur sama Allah buat bude dan pakde. Bude akan ikhlas.. supaya pakde bisa tenang di sana." Ujar istri mang Nuri.

"Sudah sore nduk, pulang lah.." Ujar istri mang Nuri.

"Dara anter bude ya.." Ujar Dara dan istri mang Nuri menggeleng..

"Jangan, lebih baik kamu pulang. Eyang di rumah lebih butuh kamu.. bude akan pulang sendiri." Ujar istri mang Nuri.

Mendengar betapa serius nya istri mang Nuri berkata.. Dara akhir nya mengangguk. Istri mang Nuri lalu menatap Amar yang hanya berdiri saja sejak tadi di belakang Dara, aneh nya istri mang Nuri lalu tersenyum sambil mengangguk - anggukan kepalanya dan berkata..

"Titip Dara yo mas, mas bisa lindungi dia." Ujar nya..

Baik Dara atau Amar sendiri yang mendengar ucapan itu tentu terkejut.. Apa arti nya??

"Ibu yakin ini ndak kebetulan, sejak dulu keluarga eyangmu itu sudah jadi incaran. Mau bilang pun takut jadi prasangka buruk.. Tapi kamu di jaga nduk, kamu ada yang melindungi." Ujar istri mang Nuri lagi.

"Kalo habis maghrib, jangan keluar rumah ya nduk, nanti kamu di bawa kuntilanak."

DEG!!

BERSAMBUNG..

1
Fitra Andriyani
sekarang teelalu banyak iklan baru baca 1 bab udah iklan lagi
Sandisalbiah
jd yg dimaksud gak mau pergi sendiri dan dia harus ikut aku itu si Dara.. hila aja itu mbak gosong.. udah jd areng pun masih aja buat masalah..
Sandisalbiah
wah.. mereka di kasi pr banyak ini ama para arwah..
Sandisalbiah
lha.. si Amar langsung di samperin cewek tuh.. 🤭
Sandisalbiah
jika ki Gede sosok yg menjaga Dara sedari kecil kenapa Dara sampe berulang kali hampir meregang nyawa, beliau tak muncul? apakah di halangi ama mbah gosong itu? 🤔
Sandisalbiah
LUAR BIASA
Sandisalbiah
artinya si mbah uyut juga menjadikan eyang Ningsih sebagai tumbalnya
Sandisalbiah
udah nebak sih.. Amar yg sampai terisak.. pasti neneknya yg di celakai Dara yg lagi kerasukan... apakah beliau meninggal... harus sampai berapa lagi org² baik yg jd korbannya..?
Sandisalbiah
justru aneh kalau para emban yg selalu di sisi eyang selama ini sampai tdk tau akan hal i i kan..?
Sandisalbiah
biadab si ini.. eyang dan mama si Dara... sama aja.. menjadikan Dara sebagai korban.. jahat mereka.. sumpah
Sandisalbiah
wah.. jgn sampe Riri yg jd tumbal ya
Sandisalbiah
mbah uyut itu yg menyesatkan eyang putri
Sandisalbiah
ayo buruannn... ini readers udah kawatir plus tegang... ampun deh... sampe lupa tarik napas...
Sandisalbiah
akhirnya ketemu rp kerisnya yg hilang... semoga bisa segera di musnahkan
Sandisalbiah
tuh kan... musuh dlm selimut ini mah.. pak Kiyai juga pernah bilang bahwa pelakunya org terdekat
Sandisalbiah
fix... si uyut ini lha biang keroknya... dia yg menyesatkan eyang putri
Sandisalbiah
hampir seluruh bab yg terbaca full ketegangan...
Sandisalbiah
srem banget..
puput konyel
seru menarik
Sandisalbiah
sudah sering baca cerita sedih, ikut mewek juga tp ini.. pas part mang Nuri.. beneran nyesek.. sape terisak akunya... sedihnya itu kena banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!