NovelToon NovelToon
The Hunter

The Hunter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Blackpink / Persahabatan
Popularitas:411
Nilai: 5
Nama Author: XoXo18

Menceritakan Perjuangan Lisa dan teman-temannya untuk meruntuhkan kekuasaan para penghuni atas yang telah berkuasa terlalu lama, dengan usaha dan kerja keras mereka akankah mereka berhasil atau tidak dalam melawan para penghuni atas atau justru kalah dan hancur tanpa harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XoXo18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21 ( Phoenix )

Babak kedua dari game akurasi ini akan segera dimulai. ini yang akan melawan Rose dan Jisoo adalah Chiquita seorang, sesuai strategi yang telah diatur oleh Ahyeon. Sasaran-sasaran tembak yang hancur dan rusak dari babak pertama tadi telah di ganti dengan yang baru. Sistemnya sama, pertama, panahan terlebih dahulu dengan 3 tahap dan rintangan yang sama seperti di babak pertama tadi, baru selanjutnya adalah tembakan.

"Apa kau mahir menggunakan

panah?" tanya Rose yang telah

mengangkat busurnya.

"Tidak. Ini pertama kalinya." Jawab Chiquita.

"Hmm, lalu apa kau jago hitungan? Seperti Ahyeon tadi yang menghitung kekuatan gravitasi dan jarak anak panah ke sasaran itu." Tambah Rose.

"Tidak juga. Aku tidak pandai dalam hitungan." Jawab Chiquita yang kali ini telah memasangkan anak panah ke busurnya.

DAR!

Tanda bahwa tahap pertama babak kedua telah dibunyikan.

"Silahkan duluan." Ujar Rose.

Tanpa basa-basi lagi, Chiquita menarik busur panahnya. Mengenggam anak panahnya dengan erat agar tidak terlepas. Matanya yang fokus menatap sasaran. Ia mulai mengatur nafas sementara Rose memperhatikannya dengan sekasama.

WHUUT!!

Dilepaskannya anak panahnya. Dengan cepat, anak panah yang dilesakkan Chiquita meluncur dan menancap di sasaran tersebut. Namun sayang, titik tempat dimana anak panah tersebut mendarat tidak sesuai harapan Rose maupun Chiquita. Terlalu jauh dari titik bullseye.

"Well, sepertinya game ini tidak cocok bagimu." Ujar Rose ringan sambil melesakkan anak panahnya.

WHUUT!

Tanpa kesulitan yang berarti, Ia berhasil menancapkan anak panahnya di titik bullseye. Tahap kedua dimulai. Rintangan berupa balok kayu berdiri menghalangi pandangan menuju sasaran. Hal ini tentu bukan masalaha bagi Rose yang tadi telah membuktikan kemampuannya memanipulasi gerakan anak panahnya sehingga bisa melewati balok-balok kayu tersebut. Tapi Chiquita, tahap kedua ini akan sulit baginya mengingat hasil di tahap pertama tadi tidak memuaskan.

"Ayo mulai." Ujar Rose mempersilahkan Chiquita.

Tanpa mengeluarkan suara, ia mengangkat busurnya. Mengarahkannya ke langit, sama seperti Ahyeon sebelumnya yang memperhitungkan besar gravitasi dan kecepatan panahnya.

WHUUSH!

Chiquita melepaskan anak panahnya. Namun sayang, anak panahnya terlalu tinggi dan tidak mengenai sasarannya Meleset jauh.

"Haah, Kau sendiri belum tahu elemen auramu ya? Akan sangat sulit kalau begitu." Keluh Rose yang kali ini menembakkan 2 anak panah sekaligus. Sama seperti sebelumnya, anak panahnya dengan mudah menghindari rintangan-rintangan tersebut dan mendarat di titik bullseye berbarengan. Rose seolah ingin menunjukkan bahwa Chiquita tidak cocok untuk ini dan Chiquita hanya terdiam menyesali ketidak mampuannya.

Rintangan tahap ketiga telah selesai dipersiapkan dan tanda untuk memulai pertandingan telah di bunyikan. Tidak seperti 2 tahap sebelumnya, kali ini Rose yang duluan melesakkan 2 anak panahnya sekaligus tanpa berkata apapun.

"Sepertinya kau tidak cocok disini. Berlatihlah lebih banyak. Kau hanya menyia-nyiakan auramu." Ujar Rose meninggalkan Chiquita.

"Ooh, dingiin." Gumam Haram yang mendengar perkataan Rose.

"Sudahlah, Chici. Lain kali aja." Seru Rora.

Namun, seperti yang tidak menggubris seluruh perkataan yang terlontar dari mereka yang menonton pertandingannya, Chiquita bersiap untuk melesakkan anak panahnya. Kali ini tatapan matanya berubah tajam. Bola mata kirinya pun menjadi berwarna merah. Layaknya bara api.

"Lihat ini!" seru Chiquita dalam hati sambil melesakkan anak panahnya.

WHOOSH!!!

DRRRSSHH!

Dilepaskannya anak panahnya

menuju sasaran. Namun apa yang terjadi mengejutkan mata mereka yang menyaksikan lesakkan panah. Chiquita Saat panah tersebut melayang, tepat di depan rintangan yang bergerak menghalangi sasaran, panah tersebut terbakar. Keluar api dari panah yang dilepaskan Chiquita lalu kemudian membesar menyerupai seekor burung dan menghanguskan rintangan-rintangan yang bergerak tersebut. Merubahnya menjadi abu dalam sekejap.

"Astaga!" seru Jisoo yang menjatuhkan pistolnya karena terkejut melihat apa yang baru saja terjadi.

Ahyeon, Haram, Rora dan Ruka pun demikian. Mata mereka terpana melihat api yang membakar rintangan Rahang mereka menganga. Terkagum dan terkejut. Begitu pula dengan Rose yang duduk di samping mereka berempat. Matanya bergantian menatap Chiquita dan api yang kali ini menjalar membakar sasaran tembak.

"Phoenix..." ujar Rose pelan.

"Kau... ternyata... Phoenix."Tambah Rose menghampiri Chiquita.

"Phoenix? Burung? Aku... Aku juga gak tau Kak. Itu tadi bukan Aku." Kilah Chiquita.

"Haha... Lalisa pasti senang. Haha!" ujar Jisoo girang.

"Apa hubungannya dengan Kak Lisa?" tanya Chiquita bingung mendengar perkataan Rose dan Jisoo.

"Oke. Kau tidak perlu menghadapiku dalam game tembak. Sebaiknya kau langsung menemui Lisa" tambah Jisoo.

"Umm... tapi Aku ingin bareng sama mereka." Ujar Chiquita.

"Oke, oke. Haram dan Rora. Selanjutnya kalian. Ayo cepat kita selesaikan. Aku tidak sabar ingin melihat apa yang akan ditunjukkan Chiquita saat ia berhadapan dengan Lisa." Ujar Rose yang bersiap untuk babak ketiga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!