Cerita ini mengisahkan rombongan anak-anak SMA yang melaksanakan study tour, dan salah satu Bis rombongan mengalami kecelakaan maut yang menewaskan hampir seluruh penumpangnya, serta sopir dan kondekturnya.
Dalam kisah ini menceritakan, 10 arwah yang merasa mereka belum mati dan mengalami perjalanan ghaib. Di alam ghaib itu, mereka saling membunuh satu sama lain. Ada beberapa arwah yang berhasil pulang ke rumahnya, arwah itu menangis histeris ketika melihat kenyataan badannya sudah hancur terbujur kaku, arwah-arwah itu masih shock tidak percaya, bahwa mereka sudah mati.
Dan hanya satu orang yang selamat dari maut mengerikan itu. Siapa dia???
......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28
Tapi sial bagi Dewi, ia terjungkal ke belakang dan tubuh nya langsung terkapar di lantai dengan punggung terlebih dahulu.
"Haaaaaaa!!!" Teriak Robi sambil melayangkan pisau itu ke atas untuk di hujamkan ke arah Dewi.
"Dewiiiiiii!!!" teriak Diah yang berhasil menjaga jarak lebih jauh ketimbang Dewi.
Kedua tangan nya berusaha di ulurkan ke arah tangan Dewi yang sudah terkapar di atas lantai, tapi Dewi fokus menatap ketakutan ke arah Robi, sehingga ia tidak terlalu memperhatikan uluran tangan Diah.
Jleb!
Robi menghujam lagi dada nya Dewi dengan kedua tangan nya.
"Agrr akh agrrr" erang Dewi kesakitan, di sertai mulut nya mengeluarkan darah.
Ia tidak bisa berkutik sama sekali karena perut nya di duduki Robi, sehingga dia bisa sangat leluasa menghujamkan pisau nya ke dada nya Dewi.
"Diaahh! Lariiiiiiii!!!!" Teriak Dea dari depan pintu utama aula, dengan ekspresi wajah panik ia berdiri dengan posisi siaga bersiap untuk lari, dan sepasang mata nya tak berkedip memperhatikan pergerakan Diah.
"Lariiiiii !!!!" Teriak nya lagi histeris
Diah dengan sekuat tenaga berusaha keras menjauh dari Robi, namun sepasang matanya masih menatap sedih ke arah Dewi yang sudah sekarat.
Ia berlari menuju ke sisi kiri untuk selanjutnya lari menghampiri Dea yang berdiri di pintu aula. Meski pun badan nya masih bergetar karena shock, ia lari sempoyongan berusaha semaksimal mungkin keluar dari ruangan itu.
Robi yang menyadari buruan nya akan melarikan diri, ia menoleh ke arah Diah yang sedang lari sempoyongan tak karuan. Saat itu juga, ia menghentikan hujaman pisau nya di dada Dewi.
Dengan sigap, Robi langsung beranjak dari duduk nya dan mengejar Diah seperti serigala kelaparan.
"Diaahh !! Cepaaaaaaaat !!!" Teriak Dea ketakutan karena Robi sedang berlari di belakang nya Diah dengan wajah bengis.
Dea berdiri bingung dengan posisi siap lari. Di pikiran nya ada dua pilihan, menunggu Diah menghampiri nya atau segera meninggalkan nya. Karena menunggu Diah lari ke arah nya sama saja menunggu Robi yang akan segera menghampiri nya juga.
"Aaaaaaaaa!!!" Teriak Diah histeris.
Bug!!
Tubuh nya jatuh tengkurap ke lantai dengan wajah histeris menatap Dea, kedua tangan nya di julurkan lurus ke depan meminta pertolongan Dea. Namun Dea bingung untuk menolong nya, karena tangan kiri Robi sudah berhasil mencengkram kuat pergelangan kaki kiri Diah hingga terjungkal ke depan.
"Deaaaaaaaaa !!!" Teriak Diah ketakutan di sertai tangisan menyayat telinga.
Dea yang dari tadi berdiri di depan pintu aula, dengan posisi siap berlari, akhirnya langsung memutuskan untuk menyelamatkan Diah. Karena teriakan nya tersebut benar-benar membuat Dea tidak tega untuk meninggalkan nya, kedua kaki nya spontan lari kencang untuk segera memberi pertolongan kepada sahabat nya tersebut.
"Tolooooooooong !!!! " lanjut nya, di sertai kedua mata nya melotot ketakutan, seolah-olah memberitahukan kepada Dea bahwa kematian nya sudah tidak bisa di hindari lagi.
Jleb!
"Akh agrrr akh agrr" erang Diah kesakitan ketika pisau itu di tancapkan tepat di belakang leher nya, hingga ujung pisau stainless itu tembus ke mulut nya.
"Aaaaaaaaaaaaaaa !!!"
Teriak Dea spontan ketika melihat mulut nya Diah terbuka lebar meminta tolong, tiba-tiba terhunus pisau dari belakang leher nya sampai menembus ke rongga mulut nya. Hingga darah segar dari dalam mulut nya Diah muncrat ke wajah nya, dengan jarak mereka hanya sejengkal.
yuk mampir kenovel aku thor