NovelToon NovelToon
Sekutu Iblis (Dendam Pria Terhina)

Sekutu Iblis (Dendam Pria Terhina)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Tumbal
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Ini hanyalah fiktif belaka.

Surya selalu saja dihina oleh juragan Karya dengan kemiskinannya, dia juga selalu dihina oleh banyak orang di kampungnya karena memiliki wajah yang cacat dan juga sudah berusia tiga puluh tahun tapi belum menikah.

Ada bekas luka sayatan di wajahnya, karena pria itu pernah menolong orang yang hampir dibunuh. Namun, tak ada yang menghargai pengorbanannya. Orang miskin seperti Surya, selalu saja menjadi bahan hinaan.

"Jika kamu ingin kaya, maka kamu harus bersekutu denganku."

"Ta--- tapi, apa apakah aku akan menjadi pria kaya kalau bersekutu dengan Iblis?"

"Bukan hanya kaya, tetapi juga tampan dan memiliki istri yang kamu inginkan."

"Baiklah, aku mau bersekutu dengan kamu, wahai iblis."

Akan seperti apa kehidupan Surya setelah bersekutu dengan Iblis?

Akankah kehidupan yang lebih baik? Atau malah akan kacau?

Yuk kepoin kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa mungkin Juragan Karya pelakunya?

Jika saja pada awal dia mau berangkat sudah merasakan tidak enak hati, maka Surya tidak akan jadi pergi. Namun, masalahnya dia kini sudah setengah jalan, tak mungkin rasanya dia pulang kembali.

Apalagi uang upah dari juragan sebelah sudah dia kantongi, sangat senang rasanya dia bisa memegang uang yang menurutnya sangat banyak itu.

Walaupun dengan perasaan yang tidak enak, Surya tetap melanjutkan perjalanannya. Dalam hati dia selalu berdoa agar ibunya ada dalam keadaan baik-baik saja.

"Semoga tidak terjadi hal yang tak diinginkan," ujar Surya sambil fokus dalam mengemudi.

Setelah 6 jam perjalanan, akhirnya dia tiba di pasar induk. Dia menurun nurunkan sendiri sayuran yang dia bawa agar tidak mengupahi orang lain.

"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga," ucap Surya.

Pukul tiga pagi dia sudah selesai melakukan pekerjaannya, sebenarnya dia ingin langsung pulang, tetapi rasanya dia ingin beristirahat sebentar saja.

Dengan beristirahat dia akan lebih baik, karena rasa kantuknya juga akan hilang walaupun cuma tidur sebentar saja.

"Ya, istirahat akan lebih baik." Surya meregangkan otot-otot lelahnya.

Akhirnya dia tidur sampai jam empat pagi, setelah adzan subuh berkumandang dia langsung melaksanakan shalat subuh dan langsung kembali ke kampung halamannya.

"Sepertinya membeli ayam goreng akan lebih baik, ibu pasti senang," ujar Surya.

Saat di perjalanan pulang dia membelikan ibunya ayam goreng dua potong, karena mereka sudah sangat lama tidak memakan makanan enak. Dia juga membeli buah-buahan untuk ibunya itu.

Pukul sebelas siang Surya sudah sampai di kediaman ibunya, dengan tidak sabar ya dia langsung masuk dengan membawa apa yang sudah dia beli.

"Ibu, Surya pulang."

Surya menyimpan apa yang dia beli di atas meja makan, lalu dia berlari menuju kamar ibunya. Surya tersenyum kala melihat ibunya yang sedang tertidur dengan pulas.

"Bu, pulas sekali tidurnya. Bangunlah, Surya bawa ayam goreng dan juga buah."

Surya memegang tangan ibunya, tidak lama kemudian Surya mengernyitkan dahinya dengan dalam. Dia merasa kalau tangan ibunya begitu dingin, dia juga merasa kalau wajah ibunya begitu pucat.

"Bu, ibu kenapa? Ibu sakit?"

Surya memegangi dahi ibunya yang dingin, tak lama kemudian dia menyadari kalau ibunya tak bernapas.

"Bu! Ini tak mungkin," ujar Surya ketakutan.

Surya berkali-kali memeriksa denyut nadi ibunya, tak lama kemudian dia memeriksa napas ibunya apakah masih berhembus atau tidak.

"Astagfirullah! Ibu!" teriak Surya yang menyadari kalau Ibunya sudah tidak bernyawa lagi.

Surya menangis sambil terus berteriak memanggil nama ibunya, sungguh dia merasa ketakutan karena mendapati bahwa ibunya sudah tiada.

Karena Surya terus saja berteriak, para tetangga akhirnya datang menghampiri pria itu. Mereka langsung menanyakan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada apa, Sur? Kenapa kamu berteriak-teriak?"

"I--- Ibu, Ibu meninggal." Surya berkata sambil tergagap, dia sungguh masih belum percaya dengan apa yang sudah terjadi.

Tetangga Surya bahkan bergegas untuk memanggil mantri kesehatan desa, tak lama kemudian mantri kesehatan datang dan memeriksa kondisi Sari.

"Ibu Sari sudah meninggal, apa mau langsung dikuburkan atau bagaimana?"

"Ibu!" jerit Surya sedih.

Awalnya Surya terus saja menjerit-jerit dan merasa tidak percaya kalau ibunya itu sudah tiada, tetapi setelah para tetangga menasehati Surya, akhirnya pria itu berhenti menangis dan meminta bantuan kepada para tetangga untuk mengurus jenazah ibunya.

Surya ingin kalau ibunya segera dimakamkan sebelum sore hari tiba, dia ingin kalau ibunya bisa segera beristirahat dengan tenang.

"Sur, Mak Inem mau ngomong."

Seorang ibu pemandi jenazah langsung menghampiri Surya, wanita itu berbicara dengan berbisik. Karena takut banyak orang yang mendengarnya.

"Ada apa, Mak?"

"Ini loh, liat ini."

Ibu pemandi jenazah itu menarik lengan Surya agar masuk ke dalam tempat di mana wanita itu memandikan Sari, Surya yang juga penasaran tentunya menurut.

"Ada apa sih?"

"Ini loh, maaf. Anu-nya Ibu kamu terluka, kaya robek dan berdarah pas saya buka roknya. Di pahanya juga biru, kaya ditekan sama kaki dalam waktu yang lama. Terus, dada atasnya kaya ditekan tangan dengan kencang, biru juga."

Surya memerhatikan jenazah ibunya, benar sekali apa yang dikatakan oleh ibu pemandi jenazah itu. Ada yang janggal dengan jenazah ibunya tersebut.

"Menurut Mak Inem, kira-kira apa yang terjadi kepada ibu?" tanya Surya yang tidak bisa berpikir apa-apa karena kesedihan yang melanda.

"Kayaknya ibu kamu meninggal karena diperkosa deh," jawab Mak Inem.

"A-- apa?"

"Ya, Ini dugaan Emak. Lalu, ini jenazah ibu kamu mau dibawa ke rumah sakit untuk di otopsi? Atau mau dikuburkan saja?"

Kalau saja Surya memiliki uang yang banyak, Ingin rasanya dia pergi membawa ibunya ke rumah sakit besar. Tentunya untuk melakukan otopsi, dia ingin memastikan apakah ibunya meninggal dengan wajar atau tidak.

Sayangnya, jika ingin pergi ke rumah sakit besar, dia harus pergi ke kota. Itu artinya dia harus memiliki uang yang banyak, karena dia harus menyewa mobil, dia juga harus membayar biaya rumah sakit yang sangat mahal.

"Mandikan saja, Mak. Biarkan ibu tenang, aku akan mencari tahu siapa yang sudah melakukan hal yang tidak baik ini kepada ibu."

"Baiklah, Emak nurut."

Mak Inem akhirnya memandikan jenazah Sari, setelah dimandikan lalu dishalatkan. Setelah itu, Sari dimakamkan di pemakaman umum yang ada di desa.

Semuanya berlangsung begitu cepat, setelah maghrib dilanjut acara tahlilan. Lalu, setelah semua warga desa pergi, Surya masuk ke dalam kamar ibunya untuk mencari petunjuk.

"Sebenarnya siapa yang melakukan ini sama Ibu? Apa mungkin Juragan Karya?"

Surya tak bisa menuduh begitu saja, karena selama ini Juragan Karya hanya terlihat membenci dirinya. Tak pernah sekalipun pria itu menyakiti ibunya.

"Tidak mungkin, tapi maling juga rasanya tak mungkin."

Surya mengobrak abrik kamar ibunya, tak lama kemudian dia menemukan cincin dengan batu akik yang khas di kolong ranjang ibunya.

"Astagfirullah! Bukankah ini cincin milik Juragan Karya? Apa mungkin pria itu yang sudah memerkosa ibu?"

Tiba-tiba saja darah Surya langsung mendidih, dia dengan cepat pergi menuju rumah Juragan Karya. Namun, anak buahnya berkata kalau Juragan Karya masih ada di ladang.

Pria itu sedang menghitung berapa ton sayuran yang masuk ke gudang, Surya yang sudah tahu di mana keberadaan Juragan Karya langsung pergi ke sana.

Brak!

Surya menendang pintu gudang, Juragan Karya yang sedang menghitung berapa kilo sayuran yang masuk nampak kaget.

"Surya! Ada apa kamu ke sini?"

"Tak usah berpura-pura bedebah sialan! Kamu kan' yang sudah memerkosa dan membunuh ibu?" teriak Surya dengan matanya yang sudah memerah.

1
neng ade
pembahasan untuk juragan Karya masih terus diteror arwahnya Sari
neng ade
sekarang juragan Karya udah hancur karena perbuatan nya dulu yang telah membunuh dan memperkosa Sari
Ayu Putri
lanjut thor
neng ade
sama seperti dirimu yang dulu memperkosa Sari setelahnya Surya menemukan cincin Juragan Karya sekarang malah ditemukan jam tangan nya Surya
Ayu Putri
lanjut dong thor,Up nya jgn sekali dong dong thor
neng ade
innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un
Ulun Jhava
Habis keguguran gas lagi ya😅😅
Ulun Jhava
Kapan balas dendam sm juragan karta sur
neng ade
ine masih hidup. dia pasti cerita tentang Surya
neng ade
waduh bakalan ngamuk nih kalo juragan Karya tau
flower
/Applaud//Applaud/
neng ade
bayinya dijadikan tumbal lagi
neng ade
ternyata Ine udah tau kalo juragan Karya itu gemar selingkuh
neng ade
udah mulai di teror karena selama ini tak ada yang tau perbuatan juragan Karya pada Sari
neng ade
juragan Karya memang udah keterlaluan. dia memperkosa Sari dengan sadis hingga meninggal dunia
neng ade
bakalan perang nih dukun itu sama iblis yang Surya sekutukan
neng ade
kasihan juga sama Anggi ayah nya yang jahat tapi Anggi yang kena imbasnya
Reni
welehhhh udah dimulai
Reni
Waduhhhh semudah itu untuk membuat Surya mengabdi penghuni hutan larangan, dendam membuat buta hati
Reni
wahhhh malah ketemu dukun 😩😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!