seorang gadis manja yang lahir di keluarga miskin dengan serba kekurangan, tak ubahnya menjadikan ia sebagai sosok wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupan yang penuh rintangan dengan tekad yang kuat demi mengubah nasib keluarganya.
"kamu gadis manja yang tidak berguna di keluarga ini, sekolah tinggi di perantauan hanyalah membuat makin susah orang tua, di tambah kita ini serba kekurangan, biaya kuliah sangatlah mahal" hardik ayah gadis tersebut
"coba kamu lihat anak tetangga sebelah kita, kamu mau seperti mereka ? yang katanya pergi mau nuntut ilmu, eeh pulang malah bawa anak heh"😏
akankah gadis manja tersebut dapat mewujudkan impian nya dengan bermodalkan tekad saja dan uang yang hanya mencukupi biaya transportasinya ?
yuk, di simak kisahnya yang penuh konflik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 3
Kini tibalah waktu yang di tunggu-tunggu seluruh keluarga mempelai kedua bela pihak acar ijab qobul nya akan segera di mulai
"Killa ayo cepat, kita terlambat nanti menyaksikan ibu ayah kita" dengan berjalan tergesa gesa syali menuju tempat berlangsungnya acara tak lupa menarik Killa
"iya kak, sabar dong ini juga Killa sudah jalan cepat loh" dengan mengusahakan menyamakan langkahnya dengan syali
"huuf huuf akhirnya tiba juga haah, kak syali jalannya cepat bangat iih, rasanya isi perut aku mau keluar semua tau, kan ngga lucu kalau aku muntah di saat ijab qobul ayah sama ibu berlangsung yang ada nanti acaranya kacau karna princes cantiknya ibu aku muntah" sambil memperagakan tubuh dengan seimut mungkin ala ala princes kuli bangunan😂
"habisnya kamu makannya terlalu banyak Killa, KK sudah bilang tadi makannya buat ganjel lapar aja nanti selesai acara baru deh pusain kamu makan, lah ini nggak dengar mana makannya porsi kuli lagi" dengan penuh herannya mengomeli Killa yang sebentar lagi akan resmi jadi adik tirinya itu
Killa hanya mencebikan bibirnya karna telah di omeli oleh kakaknya lebih tepatnya kakak tiri hari yang seharusnya bahagia malah buat mood nya jadi jelek
ijab qobul telah di mulai semua menyaksikan dengan khidmat acara yang sakral ini
Entah mengapa Killa melihat itu seakan ada kesedihan tersendiri yang ia rasakan dalam lubuk hatinya paling dalam,
"ya Allah jika ini terbaik untuk hamba dan ibu hamba maka jauhkanlah kami dari segala hal yang tidak baik serta berkahi keluarga baru kami" doa Killa bersama ijab qobul berlangsung
Kini suasana tegang tadi berubah menjadi sorak Sorai dan di iringi tepuk tangan dari para tamu yang hadir menandakan resminya sebuah hubungan ibu Killa dan ayah syali
'
'
'
di tempat yang dengan waktu yang berbeda terlihat seorang wanita berlari memeluk anaknya dengan tubuh yang bergetar
"amira, ada apa ini kenapa kamu menangis seperti itu " tanya ipar Mira yang datang menghampiri karena mendengar suara tangisan dari pengantin baru itu
"aku nggak apa-apa, hanya sedih saja" entah mengapa Amira tiba tiba merasa sedih setelah acara pernikahan selesai
"kamu tenangkan dirimu oke, tidak baik loh di liat sama yang lain, ingat Killa jangan sampai dia juga ikut sedih melihat kamu yang tiba tiba bersikap begini" untung saja semua tamu undangan sudah pulang yang tersisa hanya kerabat dekatnya
"ibu nggak apa-apa?" setelah lama terdiam Killa beranikan diri untuk melihat ibunya dan bertanya
"ibu ngga apa-apa nak" sambil mengelus kepala sang anak dan menciumnya dengan penuh kasih sayang
"Killa sayang sini nak, biarkan ibu kamu mengganti pakaian lebih dulu, kamu tadi mau makan buah kan sana ada di meja yah" ucap sang bibi untuk mengalihkan Killa dari keterkejutannya akibat ulah dari ibunya sendiri
" kamu tidak usah sesali keputusan yang telah terjadi, ingat ini adalah konsekuensi yang harus kamu terima, lagian juga Killa merasa baik saja kok" yah, sedari tadi sebenarnya iparnya itu menyadari perubahan raut wajah Amira, ia merasakan kesedihan dan mengerti apa yang sedang dipikirkan olehnya
"iya kak, makasih ya, tolong kamu perhatikan dulu Killa aku mau ganti baju dulu"
"iya sudah sana"
Sementara itu di sebrang sana tepatnya di sebuah meja makan terlihat seorang gadis yang tengah makan dengan lahapnya buah yang ada sambil sesekali tertawa dan berbincang-bincang
"memang apa yang membuat killa merasa bahagia?" tanya bibinya
"karena Killa sudah tidak akan lagi di ejek sama teman teman Killa kan sekarang aku sudah punya ayah, yang bisa jadi super Hero aku kalau di gangguin hehehe"sambil terkikik membayangkan jika saja di saat ada yang mengganggunya tiba tiba ada ayahnya yang menolongnya
"semoga kamu selalu bahagia dengan keluarga barunya nak, karna tak jarang ayah tiri hanya menganggap kita orang asing yang selamanya tidak akan pernah bisa menerima kita dengan keikhlasan serta lapang dada" namun itu tidak di dengar oleh Killa, ia hanya mengatakannya dalam hati
"kenapa bibi melihat aku begitu, emang saya anak pungut yang di temukan di jalan terus di bawa pulang dengan di suguhkan begitu banyak makanan sehingga melahapnya dengan rakus bagaikan yang tidak makan selama seminggu" ocehannya asal
Mendengar itu bibinya menggeleng-gelengkan kepala "iya, soalnya kamu mirip dengan tampangnya orang pengemis yang perlu dikasihani " jawab bibinya yang asal juga, habisnya kesal dengan ocehannya ponakan satunya itu yang asal bunyi
"ya Allah ya Rabb, bibi bagaimana bisa kamu mengatakan princes ini mirip pengemis, apa bibi memiliki mata mines makanya tidak melihat rupa aku yang begitu syantik" ucapnya dengan gaya centil
"iya princes kuli bangunan" bukan bibinya yang menjawab tapi syalilah yang baru datang menjawab ocehan adik tirinya itu
"ini juga satu anggota jalangkote, tiba tiba nongol
datang tak di undang pergi tak di antar,"
"itu mah jalangkung namanya Killa, bukan jalangkote"
"lah terus jalngkote itu apa dong kalau bukan hantu"
"itu makanan killaaa" jawab kakaknya sambil menguyel pipi adiknya yang buat gemes setiap bicara dengannya
"sudah, sudah, sudah kalian makanlah dulu, pasti lapar setelah seharian menyambut tamu"
Akhirnya mereka makan dengan tenang dan hening yang artinya hening cipta akan segera di mulai hehehe...
'
'
'
2 bulan waktu berlalu tak terasa Killa kini mulai bersekolah di jenjang yang lebih tinggi yakni SMA kelas satu setelah libur panjang yang telah di lewatinya
"haah, akhirnya mulai lagi sekolah, bosan juga aku di rumah Mulu tidak ada juga yang ngajak liburan bersama huuf, sja sia aja liburan kemarin"
Sambil melangkah keluar kamar Killa mengoceh sepanjang jalan karena merasa liburannya terasa hampa tidak berwarna
"Bu, Killa berangkat dulu kesekolah yaa, assalamualaikum" sambil mencium tangan ibunya
Killa melirik sekilas kursi dimana biasa yang di gunakan oleh ayahnya sambil membuang nafas dengan kasar ia berjalan keluar rumah
"semakin lama makin kelihatan yah sifat aslinya tuh orang, huh"kesal Killa sambil berjalan memegang ranselnya menunggu teman untuk nebeng berhubung jarak sekolahnya yang cukup jauh
Tiiin tiin tiin
"eh Killa mau kesekolah ?"
"nggak, aku mau ke tpu " kesalnya
"lah kamu buat apa di sana dengan seragam lengkap begini" herannya
"lagian kamu nanya nya agak lain, kalau udah pakai seragam begini ya berarti kesekolah dong"
"hehehe, kan basa basi doang princes Killa yang terhormat"
"basa basi, lama lama basa juga lu di sini nanti, cepat jalan lihat tuh langit mendung udah mau hujan"
"siap, bismillah berangkaaaat" sambil menirukan gaya tukang ojek
Yah dia adalah sahabat Killa yang selalu ada di saat duka maupun suka
"makasih yah kamu selalu nolongin aku di saat butuh bantuan" ucapnya di sela sela perjalanan mereka
"iya Killa, kan kita besti an"