Clara seorang gadis cantik yang ingin menuntut balas atas kematian keluarga nya ,yang di lakukan oleh sahabat ayah nya sendiri dan untuk melancarkan aksi nya dia mendekati anak bungsu dari pembunuh itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Kemudian cinta terdiam untuk beberapa saat " Lalu bagaimana dengan Miko ?apa dia mengetahui tentang usaha gelap ayahnya itu " tanya Clara lagi sambil terus mendesak cinta
" Iya dia tahu tapi dia tidak setuju dengan usaha gelap ayah nya itu ,usaha gelap ayahnya di urus juga dengan Abang sulung nya Miko "ujar Cinta lagi tanpa ada yang di tutup tutupi nya
" Apakah kau mengenal mereka clara ?" tanya Rendi penasaran
" Iya mas kalau Angel itu teman satu kampus ku dan dia juga yang selalu mencari gara gara dengan diri ku " ujar Clara sambil menoleh ke arah Rendi
"Tadi kamu bilang kalau Miko itu anak bos besar mereka ?siapa nama bos besar mereka itu ?" desak Rendi lagi ke cinta.
Cinta sangat ketakutan dan matanya melihat ke kiri dan kanan jangan jangan ada yang menguping pembicaraan mereka
" Kamu jangan takut di sini aman kau sebut saja siapa nama bos besar mereka " ujar Rendi lagi
Cinta masih tetap bungkam dia masih sangat ketakutan dan mata nya berkeliaran ke sana ke sini seperti nya ada yang mengintai mereka
" Cinta " ujar clara sambil menyentuh tangan cinta
" I- iya " ujar cinta gugup
" Baiklah nama nya adalah Jim... " ujar cinta terputus
" Dor.."
" Ah.."
Teriak cinta melengking dan dia terkapar tidak bernyawa dengan darah yang keluar dari kepala nya akibat tembakan orang misterius yang pas mengenai kepala nya
Mbok Ijah dan intan saling berpelukan karena ketakutan melihat cinta bersimbah darah di hadapan mereka.
Restu pun bangkit dari duduk nya dan hendak mengejar orang yang telah membunuh cinta tersebut
Tapi belum sempat Clara dan Rendi keluar dari dalam rumah dan mengejar penembak misterius itu tiba tiba saja asap mengepul dari luar rumah .
" Mbok Ijah intan cepat keluar rumah ini sekarang karena rumah ini di bakar dari luar !!" teriak Rendi menyuruh mereka untuk keluar dari rumah itu
Mereka pun segera berlari keluar dari dalam rumah sambil memegang kepala mereka karena mereka takut terkena jatuhan kayu dari atas ,dan asap tebal sudah mengisi rumah itu tapi mereka tetap berusaha untuk menyelamatkan diri.
" Uhuk..uhuk.."
Akhirnya mereka pun berhasil keluar dari dalam rumah dengan nafas yang masih tersengal senggal akibat asap yang banyak mereka hisap
Kemudian Rendi pun menatap sekeliling luar rumah mencari penembak misterius tersebut ,tapi hasil nya sia sia karena warga sudah rame datang untuk membantu memadamkan api di rumah mbok Ijah
Api cepat sekali menjalar ke mana mana karena rumah mereka terbuat dari kayu dan papan
Mbok Ijah pun menangis di pelukan cucu nya itu dengan sangat pilu karena rumah satu satu nya sudah habis terbakar
Rendi yang melihat itu semua menjadi sedih dan bersalah karena ulah nya yang membawa cinta ke sana mengakibatkan rumah mereka di bakar orang tak di kenal.
***
Dengan sekejap saja rumah itu sudah menjadi abu dan puing puing kayu berserakan di lokasi rumah yang terbakar.
Rendi dan Clara mendekati wanita tua itu yang terduduk lemas di tanah dengan air mata yang terus mengalir
" Mbok Ijah maaf kan saya , karena saya rumah mbok jadi terbakar untuk malam ini mbok nginap di rumah saya saja dan besok mbok dan juga intan akan saya belikan rumah yang baru " ujar Rendi dengan rasa bersalah
Mbok Ijah lalu menghapus air matanya dan melihat ke arah Clara dan Rendi
" Saya tidak mau kamu membelikan saya rumah baru ,kami hanya ingin ikut kalian saja karena saya takut dengan keselamatan cucu saya " ujar mbok Ijah memohon
" Jadi maksudnya mbok ,mbok mau tinggal di tempat kami ?" tanya Rendi tidak percaya.
" Iya nak Rendi mbok bisa bekerja di rumah kalian dan mbok tidak mengharapkan bayaran apa pun yang terpenting cucu nya mbok selamat" ujar mbok Ijah memohon kepada Rendi
" Baiklah kalau itu mau nya mbok sekarang kita mari pulang ke rumah saya "ujar Rendi sambil menuntun mbok Ijah dan intan ke dalam mobil
Sebelum mbok Ijah masuk ke dalam mobilnya rendi , mbok Ijah menoleh kebelakang untuk melihat puing puing rumah nya yang sudah habis terbakar.
Sedangkan Clara menaiki motor nya untuk pulang , untung saja kendaraan mereka di parkiran agak jauh dari rumah mbok Ijah jadi kendaraan tersebut selamat dari kebakaran tadi.
Rendi pun melaju kan mobil nya dengan kencang dan sesekali menoleh ke belakang dia takut kalau ada anak buah dari penjahat itu yang mengikuti mereka.
Lalu Rendi pun mengambil jalan yang tidak biasa nya supaya apabila penjahat itu mengikuti mereka maka mereka akan terkecoh.
Tak lama mereka pun sampai di rumah nya Rendi , Rendi dan mbok Ijah beserta dara pun turun dari mobil dan di ikuti oleh Clara dari belakang.
" Mari mbok intan masuk ini rumah saya " ujar Rendi sambil membuka pintu rumah nya
Mereka berempat pun masuk ke dalam rumah dan Rendi terduduk di kursi empuk nya karena sangat lelah
" Mbok dan intan kalian satu kamar saja karena kamar di rumah ini tinggal satu " ujar Rendi kepada mbok Ijah dan cucu nya
" Iya tidak apa apa nak Rendi " ujar mbok Ijah
" Itu dekat ujung sana kamar kalian ya , kalian bisa istirahat sekarang pasti kalian lelah kan " ujar Rendi lagi yang masih bersandar di sofa nya
Lalu nenek dan cucu itu pun masuk ke dalam kamar yang di tunjukkan oleh Rendi tadi
***
Setelah mbok Ijah dan cucu nya masuk ke dalam kamar Clara pun mendekati Abang sepupunya itu.
Rendi pun menegak kan duduk nya karena Clara mendekati nya
" Ada apa dek seperti nya ada yang ingin kau sampaikan?"
" Bang aku kayak nya tak yakin dengan mbok Ijah dan cucu nya itu " ujar Clara berbelit-belit
" Tak yakin bagaimana ? Kalau ngomong tu jangan berbelit-belit ? " Ujar Rendi merasa bingung
" Sstt"
" Kecil kan suara mu " ujar Clara melotot ke arah Rendi
" Iya iya maksudnya bagaimana " ujar Rendi lagi
" Dari tatapan mata mbok Ijah dan lirikan nya aku tidak yakin dia itu orang baik mas ,dan seperti nya ada yang di sembunyikan oleh nya " ujar Clara sambil melihat ke arah kamar nya mbok Ijah
Rendi pun melihat kearah kamar tamu yang di tempati oleh mbok Ijah itu lalu menatap Clara kembali.
"Ah tak mungkin dia itu orang baik selama ini mas tahu ,prasangka mu itu seperti nya tak beralasan " ujar Rendi lagi
" Ya mudah-mudahan saja mas" ujar Clara dan mereka pun terdiam untuk beberapa saat
Lalu Rendi pun bangkit dari duduk nya dan menuju ke dalam kamar nya ,dan kini tinggal Clara sendiri yang ada di ruang tamu itu sambil duduk merenung memikirkan kejadian kejadian yang hari ini dia alami.
" Kenapa aku tidak percaya kepada kedua wanita itu ya ,firasat ku mengatakan kalau mereka bukan orang baik baik " ujar Clara dalam hati
" Baiklah nanti aku akan menyelidiki mereka secara diam diam ,awas saja apa bila mereka berbuat macam-macam " ujar Clara lagi di dalam hati.
Kemudian dia pun melangkah kan kaki nya menuju ke dapur untuk mengambil minum ,kebetulan kamar mereka berada di dekat dapur.
Tanpa sengaja Clara mendengar suara orang berbicara di dalam kamar ,lalu dia menempelkan telinganya di daun pintu itu tapi sayang dia tidak bisa jelas mendengar percakapan di dalam kamar itu