NovelToon NovelToon
Simpanan Tuan Reyhan

Simpanan Tuan Reyhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Nikah Kontrak
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nova Diana

Demi masa depan, Tania Terpaksa menjadi wanita simpanan dari seorang pria yang sudah beristri. Pernikahan Reyhan yang di dasari atas perjodohan, membuat Reyhan mencari kesenangan diluar. Namun, dia malah menjatuhkan hatinya pada gadis yang menjadi simpanannya. Lantas, bagaimana hubungannya dengan Kinan, dan rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Diana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panti asuhan.

Setelah acara makan siang selesai, Tania di ajak Reyhan untuk menikmati danau kecil di belakang panti. Pemandangannya sangat indah, sejuk, dan memanjakan mata. Mereka duduk di kursi taman yang menghadap danau.

"Waktu saya kecil, saya sangat senang berenang disana," Reyhan membuka pembicaraan.

Mata Tania membulat, "Wa-waktu kecil? Jadi, Om. Eh, Mas ..."

"Hahaha, tidak-tidak, bukan saya bukan anak panti," Reyhan memotong perkataan Tania. Gadis itu mengangguk.

"Hanya saja sewaktu kecil saya sangat senang main kesini," lanjut Reyhan.

"Kenapa, Mas jutek suka kesini?" tanya Tania dengan polosnya.

"Ayah, dan Ibuku selalu sibuk bekerja, sedangkan aku selalu sendirian dirumah hanya di temani bibi. Dan suatu hari Ibu mengajakku kesini untuk acara amal. Aku bertemu banyak teman, jadi aku meminta ijin Ibu untuk selalu kesini setiap pulang sekolah."

Tania kembali menjadi pendengar yang baik untuk Reyhan, tapi kali ini terlihat sekali ada guratan sedih dan kecewa di wajah laki-laki bermata tajam itu.

"Ck, jika di fikir-fikir aku tak ada bedanya dengan anak-anak disini," lanjut Reyhan, kali ini dengan tertawa getir.

"Kenapa bicara seperti itu? Tentu berbeda dong, Mas. Mereka 'kan di tidak punya orang tua. Dan Mas, punya," gadis polos itu belum mengerti.

"Lalu? Itu sama saja, Nia. Orang tuaku tak pernah ada waktu untuku meskipun hanya sekedar mendengarku bicara. Bukankah sama saja seperti tak punya orang tua. Cih, bahkan yang maju saat wisuda sekolahku pun Bibi."

Tania baru mengerti arah pembicaraan Reyhan, ternyata hidup laki-laki dihadapannya ini sangat berat, ya. Meskipun Reyhan kaya ternyata tak ada kasih sayang dari orang tuannya karena sibuk bekerja.

"Hidup itu nggak adil ya, Mas."

"Kenapa?"

"Orang tua kita sama-sama bekerja keras, tapi tetap saja kami miskin."

Reyhan memandang kearah gadis yang menemaninya selama duatahun ini dengan tatapan yang, entahlah. Seketika saja hatinya gemetar dan degup jantungnya berpacu cepat. Secepat kilat Reyhan memalingkan wajah agar saat Tania balas memandangnya.

"Mas, gadis berhijab itu siapanya Mas?" Akhirnya pertanyaan itu keluar juga.

"Teman, kalau dia anak panti sini, lalu di adopsi oleh orang luar kota."

"Luar kota? Terus ngapain dia kesini?"

"Nggak tau, kata Bu Mirah pengawas panti sini, Rani selalu datang dua atay sehari sebelum aku datang, dan dia akan pulang setelah aku pulang."

Tania menyergitkan dahinya, dia seperti tau maksud dari wanita itu. Memang sepertinya Tania pernah bertemu dengn Rina, tapi hanya sekilas dan wanita yang ditemuinya itu tak memakai hijab.

"Apa Rina punya kembaran, Mas?"

"Kembaran apa? Nggak lah." Jawaban Reyhan meyakinkan Tania bahwa yang dilihat itu memang Rina yang sama.

"Dasar, wanita bermuka dua." lirih Tania hampir tak terdengar.

Tania bertekad untuk menjaga Reyhan dari Rina.

Hari sudah semakin sore, Reyhan dan Tania pun ijin pulang oleh pengurus panti. Tak lupa Reyhan menyelipkan amplop coklat dan di terima dengan senyum mengembang oleh mereka. Semua berbahagia saat itu kecuali, Rina.

Tania masuk terebih dahulu kedalam mobil menunggu Reyhan, yang ada urusan sedikit dengan pengurus panti. Dari dalam mobil Tania melihat gelagat yang mencurigakan dari Rina.

Gadis itu berdiri di balik pohon, sesekali mengintip kearah Reyhan.

"Tu orang ngapain, sih." Tania mendengkus kesal sambil terus mengamati.

Selesai bicara, Reyhan hendak kembali kemobil, dan saat sampai di sebelah pohon tiba-tiba saja Rina muncul membuat keduanya bertabrakan bahu, barang-barang yang Rina bawa jatuh ke tanah.

Dari dalam mobil ingin sekali Tania berteriak MODUS. namun, diurungkan demi menjaga gengsinya.

Alih-alih membantu Rina yang tengah memunguti barangnya di tanah, Reyhan memilih pergi dan tak membantu, hanya berucap, maaf saja.

Melihat itu, Tania merasa senang untuk pertama kalinya dengan sikap dingin Reyhan menghadapi wanita modus seperti Rina.

Sesaat Reyhan masuk kedalam mobil, Tania langsung memegang pipinya dan mencium kening Reyhan, Laki-laki itu menyergit heran.

"Kenapa kamu? Kesambet."

"Nggak pa-pa. Seneng aja," jawab Tania.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan pemandangan indah dan suasana sejuk disana dan kembali ke hirup pikupnya ibukota.

Di sepanjang jalan, Tania tertidur. Saat sudah dikota Reyhan berhenti sejenak kerestoran membeli makan malam untuk Tania, saat kembali ternyata Tania masih juga tidur. Mungkin hari ini sangat melelahkan baginya.

Sampai di parkiran, Tania pun masih saja tidur, tak ingin mambangunkan gadis itu, Reyhan mengendongnya menuju kamar apartemen mewah pemberian Reyhan.

Diletakannya gadis itu perlahan di ranjang yang masih berantakan bekas mereka bercinta.

Saat hendak memsukan makanan yang Reyhan beli tadi ke microwave, suara nyaring dari gawai Tania berbunyi bertubi-tubi. Segera Reyhan melihat siapa yang menghubungi kekasih gelapnya malam-malam begini.

Saat di buka, Lima pesan masuk, tertera atas nama Toni.

"Sial, di password."

"Nia, bangun, Nia!" Di goyang perlahan bahu gadis itu, tak juga kunjung bangun.

"Tania, bangun!" Satu hentakan kuat berhasil membuat Tani bangun, gelagapan.

"Apa, Mas?"

"Apa password pesanmu?"

"Kenapa?"

"Tania ... apa password pesanmu," palan namun tegas, sudah seperti mantra buat Tania. Gadis itu langsung memberitahunya.

"E, bulan dan tahun pertama kita ketemu," jawab Tania. Dan Reyhan langsung menekan delapan angka di gawai Tania.

Eh, eh bentar. Emangnya dia inget tanggalnya. Ah bodo amat, tidur lagi ah. Guman Tania.

Reyhan membuka pesan dari Toni.

[Lu kok nggak masuk sih, Tan.]

[Tega lu sama gua]

[Buku gua kan sama elu]

[Dimarah pak rasyd kan gua]

Tak ada yang mencurigakan, ternyata Toni teman sekelasnya. Reyhan hendak menutup kembali ponsel Tania tapi sekilas ada pesan yang cukup membuat Reyhan geram.

[Hey ayam kampus. Jangan caper lu ya sama Toni. Mentang-mentang lu cakep seenaknya deketi gebetan gue. Emang lu nggak puas sama om-om bangkotan elu itu. Jangan sampe kedok lu sebagai ayam kampus gua bongkar, ya.] Atas nama Tia.

Reyhan mengepalkan tangan, tak terima gadis itu dihina seenaknya. Ya meskipun benar Tania bersama Om-Om, tapi Tania bukan ayam kampus yang tidur dengan sembarang orang. Bahkan hingga saat ini Tania tak perna bersama orang lain, kecuali Reyhan.

Ting.

Microwave sudah berbunyi. Reyhan langsung mengambil makanan didalamnya.

"Tania, Mas Mau pulang dulu. Makananmu di meja."

Seketika Tania langsung melotot. Antara percaya dan tidak percaya, Reyhan menyebut dirinya 'Mas' karena selama ini Reyhan hanya menyebutnya dirinya dengan aku atau saya.

"Eh, iya, Mas. Jadi nggak panggil Om lagi ini ceritanya," tanya Tania dengan binar di matanya.

"Hemm," jawab Reyhan sambil menganti baju dan memakai sepatu klimisnya.

"Mas pergi dulu, Nia. Jangan bawa masuk laki-laki lain, dan kamu jangan mau di ajak laki-laki lain." Sang pemilik kuasa sudah bertitah, tak mungkin Tania berani melanggarnya.

"Siap, komandan." ucap Tania dengan hormat seperti tentara.

"Mas Reyhan ..."

"Hemm."

"Uang jajan jangan lupa."

"Hem ...."

Ah sudahlah. Dasar jutek tetep aja jutek. Awas aja kalau curhat lagi, aku cuekin juga. Lirih Tania.

Reyhan sudah berdiri di depan pintu, berhenti lalu memanggil Tania, gadis itu menghampiri Reyhan dengan cemberut dan melipat tangan di dada.

Tersentak mundur, kaget dengan hal yang baru saja Tania alami. Kecupan lembut mendarat di keningnya.

Ini Om-Om kenapa, sih. Eh Mas-Mas maksudnya, aneh banget hari ini. Tania.

"Jaga diri baik-baik. Dan terimakasih seharian ini sudah menemi, Mas."

Satu kecupan mendarat di pipi dan kecupan mesra di bibir. Beserta kata-kata Reyhan akan membawa Tania jatuh kedalam neraka yang baru lagi, yakni jatuh cinta.

Bersambung …

1
Nova Diana
Hallo Readers. Mohon dukukangan untuk pemula seperti aku, ya. Tinggalkan Like dan komentar kalian. Jika ada yang kurang mohon di sampaikan untuk aku perbaiki, ya. Terima kasih. 🫶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!