NovelToon NovelToon
Menikah Di Atas Perjanjian

Menikah Di Atas Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Merpati_Manis

Diputuskan begitu saja oleh orang yang sudah menjalin kedekatan dengannya selama hampir tujuh tahun, membuat Winda mengambil sebuah keputusan tanpa berpikir panjang.
Dia meminta dinikahi oleh orang asing yang baru saja ditemui di atas sebuah perjanjian.
Akankah pernikahannya dengan lelaki itu terus berlanjut dan Winda dapat menemukan kebahagiaannya?
Ataukah, pernikahan tersebut akan selesai begitu saja, seiring berakhirnya perjanjian yang telah mereka berdua sepakati?

Ikuti kisahnya hanya di lapak kesayangan Anda ini.
Jangan lupa kasih dukungan untuk author, ya. Makasih 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunda Baru

“Cepat, masuk!" Perintah Bisma kembali karena Winda tidak segera masuk, tapi malah senyum-senyum tidak jelas seraya memandanginya.

Sepertinya , gadis itu sedang melamunkan ketampanan si Duren Sawit. Terbukti, Winda tak mendengar perintah Bisma barusan.

"Hai, Cewek Aneh!" seru Bisma.

"Mana Cewek Aneh?" tanya Winda, lalu mengedarkan pandangan ke sekitarnya.

Bisma menghela napas panjang melihat kelakuan Winda. Lalu, lelaki itu geleng-geleng kepala sendiri.

"Buruan masuk! Lutut Arsen harus segera diobati!" Perintah Bisma kembali. "Atau, kamu mau coba-coba kabur, ya!" tuduh Bisma kemudian.

"Siapa, sih, yang mau kabur? Iya-iya, saya masuk!" balas Winda dengan bibir cemberut. Lalu, gadis itu membuka pintu mobil bagian belakang.

Melihat Winda sudah hendak masuk ke mobil, Bisma kemudian membuka pintu bagian pengemudi. Namun, laki-laki itu mengurungkan niat ketika hendak masuk ke mobil karena gadis berhijab yang siang ini membuat mood Bisma yang tadinya kurang baik menjadi semakin berantakan, kembali berseru.

"Tunggu-tunggu!"

"Apalagi?" tanya Bisma dengan tidak sabar.

"Kenapa saya harus ikut? Bukankah putra Anda baik-baik saja?"

"Kakinya terluka dan kamu bilang dia baik-baik saja?" balas Bisma dengan suara naik beberapa oktaf.

"Hai, Anda! Kaki putra Anda hanya terluka sedikit! Dikasih obat merah juga beres! Nggak usah membesar-besarkan masalah sepele, deh!" Winda mulai ikut tersulut emosinya, mendengar suara Bisma yang meninggi.

"Anak kecil terluka dan kamu bilang itu masalah sepele?" Bisma memicingkan mata menatap Winda.

"Maksud saya bukan lukanya yang sepele, Mas, tapi masalah ini yang sepele," balas Winda yang kembali berkata dengan lembut.

"Oke-oke. Jadi intinya, kamu nggak mau bertanggung jawab, 'kan? Ya, udah. Nggak usah ikut, kalau begitu. Tapi, saya akan bawa masalah ini ke polisi," kata Bisma pelan, tapi penuh penekanan.

“Eh, jangan-jangan! Iya-iya, saya ikut!” Dengan bibir cemberut, Winda akhirnya masuk dan duduk di bangku belakang seorang diri.

Saat ini, hati Winda sedang tidak baik-baik saja. Eh, malah harus berhadapan dengan lelaki yang tidak memiliki perasaan. Main suruh seenak jidatnya sendiri. Pakai mengancam pula.

"Jadi cowok, kok, nggak ada pengertiannya sama cewek! Mana urat senyumnya udah putus pula, kayaknya! Sampai kaku, tuh, wajah, kayak kanebo yang dijemur di bawah terik matahari selama berabad-abad!" Di tempat duduknya, Winda mengomel seorang diri dengan tatapan tertuju ke arah luar jendela kaca.

"Ngomong apa kamu barusan?" tanya Bisma seraya menatap tajam pada Winda melalui kaca spion tengah.

"Bukan apa-apa!" Saya lagi nyanyi!" balas Winda yang terdengar masih sangat kesal pada Bisma.

Tanpa Winda ketahui, lelaki itu tersenyum samar mendengar jawabannya. Irit sekali memang senyumnya si Bisma.

"Cewek aneh," gumamnya kemudian, sambil menghidupkan mesin mobil. Bisma lalu segera melajukan mobilnya keluar dari area parkir.

"Ayah, ini perih," rengek Arsen dengan suara manjanya.

"Iya, Sayang. Sebentar lagi diobati, ya. Arsen bobok aja dulu, biar nggak kerasa perihnya," kata Bisma dengan penuh kasih.

Mendengar suara Bisma yang jauh berbeda ketika berbicara pada Arsen dan pada dirinya, Winda menatap lelaki itu dengan dahi berkerut.

"Bisa lembut juga dia. Kupikir, pita suaranya terbuat dari linggis. Bikin sakit telinga, kalau sedang bicara," gumam Winda, lalu gadis itu pun terkikik sendiri.

Sementara Bisma terlihat tak peduli meski dia mendengar gumaman Winda karena fokusnya saat ini hanya pada Arsen.

Bisma yang terlihat sangat mengkhawatirkan Arsen, melajukan mobil dengan sangat kencang hingga membuat Winda yang duduk di bangku belakang menjadi ketar-ketir. “Pelan, dong, Mas! Meski sedang patah hati, tapi saya belum mau mati!” protesnya.

Laki-laki itu hanya melirik tajam pada Winda melalui kaca spion di hadapannya. Bisma sama sekali tak ingin menuruti permintaan Winda dan terus melajukan mobilnya bahkan menambah kecepatan hingga maksimal. Sesekali, Bisma melirik sang putra dengan tatapan yang masih menunjukkan kekhawatiran berlebih.

“Tipe-tipe bapak yang sayang sama anak rupanya. The real Hot Daddy,” batin Winda seraya menatap laki-laki itu dari tempatnya duduk.

“Nggak usah lihat-lihat! Saya memang tampan! Dan saya tahu, apa yang kamu lakukan barusan dengan sengaja membuat Arsen terluka adalah modus agar kamu bisa mendekati saya!”

“Dih! Percaya diri sekali Anda, Mas!” cibir Winda yang kembali tersulut kekesalannya pada Bisma. Padahal, barusan Winda sempat menaruh rasa simpati pada lelaki itu karena perhatian dan kasih sayangnya pada Arsen.

Bagaimana Winda tidak semakin kesal pada Bisma?

Sudahlah saat ini hatinya sedang patah karena diputuskan secara sepihak oleh Leon, gara-gara kelalaiannya yang menyebabkan kecelakaan kecil barusan dia jadi dapat masalah, dan sekarang dia malah dituduh sengaja modus untuk bisa mendekati lelaki itu.

“Emang dia pikir, dia itu siapa? Artis? Pengusaha nomor satu di negeri ini? Terkenal juga nggak, pede abis!” gerutu Winda kemudian sambil kembali membuang muka ke arah jendela kaca di sisi kirinya.

"Apa harus menjadi artis atau menjadi orang terkaya di negeri ini dulu untuk bisa memiliki fans?" jawab Bisma bertanya dengan tatapan yang tetap fokus ke depan. Rupanya, laki-laki itu mendengar gerutuan Winda barusan.

"Enggak juga, sih," balas Winda dengan tatapan yang masih tertuju ke luar jendela kaca.

"Tuh, kamu tahu. Jadi, meski saya ini hanya orang biasa, tapi yang ngefans sama saya itu banyak."

"Dih! Benar-benar kebangetan pedenya!"

Bisma tak lagi menanggapi perkataan Winda barusan. Winda pun tak mengeluarkan suara kembali hingga hanya keheningan yang tercipta di sana.

Mobil yang dikendarai Bisma terus melaju. Lelaki itu tetap fokus dengan kemudinya. Sementara Winda yang hatinya semakin tak karuan gara-gara tuduhan Bisma tadi, memilih memejamkan mata.

Entah berapa lama Winda tertidur. Gadis itu terbangun ketika mendengar suara ribut-ribut dari bangku depan.

“Arsen nggak mau ke dokter, Ayah! 'Kan Ayah Bisma tahu, kalau Arsen takut sama jarum suntik!” rengek bocah laki-laki itu yang nggak mau diajak turun.

Ya, saat ini mereka telah tiba di area parkir sebuah klinik Ibu dan Anak. Bisma sengaja membawa Arsen ke klinik terdekat agar luka di lutut sang putra segera mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter. Namun, Arsen malah menolak dan hampir menangis.

“Tapi luka kamu harus diobati, Sayang. Ayah nggak bisa mengobati sendiri karena luka di lutut Arsen ada pasirnya. Harus dibersihkan dulu sama dokter, Sayang. Mau, ya,” bujuk Bisma dengan sangat sabar.

“Nggak mau! Pokoknya Arsen mau pulang aja, Ayah! Kalau Ayah nggak bisa ngobatin luka Arsen, biar aja Bunda Baru yang ngobatin,” tolak Arsen. Lalu, bocah kecil itu menoleh ke belakang, ke arah Winda yang tengah berusaha mengumpulkan nyawa.

“Bunda Baru mau, kan, mengobati lutut Arsen yang berdarah ini?” pinta Arsen dengan wajah innocent-nya.

Sebenarnya, melihat wajah tanpa dosa Arsen, Winda sangat bersedia mengobati lutut bocah kecil itu. Namun, mendengar panggilan Arsen padanya barusan, membuat Winda terheran-heran. Saking herannya, gadis itu sampai melongo.

“Bunda Baru?” Winda membeo, menirukan panggilan Arsen untuknya.

bersambung ...

🌹🌹🌹

Hai, Best ... jika suka dengan cerita si Winda dan Mas Duren Sawit, jangan lupa kasih ulasan bintang ⭐⭐⭐⭐⭐

Harus lima, yak, bintangnya. Karena kalau cuma satu, dua, tiga atau empat, itu akan menghancurkan karya yang kutulis dengan sepenuh hati ini 😊🙏

Like dan komennya, aku tunggu. Seperti si Winda menunggu senyumnya Mas Duren 🥰

🌹🌹🌹

Sambil nunggu Mas Duren, eh ... nunggu cerita ini up kembali, mampir dulu, yuk, di novel keren punya teman aku 🥰

Judul : Cinta Satu Malam Bersama Mafia

Karya. Yayuk Triatmaja

1
Atik Marwati
mungkin Arsen anak dari sdaranya Bisma yang meninggal
CintaAfya
masih penasaran siapa mama Arsen yg sebenarnya.. apakah mama Arsen sudah meninggal atau masih hidup.. bnyk pertanyaan yg bermain di pikiran.. semoga terungkap segala masa lalu Bisma
Mulaini
Masih di buat penasaran sama author dan Bisma dan jangan-jangan mereka pada lagi kerja sama nih buat penasaran hehehe...
Hafifah Hafifah
yah g sabar deh nunggu lanjutannya
Hafifah Hafifah
jangan" mamanya arsen udah meninggal nih
Hafifah Hafifah
cie cie cie seneng nih ye lw sibisma g akan pernah kembali ama mantan
Hafifah Hafifah
padahal udah g sabar deh nunggu penjelasannya si bisma🙊🙊🙊
Murni Zain
Mbak Hind... please jangan buat sembuh s Lisa tu ya' ☺ aku takut dia jd ngerecokin Rt Bisma dn Winda. 🙏🙏🙏
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛
eih penasaran ni thor gimana lanjut
Zaskia Natasya
lanjut kak diusahain up doubel dong/Good//Good/
Sonya Kapahang
Mudah²an Lisa ga ngerecokin hubungan Bisma sm Winda..
Zayyin Arini Riza
Mbak Hind.... jangan lama update nya ya.... penisirin nih sama si misterius mas Bisma.
Nar Sih
mulai terungkap msa lalu bisma ,seperti nya suami mu udah mulai ada rsa pada mu winda ,kak thorr masih penasaran dgn mama arsen nih...lanjut kakk👍
Yulafti Sandra
lanjut dong thor
Zayyin Arini Riza
Sedikit demi sedikit mulai terkuak jati diri Bisma...
Zaskia Natasya
lanjut kak semangatttt/Rose/
Naning Erwina
Makasih jg udh Up Kak Hind...
Semangat terus Kak.... qt selalu nungguin Bisma-Winda Up lg...❤🌹
Mulaini
Apa nona Lisa adiknya Bisma atau mantan ya dan benar Winda ikutan pusing nih kepala menebak² siapa Bisma dan nona Lisa sebenarnya hehehe...
Sonya Kapahang
Iiiiihhhhh... Mbak Hind.... Aku penasaraaaaannnnnnnn... 😖😖😖
Putri Chaniago
apa mungkin Lisa adiknya Bisma n Arsen anaknya anak hasil pelecehan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!