NovelToon NovelToon
Cinta Satu Malam CEO

Cinta Satu Malam CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia / Kehidupan di Kantor
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Seorang gadis bernama Arumi terjebak satu malam di kamar hotel bersama pria asing. Tak di sangka pria itu adalah seorang CEO. Orang terkaya di kotanya. Apa yang akan Arya lakukan pada Arumi? apakah Arya akan bertanggung jawab dengan kejadian malam itu, lalu bagaimana dengan calon istri Arya setelah tahu hubungan satu malam Arya dengan Arumi. Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dengan Arya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Arumi ke tempat Arya

Satu minggu sejak kejadian malam itu, Arya belum bisa mengetahui siapa orang yang sudah menjebaknya hingga dia sampai di ranjang kamar hotel bersama seorang wanita. 

Tok tok tok ...

Suara ketukan pintu terdengar dari luar ruangan Arya. 

"Masuk...!" seru Arya. 

Beberapa saat kemudian, seorang lelaki setengah abad masuk ke dalam ruangan Arya. 

"Bagaimana Pak Imron penyelidikannya?" tanya Arya pada assistennya. 

"Pak Arya, maaf Pak. Saya belum bisa mendapatkan rekaman CCTV dari hotel itu. Dan saya juga belum bisa menemukan siapa orang yang sudah memberikan bapak obat semalam. Tapi saya sudah mendapatkan informasi tentang wanita yang berada di hotel bersama bapak tadi malam."

Arya terkejut saat mendengar ucapan Pak Imron.  Pak Imron memberikan berkas-berkas penyelidikannya pada Arya. 

"Namanya Arumi. Dia adalah seorang mahasiswi semester akhir yang sebentar lagi akan melakukan skripsi. Dan dia kuliah di kampus yang sama dengan Non Fani."

"Apa! dia teman sekampus Fani? apakah Fani mengenalnya?"

"Saya kurang tahu kalau soal itu. Anda bisa tanyakan langsung pada Non Fani adik anda."

"Baiklah kalau begitu. Terimakasih informasinya. Tapi anda harus terus menyelidiki siapa orang yang mencoba untuk menjebakku. Aku tidak akan membiarkan dia lolos begitu saja."

"Baik Pak Arya." 

"Ya sudah, kamu boleh pergi dari sini."

Pak Imron kemudian pergi meninggalkan ruangan Arya. 

Setelah Pak  Imron pergi, seorang karyawan wanita tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Arya. 

"Ada apa? kenapa kamu masuk tidak mengetuk pintu dulu," ucap Arya dengan nada tinggi. 

"Pak Arya. Ada seseorang yang memaksa masuk untuk menemui anda. Padahal dia tidak punya janji dengan anda sebelumnya."

"Siapa?" 

"Dia seorang wanita Pak."

"Siapa namanya?"

"Kalau nggak salah namanya Arumi."

"Apa! Arumi!" pekik Arya.

"Satpam sudah mengusirnya, tapi wanita itu tetap saja memaksa masuk," jelas wanita itu.

"Suruh dia tunggu di lobi. Saya akan menemuinya."

"Baik Pak."

Arya tampak cemas saat mendengar kalau Arumi datang ke kantornya. Arya tidak akan membiarkan Arumi mengacau di kantornya. Lebih baik Arya mengajak Arumi keluar dari kantor untuk bicara. 

Saat ini, Arumi sudah menunggu Arya di lobi kantor. Arumi terkejut saat melihat Arya menghampirinya. 

Arumi melangkah mendekat ke arah Arya. 

"Selamat siang Tuan, akhirnya saya bisa bertemu dengan anda," ucap Arumi. 

"Kamu mau ngapain ke sini?" Arya menatap Arumi tajam.

"Saya cuma mau meminta pertanggungjawaban dari anda."

"Pertanggungjawaban?"

"Iya."

"Arumi, ini kantorku. Aku nggak akan membiarkan orang lain tahu tentang masalah kita. Lebih baik kita bicara di luar saja."

"Baiklah."

Arya mengajak Arumi ke sebuah cafe yang ada di dekat kantor. Arya tidak mau ada yang tahu tentang hubungannya dengan Arumi malam itu.

"Arumi, kenapa kamu datang ke kantorku. Kamu mau minta pertanggungjawaban apa? kamu nggak mungkin hamil kan?  insiden kita baru satu minggu. Dan kemarin kamu juga sudah membawa uangku pergi."

"Aku mau uang lagi."

Arya terkejut saat mendengar ucapan Arumi.

"Apa? uang lagi. Bukankah kemarin aku sudah memberikan uang banyak sama kamu?" 

"Banyak? itu cuma dua juta. Bagaimana mungkin kamu bilang banyak. Kamu itu pengusaha Tuan. Uang kamu pasti banyak. Dengan merusak keperawananku, apakah cukup uang dua juta untuk ganti rugi. Emang aku barang, yang bisa dibuat tawar menawar dan ganti rugi?"

Arya menghela nafas dalam. 

" Sebenarnya mau kamu apa sih Arumi? jangan meneror aku terus seperti ini. Katakan mau kamu apa?"

"Aku hanya mau tanggung jawab kamu Tuan. Kamu berikan aku uang atau nikahi aku. Kamu sudah merusak kehidupanku. Kalau sudah seperti ini, apa bisa aku kembali seperti semula.  Siapa lelaki yang mau sama aku wanita yang sudah nggak perawan."

"Baiklah aku akan berikan kamu uang. Asal kamu mau tutup mulut dengan kejadian malam itu. Berapa uang yang kamu minta?"

"Tidak banyak. Hanya dua puluh juta." 

"Dua puluh juta? hanya dua puluh juta. Baik, aku akan menuliskan cek untuk kamu."

Arya mengeluarkan cek dari saku kemejanya. Setelah itu dia menulis nominal uang yang Arumi minta. 

"Ini cek sebesar dua puluh juta. Kamu ambil, dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku. Karena aku nggak mau kamu merusak hubungan aku dengan tunangan aku."

Arumi mengangguk. 

"Baik. Cukuplah uang segini," ucap Arumi.

"Sekarang aku minta kamu pergi dari sini, dan jangan muncul di depanku lagi."

Arumi bangkit dari duduknya. Setelah itu dia pun pergi meninggalkan cafe.

Arumi tersenyum saat mendapat cek itu. 

"Maaf Tuan, aku tidak ada maksud memeras mu. Aku hanya membutuhkan uang ini untuk biaya  operasi ibuku dan biaya kuliahku," ucap Arumi sembari melangkah pergi ke jalan raya untuk mencari taksi.

Setelah taksi berhenti di depan Arumi, Arumi langsung masuk ke dalam taksi dan meluncur pergi meninggalkan tempat itu. Dia akan kembali ke rumah sakit untuk membayar biaya pengobatan ibunya. 

"Pak ke rumah sakit ya."

"Baik Mbak."

Taksi itu meluncur sampai ke rumah sakit. Setelah membayar ongkos taksi, Arumi kemudian turun. Setelah itu dia melangkah masuk ke dalam rumah sakit untuk mencari dokter. 

"Dokter Via," ucap Arumi. 

Dokter Olivia tersenyum saat melihat Arumi. 

"Ada apa Arumi?"

"Aku sudah mendapatkan uangnya Dok. Apakah ibuku sudah  bisa operasi sekarang?"

"Kamu yakin sudah mempersiapkan biayanya."

"Yakin Dok. Aku sudah punya uang lima belas juta untuk bayar operasi ibu aku. Tolong lakukan yang terbaik untuk ibu aku."

"Baiklah. Saya akan mempersiapkan operasi ibu kamu hari ini."

Arumi tersenyum saat mendengar ucapan Dokter. Akhirnya ibu Arumi bisa operasi juga. Sudah dua bulan, ibu Arumi menderita penyakit usus buntu.  Dan akhirnya Arumi bisa mendapatkan uang untuk biaya operasi ibunya. Selebihnya, uangnya akan dia gunakan untuk membayar kekurangan biaya kuliahnya. 

Arumi sejak tadi masih mondar-mandir di depan ruang operasi. Arumi tampak khawatir dengan operasi ibunya. Setelah dua jam Arumi menunggu, akhirnya dokter keluar dari ruang operasi. 

"Dokter Via.  Bagaimana Dok kondisi ibu saya?" tanya Arumi. 

Olivia tersenyum. 

"Selamat ya, operasinya berhasil dan berjalan lancar. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan."

"Terimakasih banyak ya Dokter. Akhirnya ibu saya bisa operasi juga."

"Arumi, kamu tunggu di sini sampai kami membawa ibu kamu ke ruang rawat."

"Baik Dok."

Olivia adalah dokter yang selama ini merawat ibu Arumi. Dia juga dokter yang sudah menyelamatkan nyawa ibu Arumi. Karena Olivia, ibu Arumi berhasil melakukan operasi dengan baik. 

Arumi sejak tadi masih menemani ibunya di ruang rawat. 

"Arumi, dari mana kamu mendapatkan uang untuk biaya operasi ibu?"tanya Maya ibu Arumi. 

"Ibu nggak usah  fikirkan itu. Ibu fikir kan saja untuk kesembuhan ibu. Karena bagi aku, ibu adalah yang terpenting sekarang."

"Arumi, bagaimana dengan kuliah kamu?"

"Ibu tenang saja. Aku juga masih punya uang untuk membayar kuliahku."

Dari mana Arumi mendapatkan uang sebanyak itu. Arumi hanya bekerja paruh waktu di sebuah cafe. Bagaimana mungkin dia mendapatkan uang  sebanyak itu dalam waktu dekat. Apa jangan-jangan , Arumi sudah menggadaikan rumah atau hutang ke bank, atau hutang ke rentenir, batin Bu Maya. 

"Arumi, katakan sama ibu, dari mana kamu mendapatkan uang untuk biaya operasi ibu. Apa kamu sudah pinjam ke bank? atau kamu gadaikan rumah kita?"

Arumi tersenyum dan dengan santai menanggapi pertanyaan ibunya. 

"Bu, kebetulan di kampus aku  punya teman orang kaya. Dan dia sudah baik banget sama aku. Dia mau pinjamin aku uang tanpa bunga. Dan aku bisa membayarnya nyicil. Dan aku akan mengganti uangnya nanti setelah aku mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaanku yang sekarang."

"Oh..." Bu Maya manggut-manggut. Tampaknya dia langsung percaya begitu saja dengan ucapan Arumi. 

Arumi tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada ibunya. Jika ibunya tahu, kalau Arumi pernah tidur dengan pria kaya dan mendapatkan uang dari pria itu, ibu Arumi pasti akan sangat marah dan kecewa. 

Maafkan aku Bu, aku harus bohongi ibu. Ibu nggak boleh tahu, apa yang sudah terjadi padaku. Nggak boleh ada yang tahu, soal hubungan aku malam itu, batin Arumi. 

1
muna aprilia
lanjutkan
Dinda Putri
karya yang bahus
Nana Susanty
bagus
Adinda
pergi aja arumi kehadiranmu tidak diharapkan mereka terutama Arya, pergi tinggalin arya biar nyesal dia.
Adinda
mungkin Arumi anak orang kaya ayah dan ibunya mungkin cerai karena orang ketiga
millie ❣
Si Arya jadi laki yg tegas disamping itu karma loe jg harus menyadari semua diatur takdir jg semesta kannnn loe bs nikah ama Arumi perlakukan Arumi dgn baiklah jadilah suami yg tegas bisa melindungi arumi kelak dr keluarga loe org lain yg akan membully dia 😏😏
millie ❣
Gw kok kasian ama Arumi siiiiii kalau cinta satu mlm terjadi bukankah itu takdir harusnya bs bersatu apalg nanti kalau Arumi hamidun gmn donk pertanggung jawaban'y g kasian apa ??????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!