Sinopsis :
Seakan tak percaya pada hidup yang seolah khayalan. Baru semalam ia tertidur karena kelelahan dan sekarang ia berpindah jiwa ke masa lampau, Chu Wei memasuki tubuh seorang janda berusia 32 tahun yang namanya sama dengan nya, memiliki 3 anak laki-laki yang sudah dewasa. Beruntung di keajaiban masih ada keajaiban, DING! "Sistem Pasar, beli dengan harga murah, jual dengan harga mahal" setidaknya ada sistem yang bisa membantu nya dari kelaparan.
"Ibu mertua saya sangat misterius sekarang, dia selalu mengeluarkan barang-barang secara misterius. Mengapa selalu mengumpulkan sayuran? Darimana uangnya itu datang? Namun saya tidak berani bertanya, asalkan ada makanan untuk di makan, itu sudah cukup."
Note : Slow Update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
FYI [ 1 Kati \= 600 gram ]
Chu Wei berpikir, 1 Kati beras putih tidak akan cukup untuk seluruh anggota keluarga. Butuh 2 sampai 3 Kati beras halus untuk dapat mengenyangkan perut anggota keluarga.
Di saat ia sedang berpikir, suara layar sistem terdengar di benaknya.
[Ding! Sistem Pasar membolehkan mengutang, namun setiap barang yang di beli akan berharga lebih dari 1 koin tembaga]
[ Apakah ingin mengutang? ]
Bagaikan di siram di padang pasir, Chu Wei menatap dengan berbinar.
[ Ding! 2 Kati beras putih halus berhasil di beli seharga 10 koin tembaga ]
[ Ding! Berhasil mengutang 1 Kati beras putih halus seharga 6 koin tembaga ]
[ Ding! Berhasil mengutang 1 liter minyak sawit seharga 11 koin tembaga ]
[ Ding! Berhasil mengutang 3 ons kubis modern seharga 6 koin tembaga ]
[ Ding! Berhasil mengutang 2 Kati Ayam negri modern seharga 8 koin tembaga ]
[ Ding! Berhasil mengutang satu bungkus garam modern seharga 3 koin tembaga ]
Harga di Pasar Sistem murah-murah. Kubis modern yang montok dan segar-segar pun bernilai 1 koin tembaga per-ons nya.
[ Ding! Hutang pada sistem sebesar 35 koin tembaga ]
Terlebih Chu Wei tak menyangka di bisa mendapatkan semua makanan ini dengan harga 35 koin tembaga.
Membeli barang fresh dan berkualitas hanya dengan koin tembaga.
Chu Wei berjalan keluar dari kamar. Tangan nya menjinjing banyak barang. Setibanya ia meletakkan barang-barang tersebut nya di atas meja.
Wu Hua Ning dan Man Yue terperangah ketika Ibu mertua mereka meletakkan banyak barang.
"Masak beras ini dan beberapa sayur nya! "
Chu Wei masih memperhatikan sikap nya yang acuh kepada putra dan menantu nya. Ia tidak ingin berubah drastis dan di curigai.
Wu Hua Ning terkejut ketika melihat nya, itu adalah nasi putih halus. Dengan gemetar ia mengambil nya.
"Aku akan memasaknya sebagian untuk di olah menjadi bubur."
Chu Wei. "Tidak perlu! Masak semuanya saja jadikan nasi"
Wu Hua Ning ataupun Man Yue menahan napas nya. Ibu mertuanya sangat boros, apakah dia tidak berpikir kedepan nya?Padahal dengan satu pon nasi putih bisa di tukar dengan dua sampai tiga pon jagung, dengan begitu makanan satu keluarga akan tercukupi sampai musim gugur nanti dan juga darimana nasi putih ini berasal.
Namun mereka semua terlalu takut untuk menegur. Ibu mertuanya akan marah jika keputusan nya di pertanyakan.
Selanjutnya di bawah bimbingan Chu Wei, masakan di buat.
Kedua menantu perempuan tersebut sangat tertekan. Chu Wei menggunakan banyak sekali minyak. Minyak di zaman ini merupakan produk yang sangat mahal, orang-orang desa hanya mampu memakan minyak dari minyak babi.
Chu Wei membimbing mereka membuat hidangan yang lezat, hidangan pertama tumis sawi dengan campuran ayam, hidangan kedua adalah ayam bakar, dan hidangan terakhir adalah sup tulang ayam.
Wu Hua Ning dan Man Yue menyayangkan minyak ayam yang terbuang ke perapian.
...
Sore hari Gu Zhi, Gu Mao dan Gu Yuzi mulai pulang ke rumah satu persatu. Di mulai dari Gu Yuzi, anak itu begitu pulang langsung berlari menuju Ibunya. Dia membawa sekeranjang besar sayuran, terdapat banyak jenis tanaman. Di antaranya ada juga jamur.
"Bagus sekali! Makan ini, setelah itu cuci tangan kaki dan muka mu setelah itu kita makan"
Chu Wei memberikan permen susu modern yang enak. Begitu masuk ke mulut, mata Yuzi berbinar. Apa ini benar-benar manis dan enak. Dengan suasana hati senang Yuzi berlari ke belakang untuk membasuh tubuh nya.
Mendapatkan permen dan pujian dari Ibunya, Kakak-kakak nya pasti akan iri.
Chu Wei menghitung seluruh pendapa sayuran liar yang di bawa Yuzi.
Total ada 7 ons pakis liar, 3 Ons sawi putih kecil bebas polusi dan 10 Ons jamur yang berbeda serta beberapa sayuran lainnya.
Total koin yang ia dapat adalah 80 koin tembaga. Setelah di bayar kam hutang menjadi 45 koin tembaga.
Chu Wei berpikir, ini lebih mudah daripada harus bekerja kuli. Sayuran liar banyak di gunung dan pasti akan ada lebih dari ini nanti nya.
Gu Zhi dan Gu Mao kembali ke rumah bersamaan. Begitu sampai kedu istrinya menyambut mereka dengan baik.
Wu Hua Ning. "Gu Zhi... Itu"
Gu Zhi. "Ada apa? "
Wu Hua Ning pun menjelaskan jika mertua nya telah mendapatkan beberapa nasi putih halus, daging sayuran dan minyak. Mereka tidak tahu darimana Ibu mertua mereka mendapatkan itu semua.
Matahari terbenam di barat.
Matahari terbenam berwarna jingga jatuh di halaman, pepohonan mulai terlihat hitam jika di lihat dari jauh.
Chu Wei duduk di kursi utama dan berbicara dengan suar tenang."Ini adalah makanan yang saya beli sebelum nya menggunakan uang peninggalan Ayah kalian."
Begitu Chu Wei mengucapkan kata-kata ini, hati kelima anak dan menantu nya menjadi tenang.
Mereka bisa makan dengan tenang karena ini adalah makanan yang di ketahui asal-usul nya.
Semuanya percaya saja, yang padahal ucapan Chu Wei di luar logika. Jika ia membeli semu ini sebelum nya, seharusnya daging dan sayuran sudah layu dan berbau. Namun semuanya tidak berpikiran panjang dan mempercayai ucapan Ibu mereka.
Mereka semua tidak pernah makan biji-bijian kering dalam jumlah banyak seperti ini.
Terlebih setelah kekurangan makanan kebiasaan makan dua hari di ganti menjadi satu kali sehari.
"Mulai sekarang kita akan makan dua kali dalam sehari, makanan yang kita punya akan kita simpan dan kita makan sendiri."
Chu Wei sudah mengetahui semuanya, pemilik tubuh ini kembali ke rumah orang tua nya. Setiap satu bulan sekali, biasanya ia akan membawa uang untuk membantu biaya pendidikan keponakan nya. Namun kepulangan nya kali ini bukan untuk memberi uang, tapi untuk meminjam makanan. Alhasil ia malah di pukul hingga kepalanya berdarah.
"Selam ini saya selalu mensubsidi kan semua yang saya punya ke keluarga saya, uang ataupun makanan untuk keluarga Chu dari luar ataupun dalam, namun yang terjadi hari ini membuat ku menyerah pada mereka."
Chu Wei menunduk, merasakan perasaan nya yang emosional menyelimuti nya.
Anak dan menantu nya memandang dirinya dengan terkejut. Namun mereka tampak ragu, bukan sekali dua kali Ibu mereka di pukuli. Walaupun tidak pernah separah sampai berdarah banyak. Namun Ibu mereka tidak pernah kapok dan masih seperti itu.
Mendengar ini apakah benar Ibu mereka sudah berubah tidak akan mengirimkan barang di rumah lagi kepada keluarga Chu?
Chu Wei melirik anak dan menantu nya. Mereka semua duduk tegak di kursi, tidak berani bergerak.
Dulu, ibunya akan memberikan akan memberikan makanan sisa apapun yang mereka punyai di rumah.
"Kenapa? Kalian tidak ingin makan lagi? "
Chu Wei bertanya dengan sengaja.
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat yah
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍