NovelToon NovelToon
Hamil Setelah Diceraikan

Hamil Setelah Diceraikan

Status: tamat
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Ayah Darurat / Tamat
Popularitas:390.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: ntaamelia

Soal keturunan memang kerap menjadi perdebatan dalam rumah tangga. Seperti yang terjadi dalam rumah tangga Hana.

Hubungan yang sudah dibangun selama 10 tahun, tiba-tiba hancur lebur dalam satu malam, saat suaminya mengatakan dia sudah menikahi wanita lain dengan alasan keinginan sang mertua yang terus mendesaknya untuk memiliki keturunan.


"Jangan pilih antara aku dan dia. Karena aku bukan pilihan." -Hana Rahmania.

"Kalau begitu mulai detik ini, aku Heri Hermawan, telah menjatuhkan talak kepadamu, Hana Rahmania, jadi mulai detik ini kamu bukan istriku lagi." -Heri Hermawan.

Namun, bagaimana jika setelah kata talak itu jatuh, ternyata Hana mendapati dirinya sedang berbadan dua? Akankah dia jujur pada Heri dan memohon untuk kembali demi anak yang dikandung atau justru sebaliknya?

Jangan lupa follow akun sosmed ngothor
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia

salam anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Cemas

Sebelum pulang ke rumah Heri benar-benar menjemput Mayang di tempat kerjanya. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pangan.

Begitu sampai ternyata Mayang sudah menunggunya di lobi utama. Hingga dengan cepat gadis cantik itu masuk ke dalam mobil Heri.

"Terima kasih sudah menjemputku, Kak. Oh iya kita langsung ke restaurannya saja ya. Aku sudah reservasi untuk dua orang," ucap Mayang sambil tersenyum manis.

Dia nampak tidak segan pada Heri, karena sebenarnya dia juga menyukai kakak angkatnya itu. Sayang, Heri malah menikahi wanita seperti Hana, wanita menyusahkan!

Jadi pada saat Mamah Saras menawarinya untuk menjadi istri kedua Heri, Mayang langsung menyetujuinya. Sebab yang pasti dia akan lebih disayang dan diutamakan.

"Baiklah. Oh iya, kamu bete menungguku ya?" balas Heri sambil memperhatikan Mayang yang sedang memakai seat belt, tak dipungkiri Mayang juga cantik. Namun, karena Mayang tumbuh bersamanya, dia selalu menganggap gadis itu sebagai adik kecilnya.

"Tidak, aku kan tahu kalau jalanan pasti macet."

Heri mengangguk-angguk. Jam pulang kerja adalah waktu paling produktif bagi kendaraan, jadi paling tidak para pengendara harus menyiapkan kesabaran.

"Kalau begitu kita berangkat sekarang. Aku juga sudah lapar."

Akhirnya Heri kembali membawa kendaraan roda empat miliknya untuk membelah jalan raya. Mereka berdua menikmati perjalanan ditemani senja di ibu kota layaknya sepasang kekasih.

Bahkan Heri melupakan Hana yang terus menunggu kabarnya di rumah.

Di saat hati sang istri dilanda kecemasan. Kini Heri justru terus tertawa dan menikmati makan malam dengan Mayang. Dia pikir sang ibu benar-benar mengatakan bahwa dia lembur di kerjaan. Nyatanya Mamah Saras ingin mengadu domba, supaya Heri dan Hana bertengkar karena salah paham.

"Heri kemana sih? Kenapa sampai jam segini dia belum pulang? Dia juga tidak mengirim pesan apapun padaku. Membuatku khawatir saja," gumam Hana sambil menggenggam ponselnya.

Sedari tadi dia sudah berusaha untuk menghubungi sang suami, tetapi tak sedikitpun balasan. Karena Heri mensilent ponselnya.

Akhirnya Hana keluar dari kamar, dia mondar-mandir di depan pintu utama menunggu kepulangan suaminya.

Dia terus melirik jam dinding, dan waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kecemasan melanda karena tak ada kabar apapun, bahkan saat menelpon nomor kantor dijelaskan bahwa Heri sudah pulang.

"Kamu ini sedang apa sih? Kurang kerjaan yah?" sentak Mamah Saras tiba-tiba mengejutkan Hana.

"Aku menunggu Heri, Mah, dia belum pulang juga," jawab wanita itu, terus memandangi jendela yang sengaja dia geser gordennya. Agar saat Heri datang, dia bisa melihatnya.

"Halah, Heri kan sudah besar. Paling juga dia lembur. Untuk apa kamu berlebihan seperti itu?" cetus Mamah Saras, seolah dia tidak pernah berada di posisi Hana, yakni seorang istri yang mencemaskan suaminya.

"Dia tidak menghubungiku. Tentu saja aku merasa khawatir," lirih Hana lalu berjalan ke arah jendela, dia mengintip lagi.

"Sudah, jangan terlalu mengekang suamimu. Sebentar lagi juga dia pulang!"

Benar saja, di luar sana terdengar suara deru mobil, hati gundah Hana langsung luruh, hingga dengan segera dia membuka pintu, dan menghampiri Heri yang terlihat sumringah.

"Her, kamu habis ke mana? Kenapa tidak menghubungiku?" tanya Hana dengan sisa kecemasan. Dia menelisik anggota tubuh suaminya, dan dia melihat bahwa Heri baik-baik saja.

"Aku lembur, Han. Banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan hari ini," jawab Heri bohong sesuai dengan instruksi ibunya. Hana ingin percaya, tetapi melihat wajah Heri yang berseri, rasanya membuat dia jadi memikirkan hal lain.

"Tapi kenapa kamu tidak menghubungiku? Dari tadi aku menunggumu dengan cemas," ulang Hana, karena Heri belum menjawabnya.

"Aku lupa menaruh ponselku di mana, Hana. Aku lelah, jadi jangan mencecarku dengan banyak pertanyaan apalagi marah-marah," balas Heri menghindar.

Lantas Heri melewati Hana yang berdiri di depannya. Dia bukan malas untuk ditanya-tanya, dia hanya takut salah bicara dan membuat wanita itu jadi curiga. Sementara Hana hanya bisa mematung di tempat. Dia bingung kenapa Heri malah berkata demikian, sama sekali tak menenangkan.

Sementara di sisi lain Mamah Saras menarik sudut bibirnya melihat pemandangan itu.

****

Setelah malam itu sikap Heri bertambah semakin berubah. Begitu juga cacian dan hinaan dari ibu mertuanya, tidak ada hentinya berdengung di telinga Hana.

Hingga akhirnya wanita itu kembali berpikir untuk pisah rumah. Dia berniat untuk membicarakan itu semua dengan Heri setelah sang suami pulang bekerja.

Tepat saat Heri selesai mandi, Hana langsung mendekati pria itu. Dia duduk di sisi ranjang dan menatap Heri yang menunjukkan wajah yang selalu sumringah, entah karena apa.

"Her, aku ingin bicara empat mata," ujar Hana membuka obrolan. Senyum Heri langsung menghilang seketika, dia menoleh dan menatap Hana dengan alis yang bertaut.

"Ada apa? Kamu tidak tahu yah kalau aku ini seharian pusing mencari uang. Apa kamu tidak berpikir memberiku waktu istirahat?" balas Heri dengan nada dingin.

"Aku hanya ingin bicara, dan kamu hanya perlu mendengarkan, Her. Semua itu tidak mengeluarkan tenaga."

Hana tak habis pikir, dari hari ke hari Heri malah bertambah semakin aneh.

"Ya sudah bicaralah!" ketus Heri sambil mengibaskan rambutnya menggunakan handuk kecil. Dia berlaku acuh tak acuh.

"Aku ingin kita pisah rumah dengan Mamah," kata Hana memberanikan diri. Dan hal tersebut tentu membuat Heri langsung menghentikan gerakan tangannya, dia memicing tajam ke arah istrinya itu.

1
Surati
Bagus ceritanya 👍🙏🏻
Bahari Sandra Puspita
finally happy ending yeaayy!!!
keren banget mak ceritanya, selalu suka deh pokoknya..
ternyata sampai akhir, si mantan mertua gak ada tobat2nya ya..
padahal udah dikasih pembalasan yg luar biasa..
happily ever after for Elgar and Hana..
penantian cintamu gak sia2 ya El, akhirnya Hana ditakdirkan jadi milikmu walopun harus singgah dulu sama Heri..
pelajaran buat para laki2, jadi suami itu harus punya prinsip..
memang harus tetap berbakti pada ibu karena bagaimanapun jg ibu adalah pintu surganya..
tapi ya gak harus mengorbankan perasaan sang istri jg, karena laki2 yg terbaik adalah laki2 yg paling baik dg istrinya..
semua sudah diatur dg porsi yg pas..
tinggal menjalankan saja sesuai porsinya masing2..
jadi mertua jg harus tahu diri, gak boleh ikut campur rumah tangga anak2nya jika tidak diminta..

makasih mak buat ceritanya yg luar biasa..
semoga selalu diberikan kesehatan..
tetap semangat untuk berkarya dan semoga sukses selalu ya mak..
🙏🏻💪🏻😘🥰😍🤩💕💕💕
Ratu Anu👑: Kembali kasih kakak, thanks buat dukungannya ya💋💋💋
total 1 replies
💞DARRA💞💖
bagus
Juan Sastra
meski marah ,, harusnya ggak gebukin ortu juga kali thorr
Juan Sastra
entah benih siapa yg nyangkut,, heri kah ?
papahertua kah ??
atasan kah ??
Juan Sastra
kok gitu papanya heri,,bukannya mayang anak angkatnya ,, tapi aahh entahlah thorr
Juan Sastra
kayak dulu....???
udah sering dong,, jadi ggak ORI ,, wah hebat heri 👍.
Evi Nopianti
bagus banget Thor
Juan Sastra
good hana
Juan Sastra
nikmati aja mah,,
Juan Sastra
syukurin aja mah,,ggak apa apa kan mantu idaman
Juan Sastra
hana jgn byk omong,,sia sia,,,
buktikan jika kamu mampu,,
Juan Sastra
skak mat,, salah pilih suami
Juan Sastra
nyeri hatiku thorr,,, anak sama mamah sama buruknya,,, lebih baik bebas hana toh nasib siapa yg tahu ke depannya..
Yuni Hartati
Biasa
Rismawati Damhoeri
habis, satu lobang buat rame2 sih....
Rismawati Damhoeri
yah baguslah...
Alexandra Juliana
Ga dikasih bonchap nih Thor?
Alexandra Juliana
Maaf ya Her kamu sdh kehilangan hak kamu sbg ayah krn kamu telah menyia2kan ibunya. Anakmu akan memanggil pria lain Ayah..Nikmati kesendirianmu
Alexandra Juliana
Alhamdulillah bayi Hana laki2 jd dia g perlu bapaknya sbg wali klo nikah nanti..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!