Jeniffer seorang gadis cantik yang berprofesi sebagai perawat di sebuah rumah sakit desa, harus menghadapi ujian yang cukup besar dalam hidupnya. Ayah nya memiliki hutang besar kepada seorang lintah darat bernama Baron, pada suatu ketika anak buah yang bernama Tomi mengunjungi rumah Demian (Ayah dari Jeniffer). mereka menagih hutang yang di pinjam oleh Demian, makian dan ancaman terus dilayangkan oleh pria berbadan tersebut. Hingga Demian berkata akan membayar hutang nya minggu depan, saat Tomi berniat untuk melecehkan dua anak gadisnya Jeniffer dan Jessica. Kemudian di siang hari nya ada dua mobil mewah yang terparkir di halaman rumah Jessica, yang tak lain adalah milik Glenn dan klien nya. Dan itulah awal dari pertemuan Jeniffer dengan Glenn, namun pertemuan itu terjadi karena perdebatan sang adik dengan John anak buah dari Glenn.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Vianny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Sengaja
Jeniffer termenung di kamar nya dengan menatap ke arah luar dari kusen jendela, ia memikirkan bagaimana cara untuk melunasi hutang-hutang sang Ayah kepada Baron. isi kepala nya kini hanya memikirkan hal-hal itu saja. tak terasa waktu sudah mulai siang, ia masih punya kesempatan beberapa jam untuk istirahat agar bisa kembali semangat saat menjalani dinas malam.
Sementara di lain tempat Glenn, Daniel dan para klien nya sedang membahas mengenai proyek nya disebuah desa, ada lahan yang sangat luas disana rencana nya ia akan menjadikan lahan itu sebagai pabrik. Dan mereka juga ingin berbicara pada kepala suku di daerah tersebut untuk bisa mengontrol warga yang mungkin tidak setuju akan di didirikan nya pabrik. Biasanya para mereka yang tidak setuju adalah warga yang rumah nya tak jauh dari sekitaran, mengingat pabrik pasti menghasilkan limbah sampah yang dapat mencemari lingkungan.
"Tuan Michael, Bagaimana selesai makan siang kita survey lokasi nya?" usul Glenn.
"Ide bagus, saya ikut saja" sahutnya.
Michael sendiri adalah pemilik dari PT Martapura, ia tertarik untuk bekerja sama dengan Glenn, mengingat perusahaan Glenn sangat jarang mengalami penurunan saham. Apalagi Glenn juga tercatat sebagai salah satu Miliarder muda di negara tersebut. Mengikuti jejak sang Papa yang kini tengah terbaring lemas di rumah sakit. Sudah hampir 3 bulan lamanya Tuan David koma, pasca kecelakaan mobil yang melibatkan dirinya. Dalam insiden tersebut David dinyatakan masih hidup walau keadaan mobil setengah hancur. Namun keadaan nya sampai sekarang belum juga tak sadarkan diri.
Meeting telah selesai Glenn dan Daniel segera menuju ke sebuah hotel untuk makan siang, tak lupa dengan para anak buahnya yang mengikuti dari belakang. Untuk menghindari kecurigaan klien mereka terpaksa harus menjaga jarak. Selain seorang pengusaha sukses dan terkenal, Glenn juga di kenal sebagai mafia paling kejam di dunia bawah. Ia tak segan menghabisi siapa saja yang berani mengusik nya. Seperti tidak mempunyai rasa kemanusiaan kepada siapapun yang penting adalah kepuasan dalam hati nya. Dan Daniel juga salah satu asisten paling setia dari Glenn ,ia di juluki sebagai Serigala pemburu yang tidak berani membantah perintah dari Tuan nya. Julukan itu ia dapat setelah musuh menyaksikan dengan mata kepala nya masing-masing, saat Daniel mencabik-cabik musuh layaknya Serigala yang sedang kelaparan.
"Selamat Datang" sapa pelayan hotel ketika melihat Glenn dan para rombongan nya datang. Dari penampilan nya saja sudah bisa ditebak jika mereka adalah orang-orang penting, dengan sigap mereka mengantarkan para pria mapan ini untuk mendapatkan table. Seorang Pria yang berprofesi sebagai waiter memberikan buku menu untuk masing-masing. Lalu menunggu nya sampai mereka selesai memesan.
Selesai makan siang Glenn dan Michael kembali lagi masuk ke dalam mobil masing-masing. dengan para anak buahnya yang juga setia membuntuti mereka dari belakang.
"Daniel, kau bawa kan proposal nya?" ujar Glenn.
"Tentu Tuan"
Daniel pun lekas mengeluarkan proposal yang ia simpan dalam tas kerja nya. Lalu menunjukkan nya kepada Glenn. Ia membolak-balikkan setiap lembar yang tertera gambar satu persatu. Lalu Glenn mengembalikan nya lagi kepada Daniel. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 40 menit mereka sampai. namun sepertinya jalanan itu tidak bisa masuk untuk sampai ke lahan yang kosong itu.
"Tuan, jalanan nya tidak bisa masuk mobil" ujar sopir Glenn.
"Kita menumpang parkir saja di halaman rumah warga" perintah Glenn.
"Baik Tuan"
Sopir tersebut kemudian memutar-mutar setir nya lalu memperhatikan ke belakang. Lalu mendaratkan nya di depan salah satu rumah warga, sebuah rumah yang sederhana namun memiliki halaman yang cukup luas. Mobil yang ditumpangi Michael pun sama hal nya ia menyimpan nya bersebelahan dengan mobil Glenn. Semuanya turun dari mobil masing-masing kecuali sopir Glenn dan Michael.
"Apa tidak ada jalan pintas selain ini?"
"Tidak ada Tuan, ini jalan satu-satunya" terang Daniel.
"Seperti nya kita harus membeli beberapa rumah yang memang mengapit jalan ke arah lokasi" ujar.
"Ayo Tuan, kita segera melihat lokasi nya" kata Michael yang tiba-tiba menghampiri.
Glenn mengiyakan mereka lekas meninggalkan mobil nya untuk segera meninjau ke sebuah lahan.
"Kau tidak ikut bersama bos mu" tegur sopir pribadi Michael.
"Tidak aku disini saja, aku ingin merokok"
"Oh iya ngomong-ngomong siapa nama mu?"
"Nama ku John, kau?"
"Aku Fredy"
"Mau rokok?
"Boleh, ah tapi aku seperti nya harus menitipkan mobil Tuan ku padamu. Aku mau beli air mineral dulu"
"Baiklah!
"Ah sial aku lupa membawa pemantik api nya. Hei aku titip korek api satu" seru nya sebelum Fredy berjalan lebih jauh. Fredy membalik diri kemudian mengacungkan jempol.
Fredy kemudian lekas pergi dari sana mencari sebuah toko kelontong atau kedai yang menjual minuman dalam kemasan.
Sementara Jessica baru saja selesai mencuci baju dan akan menjemur pakaian yang telah bersih itu di samping rumah nya. Namun langkah nya terhenti ketika melihat sebuah kendaraan terparkir tepat di halaman rumahnya.
"Astaga! mobil siapa sih ini parkir sembarangan?" gumam Jessica geram. Ia kemudian memerhatikan kedua mobil mewah tersebut. Yang satu berwarna hitam metalik dan yang satu nya berwarna putih susu. Tidak ingin penasaran ia segera menghampiri kedua mesin roda empat itu. Sadar ada orang di dalam nya Jessica pun mengetuk kaca mobil. Kaca mobil di turunkan nampak dari dalam seorang pria dengan wajah nya yang tegas dan tatapan mata yang tajam. Namun hal tersebut tak mengurungkan niat jessica untuk menegur.
"Hei, enak sekali kau menaruh mobil di halaman rumah ku?"
"Maaf Nona, kami hanya menumpang sebentar. Karena jalanan disini tidak bisa untuk masuk mobil" kata nya dengan santai
"Bukan urusan ku, tapi tolong jangan memarkir mobil di halaman rumah ku. Aku mau menjemur. astaga! lihat kau merusak pot bunga kesayangan ku"
Jessica mengamuk ia tidak terima tanaman yang ia rawat rusak karena tidak sengaja tergilas oleh ban mobil. Sopir Glenn keluar ia mencoba menahan wanita yang tengah tantrum tersebut.
"Aku tidak mau tahu, kau harus mengganti nya".
"Hei bisakah kau tenang sedikit, aku tidak suka wanita yang suka merajuk"
"Hei!!! Kau yang salah kenapa aku harus tenang, kau sudah merusak barang ku". Jessica hendak melayangkan tinju nya namun dapat di tahan oleh John. Karena terus saja berusaha untuk memukul John terpaksa memiting lengan wanita itu ke belakang.
"Aaaaaaahhhh, lepaskan! Dasar gilaaa" Jessica meringis kesakitan .
Mendengar suara gaduh di luar rumahnya, membuat Jeniffer beringsut bangun dari tempat tidur nya. Ia segera mencari sumber suara itu. Kaget saat melihat kedua tangan Jessica di tahan dengan kuat oleh seorang Pria berbadan besar.
"Apa yang kau lakukan pada adikku" Seru Jeniffer seraya menghampiri sang adik. John segera melepaskan wanita itu dan mendorong nya ke arah Jeniffer.
"Dasar laki-laki gila, berani nya hanya sama perempuan!!" Jessica terus memaki John dan melampiaskan kekesalannya.
"Kau jangan main-main dengan ku, aku tidak suka dengan wanita cerewet seperti mu". John pun tak mau kalah ia serang lagi Jessica dengan kata-kata pedas.
"Sudah-sudah cukup! Jangan diteruskan lagi. Jessica sekarang jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi?"
Jessica melotot ia tidak habis fikir dengan kakak nya ini, apa ia tidak melihat jika sudah jelas-jelas ada orang yang memarkirkan kendaraan nya di halaman rumah.
"Kurasa nyawa mu belum sepenuhnya terkumpul, kau tidak lihat ada dua mobil di halaman rumah kita. Mereka tanpa izin memarkiran kedua mobilnya disini" Cerocos Jessica.
Ah! Jeniffer baru sadar jika memang ada dua mobil mewah yang menumpang parkir di halaman rumah nya tanpa izin. Dan tatapan dari John membuat Jeniffer takut, ia teringat akan kejadian Tomi yang memiliki perawakan sama seperti John. Jeniffer menghela nafas panjang lalu memijat kening nya, merasakan sakit pada kepala nya.
"Kak , kau baik-baik saja?" tanya Jessica wajah nya terlihat panik saat melihat reaksi sang kakak seperti itu. Pasalnya Jeniffer pernah mengeluhkan sakit kepala dan tidak lama kemudian jatuh pingsan.
"Aku baik-baik saja Jes, mungkin karena aku tiba-tiba bangun ketika sedang nyenyak tidur".
"Baiklah, kalau begitu kita masuk ke dalam saja kak".
"Ayo"
"Eh tapi tunggu sebentar"
Jessica melepaskan pegangan nya pada Jeniffer lalu kembali menghampiri John.
"Kau bilang tadi akan mengganti nya, mana?" Kata Jessica dengan berani nya sambil menengadahkan satu tangan nya.
John merogoh saku celana lalu mengeluarkan benda yang terbuat dari kulit. Mengeluarkan satu lembar uang yang bernilai 100 euro dan meletakan nya pada telapak tangan Jessica.
Jessica melotot ia tidak terima John hanya memberi nya 100 Euro. "Kau tahu aku membeli tanaman itu 200 euro, kau malah mengganti nya hanya 100 euro"
"Hei, apa kau ingin memeras ku? Lagi pula aku tidak sengaja. Kau saja yang bodoh menaruh pot bunga dengan posisi rendah".
"Apa? Kau mengatai ku bodoh?"
"Jessica sudahlah biarkan saja, nanti akan aku ganti yang baru" lerai Jeniffer.
"Dia yang merusak dia hanya yang harus bertanggung jawab kak"
"Hei, lepaskan kau mau mengambil semua uang ku?" John mempertahankan dompet yang di tarik oleh Jessica.
"Hei!! Ada apa ini kenapa ribut-ribut?"
Glenn segera menghampiri John saat ia sampai dan melihat anak buahnya itu tengah berdebat dengan seorang wanita.
Di waktu yang bersamaan pula tanpa sengaja dua pasang mata saling bertemu. Jeniffer dan Glenn beradu pandang. Dan entah kenapa jantung Glenn tiba-tiba berdegup kencang, saat melihat kecantikan dari suster tersebut. Mata biru, hidung mancung dan rambut berwarna cokelat. Ditambah lagi dengan kulit mulus nya yang terlihat karena Jeniffer hanya memakai dress di atas lutut.
"Kenapa jantung ku berdegup kencang seperti ini saat melihatnya" ucap Glenn dalam hati. Padahal ia sudah sering berkencan bahkan sampai meniduri para gadis cantik, namun yang satu ini terasa berbeda.