Gadis Cantik Milik Tuan Mafia
"Ah......" suara berat yang terdengar dari seorang wanita saat mendapat sentuhan di area vital nya.
"kau suka ?"
Tanya lelaki yang tenggelam dalam belahan kedua bola itu menatap nya dengan penuh hasrat.
"Ini sangat menyenangkan Tuan" .
Glenn kembali melanjutkan aksi nya. Dari dua benda bulat menjalar kebagian bawah di mana ia menemukan lembah dengan semak belukar yang telah di cukur rapi. Sesampai nya disana Glenn menjulurkan indra perasa nya, hingga membuat tubuh gadis itu menggeliat dan menjerit nikmat.
Puas bermain disana. Iya pun beringsut bangun dengan sedikit menarik kedua kaki gadis itu. Lalu memasukkan bagian yang telah menegang nya, untuk masuk ke dalam lembah yang telah basah.
suara berat dan desahan semakin menggema saat Glenn menghujam nya dengan cepat
gadis itu meringis merasakan sakit juga nikmat, hingga ia mencengkram selimut dan menggigit bibir bawah nya. Hal itu justru membangkitkan gairah Glenn untuk terus menghujam nya, hingga dimana ia merasa telah sampai di puncak dan memuntahkan lahar kental itu di atas perut si wanita.
Glenn segera merebahkan tubuhnya di samping wanita itu, dengan nafas yang terengah-engah.
"Kau selalu membuat ku puas Clea" ujar Glenn sambil mengecup pipi wanita bayaran nya itu.
"itu sudah tugas ku Tuan, karena aku tidak ingin membuat mu kecewa". sahut Clea sambil membersihkan lahar panas di perutnya dengan tissue.
kemudian menutupi tubuhnya dengan selimut sampai batas leher. Glenn mengecup pundak gadis yang mulai terlelap itu.
Setelah 10 menit mengistirahatkan diri , Glenn segera bangun untuk menuju kamar mandi. Merendamkan dirinya di dalam sebuah bathub yang terbuat dari keramik marmer. Ia menggosok seluruh tubuhnya menggunakan shower puff, dada bidang dan perut kotak nya terlihat semakin seksi karena terkena basahan air.
Selesai membersihkan tubuh Glenn segera keluar dari kamar mandi, dengan memakai kimono berwarna hitam. Lalu ia mengambil satu batang cerutu serta pemantik api, dan duduk di sofa yang menghadap ke arah kusen jendela.
terdengar suara pintu di ketuk, setelah Glenn mengizinkan yang di luar untuk masuk pintu itu pun terbuka. rupanya orang itu tak lain adalah Daniel asisten sekaligus kaki tangan Glenn.
"Ya Daniel, ada apa?"
"saya hanya ingin mengingatkan kembali bahwa nanti malam kita akan ada pertemuan dengan klien dari PT Martapura". Kata Daniel sambil sedikit menundukkan kepala nya.
"Ya" jawab nya singkat
Daniel pun segera pamit undur diri dengan kembali menundukkan kepala nya.
Glenn mematikan cerutu nya yang masih panjang ke dalam asbak. Kemudian merangkak naik ke atas tempat tidur dan menghampiri Clea. Ia kecup punggung wanita itu lalu menyingkirkan selimut yang membalut tubuhnya. Clea sudah harus faham jika Glenn bersikap seperti itu berarti ia ingin menambah ronde kembali. Clea pun membuka kedua mata nya, lalu mengecup bibir Glenn dari yang lembut, sedang hingga buas. Mereka pun kembali mengulang permainan panas tersebut.
*****
Sementara di lain tempat, seorang gadis bernama Jeniffer tengah dihadapkan dengan beberapa pemuda berperawakan tinggi besar, yang di duga sebagai penagih hutang. Mereka datang ke kediaman Jeniffer untuk menagih hutang yang di pinjam oleh Ayah dari Jeniffer sendiri yaitu Demian. Sang Ayah nekat meminjam uang pada rentenir paling sadis di kota tersebut senilai 20 ribu euro. Sang Ayah juga menjanjikan jika ia akan mengembalikan uang tersebut secepatnya. namun nyata nya sampai waktu 3 bulan ini belum juga ada pembayaran. Hal itu yang membuat Baron mengerahkan anak buahnya untuk mendatangi Demian.
"Demian, kau tau tidak lupa dengan perjanjian yang telah kau tandatangani kan?" Bentak bodyguard yang diketahui bernama Tomi.
"Tentu Tuan, saya tidak mungkin lupa tapi saya mohon beri saya waktu untuk mencicil nya".
"Apa kau bilang? Di cicil?" Tomi menarik kerah baju Demian dengan kuat, memposisikan wajah nya untuk berhadapan langsung. Kemudian melayangkan nya bogem mentah.
Jeniffer dan adiknya ingin menolong namun pemuda lain yang berperawakan sama seperti Tomi mencegahnya. Bahkan mereka juga menodongkan belati tajam ke arah Jeniffer dan Jessica dengan tatapan mengancam.
"Tolong ampuni saya Tuan, saya janji minggu depan akan saya lunasi semua hutang-hutang saya"
"Apa aku harus percaya pada omong kosong mu itu?"
"Sungguh Tuan, saya tidak akan berbohong. jika saya tidak dapat melunasi hutang-hutang tersebut minggu depan. Nyawa saya yang menjadi taruhan nya"
"Ayah!!!" Seru Jeniffer dan Jessica kompak ketika mendengar pernyataan dari mulut sang Ayah.
Tomi dan rekan nya yang lain tertawa saat Demian berkata demikian.
"Kalau soal melenyapkan nyawa seseorang itu adalah hal mudah. Namun ku rasa Tuan Baron pasti akan meminta lebih"
"A-a-apa.maksud mu?" Tanya Demian dengan suara gemetar.
Tomi melepaskan cengkraman nya lalu menjatuhkan Demian dengan kasar ke lantai. Lalu berjalan mendekat ke arah Jeniffer dan Jessica. Menatap dua gadis cantik Demian dengan penuh hasrat.
"kedua Putri mu cantik juga, aku pasti akan mendapatkan bonus yang besar jika bisa membawa nya ke hadapan Tuan Baron" .
Jeniffer dan Jessica saling memeluk saat Tomi semakin mendekat pada keduanya. Terpancar aura ketakutan karena Tomi menatap nya dengan penuh nafsu.
"jangan macam-macam Tuan" ujar Jeniffer,dengan mata yang berkaca-kaca, tubuhnya berkeringat serta jantung yang berdegup kencang, seolah mereka sedang berhadapan dengan hewan buas.
"Tolong, jangan ganggu kedua anak saya" Demian memohon sambil menarik kaki Tomi.
"Hei!!! Lepaskan!!!" Tomi menarik kaki nya dengan kuat hingga membuat Demian tersungkur dan mengeluarkan cairan merah dari mulutnya.
"Berengsek!!!" Jeniffer menyerang dengan mendorong tubuh Tomi. Namun kekuatan wanita itu tidak ada apa-apa nya bagi mereka yang terlatih. Tomi menahan kedua tangan Jeniffer dengan kuat, "lepaskan aku bajingan!!"
"berani sekali kau padaku"
Plak!
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Jeniffer, noda merah keluar dari sudut bibir nya. Namun gadis itu tidak mempedulikan nya.
Selagi ada kesempatan Jessica mendekati sang Ayah untuk menolong Ayah nya yang terkapar lemas.
"Ayah, bangun!!!". Teriak Jessica. Ia panik karena Demian pingsan karena tendangan keras dari Tomi.
"kalian benar-benar iblis yang berwujud manusia, tidak punya hati nurani. hanya berani pada orang miskin seperti kami" . Teriak Jeniffer
ia pun kembali mendapat tamparan dari Tomi
"Aku tidak suka ada orang yang berani berteriak saat bicara dengan ku".
Tomi pun mengeluarkan belati nya, lalu menodongkan ke arah Jeniffer.
"Dengar baik-baik Nona! kami tidak suka dipermainkan, aku akan menagih ucapan ayah mu tadi yang akan melunasi hutang nya minggu depan. Jika sampai Ayah mu berani menipu kami. Kalian akan tau sendiri akibat nya".
Tomi kemudian memberi kode kepada rekan nya yang lain untuk meninggalkan lokasi.
Jeniffer segera menghampiri sang Ayah, bersama dengan Jessica membopong nya ke atas sofa.
keadaan rumah pun begitu berantakan karena Tomi datang dalam keadaan marah, dan langsung membuat kekacauan. kaca figura yang terpajang di dinding pun hancur karena ulah mereka.
Sambil menunggu sang Ayah sadar, Jenifer dan Jessica bekerjasama untuk membersihkan rumah. untung nya tidak ada barang berharga yang dihancurkan, mengingat mereka hanyalah keluarga sederhana, bisa makan saja itu sudah cukup.
Selesai merapihkan rumah Jeniffer merebahkan tubuhnya di atas sofa. Sedangkan Jessica bergegas menuju ke kamar mandi. Jeniffer kembali teringat dengan perkataan sang ayah kepada para debt collector tadi. Apa mungkin sang ayah sanggup untuk membayar hutang sebesar itu dalam waktu dekat? dan darimana ia akan mendapatkan uang tersebut?
Jeniffer menarik nafas panjang memijat kening nya yang terasa pusing.
"Sebaiknya aku bicara setelah Ayah sadar nanti" gumam Jeniffer.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments