Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.3
Saat ini Mereka berempat tengah menuju makam orangtua Olivia.
Tidak lama mereka sampai disana.Tuan James dan Mommy Lenora tengah bergantian bicara di depan makam orangtua Olivia.
"Roky...Ini Aku,James,maafkan aku baru bisa mengunjungi kamu lagi.aku tidak pernah melupakan kamu,jasa kamu untukku, keluargaku,kami selalu ingat selamanya sama kamu.Roky kedatangan aku kemari ingin memberitahumu,dan juga meminta ijin kepadamu,Putrimu sebentar lagi akan menjadi bagian keluargaku,menjadi menantuku,aku harap kamu menyetujui keputusan anak-anak kita.Zean muridmu yang akan menjadi suami putrimu nanti.. Roky..berulang kali juga aku katakan,mengenai anakmu,kau tenang saja,kebahagiaannya, keselamatannya akan aku jamin,kau tenanglah disana..hanya itu yang aku katakan." Ucap James mengusap nisan Roky lalu bangun menyuruh Zean mendekati makam calon mertuanya.
"Ayah,Bunda aku datang lagi..Ayah,aku datang kali ini meminta restumu,Aku sudah melamar Anak kalian,Olivia sudah setuju menikah denganku.kami memutuskan minggu depan ini kami akan menikah,aku minta restu kalian menjaga putri kalian selamanya.aku pastikan dia akan selalu bahagia bersamaku.Ayah dan Bunda, kalian tenanglah disana.." Ucap Zean lalu membungkuk tubuhnya di bawah kaki Nisan Ayah dan Ibu Olivia.
Melihat itu Olivia meneteskan air matanya, bertapa tulusnya Zean mencintai dirinya dan ingin menjaga dirinya.
"Bicaralah sayang.." Ucap Zean menatap Olivia lalu menghapus air mata Olivia.
Olivia mencium nisan ayah dengan Ibunya lalu kembali mengeluarkan air matanya.
"Ayah,Bunda..Olivia meminta restu ayah,Bunda ,Olivia mau menikah dengan kak Zean..semoga ayah,Bunda merestui kami,doakan semoga pernikahan kami kedepan tetap bahagia.Kak Zean pria yang baik,dia menjagaku dengan baik ayah sesuai janjinya dengan Papi James..."Ucap Olivia masih meneteskan air matanya.
Setelah puas bicara dengan orangtua Olivia, mereka pun pergi dari sana,mereka lansung pergi kebutik milik Mommy Lenora untuk mengukur pakaian yang akan mereka kenakan di hari pernikahan Zean.
Setelah selesai dari butik,Zean mengantar Olivia berangkat kerja menuju rumah sakit setelah selesai dari sana,Zean lansung menuju kantor Daddynya.
*
*
*
*
*
Seminggu kemudian.
Hari ini,hari yang di tunggu-tunggu oleh Olivia dengan Zean.
Sejak semalam,Zean dengan Olivia tidak bertemu karena Mommy melarangnya.
Sejak subuh tadi Olivia sudah mulai di dandani tim Mek up ternama langganan Mommy Lenora.
Pagi itu,Zein,adik dari Zean baru saja datang dan lansung menemui Daddy dan Mommynya lalu menemui Zean.
"Kak..."
"Zein.."
Kakak beradik itu lansung berpelukan meluapkan kerinduan mereka.
"Bagaimana perjalanan kamu?" Ucap Zean.
"Lancar,Aku mengunakan pesawat pribadiku!!" Zein menaikan alisnya menyombongkan dirinya.
"Ais...aku melupakan kalau adikku sangat kaya dariku sekarang.." Ucap Zean membuat Zein sedikit tersenyum.
"Ini hadiah pernikahan untukmu." Zein meletakan map kearah Zean. Zean membukanya lalu membacanya kemudian Zean melebarkan matanya.
"Apa Ini Zein?" Tanya Zean.
"Hadiah pernikahanmu!" Ucap Zein.
Ternyata Zein memberikan Villa pribadinya dengan kakaknya di Negaranya yang ada di Pulau pribadinya.
"Zein,kau tidak perlu melakukan ini..!" Ucap Zean.
"Aku tidak pernah sebaik ini kak!!" Ucap Zein membuat Zean memukul pelan bahu Zein.
"Baiklah,terimakasih Zein..." Ucap Zean.
Zein menatap Zein dengan lekat membuat Zean bertanya.
"Kenapa kau menatapku begitu,aku tampan.. tentu saja!"Ucap Zean.
"Kau terlihat pucat kak,apa kau sakit?" Ucap Zein membuat Zean seperti terlihat sedikit panik.
"Sakit..tidak!aku tidak sakit.Oh ya Zein,kau tidak menginap'kah malam ini,besok saja baru pulang..!" Ucap Zean.
"Sepertinya tidak bisa,Aku harus pulang lagi.. " Ucap Zein.
"Bisakah kamu kembali setelah makan malam bersama."Ucap Zean.
"Baiklah..Ayo aku antar kau,Aku di minta Papi sama Mommy membawa kau kesana." Ucap Zein.
"Baiklah,Ayo.."
Mereka berdua jalan bersama, masuk kedalam mobil lalu pergi menuju tempat pemberkatan pernikahan mereka.
"Kau sudah melihat calon istriku Zein?" Ucap Zean.
"Untuk apa aku melihatnya,kau gila kak.itu istrimu nanti..kau mau istrimu jatuh cinta melihatku?"Ucap Zein membuat Zean menyikut Zein.
"Percaya diri sekali kau,dia sangat cinta mati denganku..itu tidak akan mungkin,lagi pula kau tidak akan gila merebut istriku,kecuali aku mati, aku sangat rela kalau dia dengan kau di banding dengan pria lain.." Ucap Zean membuat Zein menatap Kakaknya itu.
"Kau bicara seolah mau mati saja kak..bagaimana apa kau sudah membobolnya?"
"Ais..kau gila,tentu saja belum..Menciumnya saja baru satu kali..!" Ucap Zean.
"What..kenapa? "Ucap Zein.
"Aku mencintainya karena aku memang tulus bukan karena hasratku Zein.Kau harus begitu kalau nanti mencintai wanita kau..jangan merusaknya dulu!" Ucap Zein.
"Salut!5 tahun kau bertahan!" Ucap Zein.
"Harus!Kau pernah melakukannya?" Ucap Zean mengoda Zein.
"Tidak!" Jawab Zein.
"Baguslah,bukankah Regio pemain?" Ucap Zean.
"Hah...anak itu,setiap hari ranjang adalah makanannya,tapi dia sekarang aku dengar dia di jodohkan Orangtuanya dengan anak pembantu mereka,bik Nani. Menurutku bagus,biar Regi sadar..Naira itu anak yang baik,pasti bisa menyadarkan Regio." Ucap Zein.
"Semoga saja.."
Tidak lama mereka datang lalu menghampiri orangtua mereka berdua.Zean menunggu Di depan dan tidak lama Olivia masuk bersama dengan teman-temannya.
Olivia tampak begitu sangat cantik sekali membuat Zean terpesona melihat calon istrinya itu.
Di samping Papinya,Zein tidak ikut melihat Olivia karena dia memang seperti itu sikapnya. Dia tidak suka memandangi milik orang lain, baginya itu tidaklah sopan.
"Kamu cantik sekali sayang.." Ucap Zean pelan membuat Olivia tersipu malu.
"Kakak juga sangat tampan.." Ucap Olivia membalas membuat Zean tersenyum.
Acara pemberkatan pernikahan mereka pun di mulai,mereka berdua tengah mengucapkan janji di pernikahan.
Zean dan Olivia resmi menjadi suami istri sekarang.Zean menciumi kening Olivia begitu sangat dalam.
Zean dan Olivia bersyukur sekali akhirnya mereka di satukan dalam ikatan pernikahan.
"Mommy bahagia pi,akhirnya anak kita menikah juga.."Mommy Lenora menetes air mata kebahagiaannya.
"Ia Mommy,papi juga..Olivia lah menjadi menantu kita.." Ucap Tuan James.
Acaranya selesai,Mereka kemudian melakukan foto bersama dengan pengantin lalu bergiliran dengan pihak keluarga yang hadir.
"Zein...kemarilah.." Zean memanggil Zean.
Olivia menatap Adik iparnya yang saat itu mendekati mereka.
"Selamat ya kak.." Zein memeluk Zean.
"Terimakasih Zein..ems..Sayang,ini Zein.." Ucap Zean,mendengar itu Olivia mengangguki kepalanya. Zein tidak mau menatap Olivia,dia sangat menghindari kontak mata dengan siapa pun wanita itu kecuali Mommynya.
"Aku dengar kamu mau pulang setelah acara makan malam.bisa kah kamu menginap semalam, kak Zean sangat merindukan kamu.." Ucap Olivia memberanikan dirinya bicara dengan Zein.
Zein mendekati wajahnya kearah Zean lalu berbisik.
"Istrimu brisik!" Ucapnya membuat Zean tersenyum sedangkan Olivia sedikit bingung. Zein pergi meninggalkan mereka.
"Kak,kenapa dia pergi,apa yang aku katakan juga tidak dia di jawab.." Ucap Olivia.
"Dia memang seperti itu kalau berinteraksi dengan kaum wanita sayang.."Ucap Zean membuat Olivia menatap Zein masih bicara dengan Pamannya.Olivia menilai Zein,pria yang aneh.
Malamnya.
Mereka makan malam bersama,setelah makan mereka ingin berdansa bersama namun tiba-tiba mereka di kejutkan Zean yang jatuh bahkan lansung tidak sadarkan dirinya.
Mommy dan Tuan James dan Zein lansung menghampiri Zean bahkan Zein memangku kepala Zean dengan memanggil Zean agar bangun.