NovelToon NovelToon
VAMPIR

VAMPIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Namaku Lakas, klan vampir dari darah murni, aku adalah seorang bangsawan dari raja vampir terkuat.

Adanya pemilihan pangeran pewaris tahta kerajaan vampir, menjadikanku salah satu kandidat utama sebagai penerus klan vampir darah murni.

Namun, aku harus menemukan cinta sejatiku dibawah cahaya bulan agar aku dapat mewarisi tahta kekaisaran vampir selanjutnya sebagai syarat utama yang telah ditetapkan oleh kaisar vampir untuk menggantikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Tersentuh

Lakas duduk didepan tungku perapian sambil menyilangkan kaki, sedangkan pandangan matanya tertuju lurus ke arah tungku api.

Hembusan angin menerpa lembut area sekitar ruangan Lakas berada saat ini.

Cornelia tertidur pulas diatas sofa panjang berselimut kain tebal dari bulu serigala putih.

Bayangan api dari arah tungku perapian meniup pelan ke wajah Lakas yang sedang duduk sembari memperhatikan ke arah Cornelia.

Sudut bibirnya membentuk lengkungan senyuman menawan ketika memandang ke arah anak perempuan kecil itu.

Tiba-tiba muncul Nobel disebelah Lakas duduk saat ini.

"Selamat malam, tuan muda Lakas...", sapa Nobel dengan hormat.

"Ya, selamat malam juga, Nobel...", sahut Lakas dengan mimik wajah dingin seperti biasanya.

Nobel lalu menoleh ke arah sofa, tempat Cornelia berbaring nyenyak disana.

"Apa gadis itu yang dimaksudkan oleh kaisar ? Cinta sejatimu dibawah cahaya bulan ?" ucap Nobel.

Lakas mendesah pelan lalu berkata.

"Apa semua perempuan bermandikan cahaya bulan bisa disebut sebagai jodoh cinta sejatiku, dan termasuk anak kecil ???" Lakas memalingkan mukanya ke arah Nobel lalu menatapnya dingin.

Nobel terkejut pelan ketika Lakas bertanya dengan nada serius padanya.

"Dia masih berumur kurang lebih lima tahun, usia anak-anak yang seharusnya dia masuk sekolah ke taman kanak-kanak", lanjut Lakas.

Nobel tidak menjawab, hanya menunduk saja.

"Berapa usia seorang wanita untuk menikah seharusnya ? Coba kau jelaskan padaku ?" sahut Lakas.

"Mungkin sekitar tujuh belas tahun, usia sepantasnya, tuan muda", ucap Nobel sambil melirik diam-diam ke arah Lakas.

"Tujuh belas tahun ! Yah, itu usia yang sewajarnya untuk seorang gadis menikah. Dan berapa umur Cornelia sekarang ?" kata Lakas.

"Lima tahun lebih lima bulan...", sahut Nobel.

"Hmmm...", jawab Lakas sambil bergumam pelan serta mengangguk cepat. "Betul ! Tujuh belas tahun ! Usia matang bagi seorang anak perempuan untuk menikah !", sambungnya.

"Ya, tuan muda Lakas...", sahut Nobel.

Lakas mendengus kesal lalu menolehkan kepalanya ke arah Cornelia yang tertidur pulas diatas sofa panjang.

"Ucapan ayah benar-benar diluar nalar, meski kita klan vampir, setidaknya berpikirlah logis dan waras", ucap Lakas.

Nobel langsung tersedak tiba-tiba lalu terbatuk-batuk pelan, setelah mendengar ucapan Lakas yang menyebutkan kaisar vampir adalah sosok yang tidak wajar.

"Tuan muda tidak seharusnya memaki kaisar sebagai orang tidak waras, menurutku ayahmu itu hanya kurang normal tabiatnya'', sambung Nobel.

"Aku tidak memakinya...", ucap Lakas lalu melirik tajam ke arah Nobel.

"Yah, itu maksud saya", sahut Nobel berusaha membela diri.

"Dan apa yang harus kita lakukan sekarang ?" tanya Lakas.

Nobel mengerutkan keningnya sembari mencoba mencerna ucapan Lakas.

"Maksudmu, tuan muda Lakas ? Aku tidak mengerti dengan maksud ucapanmu itu !?" sahut Nobel.

"Aku harus menyembunyikan keberadaan Cornelia dari ayah, dia pasti akan terus mengincar Cornelia, untuk dijadikan ratu vampir selanjutnya, jika dia tahu aku menemukannya dibawah sinar cahaya bulan", ucap Lakas.

Ekspresi wajah Nobel sontak berubah tegang dengan penjelasan dari Lakas yang menyebutkan akan tujuan kaisar terhadap Cornelia.

"Kaisar mengincar Cornelia...", ucap Nobel bergumam pelan.

"Yeah..., itu benar...", sahut Lakas seraya bangkit berdiri lalu berjalan menghampiri Cornelia yang terlelap tidur.

Lakas membetulkan letak kain selimut yang ada diatas tubuh Cornelia.

Dipandanginya dengan tatapan lembutnya, wajah cantik milik Cornelia yang tampak damai, Lakas mendengus kasar seraya menggeram lirih.

Senyumnya mengembang disudut bibirnya yang semakin menambah ketampanan wajah milik Lakas lebih menawan.

Lakas menghirup aroma wangi dari tubuh Cornelia yang membuat sesuatu yang terasa asing mengalir ke dalam diri sang vampir.

"Ayah akan segera tahu dengan cepat ketika dia melihat Cornelia secara langsung jika mereka berdua bertemu", ucap Lakas.

"Maksudmu, kaisar akan memaksa kalian untuk menikah meski usia Cornelia masih kecil", kata Nobel.

"Yah..., seperti itu maksud ucapanku...", sahut Lakas.

Lakas menoleh ke arah Nobel seraya menatap tajam.

Tampak Nobel tertegun diam tapi pandangannya tak dapat disembunyikan kalau dia memang memikirkan arti dari ucapan Lakas kalau kaisar menginginkan pernikahan terjadi untuk pangeran Lakas sebagai pewaris tahta.

"Seandainya kaisar tahu akan Cornelia, apa yang engkau takutkan jika pernikahan terjadi untukmu, tuan muda Lakas ?" sahut Nobel.

"Aku akan mengambil pilihan untuk menunggu sampai Cornelia menginjak usia tujuh belas tahun", ucap Lakas.

Lakas duduk ditepi sofa, sembari memandangi Cornelia yang terbaring nyenyak diatas sofa.

"Jika kami menikah, secara tidak langsung maka aku akan menghisap darah Cornelia dimalam pertama pernikahan kami nanti, dan Cornelia akan seutuhnya menjadi vampir sepertiku setelah aku meminum darahnya", ucap Lakas.

Namun, kali ini, tatapan mata Lakas terlihat sendu, sangat sedih saat mengatakan maksud ucapannya.

"Dan kau tidak ingin menyakiti Cornelia meski tahta akan menjadi hakmu setelah kau menemukannya dibawah cahaya bulan", kata Nobel terharu.

"Dia terlalu naif untuk mempercayai vampir karena pada kenyataannya kita tidak memiliki rasa kemanusiaan kepada siapapun saja", ucap Lakas.

"Kau jatuh cinta padanya", kata Nobel.

Lakas menatap sekali lagi kepada Nobel lalu menunduk dalam.

"Wajahnya mengingatkan pada bulan yang bersinar diatas langit, bahkan senyum lembutnya sungguh memikatku, tapi kami tidak dapat bersatu sebagai pasangan", ucap Lakas.

"Karena dia manusia...", sambung Nobel.

"Benar, seharusnya aku menikah dengan gadis kalangan vampir yang memiliki darah murni vampir yang sama sepertiku", ujar Lakas.

"Dan kau harus menemukan gadis vampir dibawah cahaya bulan jika kau ingin menikah nanti", ucap Nobel sambil menghela nafas panjang.

Nobel lalu mengalihkan pandangannya ke arah Cornelia yang berbaring diatas sofa.

Tatapannya dingin tak berekspresi, terkesan menyeramkan tapi berhati lembut.

"Seandainya saja kisah Selena tidak berubah menjadi vampir setelah suaminya menggigitnya agar mereka tetap bersama dan hidup abadi, kemungkinan besar, pernikahan kau dan Cornelia dapat terjadi", ucap Nobel.

"Apakah kau sedang memberiku saran agar aku menghisap darah Cornelia ?" sahut Lakas.

"Tidak...", ucap Nobel.

Nobel langsung mengalihkan pandangannya ke arah tungku perapian yang ada didekat mereka.

"Kalau begitu segeralah pergi dari kota ini, dan bersembunyilah dari kaisar, karena dia tidak akan melepaskan Cornelia dan akan memaksa kalian untuk menikah", ucap Nobel sembari menatap sendu ke arah api didalam tungku perapian.

"Apa kau akan ikut bersamaku ?" ucap Lakas.

"Tidak, aku tidak bisa ikut bersamamu, tuan muda Lakas", sahut Nobel.

"Ikutlah bersamaku, ayah pasti akan mencincangmu, jika mengetahui bahwa kau membiarkanku lari dari ayah, jadi pergilah dengan kami, Nobel !" ucap Lakas.

Lakas sangat mencemaskan nasib Nobel, dia takut kalau ayahnya akan menghukum Nobel jika tahu Nobel membantunya kabur dari sang kaisar vampir yang menginginkan adanya penerus tahta kekaisaran.

Sekali lagi, tatapan Lakas terlihat sedih ketika melihat ke arah Nobel.

"Kita hidup baru bersama ditempat lain, jauh dari incaran ayah, kita menyamar dan hidup layaknya sebagai manusia biasa", kata Lakas.

Nobel hanya tersenyum lembut sambil menatap ke arah Lakas.

"Tapi aku tidak terbiasa tidur diranjang yang empuk, bagaimana aku harus membawa peti matiku berpindah-pindah tempat, tuanku", sahut Nobel.

"Kita bisa memesan peti mati yang baru dikota baru nanti, tidak perlu sungkan, aku akan membantumu untuk mendapatkannya", kata Lakas.

Nobel tertawa pelan lalu tersenyum ringan seraya mengangguk cepat.

"Baiklah, aku akan ikut bersamamu", ucap Nobel.

Lakas langsung tersenyum senang, perasaannya berubah lega ketika mengetahui Nobel mau ikut bersamanya.

"Kalau begitu, kita pergi secepatnya sebelum kaisar mengendus keberadaan kita disini", ucap Nobel.

''Baiklah, kita berangkat sekarang", sahut Lakas.

"Apakah kau tidak merasa menyesal karena harus meninggalkan istana ini ?" tanya Nobel sembari mengedarkan pandangannya ke arah ruangan megah dimana dia berada sekarang ini.

Nobel masih berusaha meyakinkan pada Lakas akan keputusannya, yang tetap ingin pergi dari istananya ini, mungkin saja Lakas akan berubah pikiran dan urung pergi, meninggalkan istananya ini.

"Istana ini hanya persinggahan sementara untukku, lagipula istana ini bukan kepunyaanku", sahut Lakas.

"Tapi apa kau tidak merasa sayang untuk membuangnya, tuan ?" tanya Nobel.

"Tidak, aku tidak menginginkan istana ini maupun tahta kekaisaran", sahut Lakas.

Lakas menggendong tubuh Cornelia yang masih tertidur nyenyak dalam balutan selimut tebal.

"Tapi kau adalah penerus kaisar vampir yang selanjutnya, pewaris tahta kekaisaran vampir karena kaulah yang telah mendapatkan gadis dibawah cahaya bulan itu, sebagai syarat bagi pangeran vampir untuk menjadi kaisar, tuanku", ucap Nobel.

Lakas tersenyum tipis sedangkan pandangannya tertuju kepada Nobel.

"Aku tahu itu...", sahut Lakas.

1
ano
romantisnya
ano
hiii serem thor
Anonymous
ini novel bener-bener nyeremin Thor
Reny Rizky Aryati, SE.: 🧛 tidak juga, tidak seram kok
total 1 replies
ano
kenyen thor 🙀
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤩🤩🤩🤩🤩🤩
total 1 replies
Reny Rizky Aryati, SE.
jangan takut ! 🥺
Reny Rizky Aryati, SE.
jangan takut !
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!