[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 003
Melihat wanita di depannya hanya diam, Orion bertekuk lutut di hadapan Helena Isabella.
"Istri, tolong maafkan Leon, hukum aku saja...." Mohon pria itu.
Bella memijat pelipisnya. Kepalanya semakin berdenyut denyut. Dia bingung dengan situasi sekarang. Seorang anak kecil yang menangis di kakinya dan memanggil nya mommy? Lalu sekarang di tambah seorang pria imut memanggil nya istri?
"Siapa yang kau panggil istri?" gumam Bella pelan. Tapi masih bisa di dengar oleh pria bernama Orion.
Orion bangun berdiri, lalu menggapai tangan Bella, membuat wanita itu mendelik, terkejut dengan tindakan tiba-tiba pria manis itu.
"Istri, aku tau kau sedang marah, tapi kau tidak mungkin melupakan siapa aku bukan? Istri, maafkan Leon ya?" cairan bening mengalir membasahi pipinya. Pria manis itu tampak imut di mata Bella. membuat Bella tak berkedip.
"Astaga! Manis sekali pria ini."
Namun, Orion segera menarik tangan nya menyadari dirinya telah lancang memegang wanita di depannya.
"Maaf, maaf Istri... Aku tidak bermaksud lancang menyentuh mu." pria itu menunduk merasa bersalah dan takut.
"A-apakah istri akan semakin marah? Apakah dia akan memukvliku?" Batin Orion sedih.
"Apakah aku sedang bermain drama?" Batin Bella mengernyit heran.
"Tapi apa dialog ku?" Gumam wanita itu sembari menatap pria di hadapannya, lalu menatap sekelilingnya.
"Tidak ada kamera, sutradara atau kru lainnya, sebenarnya apa yang sedang terjadi?"
Ketika otak nya tengah berpikir. Bella ingat dengan salah satu naskah yang akan ia mainkan. Dan adegan ini, persis seperti yang ada di dalam naskah.
"Namamu Orion?" Tanya Bella mamastikan.
Pria itu mengerutkan keningnya. "Apakah Istri melupakan Orion?" Wajah pria itu nampak sedih.
Damn!
"Pantas aku tidak asing dengan adegan ini. Ini adalah salah satu adegan dalam naskah yang akan aku perankan."
Wanita itu kembali menatap pria imut di depannya. "Apakah namaku Bella? Isabella."
Orion mengangguk. Membuat Bella tersenyum lesu.
"Sial." Umpat wanita itu.
"Istri, apakah istri baik-baik saja?" Tanya Orion cemas.
Bella menatap Orion, memperhatikan pria itu. Lalu kemudian tubuhnya terjatuh ke lantai.
'bruk'
"Istri! Apa istri baik-baik saja?!"
Sekali lagi, Bella memandangi wajah Orion dan bocah kecil di samping pria itu.
"Orion... Leon?" Gumam Bella.
"Apa yang istri butuhkan?" Tanya Orion cemas.
"Nafas buatan. Aku butuh nafas buatan...."
...
"Minumlah, Istri...." Orion memberikan segelas air putih untuk Bella.
Bella menerimanya. Setelah meminumnya, ia meletakkan di atas nakas.
"Apa ada lagi yang istri butuhkan?" Tanya Orion dengan wajah polosnya.
Bella menggeleng. "Tidak ada. Tinggalkan aku sendiri. Bawa Leon juga."
Orion mengangkat wajahnya bahagia. "Benarkah?" Tanya pria itu memastikan.
Bella memalingkan wajahnya. "Ck, iya. Cepat keluar, atau aku akan menghukum kalian berdua." Ancam Bella.
Orion mengangguk dengan cepat. "Leon, ayo kita keluar. Biarkan Mommy beristirahat." Ajak Orion.
Keduanya kemudian pergi dari kamar Bella, tapi dengan masing-masing pertanyaan di benak mereka.
"Ada apa dengan istri hari ini? Tidak biasanya dia bersikap seperti itu. Biasanya dia akan terus menghukum Leon." Batin Orion sembari menutup pintu kamar.
Leon juga memperhatikan Bella yang memijat pelipisnya, sebelum pintu kamar itu tertutup.
"Mengapa Mommy terlihat berbeda? Mommy tidak menghukum Eyon...."
...***...
Bella memijat pelipisnya pelan. Dia berharap ini semua hanyalah mimpi, tapi sayang, ini semua terlalu nyata untuk di katakan mimpi.
Membaringkan tubuhnya di atas kasur, lalu menghela nafas gusar.
"Ini seperti mimpi, apakah aku benar-benar masuk ke dalam naskah itu?" Gumam Bella masih tak percaya.
"Bella, tokoh antagonis yang kejam dan jahat. Bahkan terhadap suami dan anak sambungnya."
"Aku belum membaca habis naskah ini. Jika aku tahu akan masuk ke dalam novel ini, aku akan mendengarkan Arkhan untuk membaca dan mempelajari naskah ini secara menyeluruh."
"Yang aku tahu tokoh ini sangat jahat dan kejam terhadap protagonis pria dan anaknya. Sampai-sampai, tokoh anatagonis ini akan mati di tangan protagonis pria, suaminya sendiri."
Bella menenggelamkan wajahnya di antara bantal. Andai dia mendengarkan Arkhan untuk tidak mengendarai mobil sendiri, dia tidak akan masuk ke dalam novel ini dan menjadi Antagonis yang akan mati di tangan protagonis pria.
"Tidak." Bella bangun berdiri. Tangannya mengepal.
"Bagaimana juga aku telah masuk ke dalam novel ini. Bahkan jika aku menjadi seorang antagonis, aku harus bisa menentukan takdir ku sendiri." Tatapan Bella penuh dengan kobaran api semangat. Yah, ini bukanlah akhir untuk dirinya.
"Ayo semangat Helena Isabella! Ini bukanlah akhir untuk ratu film seperti mu!!"
...***...
Q
"Tuan...."
Pria tampan itu membungkuk, memberi hormat pada pria tampan di hadapannya.
Pria yang duduk di sofa itu mengeluarkan sepucuk surat. Wajahnya yang menawan, tampak seribu kali lebih tampan di bawah sinar rembulan.
"Berikan surat ini untuk nya. Pastikan benar-benar dia yang menerima nya." Ujar pria itu.
Sang bawahan menerima sepucuk itu dan mengangguk. "Saya mengerti."
Setelahnya, sang bawahan pergi. Meninggalkan nya seorang diri.
"Bella, aku harap dia menjalankan tugasnya dengan baik."
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y