NovelToon NovelToon
Fantasi Liar Gadis Introvert

Fantasi Liar Gadis Introvert

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: 🌹Ossy😘

Aluna gadis lugu yang penuh dengan cobaan hidup. Sebenarnya dia gadis yang baik. Namun sejak dia dikhianati kekasih dan sahabatnya dia berubah menjadi gadis pendiam yang penuh dengan misteri. Banyak hal aneh dia alami. Dia sering berhalusinasi. Namun siapa sangka orang-orang yang datang dalam halusinasinya adalah orang-orang dari dunia lain. Apakah Aluna akan bahagia dengan kejadian tersebut. Atau malah semakin terpuruk. Ikuti kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌹Ossy😘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 3

Aku tetap berdiri kokoh menyongsong semua luka yang kau beri. Dan aku tak akan pernah hancur.

🔥🔥🔥

Aluna berjalan terus tanpa henti. Langkahnya semakin cepat. Dia harus segera menjauh dari tempat itu. Sebenarnya dia sudah lelah. Dari tadi dia terus berjalan, untuk menghindari mereka. Bahkan dia tidak tahu mau kemana. Hanya mengikuti kakinya melangkah.

Sepatunya dia lepas untuk mempercepat langkahnya. Dia harus segera menjauh dan menjauh sejauh-jauhnya. Tidak ingin melihat pemandangan yang menyakitkan di depannya.

Aluna berjalan terseok-seok. Langkahnya mulai lemah. Dia sudah capek berjalan . Samar-samar dia mendengar suara deburan ombak.

Aluna memandang ke depan. Angin dingin mulai terasa menyentuh kulitnya. Bau laut mulai tercium di indra penciumannya.

" Laut..." Desis Aluna.

Dia mempercepat langkahnya. Dia ingin segera sampai di sana. Aluna ingin segera melampiaskan semua perasaannya. Semesta membawanya ke tempat yang tepat.

Di ufuk barat langit sudah terlihat berwarna jingga. Pengunjung pantai sudah berkurang. Sudah banyak yang beranjak pulang. Pantai sudah sepi. Tinggal beberapa saja terlihat ingin menikmati senja yang indah dipinggir pantai.

Langit mulai menguning. Terlihat cahaya matahari mulai redup. Matahari mulai turun ke peraduan. Seperti hendak tenggelam dalam lautan.

Suatu anugerah bisa menikmati senja yang indah di tepi pantai .Warna jingga sangat memanjakan mata. Senja tak akan pernah ingkar. Dia akan selalu datang di waktu yang sama.

Aluna duduk begitu saja diatas pasir. Tanpa beralas. Lututnya dia tekuk dan dia kubur sepasang kaki putihnya di dalam pasir putih yang lembut.

"Akhhh...."

Aluna mendesah resah. Itulah kebiasaannya jika sedang tidak enak hati. Berjalan sejauh-jauhnya. Menciptakan lelah ditubuhnya agar bisa sedikit terlupakan lelah dihatinya.

" Kenapa begini.. Apa akan selalu begini.. " Ucap Aluna lirih. Dia kembali mendesah berat. Dadanya terasa sesak. Dia tarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan secara perlahan. Sedikit lega.

Aluna menengadahkan wajahnya ke atas. Hatinya gundah. Satu persatu bukti itu terbuka dengan sendirinya. Dia hanya tak ingin menangis. Dia tidak ingin terlihat lemah saat dia tidak baik-baik saja.

Aluna bangkit, dia melangkah menuju lautan. Dia berjalan perlahan sambil menunduk. Dia sedang merenungi apa yang sedang terjadi. Apa yang dia alami saat ini sungguh membuat hati dan jiwanya lemah.

"Aaaaaaaaaakhhhhhhh...."

Tanpa sadar Aluna berteriak keras. Beberapa orang yang ada disana memperhatikannya sebentar. Namun kemudian mereka kembali pada aktivitas semula.

Aluna menengadahkan wajahnya memandang langit yang mulai menggelap. Kemilau senja yang indah tidak sedikitpun bisa mengalihkan perhatiannya.

Aluna berjalan diantara ombak yang saling berkejaran. Semakin ke tengah dan semakin ke tengah. Dia tidak memperdulikan tubuhnya yang telah basah. Bahkan kini air sudah sebatas dadanya.

" Kak... kalau mau bunuh diri jangan di sini."

Terdengar suara seorang pengunjung meneriaki Aluna.

" Pantai yang indah jadi seram kalau ada yang mati disini dong..."Terdengar lagi suara pengunjung yang lain.

Aluna tersentak. Dia diam, tidak melanjutkan langkahnya. Dia melihat ke depan menatap lautan luas yang terhampar di depan matanya.

" Apa yang aku lakukan..." gumamnya pelan.

"Akhh..." Aluna berteriak lagi.

Kemudian Aluna berbalik. Aluna berjalan kembali ke tempat duduknya semula. Tubuhnya luruh di hamparan pasir. Tidak perduli basah dan kotor.

Aluna duduk sambil memeluk kedua kakinya. Wajahnya dia tenggelamkan diantara kedua lututnya. Dia tersedu. Dia menangis. Air mata yang sejak tadi dia tahan mati-matian, akhirnya keluar juga.

" Hiks..hiks...hiks.. Aku harus bagaimana? Bagaimana cara aku memandang dunia ini , Ya Allah..."

Aluna memukul dadanya. Dadanya sangat sesak. Sakit. Sakit sekali. Dia pukul lagi dadanya dengan keras. Dia remas juga.

Tidak sepenuhnya karena kejadian tadi yang membuatnya begini. Aluna teringat takdirnya yang selalu harus mengalah. Mengalah demi orang terdekatnya.

"Aluna kenapa...Hm.."

Terdengar suara yang sangat lembut di telinga Aluna. Suara seorang laki-laki yang sering datang dalam mimpinya. Dia terlihat memandang Aluna sendu. Seperti ikut merasakan kesedihan yang sedang Aluna rasakan.

"Luna sayang... Kamu kenapa hm.."

Tangisan Aluna berhenti. Suara itu kembali terdengar. Seorang pria duduk di dekatnya. Aluna mengangkat mukanya, memandangi laki-laki tersebut.

" Aluna .. Coba cerita ada apa.. kenapa kamu bersedih..."

Aluna masih diam. Tiba-tiba sosok itu merengkuh tubuh Aluna. Memeluknya erat. Sangat erat seolah tidak ingin di lepaskan. Dan Aluna sama sekali tidak menolaknya.

" Hiks.. Hiks.. Hiks.." Aluna kembali menangis. Aluna menenggelamkan kepalanya di dalam pelukan laki-laki itu. Dia tidak perduli walau tidak mengenalnya. Aluna hanya butuh tempat. Tempat sekedar hanya untuk menumpahkan air mata.

"Eh kenapa menangis lagi. Hm ada apa. Sudah.. Sudah .. ada gue disini. Jangan sedih.."

Aluna semakin keras menangis. Dia tidak peduli apapun di sekitarnya. Dia tidak perduli apa kata orang. Mau dibilang gila sekalipun, dia tidak perduli.

" Ada orang gila.. di peluk apa dia.. Tidak terlihat apapun. "

Seorang pengunjung berkata melihat apa yang dilakukan Aluna. Tapi Aluna sama sekali tidak memperdulikannya. Aluna hanya butuh sandaran sebentar. Saat ini dia sedang benar-benar putus asa.

" Aluna .... gue rindu. Sudah beberapa waktu kita tidak bertemu..."

Tangis Aluna berhenti, ketika mendengar kalimat yang baru saja dia dengar. Wajahnya terangkat. Dia menatap laki-laki itu. Siapa dia. Kenapa dia tidak bisa menolak pelukannya. Bahkan pelukan itu terasa nyaman. Hampir saja dia terlena.

" Maaf anda siapa..?" Aluna Mengurai pelukan laki-laki tersebut. Dengan keberanian yang ada, Aluna menatap mata laki-laki itu. Ingin memastikan siapa sebenarnya dia.

" Kamu lupa Aluna ? Ini aku, yang selalu datang menemanimu. Apa kamu tidak ingat sama sekali . Mungkin karena kamu telah bahagia bersama kekasihmu....";

" Dasar gila .. ngomong sendiri. Tadi menangis. Sekarang ngomong sendiri."

"Ikh serem pulang yuk. Lagian ini sudah petang. Sebentar lagi Maghrib. ."

" Eh bisa jadi dia kesurupan penunggu pantai ini."

Aluna terdiam saat mendengar suara-suara tersebut. Suara sumbang dari pengunjung yang melihat tingkahnya. Luna tersenyum. Dia tidak perduli. Aluna memandang nanar ke arah mereka. Kemudian dia berteriak keras.

" Pergilah kalian semua.. Pergilah kalian dari sini..!!!" Teriak Aluna keras.

Aluna sudah tidak peduli lagi. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Dia sedang ingin melampiaskan semua rasa yang selama ini dia pendam.

Aluna terdiam, ketika dia menoleh, laki-laki yang di depannya sudah menghilang. Tidak ada seorang pun di sana. Semua pengunjung juga telah pergi karena teriakannya tadi.

" Kemana dia. Sebenarnya siapa dia. Datang sesuka hati dan pergi sesuka hati juga.." Aluna memeluk lututnya. Angin yang bertiup membuat tubuhnya yang basah merasa kedinginan.

Hari semakin gelap. Aluna melihat sekeliling. Pantai terlihat begitu sepi . Aluna hanya seorang diri. Hanya deburan ombak yang terdengar memecah kesunyian.

" Apakah aku kembali berhalusinasi. Apakah sosok itu yang sering datang dalam mimpiku. Tapi kenapa aku tidak mengenalinya.. " Gumam Aluna pelan.

"Ya sudahlah. Biarkan apapun yang dia lakukan..." Aluna merentangkan tangannya kesamping, Dia tarik nafasnya dalam-dalam. Matanya terpejam dengan kepala yang mengarah ke atas. Tak lama kemudian matanya terbuka dan memandang ke arah tengah lautan lepas.

Dia bangkit, berjalan pelan menuju lautan. Arah pandangannya tak berubah, tetap lurus ke depan. Seolah ada seseorang di sana yang menunggu di sana.

Aluna terus berjalan. Seperti ada yang menuntunnya. Dia berjalan ke bibir pantai. Kakinya telah basah terkena ombak yang pecah berkejaran. Dia terus melangkah. Terus dan terus melangkah maju dan terus maju.

Tubuhnya sudah basah. Air telah sebatas dadanya. Tubuhnya tidak tergoyah sama sekali walaupun terkena ombak besar yang datang menghantam. Bahkan dia terus bergerak maju dan terus maju. Seperti ada yang menariknya untuk terus maju menuju lautan lepas.

Namun disaat tubuhnya hampir tenggelam, tiba-tiba tubuhnya serasa di dorong . Tubuh Aluna terlempar kembali ke bibir pantai.

" Apa yang kamu lakukan beb. Kamu mau mati. Jangan hanya karena putus cinta kamu berbuat begini..."

  Aluna masih diam tak bereaksi. Walaupun tubuhnya terlempar jauh ke atas pasir, dia seperti tidak merasakan sakit sama sekali. Dia tidak sadar dengan apa yang dia lakukan baru saja. Bahkan dia juga tidak sadar jika dia dalam bahaya.

" Beb.. Sadar beb. Pandang gue..sadar.." Laki-laki tersebut menepuk-nepuk pipi Aluna yang terlihat diam duduk bersimpuh di pasir.

Aluna mengerjap. Aluna tersadar. Nafasnya tersengal. Dia memandang ke sekeliling. Dia bingung. Dia tidak tahu apa yang dia lakukan.Padahal sedikit Sedikit lagi tubuhnya akan tenggelam di telan lautan luas. Aluna tidak mengerti mengapa semua ini bisa terjadi.

"Ada apa. Apa yang terjadi. Kenapa bajunya basah..." Aluna melihat ke bawah. Melihat tubuhnya. Melihat semuanya basah.

"Astaghfirullah.. Apa kamu tidak sadar kalau kamu berjalan ke tengah lautan. Sedikit lagi tubuhmu akan tenggelam beb.." Laki-laki kesal melihat ke arah Aluna yng terlihat pasrah.

" Tidak.. Tidak mungkin .. aku belum mau mati.." Aluna berkata lirih disertai Isak.

" Jangan begini beb. Gue sedih. Ayo bangkit bersama kita. Kembalilah ke pelukan kita beb. Kamu akan aman.." Ucap laki-laki itu dengan mata berkaca menatap Aluna. Lantas merengkuh tubuh Aluna ke dalam pelukannya. Dan Aluna pun tak kuasa menolak pelukan yang menenangkan tersebut.

"Kamu siapa. Kenapa kamu menolongku.... " Aluna berkata lirih.

" Karena kamu memang harus di tolong...." Suara laki-laki itu terdengar seperti orang yang kecewa.

" Beb kenapa kamu sampai putus-asa seperti ini..Beb .. Bram memang laki-laki tidak baik. Dengar itu. Dia tidak pantas buat kamu. Akan gue tunjukkan nanti..."

Aluna masih menatap sosok tersebut. Mencoba mencari ingatan yang hilang. Dia ingin berteriak kalau dia begini bukan karena Bram. Namun dia menggelengkan kepala. Dia tidak ingin ada orang yang tahu penyebab dia sampai begini.

" Ya sudah kalau kamu tidak ingat gue. Tapi satu hal yang gue minta. Pulanglah. Sayangi dirimu sendiri. Jangan bertindak konyol.. .." Laki-laki itu bangkit dan berjalan menjauh dari Aluna.

"Tunggu...." Teriak Aluna.. " Jangan pergi. Jika kamu benar mau menolongku.... Lagian saya belum mau mati. saya harus membalas perbuatan mereka.."

Laki-laki itu menoleh dan tersenyum. Mengangkat jempolnya dan kembali berjalan menjauh. Tak lama dia hilang seperti ditelan kabut malam.

"Siapa dia sebenarnya. Kenapa dia datang dan pergi begitu saja. Ku harap dia bukan jelangkung..." Tiba-tiba senyum terukir di bibirnya menyadari apa yang terlintas di kepalanya.

"Alhamdulillah.. Terimakasih Ya Allah. Masih ada yang menolongku."

Berkali-kali Aluna mengucap syukur. Dia sangat beruntung masih bisa selamat. Entah ada setan mana yang telah merasukinya sehingga melakukan perbuatan yang mengancam nyawanya.

" Sebenarnya apa yang aku lakukan tadi. Aku belum mau mati. Aku tidak pernah begini sebelumnya. Atau benar kalau memang ada yang telah merasuki tubuhku...," Aluna bergidik ngeri.

Aluna melihat ke sekeliling. Suasana sudah sepi. Tidak terlihat seorang pun di sana. Semua orang sudah kembali pulang. Tinggal dia sendiri.

Dan sekarang Aluna benar-benar sendiri. Dengan semua rasa dihati. Dengan segala rasa gundah dan kecewa. Dengan segala rasa ingin tahu yang tinggi.

" Siapa sebenarnya kamu. Yang selalu datang di saat aku terjatuh. Bukan kali ini saja.." Aluna menatap langit yang mulai gelap. Berharap ada petunjuk yang dia dapatkan.

Namun di atas sana hanya terlihat bintang yang mulai muncul satu- satu. Menyadarkan Aluna kalau hari mulai malam.

Aluna bangkit. Dia mencari tasnya dan juga sepatunya. Setelah ketemu dia mulai melangkah. Dia ingin pulang. Kembali ke tempat tinggalnya. Kembali menata kehidupannya. Menyusun rencana membalas semua perbuatan mereka.

Namun baru beberapa langkah berjalan , dia terhuyung. Aluna memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat sakit.

" Aaaaaaaaaahhhhhh....."

Aluna berteriak dan jatuh tersungkur di atas pasir. Dia pingsan.........

Bersambung

Terima kasih untuk yang telah memberi dukungan. Lopeeee ❤️❤️❤️

1
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
asal bermanfaat ... ambiiill 😅
🥀Ossy🔥: yups betul sekali
total 1 replies
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
waah.. makanan ghoib 🤣🤣
🥀Ossy🔥: semua ghoib kan serem 🤣🤣
total 1 replies
RAIN
untung tidak ngompol 🤣
RAIN
Azlan keren jd penyelamat Aluna
RAIN
Arga ,mah seenaknya nyuruh .. mentang2 bos
RAIN
kenapa Arga kesal ya jgn2 dia suka sama Aluna
RAIN
nyata ya , kirain mimpi kaya biasanya
RAIN
iya mau enaknya saja
RAIN
benar2 membuang waktu
RAIN
siplah
Fitri Yani
ku tnggu up-nya thor
🥀Ossy🔥: sudah up kakak, terima kasih
total 1 replies
🍊🥀Forget Me 🥀
bos selalu begitu
🍊🥀Forget Me 🥀
terima saja Aluna , bisa membuat Alisha kepanasan
🍊🥀Forget Me 🥀
bisa saja Azlan mengerjai Arga
🍊🥀Forget Me 🥀
memang nya apa yang diinginkan Azlan
🍊🥀Forget Me 🥀
rasanya hampa bukan
JL Pro
masih ingat pada makanan
🥀Ossy🔥: kan mubazir kalo ga dimakan
total 1 replies
JL Pro
Azlan bisa saja menggoda arga
🥀Ossy🔥: iya 🤣🤣🤣
total 1 replies
JL Pro
ada yang disembunyikan
🥀Ossy🔥: betul bang
total 1 replies
JL Pro
jangan takut nona, Arga baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!