NovelToon NovelToon
Fell To You My Bodyguard

Fell To You My Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Pengawal
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Eng

Agnia merupakan anak keluarga kaya raya. Ia akan berencana akan menikah dengan kekasihnya namun tepat di hari pertunangannya, ia malah melihat kekasihnya bermain api dengan sahabatnya sendiri.

Ia pikir status dan derajat yang sama bakal membuat semuanya bahagia. Tapi, ternyata ia jatuh pada seseorang yang bahkan tidak pernah dia pikirkan sebelumnya....

"Kehormatan mu akan terganggu jika bersama pria seperti ku!"

"Apa pentingnya kehormatan jika tak mendatangkan kebahagiaan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Eng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Be my bodyguard!

Agni terkejut bukan main saat tangannya tiba-tiba di tarik seseorang begitu ia keluar kamar mandi. Tarikannya begitu kuat, membuatnya sedikit terbentur ke dinding.

"Ada apa?" tanya Agni ketakutan sebab pria asing itu menatap dengan jarak sangat dekat. Memindai, mengamati dan seperti mau mengintimidasi. Bahkan, aroma minyak rambut pria pria gagah itu bisa ia hirup.

"Kau sedang di cari banyak orang. Kau sudah bertunangan? Bagiamana kau bisa terjatuh?" cecar si pria yang akhirnya tahu jika perempuan di depannya bisa membahayakan keselamatannya.

Agni membulatkan matanya, bagaimana bisa pria asing ini tahu?

"Minggir!" Agni yang gugup reflek berontak dan menabrak tubuh pria itu. Ia benar-benar tak nyaman. Sorot matanya yang tajam membuatnya tak nyaman.

"Baca ini!" seru si pria setengah kesal sembari kembali menyodorkan ponselnya.

Agni meraih ponsel berisikan artikel yang di sodorkan si pria. Begitu membaca, matanya membulat sempurna. Berita yang beredar dia mendapat insiden di rumahnya dan terjatuh. Padahal kejadian yang terjadi tidak seperti itu. Mata Agni tiba-tiba terasa panas. Ia sungguh merasa sakit hati dan di khianati.

"Ku antar pulang! Penawaran ku hanya sekali. Merepotkan saja! " ucap pria itu dengan wajah datar.

Membuat Agni tertunduk murung.

Di dalam mobil, Agni terus saja diam dan melamun. Pikirannya bermacam-macam. Pria di sampingnya itu terlihat sangat kesal. Mungkin karena dia memang benar-benar merepotkan. Sungguh bukan niatnya merepotkan orang, tapi apa yang terjadi sekarang sungguh menggerus semangat hidupnya.

Bagiamana dia sekarang? Apakah dia harus pura-pura amnesia saja seperti yang di katakan Jovan kemarin? Benar, sepertinya ia harus melakukan hal itu karena ia benar-benar ingin balas dendam.

Ia bahkan tak mempedulikan pria asing di sampingnya, ia tak terlalu perduli apakah pria yang kini mendiamkannya itu orang jahat atau bukan. Pikirannya yang semrawut membuatnya tak memperdulikan apapun.

"Aku tidak bisa sampai ke sana. Kalau ada yang tahu, mereka bisa mengira aku yang menculik mu. Jangan lupakan berita itu!" kata pria itu masih terlihat kesal sembari menarik handbreak.

Agnia mengangguk. Ia paham akan situasi yang tercipta, ia juga sadar diri. "Terimakasih kasih untuk bantuan mu.!"

Pria itu menatap acuh Agnia yang mulai membuka pintu mobil. Entah mengapa, perasaan yang agak mengganggu tiba-tiba kembali muncul.

"Kau tenang saja, secepatnya aku akan menghubungi nomer yang kau berikan untuk membayarnya hutang!" kata Agnia sesaat setelah menutup pintu mobil. Ia tak mau mengira jika semua yang di kaki-kaki pria itu akan berlalu begitu saja.

"Hemm!" jawabannya singkat.

Namun ketika hendak menginjak pedal gas, Agnia tiba-tiba berbalik dan berkata, "Tunggu, aku belum tahu siapa namamu!"

Pria itu mengembuskan napas malas lalu mengatakan, "Aku Airlangga!"

Agnia merekam baik-baik nama itu. Tanpa menoleh lagi, Agni lalu melangkahkan kakinya lalu masuk ke dalam rumah. Menarik napas dalam-dalam karena sepertinya ia harus memulai sandiwara.

Usai memastikan Agni masuk ke dalam gerbang rumah besar nan mewah itu, Airlangga melajukan mobilnya. Namun begitu ia melintas ekor matanya sempat melihat seperti ada mobil hitam telah terparkir di sana.

Semula Airlangga tetap melajukan mobilnya, tapi entah mengapa ia tiba-tiba merasa risau.

"Sial, kenapa aku harus memperdulikan wanita itu? CK!" ia bermonolog sendiri melawan keraguannya sebelum akhirnya ia bermanuver kasar.

Sementara di dalam rumah, Agnia yang pulang tiba-tiba membuat beberapa orang terkejut, tak terkecuali orang-orang utusan Jovan yang selalu standby di sana, karena di tugaskan untuk menjaga rumah Agnia.

Agni yang melihat tampang-tampang asing dan beringas menghadang langkahnya menjadi gemetar dan ketakutan.

"Siapa kalian?" ucapnya sembari memundurkan langkah.

Beberapa pria itu saling bertukar pandangan, jelas target yang di cari ada di depan mata. Mereka tampak tersenyum menyeringai dengan licik.

"Nona, anda pulang? Kami semua mencari anda!" kata seseorang sembari menarik paksa tangan Agnia.

"Aku tidak kenal kau, pergi!" teriak Agnia berusaha melindungi dirinya.

PLAK!

Karena Agnia kesal, tangannya tak sengaja memukul kepala salah seorang pria itu. Membuat mereka berang.

"Percayalah nona, nasib anda akan jauh lebih baik kalau anda menurut!"

Namun begitu akan mencekal tangan Agni yang mulai bertriak ketakutan, sebuah tendangan tiba-tiba mengenai rahang kanan pria itu hingga membuatnya mengerang kesakitan.

BUG!

"Arghhh!"

Agni terkejut lalu menoleh ke arah si penendang. Sontak ia merasa lega karena Airlangga tiba-tiba kembali.

"Keparat! Cari mati kau!" umpat pria berjanggut dengan matanya yang terlihat berang karena temannya kini menggelosor kesakitan.

Namun dengan badas dan tanpa banyak omong, Airlangga merangsek maju dan melawan para penjahat itu dengan ganas. Pria itu terlihat begitu menikmati aksinya saat-saat menghajar orang-orang itu lalu membuat mereka kocar-kacir.

Mereka terpaksa kabur karena tangan mereka bahkan ada yang patah. Adalah suatu tindakan bodoh jika mereka nekat menyerang Airlangga.

Agni seketika mengembuskan napas plong begitu telinganya mendengar decitan kasar dari ban mobil para orang jelek itu.

"Kau terluka?" tanya Airlangga datar namun sorot matanya menyuguhkan kekhawatiran.

Agni menggeleng dengan gestur kikuk. Sama sekali tak menduga jika pria itu akan kembali dan menolongnya. Tubuhnya masih terlihat gemetaran usai melihat Airlangga yang dengan brutalnya menghajar tiga orang jahat tadi.

Bagiamana bisa pria ini sangat mahir berkelahi? Dan entah mengapa ia begitu merasa aman saat berada di dekatnya.

"Kau benar-benar sedang tidak aman!" kata Airlangga lagi. Merasa jika konspirasi besar sedang mengancam kehidupan Agnia.

Agnia dan Airlangga saling menatap dengan pikiran yang bercabang. Jika Airlangga memikirkan betapa ribetnya menjadi orang kaya, Agnia justru memikirkan hal lain.

"Masuklah. Aku akan berkeliling!"

"Tunggu! Jangan pergi!" ucap Agnia sedikit meragu.

Airlangga reflek menatap tangan mulus Agnia yang kini menahan lengan kekarnya untuk pergi. Sentuhan seorang wanita yang sorot matanya jelas-jelas mempertontonkan rasa takut.

"Aku akan membayar berapapun yang kau mau, jadilah pengawal ku!" pinta Agnia spontan yang tidak tahu kenapa malah tiba-tiba mengucapkan hal itu. Dalam pikirannya, hari-hari kedepannya nanti pasti tidak akan mudah lagi.

Airlangga menatap wajah Agni yang tampak risau. Ia tertegun sejenak.

"Kau bahkan belum mengenalku!" balas Airlangga dengan raut datar.

"Orang asing yang menyelamatkan ku dua kali sudah lebih dari cukup bagiku untuk yakin, saat orang-orang terdekatku semua mengkhianati ku!"

Airlangga terkekeh, " Kau tipikal orang yang mudah percaya! Bagiamana kalau aku memanfaatkan mu? Kau tidak takut?"

Agnia lalu tertunduk murung, membuat Airlangga mengamati. Ia ingin tahu jawaban selanjutnya.

"Jujur saja, percaya tidak percaya, saat ini aku bahkan tidak tahu harus mengadu pada siapa." Agni menitikkan air mata, ia memandang Airlangga yang masih betah menunjukkan raut datar. Untuk pertama kalinya, ia merasa begitu tak enak menjalani hidup.

"Jika tidak, jadilah pengawalku untuk sementara, kau akan membayar mu tiga kali lipat!"

Airlangga kembali terdiam. Keduanya merenung dalam kesunyian yang kian terasa. Dua manusia asing itu, malah tidak sengaja terseret pada hal rumit macam ini.

Airlangga melangkah maju sebelum akhirnya ia mengatakan, " Akan aku pikirkan ucapan mu. Sebaiknya kita masuk dulu!"

...***...

1
Yumna
Smoga ngga ada halangan lagi🥹
Sunaryati
Jangan sampai gagal usaha Erlangga, segera amankan semua aset Agnia
Feni Andriyani
ini nnti ibunya agnia besti sama ibunya Airlangga.. menggantung dan bikin penisiriin bingiit deeh kak
Sunaryati
Author suka menggantung nih, jadi semakin penasaran
Yumna: Waduhh jgn2 agnia saudara sm airlangga🫣.. jgn lama2 upnya mom.. pinisirin..😁
total 1 replies
Sunaryati
Nah sementara menghilang tapi kerahkan orang ahli untuk memantau dan mengawasi pergerakan Jovan
Yumna
Makasih upnya mom engg🥰🥰
Sunaryati
Ayo Erlangga perketat perlindunganmu terhadap Agnia, skandal Jovan dan Visha terkuak publik.
Sunaryati
Segera dapatkan buku yang kau inginkan , aku kawatir kau kurus Agnia karena setelah berhadapan dengan Jovan pasti muntah.
Yumna
Untung ada airlangga….
Sunaryati
Syukurlah jika Agnia terselamatkan, segera terbongkar kelicikan Jovan, uang yang digelapkan kembali/ tak bisa dicairkan serta Visha hamil
Wati Nanda
hadeeh mana pahlawan,jangan sampai terlambat datang
Yumna
Waduuhhh… airlangga tolongiiinn donk agniaa🥹 jgn smpe deh diapa2in sm si bekicot…
Sunaryati
Tak akan berhasil Jovan
Yumna
Tambah mumet si jovan.. airlangga ngekor terus🤭
Yumna
Wkwkkwk cemburu menguras hati🤭😆
Sunaryati
Ingat Erlangga kamu sedang bekerja jadi pengawal, jadi harus selalu siaga fi sampingnya
Yumna
Semngat mom engg🥰🥰
Yumna
Ihh seru nih ceritanya mom😍😍😍
Sunaryati
Hati-hati dan waspada Agnio, kau sudah tahu tujuan Jovan dan Visha, belajar dengan agar bisa mengelola perusahaan lebih baik dari Johan
Yumna
Yeayy setelah sekian lama mom.. punya karya baru lagi🥰
Yumna: Semngat terus ya mom🥰🥰
Mommy Eng: Mencoba membangkitkan semangat lagi lak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!