NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Calon Pewaris.

Istriku Ternyata Calon Pewaris.

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Trisya selama ini tinggal di Luar Negri. Dia harus kembali pulang ke Indonesia atas perintah ibunya. Ibunya khawatir dengan perusahaan yang dikuasai ibu tirinya. Hal itu membuat Trisya mau tidak mau harus bergerak cepat untuk mengambil alih Perusahaan.

Tetapi ternyata memasuki Perusahaan tidak mudah bagi Trisya. Trisya harus memulai semua dari nol dan bahkan untuk mendapatkan ahli waris perusahaan mengharuskan dia untuk menikah.
Trisya dihadapkan dengan laki-laki kepercayaan dari kakeknya yang memiliki jabatan cukup tinggi di Perusahaan. Pria yang bernama Devan yang selalu membanggakan atas pencapaian segala usaha kerja keras dari nol.

Siapa sangka mereka berdua dari latar belakang yang berbeda dan sifat yang berbeda disatukan dalam pernikahan. Devan yang percaya diri meni Trisya yang dia anggap hanya gadis biasa.

Bagaimana kehidupan Pernikahan Trisya dan Devan dengan konflik status sosial yang tidak setara? apakah itu berpengaruh dengan pernikahan mereka?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6 Harus Menikah

"Kamu tidak perlu terkesan seperti itu atau terharu karena saya menemani kamu makan," lanjut Devan semakin menjadi-jadi.

Ekspresi wajah Trisya sudah menjelaskan jika dia benar-benar sangat muak dan sampai tidak bisa berkata-kata lagi melihat ekspresi Devan dan juga kata-kata Devan.

"Jika kamu membutuhkan bantuan, kamu jangan sungkan mengatakan kepada saya. Saya akan membantu kamu. Agar kamu bisa lebih baik lagi dan akan mendapatkan perlakuan baik dari rekan-rekan kamu yang tidak dijauhi seperti ini," ucap Devan yang kembali mengeluarkan senyumnya dan bahkan makan dengan santai.

Trisya geleng-geleng pelan yang memperhatikan ekspresi laki-laki tersebut yang seolah dirinya begitu dikagumi dan padahal Trisya justru sangat enek dan mau muntah, dia bahkan sudah tidak selera untuk makan lagi.

"Apa pria di depanku ini adalah manusia. Jangan-jangan dia makhluk luar angkasa yang yang nyasar di bumi," batin Trisya.

"Trisya apa kamu sudah punya pasangan?" Devan kembali memulai obrolan dan bertanya ke arah pribadi.

"Sudah ku duga, pasti pria ini menyukaiku dan makanya dia terus saja mendekatiku yang mengintiliku seperti tidak punya pekerjaan," batin Trisya yang ternyata tidak kalah percaya diri dari Devan.

"Kamu jangan malu-malu seperti itu. Kamu jawab saja dan saya rasa itu pertanyaan yang sangat normal," ucap Devan.

"Saya belum punya pasangan," jawab Trisya dengan santai dan bahkan sampai menghentikan pekerjaannya.

"Kalau begitu sama dengan saya. Saya juga sama sekali belum memiliki pasangan. Ya, kamu tahu sendirilah kalau pria mapan seperti saya harus benar-benar menyortir pasangan untuk menemani hidup saya. Semuanya sudah saya miliki dan memang hanya tinggal pasangan saja yang pasti akan menikmati hasil kerja keras saya nanti. Tetapi kembali lagi, saya tidak memilih pasangan harus standar dengan level saya,"

"Yang terpenting bagi saya wanita itu sangat baik dan mau bekerja keras dan itu sudah cukup. Karena sisanya pasti saya yang akan memberikan kebahagiaan dan juga kehidupan mewah untuk dia. Saya tipe laki-laki yang sangat boros pada wanita," ucap Devan yang tiba-tiba saja malah promosi.

"Mulai lagi," gumam Trisya dengan pelan sampai tidak terdengar oleh Devan.

"Karena laki-laki memang harus bertanggung jawab. Jadi sangat wajar jika boros pada wanita," lanjut Devan.

"Begitukah!" sahut Trisya dengan tanggapan datar.

"Kamu juga tidak perlu minder jika berhadapan dengan saya. Hati itu tidak ada yang tahu dan jangan karena status sosial yang berbeda membuat kamu jadi minder. Saya sama sekali tidak pernah menilai seseorang dari suatu derajat. Saya mendapatkan pelajaran itu dari ibu saya," lanjut Devan.

"Saya tidak mengatakan apapun sama sekali," sahut Trisya.

"Tidak apa-apa Trisya. Kamu lakukan saja apa yang membuat kamu nyaman dan kamu nikmati saja pekerjaan kamu di perusahaan ini. Dan iya kamu makanlah dan jangan bekerja terus," ucap Devan.

Devan yang tiba-tiba meletakkan tempat bekal kecil berupa tempat sup di samping Trisya.

"Apa ini?" tanya Trisya.

"Terkadang makanan kantor tidak terlalu enak. Ibu saya kemarin datang ke Jakarta dan beliau masih berada di rumah saya, lalu tadi pagi dia memaksakan saya bekal makan siang dan termasuk sup daging kepiting," jawab Devan.

Mata Trisya membuka kotak makanan itu dan melihat sup tersebut.

"Kamu sampai terharu seperti itu dan tidak ingin mencobanya. Kamu jangan malu kalau tidak pernah mencicipi makanan itu," ucap Devan.

Trisya sampai menganga yang tidak percaya jika di dalam pikiran Devan bahwa dia adalah gadis yang sangat miskin dan sampai kepiting saja tidak pernah memakan.

"Kamu cobalah, itu sangat enak sekali!" ucap Devan dengan tersenyum.

"Astaga apa lagi ini? mau sampai kapan aku harus bertahan dengan situasi ini dan bagaimana mungkin laki-laki ini bisa menganggapku seperti itu," batin Trisya yang sama sekali sudah tidak bisa berkata-kata lagi.

Dia harus bersandiwara penuh dengan kekesalan dan semua itu harus dia hadapi. Devan juga jadi laki-laki terlalu percaya diri dan bahkan sangat sering membanggakan diri sendiri yang padahal Trisya sama sekali tidak bertanya tentang apapun. Lebih parah lagi Devan seolah kasihan pada Trisya.

**

Trisya menuruni anak tangga dan melihat Haryanto bersama dengan istri mudanya yang duduk di sofa dengan Mona yang memijat tangan Haryanto.

"Bagaimana sayang apa pijitan ku enak?" tanya Mona.

"Pijitan kamu sama sekali tidak pernah berubah dan bahkan semakin sangat enak. Padahal kamu yang capek di kantor seharian, tetapi aku yang minta dipijitin sama kamu," ucap Haryanto.

"Hal itu sama sekali tidak menjadi masalah untukku yang terpenting bagaimana suamiku tidak lelah lagi dan itu memang menjadi salah satu tugas seorang istri," ucap Mona dengan tersenyum.

"Makasih, sayang kamu sudah melakukan hal yang terbaik untukku dan selalu ada di saat aku memang sangat benar-benar membutuhkan untuk istirahat dan jika lelah seperti ini," ucap Hariyanto.

"Sama-sama sayang," sahut Mona.

"Ehem!" keromantisan pasangan suami istri itu harus terhentikan ketika Trisya yang sudah menghampiri ruang tamu.

"Ada apa Trisya?" tanya Haryanto dengan heran.

Trisya yang langsung duduk di hadapan pasangan suami istri.

"Aku baru saja menyelesaikan proyek yang kakek berikan. Belum sampai satu minggu aku bekerja di Perusahaan. Aku sudah berhasil menyelesaikan proyek dengan baik dan hasil yang memuaskan," ucap Trisya.

"Lalu?" tanya Hariyanto.

"Kakek harus memberikan jabatan kepadaku dan umumkan kepada orang kantor, jika aku adalah cucu Kakek dan Kakek juga harus mengatakan kepada mereka jika aku adalah calon pewaris dari Perusahaan Royale," jawab Trisya yang langsung berbicara pada intinya.

"Tidak semudah itu Trisya, bukankah hak Perusahaan hanya akan jatuh ke tangan kamu jika ahli pemiliknya sudah tidak ada dan lagi pula kamu akan dinobatkan sebagai calon pewaris, jika kamu sudah menikah dan kamu sekarang belum menikah," ucap Haryanto yang mungkin sudah pernah memberikan penjelasan mengenai hak waris.

"Kakek jangan memberi syarat yang ada-ada saja yang membuat hak waris jadi tidak jatuh ke tanganku dan dengan syarat-syarat yang sangat tidak masuk akal. Apa aku harus menunggu nenek meninggal dulu dan baru mendapatkan hak waris," ucap Trisya dengan kesal.

"Kamu mendapatkan sepenuhnya jika pemiliknya sudah tidak ada dan untuk menjadi calon, kamu harus menikah!" Haryanto kembali mengulang syarat tersebut.

"Tapi aku tidak mau menikah dulu," protes Trisya.

"Jika kamu masih menunda pernikahan. Kamu jangan menuntut apa-apa dan apalagi menuntut hak waris. Semua itu bisa kamu terima setelah memenuhi syarat!" tegas Hariyanto.

"Kakek memang selalu saja mempersulit ku!" ucap Trisya dengan kesal yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan langsung pergi dengan kekesalan.

"Kamu itu percuma kuliah di Luar Negeri tinggi-tinggi, kalau sama saja tidak punya sopan santun. Kakek belum selesai bicara dan kamu sudah pergi begitu saja," ucap Hariyanto.

Trisya sama sekali tidak mempedulikan hal itu dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Sayang. Apa kamu sudah yakin jika hak waris dari Perusahaan Royale akan jatuh pada Trisya?" pertanyaan Mona tiba-tiba membuat langkah Trisya yang hampir naik anak tangga terakhir harus berhenti.

"Itu memang sudah keinginan Liana dan jika bukan dia siapa lagi yang harus diharapkan. Rangga tidak mungkin mendapatkan hak waris itu. Jika melihat hasil pekerjaan dia tidak ada yang beres dan tidak pernah berkembang," jawab Hariyanto.

Bersambung.....

1
Diana Sofya
Luar biasa
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
untung cucu² hariyanto bertindak cepat n pada akhirnya terkuak wanita ular itu sungguh jahat
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
semoga dg kejadian ini hubungan kalian jadi membaik
mbok Darmi
trisya kok sekarang jd arogan pantes aja Devan eneg lihatnya sdh bersuami hrs nya sadar diri tugas dan kewajibannya meskipun sekarang jd pewaris ttp tugas istri wajib dijalankan jgn sok sibuk dan merasa dirimu hrs dimengerti
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
coba Trisya kurangin ke egoisanmu dan kamu juga mau pas di lamar Devan
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
kapan akan melakukan unboxing sih kalian ini
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
bagus Trisya kamu harus buktikan bahwa kamu mampu memajukan perusahaan peninggalan nenek kamu
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
benar kata Trisya berduka kehilangan sudah pasti tidak harus berkelarutan karena dia harus menjaga amanah yang diberikan pada Trisya
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
Lena bersedih boleh tapi kmu juga harus ikhlas dan jangan biarkan pelakor itu merasa senang.

mungkin nenek sudah tenang karena perusahaan itu sudah di pegang oleh Trisya, karena itu dia tenang meninggalkan dunia ini
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
ayo Dev kamu harus tunjukkan pada mereka bahwa kamu bisa dibanggakan dan kamu menikahi Trisya bukan karena hartanya
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
akan banyak kejutan yg akan kamu dapatin dev,,jadi kamu harus kuat
Anto D Cotto
menarik
Khafiza Achmad
devaaaan lho narsis abis🤣🤣🤣🤣
Joan Indri
Sampai di sini, aq sudah tidak bisa menahan tawa, Devan oh Devan 😄
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ: hilang tingkat kepedean Devan🤣🤣
total 1 replies
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
yg ada nanti kamu lebih nyaman dg kluarga Devan ,jika diliat mreka ramah semua
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
bagaimana jika Devan tau kalo Trisya adalah calon pewaris perusahaan royale 🤭
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
ayo Trisya dg Devan gpp demi perusahaan jangan sampe nenek lampir yg menguasai
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
Mona kamu itu cuma istri kedua dan istri pertama masih hidup walaupun dia koma.dan perusahaan itu milik Liana jadi gk usah ikut campur
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
pertemuan pertama yg begitu bikin kesel 😅
sama² punya tingkat kepedean yg sangat luar biasa tinggi
𝐙⃝🦜Briel Dinda 𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ
aku mampir lagi di novel terbarumu onel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!