NovelToon NovelToon
Dia Milikku!

Dia Milikku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Pelakor / Mata-mata/Agen
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Anis

Karena pekerjaannya, Alin terpaksa menghilang, meninggalkan sebentar pria yang dicintai.

Anjar, cukup stres memikirkan kemana perginya sang pujaan hati, ditambah seorang wanita terus mengejarnya akibat rencana perjodohan keluarga.

Apakah keduanya bisa bersatu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasib Madam Gii

"Maafkan aku Alin, aku telah menghancurkan semuanya." Hatinya hancur saat Alin membicarakan semua itu, ada rasa penyesalan mendalam.

Namun bagi Alin, kata maaf itu terasa hampa. Pria ini tidak bisa mengembalikan nyawa orang hanya dengan permintaan maaf, tidak ada yang bisa digunakan untuk menghapus rasa kecewa yang sudah menumpuk lama dihatinya.

Semua dimulai dari keserakahan. Linux yang saat itu ingin hidup senang tanpa bekerja keras kesana kemari mulai jenuh dengan pekerjaannya. Dia ingin posisi lebih tinggi, dengan penghasilan lebih banyak dan tentunya memiliki kekuasaan besar. Dengan begitu mungkin Alin akan melirik nya.

Suatu hari kesempatan itu datang. Alex bertemu dengan pihak musuh organisasinya. Ditawari untuk mendapatkan kekuasaan besar, memiliki perusahaan sendiri dan hidup lebih nyaman lagi. Karena tergiur dengan tawaran itu, tanpa pikir panjang dia menerimanya tanpa memikirkan konsekuensi.

Meski tau hal ini berbahaya, tapi dia tidak perduli, menutup mata dan telinga dari kemungkinan terburuk. Mengambil data organisasi yang diperlukan musuh hingga terjadilah kekacauan besar di markas.

Semua yang dikatakan Alin benar, dia penyebab semua ini. Andai saja dia tidak berkhianat, mungkin saat ini dirinya tetap berada disini, tidak kehilangan teman dan tidak ada korban jiwa.

Dia juga pengecut, berani menjalin hubungan dengan Miyu, putri salah satu teman kerja Tuan Maxim, ketua mereka. Alex saat itu hanya memikirkan kesenangan sesaat, cintanya sejak awal hanya untuk Alin. Dengan Miyu, dia hanya bermain saja, toh gadis itu yang suka rela menyerahkan diri padanya.

"Linux, mereka semua mati karna ulahmu." kata Alin kembali menebar rasa sakit, agar pria itu semakin merasa bersalah.

Alex hanya bisa menunduk, menjadi ciut untuk menatap wajah wanita yang dia suka. Semakin Alin memojokkan dirinya, semakin berat juga bebannya.

Disela percakapan mereka, Madam Gii terbangun dalam keadaan panik, tangan dan kakinya terikat dikursi kayu yang keras. Matanya mencoba menyesuaikan cahaya lampu yang amat terang. Dia menyadari ada hal yang tidak beres.

Dalam kebingungan, wanita itu melihat kesamping, Alex duduk tak jauh darinya dengan keadaan tertunduk lesu. Ada gurat kesedihan dan penyesalan mendalam.

Madam Gii melihat dengan jelas ada wanita di hadapan Alex, dia mengenalinya, Alin. Wajah Alin terlihat menakutkan karena ada raut emosi yang sepertinya terus ditahan.

Tapi Madam Gii juga tidak terima diperlakukan seperti ini. Dia tidak bisa menahan diri, lalu berteriak dengan keras sambil mencoba melepaskan tali yang mengikat tubuhnya.

"Lepaskan aku! Berani kau menculik ku, Alin!" suaranya penuh amarah dan kebencian. Matanya menatap tajam ke arah Alin yang hanya menatapnya dengan tanpa ekspresi.

Lalu perlahan Alin berjalan mendekati Madam Gii, mengamati wanita itu sejenak lalu tersenyum sinis.

"Suamiku seorang petinggi militer, kau berani memperlakukan aku seperti ini hah?" Suara Madam Gii menggema di ruangan ini, membuat beberapa orang yang berada diluar ikut masuk.

"Kalian tidak tahu dengan siapa kalian berurusan. Jika suamiku tahu, kalian pasti akan dibuat hancur." Wanita itu terus berucap dengan penuh percaya diri.

Alih-alih takut, Alin dan beberapa orang dibelakangnya malah tertawa.

"Kau pikir suamimu akan menyelamatkan mu disini?" balas Alin mengejek.

Madam Gii merasa kesal diperlakukan seperti ini oleh Alin, namun ada rasa kekhawatiran mulai menyeruak di hatinya. Menyadari situasi ini jauh lebih menegangkan, seperti ada yang terlewat.

"Suamimu tidak akan pernah bisa menyelematkan anda, Madam Gii."

Madam Gii terdiam sejenak, wajahnya berubah pucat mendengar perkataan pria disamping Alin. "Apa yang kau katakan?" Dengan suara bergetar wanita itu meminta penjelasan.

Pablo tersenyum tipis, puas melihat ekspresi wanita itu yang mendadak ciut nyalinya. "Asal kau tahu, Tuan Napoleon yang katamu seorang petinggi militer itu sudah ditangkap oleh kesatuan nya sendiri. Suamimu sangat berani menyalahgunakan wewenang, melakukan tindak pidana korupsi dan masih banyak lagi. Tuan Napoleon sedang menikmati kehancuran yang sudah dia perbuat." Pablo sengaja menekankan gaya bicara nya, memainkan mental Madam Gii agar semakin down.

Madam Gii menggeleng tidak percaya, tubuhnya terasa lemas, tulang-tulangnya terasa tidak berfungsi. Selama ini dia menggantungkan diri pada sang suami, yakin bahwa posisi suaminya selalu kuat. Namun saat tahu suaminya telah ditangkap oleh kesatuannya, dirinya merasa hilang arah, tidak ada lagi yang bisa membantu nya.

"Katakan itu semua bohong. Kalian berbohong... " Madam Gii berusaha menyangkal, namun perasaan takut tidak bisa dia hilangkan.

Alin menatap Madam Gii dengan tatapan tajam, memancarkan kebencian yang mendalam. "Kau wanita serakah, Madam Gii. Mengorbankan banyak orang demi kepentingan diri sendiri."

Madam Gii membeku, matanya membelalak mendengar tuduhan itu. "Apa maksudmu? Memangnya apa yang sudah aku lakukan?"

"Tidak sadar diri!" potong Pablo dengan cepat. "Kau pikir kami tidak tahu jika kau dan suamimu suka memanfaatkan kekuasaan kalian sehingga menghancurkan hidup banyak orang. Kekayaan yang kalian dapatkan, itu dengan mengorbankan banyak manusia yang tidak berdosa."

"Lisensi dokter mu sudah hangus sejak lama karena kecerobohanmu sendiri. Namun dengan berani dan tanpa rasa bersalah meminta suamimu membantu membuatkan tempat praktek sendiri. Banyak nyawa melayang karena ulahmu" Alin melanjutkan perkataan dengan suara lantang. "Orang-orang yang kehilangan nyawa karena dirimu sebenarnya tidak berkompeten. Dan dengan jahatnya, mereka yang kehilangan nyawa kau jual organ tubuhnya. Sungguh manusia biadap."

Kini ganti Pablo mendekati Madam Gii. "Dan kemarin, kau meminta suamimu untuk menyuruh kelompok bersenjata menyerang markas kami. Kau merasa beberapa bisnis mu gagal karena ulah kami, bukan?"

Madam Gii hanya bisa terdiam, kondisinya sudah terpojok tak mampu membela diri.

"Sayang sekali usaha kalian gagal, organisasi kami kuat, Madam Gii. Kalian tidak akan bisa menghancurkan Black Star. Permainan sudah berakhir, baik kau, suamimu dan juga dia sudah selesai." ujar Alin sambil menunjuk Alex.

Pablo mengeluarkan pisau dari saku celananya, menggoreskan benda itu ke wajah Madam Gii. Terpancar raut wajah ketakutan pada wanita itu.

"Tidak... lepaskan aku. Arghh... "

Teriakan wanita itu diabaikan oleh Pablo juga Alin. Bagi mereka ini belum seberapa dengan apa yang sudah wanita itu lakukan. Kejahatan wanita itu sangat banyak hingga mereka muak menyebutkan satu persatu.

"Berikan tubuh Madam Gii pada hewan kesayangan kita. Aku yakin tubuh wanita ini cukup membuat kesayangan kita kenyang." ujar Pablo menyuruh anak buahnya membawa Madam Gii yang sudah pingsan karena goresan pisau diwajahnya.

1
Mulyana
lanjut
Ruang Rindu
lanjuttttt
Mulyana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!