Angga merupakan penipu ulung. Dia juga bekerja sebagai dubbing. Suatu hari adiknya Angga meninggal secara tidak wajar di sekolahnya. Angga lantas ingin membuktikan bahwa sang adik tidak bunuh diri.
Alhasil Angga turun tangan sendiri. Ia masuk ke sekolah adiknya dengan penyamaran sempurna. Dengan keahlian merubah suaranya, Angga bisa sangat mudah mengelabui semua orang. Bahkan para guru di sekolah khusus perempuan dimana adiknya bersekolah. Angga akan mencari siapa saja orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian adiknya.
Namun siapa yang menduga? Angga harus terjebak dengan beberapa gadis. Bahkan salah satu gadis yang terlibat dengan kasus kematian adiknya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27 - Kesepakatan Dengan Luna
Aries tak langsung menjawab pertanyaan Elita. Mengingat penyamaran Angga merupakan sesuatu yang sangat rahasia.
"Kenapa kau diam saja? Cepat beritahu aku dimana dia?" cecar Elita.
"Apa kau sudah periksa rumahnya? Mungkin dia di sana," jawab Aries.
"Kemarin aku sudah beberapa kali mengunjungi rumahnya. Tapi Angga tak pernah ada di rumah," ungkap Elita sembari melipat tangan ke depan dada.
"Benarkah? Apa kau sudah menghubunginya?"
"Aku sudah mengirim pesan padanya ratusan kali. Tapi dia nggak ada membalas satu pun pesanku!"
"Mungkin dia sedang sibuk. Aku tidak tahu Angga ada dimana. Sungguh!" Aries mencoba memberikan ketegasan.
"Benarkah?" Elita melemparkan tatapan menyelidik. Ia mendekat ke hadapan Aries satu langkah.
Mata Aries membola. "Aku akan mencoba meneleponnya untukmu," imbuhnya.
"Dari tadi kek!" balas Elita kesal.
Aries segera menghubungi Angga melalui via telepon. Namun teleponnya juga diabaikan seperti Elita.
"Ngapain sih nih anak! Tumben nggak ada kabar," gerutu Aries.
Cowok yang dicari-cari Elita dan Aries, masih sibuk bergelut di atas ranjang.
"Aaaakh!" Angga mengerang panjang bersama Luna. Keduanya merasakan puncak secara bersamaan. Setelah itu, mereka ambruk ke ranjang.
Luna dan Angga telentang bersebelahan. Keduanya sama-sama mengatur nafas.
"Apa itu pertama kalinya bagimu?" celetuk Luna.
"Enggak kok," bantah Angga.
"Terus kenapa kaku banget?" tukas Luna.
"Aku hanya tidak mau asal pegang," sahut Angga beralasan. Dia menjadi orang pertama yang beranjak dari ranjang dan mengenakan pakaian.
"Jadi pengakuanmu tadi itu tidak benar?" tanya Angga.
"Iya. Maaf," jawab Luna.
"Itu sama sekali tidak lucu," komentar Angga.
"Aku tak peduli. Yang terpenting kau telah tergoda denganku," balas Luna.
"Aku jadi teringat dengan perkataan kau pertama kali. Katamu guru memiliki kelakuan kotor. Kalau boleh tahu, apa itu?" selidik Angga.
"Menerima uang suap dan korupsi tentu saja. Tapi menurutku itu hal biasa di setiap sekolah," ungkap Luna.
"Kau yakin tidak ada hal lain?" tanya Angga sembari mengambil ponsel. Saat itulah dia menemukan adanya panggilan dan pesan dari Aries.
Angga sendiri memang sengaja mengabaikan pesan dari Elita. Karena dia merasa cewek itu bukanlah urusan utama baginya.
'Kau dimana? Ayo ketemu di rumahmu sekarang!' Begitulah bunyi pesan dari Aries. Dia bahkan tak menyebutkan perihal Elita.
"Menurutku itu saja," ujar Luna. Dia juga segera mengenakan pakaian seperti Angga.
"Aku punya bukti kalau kau telah membully mendiang Silvia. Aku akan membuang bukti itu kalau kau memasukkanku ke dalam geng cleopatra," imbuh Angga. Dia terlihat mengganti bajunya dengan jaket hoodie.
"Baiklah. Aku akan memasukkanmu ke gengku. Tapi aku pengen kau bersedia bercinta denganku kapan pun aku meminta," balas Luna.
Angga menarik sudut bibirnya ke atas. "Dari semua hal, itu yang kau inginkan dariku?" tanggapnya yang tentu merasa heran.
"Apa semua cewek di sekolah ini sepertimu? Maksudku suka melakukan itu?" lanjut Angga.
"Mungkin. Bu Retno mengajarkan cara kami menyenangkan diri. Agar tidak stres dan depresi," jelas Luna.
Pupil mata Angga membesar. Dia tentu cukup kaget mendengar hal tersebut. Angga lantas menanyakan langsung perihal Bu Retno.
"Dia adalah guru Biologi sekaligus mengurus masalah etika murid di sini. Apa kau sudah bertemu dengannya?" tanya Luna.
"Belum. Kebetulan aku belum sempat belajar pelajaran Biologi," jawab Angga.
"Apa kau akan pergi?" tanya Luna, ketika melihat Angga mengenakan tas ransel dan menutupi kepala dengan tudung hoodie.
"Iya. Tolong rahasiakan ini. Kita lanjut bicara nanti."
"Tapi--" ucapan Luna terhenti karena Angga terlanjur pergi. Cewek itu otomatis hanya bisa memutar bola matanya.
Aries da kerjaan utkmu, menjinakkan singa betina 😅
lah jangan diserahkan ke aries... entar aries digoda sama Luna dan dilepaskan deh...😅
Andin yg kalem, kira2 menghanyutkan gak ya???
semua ikut edaann... 😂😂😂