Temanhidupkusaatkecil

Hai hai hai balik lagi di lapak Author

Yang gak suka sama part ini skip aja Typo Tandain.

Jangan lupa like komen and follow

Happy Reading

•••

Plak

"Lo apain dia sialan?!"ucap Fahmi menggema di kantin tersebut

"Dia tampar aku Mi.... hiks hiks"tangis seorang gadis seolah paling tersakiti.

"Lo, ikut gw"ucap nya lalu menarik tangan Nazwa secara kasar.

Nazwa pun pasrah dengan kelakuan Fahmi terhadap nya. Fahmi membawa Nazwa ke tempat yang sepi yaitu taman belakang sekolah.

"Ckk, lepasin tangan aku sakit Fahmi!"ucap Nazwa dengan nada membentak.

Fahmi pun menepis tangan Nazwa dengan kasar.

"Lo ngapain tadi napar Chika di kantin?!"tanya Fahmi dengan nada menyentak.

"Aku gak apa apain dia"balas Nazwa jujur.

Mendengar hal itu Fahmi pun memutar bola matanya"Alahh,, gak usah bohong deh Lo, jelas jelas tadi Lo nampar dia sampe dia kesakitan!"ucap nya

"Kamu gak tau dari awal kejadian nya seperti apa,jadi gak usah merasa jadi yang paling benar!"sentak Nazwa

"Lo harusnya tau diri, Lo itu senior jangan mentang mentang Lo senior bisa menghardik junior gitu aja"

"Siapa juga yang gak tau diri, harus nya kamu sadar sama posisi kamu, kamu sering banget belain dia dari pada aku, yang istri kamu itu aku apa dia?"ucap Nazwa sambil mengangkat dagu sedikit ke atas

Plak

Pipi Nazwa tertoleh ke samping akibat tamparan yang Fahmi berikan.

"Gak usah bandingin antara Lo sama dia, jelas jelas Lo sama dia itu beda!"sentak Fahmi

"Udah lah capek aku sama kamu, sekarang terserah mau kamu mau percaya sama aku atau enggak yang jelas aku gak mungkin nampar dia tanpa alasan"ucap Nazwa lalu berlalu dari sana meninggalkan Fahmi yang masih mematung di tempat.

"Sialan!"umpat nya.

Nazwa kembali ke kelas nya lalu Dinda Karin dan Risa menghampiri nya.

"Sya pipi Lo kenapa?"tanya nya

"Gapapa"balas nya berbohong

•••

22.10

Tok tok tok

Nasya tengah di ruang tamu menonton Drakor, ia terganggu karena suara ketukan pintu.

Ia pun berjalan ke arah pintu, lalu membuka pintu tersebut

Ceklek

"Berat anj*r"ucap Dimas yang tengah membopong tubuh Fahmi.

"Loh ini Mamen kenapa?"tanya Nazwa kaget melihat keadaan Fahmi yang sangat berantakan dengan seragam yang masih melekat di tubuh nya hanya saja seragam itu sudah tidak berwujud lagi, warna nya yang tadinya putih berubah menjadi warna kecoklatan.

"Suami Lo mabuk berat sya, tadi pulang sekolah dia langsung pergi ke club"ucap Randi.

Ya memang benar Fahmi dari tadi belum pulang ke rumah, Nazwa ke rumah di antar oleh Rayyan.

"Asya jahaat hiks selingkuh sama Rayy"ucap Fahmi tak jelas mata nya stengah terpejam mungkin akibat pengaruh dari alkohol.

"Hikss....hikss....huaaaaa"tangis Fahmi semakin kencang

"Mending Lo bawa Fahmi ke kamar kalian aja deh wa"ujar Randi

"Iya sini in"balas Nazwa lalu ia pun menahan tubuh Fahmi yang hampir saja terjatuh

"Makasih yah kalian udah mau nganterin"ucap Nazwa

"Iya sama sama"balas Dimas dan Randi secara bersamaan

"Nih Tas si Fahmi"ucap Dimas menyodorkan tas milik Fahmi

"Oh iya makasih yah sekali lagi"ucap Nazwa diangguki keduanya

"Kita pamit yah sya"ucap Randi

"Iya"balas Nazwa lalu ia pun masuk dan menutup kembali pintu.

Nazwa membopong tubuh kekar Fahmi menuju kamar, mereka harus menaiki tangga terlebih dahulu untuk sampai di kamar nya.

"Duh harus naik tangga ini"gumam Nazwa

"Kaki nya naik"ujar Nazwa mengangkat kaki Fahmi yang sebelah kanan untuk melangkah menaiki tangga.

"Jahatttt Awa celingkuh, haha selingkuh sama Rayyan m*nyet itu"rancau Fahmi

"Ya Allah diem deh berat banget ih"kesal Nazwa karena Fahmi tak mau diam, tubuh Fahmi lebih besar dari tubuh Nazwa membuat Nazwa sedikit kesusahan untuk membopong tubuh Fahmi di tambah lagi harus menaiki tangga.

Nazwa dengan teliti membopong tubuh Fahmi, beberapa kali Fahmi hampir terjatuh karena berjalan melewati beberapa anak tangga.

"Jalan yang bener!"tegur Nazwa kesal kepada Fahmi yang terus bergelayut manja di tangan nya

Fahmi melihat ke arah wajah Nazwa

"Haha muka Awa ada dua"ucap nya seperti anak kecil dengan tangan yang menunjukan dua jari nya.

"Hufhhhh"Nazwa menghela nafas lega karena sudah melewati anak tangga.

Fahmi masih saja merancau tidak jelas. Nazwa pun membuka pintu kamar utama dan masuk ke dalam nya lalu menidurkan tubuh Fahmi ke kasur.

Fahmi terlentang di kasur dengan mata yang hampir saja tertutup sempurna.bibir nya masih saja mengomel tidak jelas.

Nazwa dengan sabar membuka sepatu dan kaos kaki Fahmi.

"Awa, huekkk huekkk"Fahmi beranjak duduk memuntahkan isi perutnya yang hanya terdapat cairan bening saja.

"Huekkk"Fahmi muntah pada sprei kamar nya hingga membuat itu menjadi basah.

Nazwa yang melihat itu langsung mengambil tisu yang berada di nakas.lalu mengambil segelas air yang sudah ia sediakan di kamar.

Ia memberikan air itu pada Fahmi lalu mengelap mulut Fahmi menggunakan tisu.

"Makanya jangan mabuk mabukan gak kuat kan?ngeyel sih"ucap Nazwa dengan nada ketus

Fahmi tidak membalas ucapan Nazwa ia malah memandang wajah Nazwa dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Ada yang aneh sama aku?"tanya nya Fahmi masih tidak membalas

Nazwa pun menggeleng karena tingkah aneh Fahmi,ia membersihkan bekas muntah Fahmi tanpa merasa jijik.

Ia mengelap sprei itu menggunakan tisu. Fahmi masih memperhatikan gerak gerik Nazwa.

Tiba tiba saja Fahmi menarik tangan Nazwa dan membanting tubuh Nazwa ke kasur dengan sedikit kasar.

"Apaan sih kamu!"sentak Nazwa karena kaget

"Diem!"bisik Fahmi pada telinga Nazwa, Nazwa merinding mendengar suara Fahmi yang tidak seperti biasanya.

Kedua tangan Nazwa di ikat pakai Dasi oleh Fahmi, tangan nya berada di atas kepala.

"Kamu mau apain aku?!"tanya Nazwa panik

"Lo harus dapet hukuman karena udah berani selingkuh di belakang gw!"ucap Fahmi dengan nada dingin

"Lepasin!"

Perlahan Fahmi menindih Tubuh kecil Nazwa

"Malem ini gw bakal buat Lo seutuhnya jadi milik gw"bisik nya di telinga Nazwa.

Nazwa menggeleng mendengar ucapan Fahmi.

"Gak gak gak kamu lagi di pengaruhi alkohol jangan bodoh Fahmi!"ucap Nazwa jujur saja ia belum siap jika harus sekarang melakukan hal itu.

"Haha siapa yang bodoh baby "ucapnya

Fahmi dengan agresif menghirup aroma tubuh Nazwa dengan mengendus endus di leher Nazwa

Nazwa berusaha melepas ikatan di tangan nya namun nihil ikatan itu sangat kuat.

Fahmi membuat beberapa tanda kepemilikan di leher Nazwa.

"Lepasin hiks aku mohon..."tangis Nazwa pecah kala itu juga

"Diem!"sentak Fahmi

Nazwa menahan isakan nya ia takut dengan ekspresi wajah Fahmi yang sekarang, Fahmi melepas satu persatu kancing seragam milik nya, lalu membuka baju itu dan melemparkannya ke sembarang arah.

Srek

Fahmi menyobek baju Nazwa di bagian dada hingga membuat aset milik Nazwa terekspor.

"Aku mohon hiks lepasin aku"tangis Nazwa memohon berharap Fahmi akan menuruti nya.

Fahmi seolah memuliakan pendengarnya Nazwa menangis kesakitan karena ulah nya ia membuat tanda sangat banyak di area leher dan Dada Nazwa

Nazwa hanya bisa menangis dan berharap Fahmi tidak melakukan hal yang ia takuti.

Fahmi masih dengan aksinya dan setelah itu kejadian masih berlanjut.

Kejadian apa yang terjadi?, hanya Nazwa Fahmi dan tuhan yang tau.

••√

Jujur author gak bisa buat konflik

Maaf yah garing lebih tepat nya gak jelas sih tapi semoga kalian suka

Jangan lupa follow sama like

SEE you next chapter>>>>