NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Kacamata Super: Smart Glasses

Sistem Kekayaan Kacamata Super: Smart Glasses

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: less22

Seorang pria bernama Alzeyroz, ia hanyalah pekerjaan bangunan. Saat mendapatkan upah, ia pulang untuk membelikan kue dan kado ulang tahun istrinya, saat sampai di rumah, ternyata istri dan teman satu kantornya dulu berselingkuh, karena panik, istrinya menusuk kedua matanya dengan gunting.

Bukan hanya kedua matanya buta permanen, ia juga di jual dengan bos pengemis, ia kerap kali di siksa karena tidak mau mengemis. hingga akhirnya ia terjatuh di aspal panas, saat ingin meraba tongkat kayunya ia malah menemukan kacamata.

Saat di pakai, kacamata itu malah membuat ia kembali bisa melihat, ternyata itu adalah kacamata super yang mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Ryan Yang Penasaran

Alzeyroz langsung memberikan sebagian uangnya kepada Ryan uang yang ia dapatkan dari misi tadi.

"Kenapa kau beri aku uang, nanti kau di siksa," bisik Ryan.

"Tidak apa-apa, aku masih ada uang," jawab Alzeyroz masih tersenyum.

"Sekarang giliran Ryan, cepat maju," ucap Azlan. Ryan dengan gugup maju ke depan dan memberikan setorannya.

"Hm bagus, tumben kamu mendapatkan banyak hari ini, kali ini kau lepas dari hukuman," ucap Azlan tersenyum senang.

Terlihat Ryan mendekatinya dengan senyum yang mengembang, Alzeyroz secepatnya berdiri tegap seolah-olah tidak ada kejadian.

"Alzeyroz, terima kasih banyak, kalau bukan karena bantuan mu, aku sudah di siksa," ucap Ryan memegang tangan Alzeyroz.

"Tidak apa-apa, Kita kan teman," ucap Alzeyroz merangkul pundak Ryan. Ryan merasa terharu. menatap Alzeyroz dari balik kacamata hitam tersebut.

Setelah Azlan pergi dengan membawa uang setoran tersebut, mereka pun duduk berkumpul bersama-sama.

Malam itu, suasana di ruang bawah tanah tempat mereka ditahan terasa lebih gelap dari biasanya. Lampu remang-remang menyinari wajah-wajah yang penuh kecemasan namun juga bersemangat. Alzeyroz, dengan sorot matanya yang tajam, duduk bersila di tengah lingkaran yang terbentuk dari teman-temannya.

Ryan, dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya, menepuk bahu Alzeyroz dengan penuh kebanggaan. "Wah Alzeyroz, kamu sekarang udah jadi orang yang pemberani sekali, keren banget," puji Ryan, suaranya bergema kecil di ruangan sempit itu.

Alzeyroz mengangguk sambil tersenyum. "Ya, mulai sekarang kita harus berani melawan kejahatan. Doakan semoga kita bisa bebas dari tempat ini secepatnya," katanya dengan suara yang mantap

Itu semua agar bisa membangkitkan semangat juang kepada orang-orang yang sudah lama di penjara oleh Bos Yanto.

Namun, Anton, terlihat kekhawatiran di wajahnya. "Tapi bagaimana kita bisa bebas, mereka semua punya senjata api, kalau kita berani kabur kita bakal dibunuh," ucapnya, suara yang sedikit gugup, terdengar ketakutan yang mendalam.

Semua mata langsung tertuju pada Anton, suasana menjadi hening. Mendengar ucapan Anton membuat mereka semua yang terkurung itu merasa lesu.

Alzeyroz yang penuh percaya diri menatap Anton dan yang lainnya. "Bertahan sedikit lagi, kita pasti bebas, kalian harus semangat," katanya dengan suara yang lebih lembut namun tegas. Wajahnya yang tenang seolah memberikan harapan di tengah kesengsaraan yang mereka alami demi bisa membuat mereka bersemangat untuk keluar dari penjara Bos Yanto.

Ryan menatap Alzeyroz bingung. "Tapi bagaimana? Apa kau punya rencana?" tanya Ryan penasaran, ia berharap jika Alzeyroz punya jalan keluar.

"Iya, tapi bukan sekarang. Saat ini aku hanya bisa mengumpulkan kekuatan dulu agar aku bisa membantu semua orang bisa bebas," jawab Alzeyroz tersenyum dengan suara yang mantap, matanya berbinar penuh dengan keyakinan.

Anton yang duduk disamping mereka, menarik napas panjang. Kedua tangannya terlipat di dada, dan wajahnya terlihat muram.

"Aku percaya padamu Alzeyroz, tapi aku tak ingin berharap lebih, karena terlalu berharap itu sangat menyakitkan. Aku lebih baik memikirkan besok bagaimana dapat uang yang banyak agar tidak disiksa lagi," ucapnya dengan suara lemah sambil menghela nafas berat, menunjukkan jika ia susah pasrah dengan kehidupannya sekarang, ia sudah lelah selama ini berusaha untuk kabur tapi tidak bisa, ia pasrah sambil menatap langit-langit ruangan tersebut.

Alzeyroz terdiam, mungkin sulit baginya untuk menyakinkan mereka, karena mereka sudah lama terkurung di sini. Jika mereka tidak bisa, maka Alzeyroz harus berusaha untuk bebas secepatnya dari tempat tersebut.

"Lupakan itu, ngomong-ngomong kau dapat kacamata dari mana ini Alzeyroz?" tanya Ryan penasaran dengan kacamata hitam yang di pakai oleh Alzeyroz.

Ryan memperhatikan dengan seksama kacamata hitam yang dipakai Alzeyroz.

"I-ini aku menemukan di jalan, aku pikir bagus juga untuk melindungi mataku yang buta ini dari sinar matahari," jawab Alzeyroz, suaranya tenang berusaha untuk menyembunyikan sesuatu agar tidak ketahuan Ryan, kalau sampai ketahuan bakal banyak yang mengincar kacamatanya itu.

"Wah, boleh aku pinjam?" tanya Ryan antusias. Ia sangat ingin tahu dan mendekatkan wajahnya hampir menyentuh kacamata itu. Alzeyroz segera mundur kebelakang, menjaga jarak antara kacamata dan tangan Ryan yang hampir menyentuhnya. Sebisa mungkin ia harus melindungi kacamata itu, meskipun Ryan adalah teman dekatnya di penjara itu.

"Mana boleh, ini hanya aku sendiri yang bisa pakai, orang lain mana bisa," ucap Alzeyroz dengan nada yang lebih tegas, matanya yang terlindung di balik lensa hitam itu menatap Ryan, seakan ada rahasia besar yang tersembunyi.

Ryan mengerutkan keningnya, ia semakin curiga. "Tapi dari yang ku lihat kau kenapa seperti bisa melihat dengan kacamata ini?" tanyanya, tidak puas dengan penjelasan Alzeyroz.

"Mana bisa aku lihat, kamu jangan aneh-aneh deh, aku kan hanya terbiasa dan pendengar ku juga sangat tajam," jawab Alzeyroz beralasan yang padahal saat ini ia bisa melihat Ryan dari balik kacamata hitamnya itu.

"Ah benar juga, mungkin kau sudah terbiasa dengan hal itu," ucap Ryan akhirnya membetulkan posisi duduknya kembali.

1
Shai'er
😱😱😱😱😱
ReogKhentir
Jodohnya sudah mendekat sekarang hanya bagai maba menyikapi hal ini mungkin dengan mengajak berkenalan lebih dekat lagi....... 🤔🤔🤔
less22: asiap❤️❤️
total 1 replies
Shai'er
cuan masuk lagi 🤑🤑🤑
Shai'er
👍👍👍👍👍
Shai'er
dia menari malu 🤔🤔🤔
ReogKhentir
Terima kasih updatenya thor....... semoga selalu diberikan nikmat kesehatan
less22: terima kasih,❤️❤️
total 1 replies
Shai'er
🤣🤣🤣🤣🤣
Shai'er
berapa hari tuh lom mandi 🤭🤭🤭
less22: baru satu hari kok🤣🤣
total 1 replies
Shai'er
👍👍👍👍👍
yuce
bagus novelnya
yuce
Buruk
Andalas 476
rada mirip kasus KDRT intan nabila nih...
Shai'er
🤬🤬🤬🤬🤬
ReogKhentir
Terima kasih updatenya thor....... semoga selalu diberikan nikmat kesehatan dan tetap semangat untuk selalu berkarya
less22: wah terima kasih banyak
total 1 replies
Shai'er
gak sempet pulang ke rumah 🤧🤧🤧
Shai'er: 🤣🤣🤣🤣🤣
less22: belum mandi lagi🤣🤣
total 2 replies
Shai'er
😱😱😱😱😱
Shai'er
cihhhh
Shai'er
tulah, kebiasaan ngambil gak orang lain
Shai'er
😱😱😱😱😱
TM荼 Rizky
gak enak nyebut nama tokoh utama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!