Joanna memiliki kehidupan yang bahagia. Keluarga yang menyayangi dan mendukungnya. Pekerjaan yang mapan dengan gaji tinggi. Dan calon suami yang mencintainya.
Sayangnya, kehidupan Jo hancur hanya dalam tempo singkat. Usaha keluarganya hancur. Menyebabkan kematian ayah dan ibunya. Dipecat dan bahkan tidak dapat diterima bekerja dimanapun. Dan calon suaminya menikah dengan putri konglomerat.
Dan semua itu karena satu orang. Konglomerat yang terlalu menyayangi adiknya sampai tega menghancurkan kehidupan orang lain.
Jo tidak akan pernah memaafkan perbuatan musuh terburuknya. Tidak akan
yang belum 20 tahun, jangan baca ya🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
Joanna berjalan tertatih menahan rasa sakit di pangkal paha keluar dari hotel sampai ke rumahnya. Semua sudah hancur. Hancur dan menghilang tak bersisa. Bahkan kehormatan yang terus dijaga sumur hidupnya telah diambil oleh pria itu.
Masuk ke dalam rumahnya yang gelap dan sepi, Joanna memilih untuk berbaring di tengah ruangan. Dia diam disana mereview semua yang terjadi selama tiga Minggu ini.
Setelah bertemu pria itu untuk yang pertama kali, malamnya Brandon menghubungi dan menyatakan untuk mempertimbangkan kembali pernikahan. Besoknya, Brandon tidak dapat dihubungi sampai Jo mendengar pria yang dicintainya itu telah bertunangan dengan adik pria konglomerat yang dijumpainya.
Tidak terima, dia mencoba untuk memperjuangkan cintanya. Tapi Brandon dan keluarganya tidak membuka pintu komunikasi sama sekali.
Keesokan harinya, tiba-tiba muncul tuduhan bahwa restoran ayahnya memakai bahan berbahaya dan menyebabkan keracunan makanan beberapa pengunjung. Sangat tidak masuk akal bagi pengusaha restoran selama dua puluh tahun seperti keluarga mereka.
Tapi semua itu terjadi dan ayahnya dijatuhi hukuman penjara karena dianggap membahayakan nyawa orang lain. Ibunya yang mendengar berita itu terjatuh di dapur dan tidak sadar diri. Hanya dalam hitungan jam saja ibunya menghembuskan napas terakhirnya.
Jo kelimpungan, dia tidak tahu bagaimana caranya menghentikan kejadian buruk ini. Dia mencoba bertemu pria itu lagi untuk memohon. Dan ternyata, tidak ada artinya.
Besoknya, Bank menghentikan kredit dan ingin semua uang dikembalikan saat itu juga. Jo terpaksa menjual semua restoran untuk membayar meski dihargai murah. Menyisakan hanya satu rumah yang dia tinggali sekarang.
Ayahnya mendengar tentang kejadian itu memutuskan untuk bunuh diri dalam penjara. Menyusul ibunya dan meninggalkan Jo sendirian.
Joanna yang sudah kehilangan kedua orang tua dan semuanya mencoba menghubungi mantan tunangannya lagi. Berharap Brandon mengatakan semua ini hanyalah mimpi buruk sebelum pernikahan. Tapi ...
"Aku akan menikah beberapa hari lagi dengan Katherine Cooper. Kita sebaiknya tidak saling menghubungi lagi"
Katherine Cooper. Wanita yang merupakan adik dari pria jahat itu.
Semua yang terjadi padanya memang adalah hasil penolakan Jo terhadap keinginan pria brengsek itu. Seandainya saja Jo memutuskan untuk berpisah dengan Brandon disaat pria jahat itu memintanya. Mungkin dia tidak akan berakhir seperti ini. Dia menutup mata dan menangis dalam keheningan malam.
Joanna membuka mata lagi dan melihat langit-langit rumahnya. Apa lagi yang tersisa untuknya? Tidak ada. Tunangan menikah dengan wanita lain, orang tuanya meninggal, usaha keluarga hancur tak bersisa dan dia telah dipecat dari hotel. Tidak ada lagi yang bisa dia lakukan dalam hidupnya. Lalu kenapa dia tidak mengikuti jejak orang tuanya? Pergi ke alam lain.
Mungkin dengan begitu dia tidak akan merasakan sakit dan hampa lagi.
Jo bangun dan berjalan ke dapur, mencari sesuatu yang bisa digunakan sebagai alat untuk mengakhiri hidupnya. Tapi kaki yang terlalu lemah karena tidak makan berhari-hari sejak ibunya meninggal, menghentikannya.
Jo kembali ke berbaring di atas lantai dan melihat foto kedua orang tuanya yang ada di atas meja.
Matahari mulai menampakkan sinarnya dan Jo masih ada disana. Dia tidak tidur atau melakukan apapun. Hanya berbaring menunggu kematian menjemputnya.
Lalu terdengar samar berita tentang pernikahan seorang adik seorang pengusaha tampan super kaya lewat ponsel orang yang berjalan melewati rumah Jo. Pernikahan? Jadi pernikahan Brandon dan wanita itu benar-benar terjadi?
Seharusnya dirinyalah mempelai wanita yang akan menikah dengan Brandon. Cinta mereka selama tujuh tahun tidak pernah diuji seberat ini dan ternyata ... begitu mudah dihancurkan karena uang.
Siapa yang bisa menolak lamaran pernikahan dari konglomerat negeri ini? Baik Brandon maupun keluarganya, pasti akan memilih konglomerat itu sebagai besan mereka. Bukan anak pemilik restoran yang berubah menjadi orang miskin dan yatim piatu hanya dalam hitungan hari sepertinya.
Tiba-tiba kemarahan memenuhi hati dan pikiran Joanna. Seandainya saja pria brengsek dan adiknya itu tidak ada. Pasti sekarang Jo sedang melakukan foto prewedding dengan Brandon. Seandainya adik konglomerat itu tidak menginginkan Brandon sebagai suami, orang tuanya pasti masih hidup.
Berbekal rasa benci dan marah dan dendam, Joanna bangkit dari tempat pembaringannya. Dia tidak akan membiarkan siapapun yang menghancurkan hidupnya bahagia.
Masuk ke venue acara saat pernikahan pasti mustahil untuk dilakukan. Mengingat pengawal pria brengsek itu banyak sekali dan ada dimana-mana. Yang bisa dia lakukan adalah menyerang disaat pria itu lengah.
Mengandalkan semua koneksinya saat bekerja di hotel bintang lima, Joanna berhasil mendapatkan jadwal kegiatan pria brengsek itu. Besok, pria itu akan berada di sebuah acara pembukaan mall terbesar. Ini kesempatan bagus untuknya.
Jo mulai menyiapkan diri. Dia memilih senjata yang bisa dibawa dan disembunyikan di balik bajunya. Pilihannya jatuh pada sebuah pisau buah kecil yang sering dipakai ibunya memotong buah. Dengan hati-hati dia mengasah pisau itu semalaman. Membuat pisau itu sangat tajam agar menimbulkan luka serius bagi pria yang sudah membuat hidupnya hancur.
Acara peresmian pusat perbelanjaan baru milik pria gila itu dimulai. Jo telah bersiap di dalam kerumunan wartawan dan pengunjung.
"Tuan Anthony Cooper sangat tampan"
"Iya. Dan adiknya akan segera menikah"
"Itu berarti Tuan Anthony akan segera mencari calon istri. Aaaaa!!" seru beberapa orang pengunjung yang datang ke acara ini. Mereka pasti berpikir pria itu begitu baik. Hanya Jo yang tahu kalau pria itu tidak lebih seperti harimau putih yang siap mengoyak hidup siapapun. Terutama orang yang menolak permintaannya. Seperti Joanna.
Akhirnya kesempatan tiba. Para pengawal pria itu menjauh untuk memberikan kesempatan kerumunan pengunjung masuk ke dalam mall. Dan hal itu membuat Jo perlahan lebih dekat dengan pria itu.
Lima langkah lagi.
Empat
Tiga
Dua
Dan ... Tiba-Tiba pria itu maju, mencengkeram tangan Jo yang memegang senjata. Sial. Bagaimana bisa pria itu tahu. Dua pengawal mendekat dan meringkus Jo. Membawanya menjauh dari acara dan kerumunan. Lalu melemparnya masuk ke dalam mobil setelah melucuti senjatanya.
"Lepaskan aku!!!" teriak Joanna di dalam mobil. Dia memukul-mukul jendela mobil dan terus berusaha melarikan diri. Tapi mobil itu seperti terbuat dari baja. Tidak bergeming sama sekali.
Merasa putus asa. Jo berhenti berusaha keluar dari mobil.
"Maafkan aku!!! Aku tidak akan melakukannya lagi. Tolong lepaskan aku!!!" ucapnya seperti memohon. Lalu pintu mobil yang ada di belakangnya terbuka. Seorang pria masuk dan menatapnya dengan mata tajam.
"Sebuah pisau kecil tidak akan bisa membunuhku"
Pria itu, menghancurkannya, merebut kehormatannya dan sekarang meremehkannya. Jo segera melayangkan pukulan ke arah pria itu. Namun berakhir di bawah tubuh besar itu lagi.
"Apa yang terjadi denganmu?" tanya pria itu seolah tidak tahu apapun.
Jo meludahi pria itu dan berteriak.
"Kenapa tidak kau bunuh saja aku!!!"