akibat di jodoh kan Rania memilih patuh walau dalam hatinya belum bisa menerima pernikahan ini,
siapa sangka ada insiden malam pertama yang tanpa sadar di lakukan, dan firman tak menyadari nya, membuat Rania diam dengan sejuta rasa yang tak bisa di jabarkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
datang untuk melamar
* bu lastri terlihat sibuk merapikan dagan nya, karna malam nanti dia akan mengantar putranya untuk melamar ning rania secara resmi,
"Ibuk, kok sudah beberes ini kan masih siang, ucap latifah sambil membantu ibunya merapikan dagangan nya, kebetulan bu lastri ber dagan sayur dan kebutuhan pangan di rumah nya, tepat nya di depan halaman rumah nya, menggunakan semacam gubuk dari kayu, dari situlah penghasilan nya selama ini untuk menyekolahkan kedua putra dan putrinya, sebelum firman menjadi guru pengajar di pesantren seperti sekarang,
"kamu lupa ya, kalau kita harus kerumah kyai aziz nanti malam, untuk meresmikan hubungan firman dengan ning rania,
"oo iya aku kok lupa ya, "apa aku juga harus ikut,
"ya harus kamu harus dampingi kakak mu, karna kita cuma bertiga, dan nanti ibu akan memgajak serta paklek dan bulek mu, biar ada kerabat yang lain nya juga,
tentu saja bu lastri telah memberi tau sodara dari suaminya itu, untuk ikut menemani firman nantinya,
saat malam menjelang satu rombongan mobil cary punya pak lek firman sekarang tengah memuat rombongan tersebut yang terdiri dari bu lastri, latifah, dan paklek serta bulek, nya, dan tentu saja firman yang menjadi sopir nya,
dengan hanya membawa sebuah cincin yang firman beli, dengan sedikit tabungan nya, dan beberapa makanan seperti kue ala kadarnya, sesuai tradisi di kampung tersebut,
mobil pun sampai di halaman rumah kyai aziz, dan disana terlihat keluarga kyai aziz telah menunggu di teras depan,
" assalamu alaikum pak kyai ucap paman nya firman mewakili keluarga yang lainnya,
"waalaikum salam warohmah, jawab pak kyai aziz,
silahkan, masuk jawab nya ramah, para tamu pun masuk, dan duduk di sofa,
sebentar ya saya panggil kan rania dulu ucap bu nyai husnia dan berlalu, menghampiri putri nya tersebut, yang masih sangat betah, mengurung diri di kamarnya,
"tok, tok, nak buka pintunya, para tamu sudah sampai jangan sam pai membuat abah mu malu, ucap bu nyai husnia,
tak lama rania pun membukakan pintu untuk umminya, " iya ummi maaf, ucap nya,
"ayok temui mereka, jangan pasang wajah muram seperti itu nak,tidak sopan,
rania keluar dengan memaksakan senyum nya, tentu dia tidak mau nama abah nya tercemar dengan tingkah lakunya,
rania yang di dampingi umminya meng hampiri bu lastri dan latifah dia menyalami mereka, dan tak lupa juga bulek nya firman, yang juga ikut dalam acara tersebut,
"wah, beruntung sekali firman bisa mempersunting ning rania, ujar bulek nya secara terang terangan, dia tidak bisa menahan rasa kagum nya terhadap putri dari kyai aziz ini, yang jarang sekali dia jumpai,
pakle' firman mewakili keluarga nya dan sebagai pengganti ayah nya,
dia memulai pembicaraan bersama kyai aziz dan sebagai formalitas menyam pai kan maksud dan tujuan nya datang kemari,
sedang kan rania dia jarang sekali mengangkat wajah nya dia terus tertunduk,
sedangkan firman juga tidak ada bedanya dia juga sama sekali tidak melihat kearah rania walau hatinya mau, dia sedang menjanga pandangan nya,
"baiklah kalau begitu kita sepakat, pernikahan mereka akan di langsungkan di pesan tren ini, ucap kyai aziz yang sudah bertemu titik temu saat obrolan nya dengan paman firman berlangsung sedari tadi,
"alhamdulillah,, ucap semua orang yang tengah menyimak sedari tadi, tanggal dan waktu serta tempat sudah di tetap kan, kini giliran firman yang mengutarakan ke inginan nya,
"maaf kyai terus terang saya tidak banyak modal untuk melangsungkan acara pernikahan secara besar besaran, terus terang saja, saya hanya mampu melakukan secara sederhana, tanpa mengurangi kesakralan pernikahan ini,tutur firman secara halus,
" kamu tenang saja ustadz firman, itu akan terjadi sesuai ucapan mu, kata kyai aziz meyakin kan calon menantunya,
"baiklah kalau begitu, kyai, mohon di terima ini sebagai sebagian biaya nya untuk acara tersebut, firman menyodorkan sebuah amplop coklat, dengan nominal cukup kalau hanya mengadakan sukuran kecil kecilan, dan itupun sudah menguras isi tabungan nya,
"saya terima ya ustadz firman, ah, tidak mulai sekarang saya akan panggil dengan nak firman, karna kamu sudah jadi menantu saya, ucap kyai aziz, tentu saja kyai aziz menerima uang dari firman kalau menolak nya itu akan membuat firman dan keluarganya tersinggung dan tidak akan enak hati,
semua tersenyum bahagia kecuali calon pengantin wanitanya,
usai lamaran pada malam itu kini firman hanya menunggu hari yang sudah di sepakati, dua keluarga, tersebut
firman kembali menjalani aktifitas nya mengajar, sedangkan rania pun masih kuliah seperti biasanya, walau kini semangat nya berkurang,
setiap harinya selalu di rundung hati yang gundah,
"assalamu alaikum ustadz, sapa ilham pada firman yang baru selesai mengajar, di kelasnya,
masya allah calon adik ipar, firman hanya tersenyum menangapi godaan dari sahabat nya ini,
"sungguh keberuntungan gak akan kemana,
" dari mana kamu punya ide untuk meminta tolong untuk di carikan calon istri, sama abah, ucap ilham,
"ah itu semua ide ibuk gus ilham, saya hanya menjalani kewajiban saya, untuk patuh pada orang tua selama di jalan yang benar,
'iya iya, ana faham dan itu semua menjadi jalan bagi kamu untuk din persatukan nya dengan rania, ucap ilham,
"trus bagai mana dengan sela,! bukan kah dia sangat mengidolakan mu, bah kan dia pernah menyatakan sukanya terhadap mu, kata ilham,
"gus ilham, kamu masih ingat saja kejadian itu, itu sudah lama sekali,
"dan kamu tau sendiri ibuk itu anti wanita yang tidak berhijab, dan, pergaulan yang bebas, lagian aku juga tidak pernah memasukkan nya kedalam hati, karna akan sangat repot meminta izin nya pada bu lastri,kata firman,
"ha ha ha, iya iya, kamu benar, karna doa orang tua sangat mujarab,
"oh iya bagai mana dengan ning rania sendiri, tentunya aku tau kalau dia tidak akan secara langsung menerima perjodohan ini, ucap firman, karna hanya pada gus ilham lah dia bisa seter buka ini,
"iya kamu benar, awal nya dia memang menolak karna belum mau di nikah kan, tapi kamu tenang saja, adikku itu, sangat penurut dan patuh jadi dia tidak akan mengecewakan kami, ucap ilham, dan satu lagi, aku percaya kamu akan mampu menjaga, membimbing dan mencintainya, aku yakin itu, makanya aku se pendapat dengan abah,
"amin, insya allah, ini akan menjadi amanah bagiku, ucap firman,
dan ahirnya dua pemuda ini berpisah dan melanjutkan tugas nya masing masing,
*******
di halaman kampus rania tengah melamun, karna jam kuliah nya baru saja selesai tapi dia tidak langsung pulang,
"kamu kenapa,! ucap seorang gadis menegur rania, dia adalah sahabatnya sejak masih sekolah dulu,
"ayana, aku di jodoh kan sama abah,
" yang benar, sama siapa, ucap gadis yang di panggil ayana itu,
"apa kamu tidak bilang kalau kamu tengah menunggu seseorang,
" ya enggak lah bisa habis aku ucap rania,
"trus gimana, dengan siapa kamu di jodoh kan,
"seorang ustadz, di pesantren,
"iya namanya siapa, cecar ayana,
"ustadz firman, "hah,, ustad firman, ustad firman kakak dari latifah,
"iya ustad firman idola kamu, kata rania,
"iya sih" idola, tapi dia nya kan gak pernah melihat ku, "beruntung sekali kamu ran,
"itu kan menurut kamu, tapi tidak menurut ku,
"trus gimana, tanya ayana "ya gak tau toh tanggal dan waktunya sudah di tetap kan, aku tidak bisan lagi menghindar ay, rania mulai meneteskan air matanya,
ayana segera memeluk sahabatnya ini,
"yang sabar ran, semua pasti ada hikmah nya,
legowo saja, toh ustadz firman tidak buruk kok, dia ganteng pintar lebih lagi sangat berahlak, hanya saja dia orang yang sederhana, ucap ayana menenangkan rania,
"tapi masalahnya aku tak mencintai nya ayana, ucap rania sambil sesenggukan,
"jalani saja dulu, siapa tau nanti jatuh cinta,ucap ayana rania sangat tertekan,
rania hanya menggeleng, dia tak tau harus bagai mana.
di pesantren bu nyai husnia sedang duduk bersama suaminya, "abah,! "sepertinya rania sangat tertekan, "gak papa ummi dia hanya belum siap saja tapi aku yakin kalau ustadz firman akan bisa membimbing nya, abi sudah berkali kali minta petunjuk pada pada allah, dan jawaban nya sama abah dapat pandangan yang bagus untuk ustadz firman,
"semoga ya bah,rania akan bahagia nantinya,
kalimatnya kurang cocok untuk seorang anak kiyai