NovelToon NovelToon
Good Mother

Good Mother

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: MayyChy-

Siapa sangka, Veyra yang terkenal sebagai badgirl di SMA nya bisa menjadi ibu di usia muda. Bahkan teman-temannya pun tidak mempercayai hal itu. Di usia nya yang masih sangat muda, bukan mudah untuk menjalani hari-hari nya dengan kehadiran baby secara tiba-tiba. Veyra harus merubah masa mudanya yang harusnya bersenang-senang menjadi seorang ibu yang mengurus anaknya dengan kasih dan sayang dan menjadi CEO perusahaan yang rumit baginya. Akankah Veyra hamil di luar nikah? Lalu siapakah yang menghamilinya? Ataukah ada faktor lain yang menjadi penyebab Vee harus menjadi ibu di usia muda? Yukk langsung baca aja ceritanya✨ Happy readingg!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MayyChy-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Two : Feeling

Risky POV’

Gue masih bingung aja, kenapa perkenalan gue sama Vee bawa dampak buruk buat jantung gue. Setiap kali berhadapan sama dia jantung gue mempompa darah 5× lebih cepat, gilak! Untung aja gue gak sampek pingsan.

Langit sore cukup indah sekarang, gue duduk di teras rumah sambil sesekali menyeruput kopi susu yang udah gue buat. Gue lebih sering bersantai di rumah ketimbang nongkrong sama temen-temen gue.

"Bang temenin gue dong" tiba-tiba kepala Alin muncul dari belakang pintu. Gue cukup terkejut hingga menetralkan wajah ganteng gue seperti semula. Memang anak itu selalu menganggu waktu santai gue.

"Kemana?"

"Nongky aja di cafe Mall" baru aja gue bilang gue jarang nongkrong eh mendadak adek gue yang bawel ini ngajakin gue. Sebagai abang yang ganteng, baik hati dan tidak sombong ini gue mau tidak mau harus menuruti permintaan dia.

"Oke deh" jawab gue santai.

"Gue siap-siap dulu ya bang" Alin langsung berlari masuk kedalam rumah, sepertinya berganti baju. Gue juga harus ganti baju, gak mungkin kan gue dekil banget kaya gini berkeliaran di Mall. Bisa rusak reputasi bokap gue.

Bokap gue adalah seorang captain pilot di maskapai non domestik. Sedangkan nyokap gue pramugari di maskapai domestik. Sampai sekarang mereka masih menjalankan tugasnya. Mereka masih bekerja di penerbangannya masing-masing. Keseharian gue ya gini-gini aja. Ketemunya ya itu-itu aja. Bahkan pacar gak punya, bosen sebenernya tapi apa boleh buat?

"Gue udah siap nih bang" ucap Alin dan gue langsung bergegas menuju mobil dengan Alin yang mengekor di belakang gue. Seperti biasa gue selalu menggunakan mobil sport merah kesayangan gue. Tanpa menunggu lama gue langsung tancap gas menuju pada salah satu Mall terbesar di kota ini.

Sesampainya di parkiran gue tanya dulu ke Alin. "Yakin di Mall ini?" gue bertanya pada Alin supaya tidak salah memilih Mall.

"Iya, ayo turun" gue menuruti perintah Alin dan mulai mengikutinya.

Alin berhenti pada kedai es krim, langkah gue pun ikut berhenti. Dia masuk ke dalam kedai tersebut dan memesan es krim yang ia mau. Dia juga memesan satu es krim buat gue. Karena dia baik, diem-diem gue foto terus gue post di instagram gue.

@Bngtv_

@alinzzr_ thanks for time💛

12.357 likes and 1456 comment..

Gue gak sempet baca komen-komen netijen gue. Rata-rata sih komennya "itu pacar kakak?" “Wah cantik banget ya, cocok”. Baru adek aja udah di sangka pacar apalagi pacar beneran? Bisa disangka istri kali ya.

"Hallo?"

"..."

"Innalillahi, gue kesana sekarang!"

Gue denger ponsel Alin bunyi. Gue suruh aja dia angkat, siapa tau penting. Bahkan gue gak tau siapa yang telepon dia. Saat gue perhatiin, dia langsung panik, entah karena apa. Gue cukup nunggu dia sampek kelar telepon baru gue tanya.

"Siapa?"

"Vee bang" mendengar nama itu jantung gue kembali berdetak hebat.

"Kenapa?" gue berusaha menutup kegugupan gue.

"Tante sama Om yang ngerawat dia dari kecil meninggal dunia"

"Innalillahi" gue syok juga ketika Alin memberitahu hal ini ke gue. "Kita kesana sekarang?" tanya gue antusias.

"Ayo" Alin segera berdiri dan menuju pintu keluar Mall. Dengan cepat gue ambil mobil gue, dan langsung melajukannya ke rumah Vee.

Tak butuh waktu lama mobil sport gue tiba di rumah Vee. Rumahnya masih sepi, berhubung ini sudah malam mungkin jenazahnya akan di bawa pulang besok. Tanpa basa-basi gue dan Alin sontak memencet bel yang tersedia di samping pintu utama rumah. Perlahan pintu terbuka menampakan sosok ibu paruh baya yang gue sama sekali gak kenal. Kelihatannya Alin sangat akrab dengan ibu itu sampai pada akhirnya kita di suruh nunggu Vee di ruang tamu.

Terlihat Vee berjalan mendekat dengan menggendong bayi di tangannya. Gue sempet kagum sama dia. Gue gak nyangka aja dia bisa ngurus bayi mungil itu dengan lembut padahal ia terkenal angkuh.

"Vee, gue turut berduka cita ya. Maaf gue gak bisa bantu apa-apa" Alin menunjukkan rasa iba nya pada Vee. Tapi yang gue lihat Vee tegar-tegar aja walaupun matanya terlihat sembab serta kantung mata yang jelas.

"Makasih ya Lin, Ris, udah nyempetin buat dateng kesini. Gue gak papa kok. Semua ciptaan tuhan pasti kembali kepadanya kan?" Ucap Veyra dan bersamaan dengan helaan napas. Gue sama sekali gak percaya, bahkan ketika di tinggal sendiri untuk selamanya Vee masih bisa setegar itu. Belum tentu gue setegar itu juga.

Gue lihat Alin mengangguk. "Duh bayi nya lucu banget, anak siapa sih ini?" Alin menoel pipi bayi mungil itu.

"Anak gue"

Uhuk uhuk! Gue yang sedang minum sirup buatan Bi Yati pun tersedak dengan ucapan Vee.

"Kenapa? Kaget ya" Vee hanya menunjukkan cengirannya.

"Sumpah Vee? lo kapan bikin nya anjir?" gue yang mendengar pertanyaan konyol adik gue spontan menjitak kepalanya.

Vee terkekeh dengan pertanyaan yang di lontarkan Alin. "Gue angkat bayi ini sebagai anak gue, dia anak Tante gue. Tapi plis jangan bilang siapa-siapa kalo gue udah jadi ibu. Bisa di tuduh yang enggak-enggak gue"

Gue sama Alin spontan mengangguk dan menyetujui kesepakatan ini. Gue sama Alin juga bersedia membantu kapan pun, dan apapun yang di butuhkan oleh Vee.

"Siapa namanya Vee?" gue mencoba lebih akrab dengannya.

"Rencana sih bakal gue kasih nama Reno Diovangga"

"Bagus namanya" tanggap gue membuat Vee tersenyum manis ke arah gue. Sumpah, gue langsung klepek-klepek di buatnya.

Setelah cukup lama gue bertamu di tempat Vee, gue sama Alin memutuskan untuk kembali ke rumah. Tidak baik juga jika bertamu lama-lama di malam hari. Gue pamit sama dia dan langsung menancap gas menuju rumah. Di perjalanan gue masih kagum dengan sosok Veyra. Ia sangat baik walau pada dasarnya ia seorang badgirl.

"Bang, Vee tegar banget ya?" Alin melontarkan pertanyaan ke gue. Gue mengangguk menyutujuinya. "Lo naksir gak bang?" gue tertohok dengan ucapan Alin, lebih tepatnya pertanyaan.

"Kalo sekarang sih belom, ga tau kalo besok" ucap gue seadanya.

"Gue bantuin deh bang kalo lo mau, gue lihat lo suka gitu sama dia" goda Alin sama gue.

"Lo ngomong apa sih dek" mendadak gue canggung buat jawab dia.

"Gimana? Mau gak bang?"

"Turun gih, udah sampek" gue nyuruh dia turun dari mobil untuk menutup rasa gugup gue. Untungnya memang sudah sampai rumah.

"Iya gue turun" gue bernapas lega melihat Alin berjalan memasukin rumah. Gue kunci mobil lalu pergi ke kamar untuk beristirahat.

Suasana malam yang cukup dingin dengan suhu AC sedang, lumayan nusuk di tulang gue. Gue kepikiran Vee terus. Gimana ya, kehidupan Vee setelah ini? gimana caranya dia mencukupi kebutuhannya dan anaknya nanti? Gue kayaknya mulai menaruh perasaan sama Vee.

...----------------...

Gimana gais? Kira-kira seruu gak nii ceritanyaa. Udah bisa ditebak belum alurnya? Xixixi…

Lanjut terus ya✨

To be continued…

1
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Victor
Woww! 😍
Ryoma Echizen
Jangan-jangan aku udah terjebak obsession sama tokoh di cerita ini😍
Takahashi HitomiLửa
Saya merasa seperti berada di dalam cerita itu sendiri. 🤯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!