Vivian putri suksena, adalah mahasiswi universitas Pratama jurusan sastra bahasa Indonesia, dia bercita-cita menjadi seorang penuliss
Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki yang sedang tertidur bersandar di bawah pohon… ternyata lelaki itu bernama Damar Adinatha yudha, dia adalah mahasiswa favorit dan terkenal di kampusnyaa
Damar memiliki sebuah rahasia tentang kehidupan nya
Dan pria berambut pirang, Lorenzo Adya pratama. ayahnya adalah pemilik universitas pratama di mana vivian kuliah, ibunya pemilik yayasan di belanda dia adalah senior vivian, Lorenzo tertarik dengan Vivian yg polos dan sifat vivian yang tegas dan tidak mudah di tindass
Damar memiliki kisah keluarga sangat yang sangat tabu, Vivian memiliki sebuah trauma dalam keluarganya sehingga mengharuskan dirinya untuk pergi mengejar cita-cita dan mimpinya
Lorenzo penerus keluarga pratama, yang tidak luput dari kegelisahan masa kecilnya
Kisah Cinta setiga pun terjadi,,, penasaran?
ikuti kisah selanjutnya yaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PURO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3 Damar
Angin berhembus dengan segarnyaa waktu siangg hari yang panasss berubahh menjadii teduhh…
Damar yang baru saja pergi dari tempat itu, tampak berjalan santai menyusuri trotoar karnaa waktu sudah soree terlihat kampus sudah mulaii sepiii, apalagi diaa berjalan di belakang kampuss di mana jarang sekali ada berjalan ke tempatt ini
Setelah berjalan cukup lama, damar memutuskan untuk pergi ke halte bus, diaa ingin pulang, “cukup sampai di sini saja perjalanan kuu, aku sangat lelah” batin damar
Damar dengan suasana hati yang cukup baik saat ini, namun suasana itu pun seketikaa berubahh
Sebuah mobil berwarna hitam berjalan dengan kencangnyaa, dan tepat berhenti tidak jauh di depann damarr
Sesaat langkahhnya berhentii…
Sorot mata nya mengarah ke arah mobil hitam mengkilat, dari raut wajahnya Damar tampak seperti mengenali siapa pemilik mobil itu, di tambah mata nya sangat fokus melihat logo dan plat mobilnya…
bukan cumaa satu mobil sajaa, dua mobil lainnya menyusul dari belakang dan akhirnya berhenti tidak jauh dari mobil itu..
Dengan mata yang tajam damar menatap dengan lekat mobil-mobil itu, sampai akhirnya seseorang keluar dari mobil hitam ituu
*********
Seseorang priaa dengan jas coklat, mata nya sedikit sipit tidak memiliki kelopak mata ganda, hidungnya mancung, kulitnya putih pucat, memakai kemeja putih di dalam jas nya, memakai dasi dan sabuk, celana coklat persis seperti penampilan asisten mulai berjalan mendekati damar
Sesaat sesudah pria itu mendekati damar, orang-orang dari dua mobil itu pun keluar dari mobil, mereka pria dengan tubuh besar memakai kacamata hitam memakai jas hitam nampak serasi dengan yang lainn
Merekaa tampak seperti para bodyguard profesional..
Namun pria dengan jas coklat itu berjalan mendekat seraya menduduk di dekat damar, tangannya menggepal dan menaruhnya di perutnyaa
“Salamm tuann mudaa ….” Ucap pria berjas coklat itu dengan senyuman yang menawan
“Ada perlu apa kauu kemari, asisten choi…” tanya damar dengan wajah tidak senangg, dahi nya sesakali menyernyit
Asisten choi sedikit terkejut, pasalnyaa baru kali ini asisten choi bertemu dengan damar
Asisten choi adalah asisten pribadi ayahanya yaitu Tuan Adinatha pemilik Adinatha grup, saat itu choi junha di perintahkan oleh ayahnya untuk mengikuti damar dan melaporkan segala aktifitas nya
Selama ini choi junha selalu dalam persembunyian, baru kali ini diaa bertemu dan bertatap mukaa secara langsung dengan damar
Choi junha sempat terkejut, bagaimana damar bisa tahu tentang dirinya
Tapi choi junha tetap bersikap tenanggg, dengan senyuman profesional nya..
“Sayaa asisten choi junha mendapatkan perintah dari tuan saya ketua adinata untuk membawa tuan ke rumah kediaman” ucap seseorang pria bernama choi junha ituu
Dilihat dari penampilan nyaa diaa memang bukan orang sini, wajahnya tampak seperti orang chinese atau korea
Tapi damar tampak tidak peduli dengan ucapan pria di depannya ituu, diaa benar-benar acuh dan tidak bereaksi apapun
“Katakan pada tuan mu aku tidak mau pergi ke mana-mana, aku mau pulang ke rumahku, bukan ke rumahnyaa..” ucap damar dengan tegasss dengan wajah acuh
Sejenak choi junha tampak tersenyumm haluss, namun setelah itu senyuman nya berubah seperti sedikit menyernyit
“Pesan dari ketuaa, aku harus mengatakannya dengan halus dan tidak boleh menyakiti mu, tapi kalau kamuu menolakk maka kekerasann jugaa perlu”
Ucap choi junha sambil mengisyaratkan kepada para pengawal di belakangnya untuk majuuu
Damar tampak tersenyumm menyerngit
“Oh jadi begituu rupanya permainan muu, baiklahh aku terimaaa, aku hanya memperingatkan kepada kaliaannn, aku masih baik kalian melakukan nya karna di perintahkan oleh pak tua itu, tapii kalau kalian menyerang, jangan salahkan aku, karna aku juga perlu melindungi dirikuu”
Ucap damar dengan lantang dan badannya tegak, seperti seseorang yg siap di medan pertempuran
************
Setelah itu choi junha melambaikan tangannya ke atass, seperti mengisyaratkan kepada anak buahnya untuk menyerangg
Enam lawan satuu, Rasanya tidak adil bukannn…
Tapi Damar dengan wajah tajam nya tampak tak gentar, bahkan menggenggam tanggannya dengan eratt seolahh seseorang yang sudah lama menunggu moment ini
“HIAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH”
Ucap para bodyguard dengan badan kekar dan tampak menakutkann, mereka menyerang dari semuaa sisi, jikaa di lihat dengan seksama tidak mungkin damar bisa mengalahkan merekaa, itu cukup mustahil, dari segi jumlahh saja diaa sudah kalahh
Tetapi anehnyaa Tatapann damar benar-benar seperti hewan buass yang mengeluarkan taringnyaa, seperti seorang vampir yang hauss akan darahhh segarrr
“HIAAHHHHHHHHHHHHH”
Para bodyguard berlarii bergegass menuju ke arah damar, satu persatu dari mereka Sampaii dann menyerang damar
Dengan wajah yang cukup menyeramkan, damar menangkis serangan itu dan kemudian dia menunduk
“HIATTTSSS “
Teriak damar sambil menyilangkan kaki nyaa ke arah kaki pria bertubuh kekar itu, yang hendak menyerangnyaa
Lelaki bertubuh kekar ituu kehilangan keseimbangannya sampai akhirnya diaa terjatuh
“BRUKKKKKKK”
Seketikaa lima orang pria bertubuh kekar itu terdiammm, dan kemudian mulai menyerangg
“Hiahhhhhhhh”
Dengan wajah bengiss damar bangun dan mulaii menyerang dari segala sisi
\*\*\*\*\*\*\*\*
Pertarungan sengit pun terjadiii, sesekali para bodyguard itu mundur dan yang di belakang maju secara bergantian, hentakan kaki dan suara erangan sangattt keras terdenger di tempatt ituu…
“HIATTTTTT”
“HAAAAAAAA”
“AHHHH”
“HIATTTTTTTTTTTT”
“HAAAAAAAAAAA”
“HYAAAAAAAAAAA”
Para pria berjas hitam itu menyerang damar secara terus menerus, membutuhkan waktu yang lamaa untuk mengakhiri pertarungan
Tampak dari wajahnyaa damar dan para pria berjas hitam itu sangat lelah, namun di antara mereka masih belum mau mengakhiri pertarungan ini …
“Brukkkkk”
Satu orang pria berjas hitam itu tampak terjatuh dengan keras, dan
“Brukkkkkk” satu di antara mereka yang lainnya juga terjatuh
Para bodyguard itu menyerangnyaa dengan segenap tenaga nya, Namun Damar tidak menggunakan semuaa tenaganya, diaa hanyaa menangkis dan menyerang organ vitalnya secara terus menerusss hanyaa sesekali di butuhkan dia akan menyerang kembali
Damar memiliki taktik penyerangan yang cukup genius, Jika enam orang bodyguard itu menyerang damar secara bersamaan, damar pasti akan kalah
Maka dari itu diaa mengulur waktu dengan menyerang organ vitalnyaa agar membuat mereka mundur perlahan sehingga membuat damar bisa bertarung satu lawan satu dengan merekaa
Para bodyguard yang menyerang menggunakan tenaga nyaa, mereka terlihat mulai lelah dan mereka tumbang dengan sendirinya
Choi junha yg melihat hal itu merasa terkesan dengan keterampilan bertarung damar, sampai sesakali dia tersenyum…
Hal yang membuat choi junha tertarik lagi adalahhh, percaya diri damar yang tinggi, diaa tidakk Mundur sedikitpun, percaya dirinyaa benar-benar patut untuk di apresiasi
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Setelah pertarungan yang cukup sengittt hasil akhirrr yang sudah bisa di perkirakan oleh choi junhaa
Damar menumbangkan enam orang bodyguard yang badan nya pun lebih besar di bandingkan dirinyaa, tetapi hal yang membuat semuanyaa heran adalah, tidakk ada raut wajah terkejut di wajah choi junhaa
Diaa tampaak puass dengan hasil akhirr yang diaa liatt dengan mata kepalanya sendiri
\*\*\*\*\*\*\*
“Haah… haa.. “ wajah damar tampak merah dan nafasnya yang tersengal sengal
Pertarungan itu memang cukup melelahkan baginya
Setelah melihat ke enam bodyguard itu terkapar tanpa sepatah kata pun damar melangkah kan kaki nyaa pergiii
Dia pun menengok ke arah choi junha dan diaa tampak tersenyumm
Dengan keringat yang masih menetess dia pun membalikkan badannya dan melangkah pergiii
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
“Damarr adinata yudhaa “ gumam choi junha saat melihat langkah damar yang mulai menjauh dari pandangannyaa
Tiba-tiba seorang bodyguard datangg dan menunduk ke arah choi junha
“Tuann bagaimana kita harus melaporkan hal ini kepada tuan adinata?” Ucap pria berbadan kekar itu dengan raut wajah cemasss
“Tenangg sajaaaa, tuan adinata hanyaa ingin bertemu dengan putranyaa, saat aku katakan bahwa putranya baik-baik saja, bahkan lebih untuk di katakan baik bukankah diaa juga akan senang “ ucap choi junha dengan senyuman
Pengawal di depannya tampak tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh asisten choi tapi diaa hanya menunduk dan mengikuti perkataan tuannya
“Pengawal ayoo kitaa pergiii” ucap choi junha sambil membuka pintu mobilnyaa dan bergegas masuk ke dalam mobill
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
“Damar Adinatha kita pasti akan bertemu lagiiii…. “ Ucap choi junha yg kemudian menginjak pedal gass nyaa
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Next chapter lagii yaa!!!
Plisss kalau suka dengan karyaa ku jangan lupaa, like, komen dan sharee
Maaciwww !!!
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*