Ami adalah sahabat Diva. Merka berteman sudah dari semenjak SMP hingga sekarang. Diva mempunyai seorang kakak laki - laki yang sangat tampan membuat Ami jatuh cinta.
Wisnu nama kakak laki - laki Diva tengah galau dengan nasib rumah tangganya merasa terhibur dengan kehadiran Ami. Mereka mulai sering bertemu dan jalan bareng.
Hubungan keduanya semakin jauh dan tidak terkendali sehingga membuat Ami hamil. Semua keluarga Wisnu jelas saja kaget dan tidak terima. Tapi berkat perjuangan Wisnu yang menjelaskan keadaan rumah tangganya yang sebenarnya membuat kedua orang tuanya memberi restu,asalkan Wisnu terlebih dahulu menceraikan istrinya yang tertangkap basah berselingkuh dengan atasannya dikantor.
Takdir berkat lain saat Wisnu akan meminang kekasihnya tiba - tiba ia mengalami kecelakaan dan membuat memorynya tentang Ami hilang. Ami yang sudah lelah berusah memulihkan ingatan Wisnu memilih pergi.
Akankah ingatan Wisnu kembali?Bagaiman nasib Ami? Akankah cinta mereka bisa bersatu ke
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Ami dibuat panas dingin,pemandangan yang tidak seharusnya ia lihat membuat matanya ternoda. Ia berusaha menepis bayang - bayang itu,tapi sangat susah ia hapus dari pelupuk matanya.
"Sial mata aku telah tergoda. " runtuk Ami sembari kembali merebahkan tubuhnya disamping Diva yang masih pulas.
Mata Ami sekan enggan untuk kembali tertutup. Pikirannya jadi kacau,entah sampai jam berapa baru ìa bisa tertidur hingga subuh.
Untung hari ini Diva dan Ami libur sehingga tidak perlu bangun pagi. Keduanya sangat menikmati tidur hingga mentari sudah naik keatas.
"Div, Diva. Bangun udah jam sepuluh lebih. Jadi ga kita berenang." Ami mengoyang tubuh Diva yang masih terlelap. Ami terus mengundang tumbuh Diva hingga ia bangun.
"Apaan sih,Mi. Aku masih mau tidur." Sungut Diva yang merasa tidurnya terganggu.
"Lah ini udah jam berapa, kemaren ngajakin renang. Ayo mumpung belum terlalu panas." ajak Ami kembali.
"Iya,Iya....Bawel." runtuk Diva perlahan bangun dari tidurnya. Berusaha tersenyum pada Ami yang sudah sedari tadi bangun menunggui dirinya.
Mereka berdua langsung menuju kolam renang yang berada di belakang rumah. Keduanya tampak enjoy bermain air sambil tertawa.
Seseorang merasa terganggu dengan teriakan kedua gadis itu. Ia membuka balkon kamarnya yang langsung menghadap kolam renang. Matanya langsung melihat dua orang gadis bermain air sambil bercanda.
Darahnya berdesir melihat tubuh putih Ami berbalut baku renang warna hitam kontras dengan warna kulitnya yang putih. Gunung kembar yang tidak kecil juga tidak besar menantang siap yang melihatnya, apalagi bibir ranum sungguh sangat menggoda.
Sesuatu di pangkal paha Wisnu menegang,minta di manja dan dituntaskan.
"Sial,kenapa hanya melihat bocah bau kencur itu aku jadi kaya gini. Lama - lama aku bisa gila ,ga boleh." Wisnu berusaha menekan pikiran - pikiran yang sedari tadi berkelana kemana - kemana.
Maklum ia jarang mendapat belaian dari istrinya yang selalu saja sibuk kerja kesana kesini. Padahal Wisnu sudah melarang istrinya bekerja dan memilih mengurus keluarga saja,tapi istrinya jelas - jelas menolak.
"Apaan sih kamu,mas. Kan sebelum nikah kalau sudah pernah katakan tolong jangan halangi karie aku. Kita jalani posisi masing - masing. Toh aku juga ga pernah lupa akan kewajibanku sebagai istri." sanggah Nia saat suaminya menuntut untuk berhenti dari pekerjaannya.
Kariernya sedang lagi bagus - bagusnya masa disuruh berhenti. Ia tidak peduli apa yang suami dan mertuanya katakan.
Setahun sudah Nia jarang ada dirumah, hari - harinya dihabiskan dengan bekerja saja. Ia hanya akan pulang saat malam atau tidak pulang sama sekali. Berkali - kali Wisnu melakukan protes yang ada hanya penolakan atas protes Wisnu.
Pernah terlintas di benak Wisnu untuk memilih mundur,tapi bagaimana dengan kedua keluarga mereka jika seandainya itu terjadi.
Wisnu yang sudah On tidak bisa menahan diri langsung bergegas kekamar mandi mau tidak mau harus main solo kembali dari pada kepalnya pusing.
Setelah pelepasan Wisnu merasa lega,lalu membersihkan diri dari sisa - sisa barusan. Jam menunjukan pukul dua belas sudah saatnya makan siang. Wisnu pun turun kebawah berkumpul dengan yang lain dieja makan.
Disana sudah ada si duo bocil paling heboh. Mama dan papa juga sudah duduk manis disana. Wisnu memilih duduk bangku kosong sebelah mama.
"Kirain mama kamu ga dirumah ?" tegur mama membuat Wisnu cengegesan.
"Istrimu mana?" kembali mama bertanya.
"Katanya sih lagi di luar kota,ma." Jawab Wisnu sambil mengambil nasi dan lauk ke piringnya. Sudut mata Wisnu memperhatikan gadis bocil yang membuatnya pusing atas bawah.
"Gimana sih istri kamu,kerja kerja terus. Terus kapan kalian akan kasih mama cucu jika kalian masih saja kaya gini."protes mama saking kesalnya.
Ami diam tanpa suarà jika tadi ia sempat cekikan sama Diva tapi saat melihat mama Diva marah semuanya terdiam termasuk dirinya.
Nia istri Wisnu berangkat keluar kota subuh buta saat semua penghuni rumah masih terbuai dalam mimpi indah.