NovelToon NovelToon
THEY ARE GEMSTONES

THEY ARE GEMSTONES

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:455
Nilai: 5
Nama Author: Putri Yais

Keluarga Haven bukanlah keluarga sembarangan. Haven merupakan suami dari perempuan bernama Amber. Mereka memiliki kemampuan supranatural yang sangat tinggi. Mereka memiliki tiga orang putra, dan dua orang putri. Mereka adalah pemilik mata dewa. Ambisi mereka sangat besar untuk menguasai dunia. Sebelum mata dewa itu terbuka, sampai kapanpun mereka tidak akan mencapai tujuan besarnya itu.

Mata dewa hanya bisa dibuka dengan lima batu permata yang memiliki kekuatan sangat dahsyat.

Tidak ada yang tahu jika kelima batu permata itu ternyata berubah menjadi lima gadis cantik dimana mereka akan menjalani aktivitas layaknya manusia biasa, hanya saja ketika dalam keadaan darurat maka kekuatan besar yang tersimpan dalam diri mereka akan muncul.

Kelima gadis cantik itu tinggal di sebuah tempat bernama "Home Blue" dimana pemilik tempat itu adalah seorang perempuan bernama Lin.

Yuk! ikuti perjalanan serunya dalam karya baruku ini. Jangan lupa mampir, like, dan komen. Terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Yais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SUARA LOLONGAN SERIGALA

Malam itu, semua gadis sudah berkumpul di bawah untuk makan malam. Tidak lama Lin dan Feride datang menghampiri mereka.

"Selamat malam semua," ucap Lin.

"Selamat malam, Bunda Lin."

"Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan pada kalian. Tolong dengarkan baik-baik!"

Dua hari lagi Home Blue akan kedatangan tamu dari keluarga besar Maven. Mereka datang untuk mencari gadis yang bersedia menikah dengan putra mereka. Semua berlaku untuk gadis yang sedang duduk di bangku kuliah. Sementara untuk gadis yang masih SMA, Lin tidak mengizinkan mereka untuk menikah muda. Mereka harus menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu. Semua orang tahu jika anak gadis asuhan Lin bukanlah gadis sembarangan. Mereka di didik untuk menjadi seorang perempuan yang mandiri dengan memiliki banyak kemampuan dan keterampilan. Tidak sedikit pria yang datang menginginkan mereka menjadi calon pasangannya. Sejauh ini sudah ada beberapa gadis yang terpilih menjadi menantu dari keluarga bangsawan.

"Bagaimana jika mereka memilih satu di antara kami, lalu kami tidak mau menerimanya?" tanya seorang gadis.

"Aku tidak akan memaksanya, sayang. Kalian tenang saja. Jika kalian suka dan mau menerimanya, ya silahkan. Jika tidak pun, itu tidak masalah," ucap Lin.

"Baik Bunda, jika seperti itu aku sedikit lega mendengarnya," jawab gadis itu.

Ini waktunya mereka makan malam. Semua gadis makan dengan rapi di meja makan. Semua terdengar hening. Lin membuat peraturan untuk semua anak gadisnya supaya tidak bicara saat sedang di meja makan. Mereka bebas mengobrol setelah makan malam selesai. Tiba-tiba kembali terdengar suara lolongan serigala. Semua gadis terlihat sangat ketakutan.

"Ada apa ini?" Mereka saling bertanya satu sama lain. "Tidak biasanya terdengar suara lolongan serigala seperti ini."

Lin dan Feride pergi menemui semua gadis. "Tenanglah semua! Jangan ada yang pergi kemanapun," ucap Lin.

"Ada apa Bunda Lin? Kenapa suara itu kembali terdengar setelah sekian lama?" tanya salah satu gadis.

Lin sangat yakin jika suara itu ada hubungannya dengan kejadian tadi pagi. Dia akan pergi ke dalam hutan untuk mencari serigala itu. Lin berharap jika serigala itu akan baik-baik saja. Jika sampai serigala itu meninggal karena ulah anak gadisnya , maka bahaya besar akan datang menghampiri mereka.

"Tolong jaga semua anak gadisku!" ucap Lin pada Feride. "Aku akan pergi sebentar."

"Kau akan pergi kemana Bunda Lin?" tanya Kyanite.

"Kalian tidak perlu tahu," Lin pergi dengan sangat terburu-buru. Shapire dan keempat gadis lainnya tidak membiarkan Bunda Lin keluar sendirian. Mereka pergi menyusulnya.

"Hey! Kalian mau kemana?" teriak Feride. "Bagaimana ini? Jika aku mengejar mereka, lalu siapa yang akan menjaga semua gadis di sini?" ucapnya bingung.

Saat di luar, kelima gadis kehilangan jejak Bunda Lin. Dengan kekuatannya, Lin berlari dengan sangat kencang ke dalam hutan.

"Kemana Bunda pergi? Cepat sekali dia menghilang," ucap Berlian.

"Sepertinya Bunda pergi ke dalam hutan sana," jawab Kyanite.

"Baiklah, kalau begitu ayo kita cari dia!"

Di dalam hutan, Lin bertemu dengan raja serigala. "Kau sudah melanggar perjanjianmu terhadap kami, Lin! Kalian selaku manusia sudah melukai salah satu dari bangsa kami," ucapnya.

"Tolong maafkan aku! Aku tidak bermaksud untuk melukai bangsa kalian," ucap Lin.

"Kau harus menerima hukumannya, Lin!"

Saat raja serigala itu akan menyerang Lin, tiba-tiba kelima gadis datang dari belakang. Dengan kekuatannya mereka langsung melindungi Lin dari serangan itu.

"Kalian? Untuk apa kalian datang kemari?" tanya Lin.

"Kami sangat mengkhawatirkan mu Bunda," jawab Berlian.

Saat dilihat ternyata raja serigala itu sudah pergi. Lin semakin khawatir terhadap kelima anak gadisnya. Tidak seharusnya mereka datang dan menunjukkan kekuatan hebatnya seperti tadi. Jika seperti itu raja serigala pasti akan mencaritahu jati diri mereka yang sebenarnya.

"Kemana perginya serigala itu?" tanya Ruby.

"Sudahlah, sayang. Tidak perlu dikejar. Ayo kita kembali!" ajak Bunda Lin.

Tiba di rumah, Fe langsung membawa Lin ke kamarnya. Dia memberitahu Fe jika baru saja ia bertemu dengan raja serigala. Dia terlihat sangat marah pada bangsa manusia.

"Apa yang sebenarnya terjadi Nyonya? Kenapa raja serigala bisa marah seperti itu?" tanya Fe.

"Semua karena salah satu anak gadisku yang tidak sengaja menembak dan mengenai seekor serigala," jawab Lin.

"Apa suara tembakan yang kita dengar tadi pagi?"

Lin mengangguk mengiyakan. Dia tahu jika semua itu hanyalah ketidaksengajaan. Kelima gadis itu tidak tahu apa yang mereka tembak di dalam hutan sana.

"Siapa yang melakukannya?" tanya Fe.

"Anak gadisku Ruby," jawab Lin.

Sementara itu, jam sudah menunjukkan pukul 21.00 malam. Ini saatnya semua gadis untuk tidur. Semua sudah selesai dari aktivitasnya hari ini. Di kamarnya, kelima gadis itu masih penasaran dengan sosok serigala yang mereka lihat di hutan tadi.

"Kenapa serigala tadi ingin menyerang Bunda?" tanya Kyanite.

"Sepertinya ini semua salahku," jawab Ruby. "Serigala itu sepertinya marah karena aku sudah melukai salah satu dari bangsa mereka."

"Kau melakukannya tidak sengaja," timbal Berlian. "Jika saja kita tahu sebelumnya aturan untuk tidak membunuh hewan yang ada hutan, mungkin kita akan lebih berhati-hati lagi."

Semua lampu kamar para gadis sudah mati, hanya lampu kamar Shapire yang masih menyala. Feride pergi untuk memeriksanya.

"Tidurlah!" ucap Ruby pada keempat temannya. "Nyonya Fe sedang berjalan kemari."

Kelima gadis itu tertidur. Saat Fe mengetuk pintu kamar mereka tidak ada jawaban dari dalam. Fe mencoba masuk. Saat dilihat ternyata mereka sudah tertidur. Fe langsung mematikan lampu kamarnya. Setelah pergi, kelima gadis itu bangun. Mereka tidak berani menyalakan lampu karena takut akan ketahuan oleh Nyonya Fe dan Bunda Lin.

"Apa yang akan kita lakukan malam ini?" tanya Emerald.

"Tentu saja tidur, memang mau apa lagi." jawab Kyanite.

"Bukankah tadi kalian penasaran dengan serigala itu?" tanya Ruby. "Bagaimana jika kita masuk ke dalam hutan dan mencarinya? Siapa tahu kita mendapatkan petunjuk."

"Aku tidak ingin menambah masalah lagi. Sudah cukup kita melukai serigala itu tadi pagi. Aku tidak ingin muncul masalah baru karena ketidakpatuhan kita pada aturan rumah ini," jawab Shapire.

Shapire seorang gadis yang sangat berhati-hati dalam bertindak. Bisa dibilang Shapire adalah ketua dari keempat gadis lainnya. Jika dia tidak pergi, maka yang lain tidak akan pergi. Sebenarnya Shapire sangat menyukai suasana di malam hari. Tapi dia juga tidak mau keluar malam-malam tanpa izin dari Bunda Lin.

"Ayolah..." ajak Ruby sambil memohon. "Ini kesempatan kita untuk menjelajahi hutan di luar sana."

"Bagaimana jika kita ketahuan pergi diam-diam?" tanya Berlian. "Hukumannya pasti sangat berat."

"Tidak akan! Asalkan kita harus kembali sebelum fajar tiba," jawab Ruby.

"Baiklah, kita pergi!" ucap Shapire terlihat bersemangat.

Kelima gadis pergi bersiap. Mereka mengenakan jaket tebal, syal, dan sarung tangan. Cuaca di luar sangat dingin. Jika tidak berpakaian seperti itu, mereka akan sakit nantinya. Mereka turun ke bawah diam-diam. Saat akan keluar, terlihat pintunya yang tergembok. Emerald mencoba membuka gembok itu dengan kekuatan pikirannya. Tidak lama gembok itu terbuka. Mereka langsung pergi ke luar. Di pintu gerbang, ada dua penjaga yang sedang bertugas malam itu.

"Bagaimana kita bisa keluar?" tanya Ruby.

"Kenapa harus bingung? Minta Berlian untuk menggunakan kekuatannya. Dia mampu menghentikan waktu dalam sekejap," ucap Shapire.

Berlian cukup menjentikkan jarinya, dan semua berhenti seketika. Mereka berlari melewati pintu gerbang itu. Kurang dari sepuluh detik, semua kembali dalam keadaan semula. Kelima gadis itu berjalan masuk ke dalam hutan belantara. Mereka tidak ada rasa takut sedikitpun. Mungkin karena jiwa mereka adalah jiwa petualang, jadi biasa-biasa saja rasanya masuk ke dalam hutan yang sangat gelap dan terlihat menakutkan itu. Bahkan mereka terlihat sangat menikmati perjalanan malam itu.

****

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!