NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Axelio terlihat terkejut, mengapa tiba tiba gadis di depannya ini suka bela diri? Apa karena saat ini dia sedang berlatih karate?

"Oh ya?? Menarik. Suka bela diri apa emangnya?"

"Aku suka karate, aku udah belajar lama dan mungkin level aku udah sama kayak para pemegang sabuk hitam!"

Alexa benar benar percaya diri akan

kemampuan nya di bidang itu.

 Sejenak Axelio hanya diam. Tapi di dalam kepalanya cowok itu berpikir keras, sejak kapan Alexa belajar bela diri?

Karena yang dia tau gadis itu adalah gadis yang lemah lembut, apakah dia hanya membual? Alexa menangkap ekspresi

heran Axelio.

Dia sadar cowok di hadapannya ini mungkin tidak percaya dengan ucapannya.

Yah siapa juga yang akan percaya? Alexa si anak manja pecinta warna pink itu tiba tiba mengaku bahwa dirinya cukup ahli bela diri. Tak ada pilihan lain selain memberikan bukti.

"Mau coba tanding sama aku?"Tantang Alexa.

 Alexa mendapatkan pinjaman baju dari salah satu anggota klub karate, namanya Vonny.

Cewek ini adalah cewek tomboy dengan kepribadian riang. Sepertinya akan sangat

menyenangkan jika berteman dengannya.

Ketika Alexa mengajukan tantangan pada Axelio, cowok itu terlihat cukup terkejut.

Namun dia tidak menampakkan raut tidak percaya atau merendahkan gadis itu. Walaupun dia sangat tau jika gadis itu membual.

Cowok itu tersenyum tipis, lalu mengajak Alexa untuk menemui anggota klub yang lain.

Saat itu Alexa tidak mendapatkan sambutan yang ramah. Mungkin hanya Vonny yang menyambutnya dengan tangan terbuka.

"Akh gila... Baru kali ini ada yang nantangin Axelio loh. Yah walaupun aku gak tau akan seperti apa pertandingannya, tapi aku berekspetasi tinggi sih sama kamu Seengaknya kalau kamu kalah juga lumayan, kamu bisa dekat dekat sama Axelio, cowok paling cakep di JIHS!!!"Ucap Vonny sambil tertawa.

Gadis itu bukan tertawa sinis atau merendahkan Alexa, tapi justru tertawa menggoda.

Vonny menyimpulkan bahwa ada ketertarikan dari Axelio untuk Alexa. Jika tidak kenapa cowok itu harus repot repot membuang waktunya untuk gadis ini? Karena ini pertama kalinya dia merespon lawan jenis sampai di tahap seperti ini.

Alexa ikut tertawa mendengar ucapan Vonny,

"Ya kamu emang harus berekspetasi tinggi sama aku! Aku jamin akan menampilkan

pertandingan yang spektakuler dan mengguncang satu sekolah!"Ucapnya asal.

Alexa tidak tahu sejauh apa kemampuan Axelio, tapi dia tetap percaya diri akan

kemampuannya. Tidak ada salahnya mencoba kan?

Mungkin setelah ini dia akan bergabung dengan klub ini, itupun jika disetujui oleh

mereka.

"Aku bakalan siapin handphone buat record kamu ya, awas aja kalau pertandingan kamu garing. Kalaupun kamu gak bisa ngalahin Axelio, aku harap kamu kasih aku adegan yang Sweet..."Celotehan Vonny benar benar membuat Alexa tertawa.

Membuat adegan sweet dengan cowok kulkas kayak Axelio, itu sesuatu yang mustahil. Mungkin bisa jika dirinya adalah Emily, secara Axelio kan suka pada gadis itu.

Ah, Emily.

Memikirkan gadis itu terkadang membuat Alexa sedikit merasa iri. Selain cantik dan pintar, keberuntungan selalu memihak pada gadis itu.

Bahkan di akhir cerita dia akan keluar sebagai pemenang, dengan hidup bahagia bersama Sagara.

Sementara dirinya?

Tujuannya saat ini bahkan hanya untuk menghindari takdir buruknya, agar bisa

bertahan hidup sampai akhirnya dia bisa kembali ke dunia aslinya.

Tapi mungkinkah dia bisa?

Apa justru dia akan benar benar mati di kehidupan ini. Setelah dia mati lalu dia akan kemana? Kembali ke dunia asalnya atau mungkin ke alam setelah kematian?

"Hei!"

Vonny menepuk pundak Alexa cukup keras,

"Kenapa malah ngelamun sih? Jadi gak nih tanding sama Axelio? Dia udah nungguin di lapangan tau!"

Alexa tersadar dari lamunannya,

"Jadi dong, aku kan udah minjem seragam dari kamu! Yu kita ke lapangan sekarang!"Ucapnya.

Alexa dan Axelio kini sudah berdiri berhadapan, di sekeliling mereka telah berkumpul para anggota klub dan murid lain yang tampaknya penasaran dengan pertandingan ini.

Seorang Axelio mau melawan seorang cewek? Terlihat sangat tidak gentle memang, karena bagaimana pun hasilnya tidak mungkin seimbang.

Alexa akan kalah.

"Stop Axel! Biar aku yang lawan cewek ini!" Sebuah suara mengalihkan atensi mereka.

Seorang gadis dengan rambut ekor kuda berjalan ke tengah tengah lapangan.

Sabuk gadis yang dikenakan berwarna merah. Berarti satu tingkat dibawah Alexa.

Nama gadis itu Silvia, siswi kelas l1 ips 2 yang sudah lama tergabung di klub karate. Salah satu dari sekian banyak gadis yang pernah mencoba mendekati Axelio Namun dia harus menelan kekecewaan.

Axelio sama sekali tidak pernah merespon nya. Bahkan keberadaan nya di klub pun bagai mahkluk tak kasat mata. Sama sekali tidak dipedulikan oleh cowok itu.

 "Apa apaan sih kamu Silvia? Ngerecokin orang mau tanding aja!"Ucap Vonny yang

ternyata sudah standby dengan handphonenya.

Silvia mengangkat dagunya tinggi, bersikap angkuh dan mencoba mengintimidasi Alexa.

Dia yakin Alexa hanya ingin menarik perhatian Axelio. Dia sangat benci hal itu.

"Kayaknya terlalu berlebihan kalau Axelio harus menghadapi seorang cewek. Makannya lebih baik dia lawan aku. Cewek vs cewek. Adilkan?"Ucap Silvia dengan lantang.

Banyak orang yang rupanya setuju dengan usulan Silvia, mereka meminta Axelio untuk mundur dari lapangan.

Dan dengan terpaksa cowok itu mengalah. Di dalam hatinya dia sedikit mencemaskan Alexa, dia tau jika Silvia tidak akan menahan diri.

Gadis itu pasti berniat membantai habis Alexa.

"Aku tau tujuan kamu nantang Axelio!"Bisik Silvia ketika mereka sudah berhadapan.

Alexa mengangkat alisnya,

"Oh ya? Apa emangnya tujuan aku?"

"Kamu berniat caper kan sama Axelio? Cara kamu itu udah basi tau gak. Gak bakalan mempan buat cowok selevel dia!"Ucapnya sangat yakin.

Alexa bisa menangkap rasa cemburu dari gadis di depannya ini. Sayangnya gadis ini salah sasaran. Tidak sepantasnya dia cemburu karena bukan Alexa yang disukai oleh Axelio.

 "Udah basi ya... Berarti pernah ada dong yang nyoba cara ini? Siapa? Kamu ya?"Ledek Alexa.

Main main sedikit tampaknya tidak masalah. Dia ingin membuat gadis ini semakin salah paham, dan jika waktunya tiba, maka gadis ini akan sangat merasa malu karena salah menargetkan sasaran.

Kedua tangan Silvia mengepal. Gadis di depannya ini benar benar memancing amarah nya. Dia akan memberikan pelajaran yang tidak akan terlupakan untuk

gadis itu.

Karena dia yakin, gadis itu tidak ada apa apanya. Yang bisa dibanggakan oleh gadis itu, hanyalah nama besar keluarganya.

Tanpa semua itu, dia hanya pecundang.

Pertandingan pun dimulai. Alexa masih bermain main di 1 - 0 menit awal, namun dia mulai merasa bosan.

Silvia tidak ada apa apa nya, dia bisa saja dengan mudah mengalahkan gadis itu. Akhirnya Alexa mengerahkan kemampuannya yang sebenarnya.

Bruk... Bruk... Bruk...

Pukulan dan tendangan yang Alexa kerahkan berdampak sangat besar bagi Silvia.

Gadis itu bisa merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya. Semakin lama dia semakin terpojok hingga akhirnya tendangan putar dari Alexa membuatnya kehilangan kesadaran.

Semua orang tercengang. Mereka tidak menyangka Alexa bisa mengalahkan Silvia. Itu menunjukan levelnya diatas gadis itu.

Jika Alexa bertanding dengan Axelio bukankah akan lebih seimbang? Karena di sini Silvia kalah telak. Bahkan gadis itu kini terkapar pingsan.

 Gila... Kamu keren banget woy!!!"Teriak Vonny dengan kencang.

Tepuk tangan mulai terdengar bersahutan. Ya mereka kini mengakui kemampuan Alexa. Gadis itu tidak membual.

Axelio menatap Alexa yang kini tengah dirangkul oleh Vonny dengan tatapan kagum. Gadis ini melebihi ekspetasinya.

Tanpa sadar dia tersenyum. Beberapa orang yang melihat Axelio tersenyum terpekik heboh.

"Berasa dapet durian runtuh gue akhirnya bisa liat manusia kulkas senyum!"

 "Astaga, senyumanmu membuatku meleleh bang!"

"Moment langka ini guys! Tolong cepat abadikan!"

Alexa yang juga melihat senyuman Axelio, menatap balik cowok itu, Kemudian membalas senyumannya, bukan dengan senyuman manis, tapi senyuman angkuh.

"Liat kan? Gue gak bohong tentang kemampuan gue!"

 Setelah selesai bertanding melawan Silvia, Alexa langsung mendapatkan undangan masuk klub karate.

Hampir seluruh anggota kini menyambutnya dengan hangat.

***

1
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!