Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

Ruang makan keluarga Mahesa. 

Saat ini seluruh anggota keluarga Mahesa sedang makan malam bersama di meja makan yang begitu panjang di ruang makan keluarga mereka. 

Sesuai dengan tradisi keluarga mereka bahwa setiap anggota keluarga lelaki yang menikah, maka dia akan terus menetap di kediaman utama keluarga mereka sementara yang perempuan akan mengikuti suami mereka. 

Itu sebabnya ada banyak anggota keluarga di kediaman tersebut dan meja makan yang penuh itu terasa begitu canggung sebab hanya dua orang yang saja yang berbicara, yaitu Rendy dan Tiara. 

"Kali ini kita akan mendapat keuntungan besar karena Tiara sudah membujuk Galang untuk berinvestasi dalam bisnis baru keluarga kita. Apa jadinya keluarga kita seandainya tidak ada Tiara yang merupakan tunangan Galang, bahkan dari banyaknya orang di keluarga ini, tidak ada satupun yang bisa menolong kita! Itu sebabnya aku terus menekankan pada semua orang untuk bersikap baik pada Tiara!" Ucap Rendy. 

"Kakek tidak perlu berkata seperti itu, sebenarnya semuanya terjadi karena semua orang sudah membantu dalam mempertahankan bisnis keluarga kita. Aku senang karena semuanya mendengar arahan dariku, jadi keluarga kita bisa menjadi keluarga yang dipandang tinggi semua orang. Oya, kek, ibuku ingin coba membuka bisnis, mungkin dia bisa mencoba mengelola salon kecantikan yang saat ini dikelola oleh Bibi Milda, pasti Ibu bisa menguasainya dengan baik," ucap Tiara sambil melirik ibunya membuat sang Ibu tersenyum senang. 

Sementara perempuan bernama milda yang merupakan anak bungsu Rendy, dia langsung menggertakkan giginya, "Bagaimana bisa seperti itu? Satu-satunya bisnis keluarga yang ku kelola adalah salon itu, kalau misalnya diberikan lagi pada kakak ipar, Bagaimana aku--"

"Aku rasa apa yang dikatakan Tiara itu benar, kau harus menyerahkan bisnis itu untuk dipelajari oleh Kakak iparmu. Nanti biar Ayah memberikan bisnis yang lain padamu," ucap Rendy membuat Milda semakin kesal.

Itu salon yang Milda kembangkan dengan penuh peluh, tapi kenapa setelah salonnya besar, malah diberikan pada kakak iparnya?

Perempuan itu menggerakkan giginya menatap semua orang, tetapi tidak ada yang berani berbicara, semuanya harus menjaga sikap di depan Tiara karena perempuan itulah pemegang tombak kemajuan keluarga mereka. 

Tiara pun menjadi puas melihat ekspresi semua orang sehingga setelah makan malam itu, dia bersama ibunya memutuskan untuk bersantai di kolam samping rumah. 

"Ibu benar-benar puas melihat ekspresi Milda tadi, Putri Ibu melakukannya dengan sangat baik!" Ucap perempuan bernama Miranti. 

"Memangnya apa yang bisa mereka lakukan? Semua orang di rumah ini akan tunduk kepadaku," kata Tiara dengan penuh percaya diri. 

"Kau yang terbaik,, pokoknya ke depannya kau harus tetap mempertahan hubunganmu dengan Galang dan buat Galang tidak bisa berpindah hati ke perempuan lain, apalagi Dahlia!" Tegas Miranti yang selalu kesal ketika mengingat Dahlia. 

"Jangan khawatir Bu, aku melakukan yang terbaik selama ini. Sekarang Galang sudah tidak bersama-sama dengan Alan, jadi tidak ada yang perlu kita khawatirkan. Hanya masalahnya saja perempuan itu dan putranya masih ada di negara ini, dan kita tidak bisa sembarangan menyentuhnya Karena Dia memegang rahasia keluarga kita," gerutu Tiara. 

"Lalu bagaimana dengan rencana kita sebelumnya?" Tanya Miranti. 

"Pengawal itu belum menghubungi, jadi aku belum bisa melakukan apa-apa. Seandainya dia sudah menghubungiku, maka semuanya akan berjalan dengan lancar dan perempuan itu beserta putranya akan segera menghilang dari dunia ini!" Tegas Tiara. 

"Hah,, tapi kau harus berhati-hati dalam bertindak, jangan sampai seseorang mengetahui tindakan kita kali ini, terutama Galang!" Tegas Miranti. 

"Aku mengerti, Bu," ucap Tiara. 

Milda yang menguping pembicaraan kedua perempuan itu langsung menyipitkan matanya sambil mematikan ponselnya, 'apa yang mereka rencanakan pada Dahlia dan putranya? Bahkan tidak ingin siapapun mengetahuinya termasuk Galang, sepertinya aku bisa memanfaatkan ini,' ucap Milda dalam hati segera pergi dari sana. 

Perempuan itu pun langsung kembali ke kamarnya dan mengambil ponselnya. 

Dia berdiam diri menatap kontak Galang yang ada di hp-nya sebelum memutuskan menelpon sekretaris Galang. 

Drrt.. drrtt... Drrtt...

"Halo," jawab pria dari seberang telepon. 

"Ini aku Milda, tantenya Tiara. Bisaka kau meluangkan waktu bertemu denganku sebentar?" Tanya Milda pada pria di seberang telepon. 

Terjadi keheningan selama beberapa detik lamanya sebelum pria dari seberang telepon berkata, "besok pagi jam 10, silakan datang ke perusahaan mencariku."

"Baik, terima kasih," ucap Milda penuh rasa bahagia. 

Panggilan telepon itu pun diakhiri dan Milda merasa sangat lega, "pokoknya aku harus mendapatkan kelemahan perempuan itu supaya dia tidak lagi menginjak-injak Aku di rumah ini!" Ucap Milda merasa lega.