NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Abi Apa Salah?

Suami Pilihan Abi Apa Salah?

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Rakina Yura Izzati hadis 22 tahun harus menelan pil pahit dalam pernikahan yang dia jalani.
Lahir dari keluarga yang taat agama. Yura di jodohkan Abinya dengan teman Abi dan yang tak lain adalah bos Yura di kantor.
Aviansyah Rayyn Biadama. Putra satu-satunya dari Biadama yang mau tidak mau harus mengikuti perjodohan yang di tentukan untuknya.

Avian yang awalnya tertarik dengan Yura sebelum pernikahan. Tetapi entah apa yang membuat Avian berubah menjelang pernikahan dan bahkan menikah dengan Yura karena membenci Yura.

Pernikahan yang indah seperti bayangan Yura ternyata berbanding terbalik. Air mata serta hati yang semakin sakit yang dia terima dari suaminya yang sangat membenci dia.
Apakah Yura sanggup menjalani pernikahan itu?
Lalu bagaimana dengan Avian. Apakah Avian akan berubah dengan seiring waktu berjalan.
Mari kita baca ceritanya dan mohon untuk semua dukungan para readers untuk subscribe, like, koment dan vote yang banyak. Terima kasih.

Follow Ig saya.
aninunharahap12

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15 Yura Bisa Melawan.

Setelah Yura selesai keluar dari kamar mandi. Avian yang terlihat duduk di pinggir ranjang. Yura hanya melihat sebentar dan langsung mengambil bantal dari sofa dan juga selimut. Yura yang berjalan menuju pintu kamar.

"Mau kemana kau?" tanya Avian dengan suara berat membuat Yura tidak jadi memegang kenopi pintu.

"Aku mau tidur kamar tamu. Mama dan Papa sedang ke Luar Negeri beberapa hari. Jadi aku bisa tidur di sana dan kamu juga tidak nyaman bukan melihatku berada di kamar ini," jawab Yura

"Oh bagus kalau begitu! kau sadar diri yang harus tau di mana meletakkan dirimu. Kamar ini memang hanya menjadi kotor karena keberadaan dirimu!" tegas Avian dengan sinis.

Yura menghela nafas dan membalikkan tubuh melihat ke arah Avian seperti menantang Avian

"Kenapa matamu menatapku seperti itu. Apa kau ingin menantang ku?" tanya Avian dengan tatapan mata Yura yang sangat tajam.

"Kamu selalu saja mengatakan aku kotor. Aku tidak tahu apa yang membuat penilaianmu sebelum itu kepadaku sehingga kata-kata sangat mudah kamu ucapkan!" Ayleen yang mulai melawan dan tidak terima dengan penghinaan itu.

"Cih!" Avian meludah kesamping.

"Aku adalah laki-laki yang satu-satunya tidak bisa kau tipu. Kau pikir aku tidak tahu bagaimana kelakuanmu di luar. Kau hanya berpenampilan seolah wanita yang sok suci yang tidak punya dosa. Kau bersandiwara di depan keluargamu yang mereka pikir kau wanita yang bisa menjaga akhlakmu dan juga kesucianmu. Pada dasarnya di luar sana, Club adalah salah satu tempat favoritmu. Rambut setiap hari kau tutupi kau selalu perlihatkan

dan bahkan kau sangat suka bermain cek-in di Hotel!" tegas Avian dengan segala tuduhan kepada Yura.

"Kau menuduhku terlalu berlebihan!" bantah Yura.

"Apa katamu. Aku menuduhmu, aku melihat sendiri dengan mata kepalaku seperti apa dirimu di luar sana. Kau perempuan yang lebih kotor dari pelacur di luar sana!" kecam Avian sembari menunjuk Yura.

Debaran jantung Yura semakin berdetak kencang mendengarkan kata-kata yang semakin lama semakin kasar dari Avian. Avian benar-benar begitu jahat pada dia yang tidak memikirkan perasaan Yura sama sekali.

"Bagaimana mungkin kau bisa mengatakan jika aku wanita yang tidak menjaga kesucian dan menjaga kehormatanku jika kau saja tidak menyentuhku sama sekali!" Kalimat itu yang diucapkan Yura untuk membalas kata-kata Avian.

Yura sama sekali tidak berkata apa-apa lagi dan langsung keluar dari kamar itu dengan kembali membawa luka.

Avian terdiam sesaat saat mendengar perkataan Yura. Entah mengapa kata-kata singkat itu mampu membuat dia tidak membalas atau marah pada Yura.

"Wau kau sungguh berani sekali Yura kepadaku. Sekarang kau sudah berani menjawab dan menantangku! kita lihat saja nanti" umpat Avian dengan emosi yang semakin menggebu-gebu namun masih tertahan di dalam diri.

"Dasar wanita sok suci!" umpat Avian dengan menumbuk tempat tidur meluapkan kekesalannya kepada jawaban Yura.

Avian mungkin tidak terima dengan perkataan Yura dan tidak bisa membalas perkataan itu.

*************

Orang tua Avian memang tidak ada di rumah yang sedang melakukan perjalanan ke Luar Negri. Jadi Avian bisa bebas mau marah-marah atau melakukan apapun kepada Yura. Tetapi justru dengan tidak adanya orang tua Avian di rumah. Yura justru semakin sedikit mendapatkan kesempatan untuk dimarahi seperti biasa.

Karena Yura yang berada di kamar tamu dan otomatis banyak waktu yang tidak membuat mereka berdua untuk bertemu dan tidak terjadi keributan. Mereka berdua juga terlihat masing-masing dan jauh lebih jutek.

Avian yang sekarang sedang sarapan sendirian di meja makan. Tidak ada Yura dan hanya pelayanan yang di dapur dengan pekerjaannya.

"Tuan sereal nya mau di tambah!" tanya pelayan di rumah itu.

"Tidak usah!" jawab Avian.

Mata Avian melihat ke arah kamar tamu yang tertutup.

"Apa dia sudah bangun?" tanya Avian.

"Maksud tuan siapa?" tanya pelayan.

Avian tidak menjawab dengan syarat mata yang tetap melihat ke arah pintu kamar.

"Oh nona Yura. Nona Yura sudah ke kantor terlebih dahulu," jawab Bibi.

"Jadi dia sudah pergi," batin Avian.

"Belakang Nona Yura memang pergi pagi-pagi sekali dan juga jarang sarapan di rumah," lanjut Bibi. Avian tidak menanggapi kata-kata Bibi.

Pelayan itu tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung pergi begitu saja.

*********

Yura yang berada di kantor yang bekerja seperti biasa. Namun Yura terlihat tidak bersemangat dan malah bawaannya sangat males.

"Yura! Kamu kenapa kok aku perhatikan belakangan ini kerja selalu tidak fokus. Kamu sakit?" tanya Maya.

"Tidak Maya, aku hanya kurang tidur," jawab Yura dengan tersenyum yang menutupi apa yang dia rasakan.

"Oh iya Yura, kamu sudah tidak tinggal mes lagi Ya. Soalnya aku tidak pernah melihat kamu masuk mes?" tanya Maya penasaran.

"Aku tidak mungkin mengatakan kepada Maya jika aku sudah menikah dan menikah dengan CEO perusahaan ini. Aku pasti akan mendapatkan masalah dari dia," batin Yura.

"Yura kamu malah bengong lagi!" gumam Maya dengan geleng-geleng kepala.

"Oh iya, aku memang sudah pindah untuk sementara. Kebetulan saudaraku ada tinggal di dekat Perusahaan, jadi beliau minta temani aku untuk menemani dia, karena dia sendiri," jawab Yura yang terpaksa berbohong.

"Begitu rupanya," sahut Maya.

"Ya sudah Maya. Aku mau bawa dokumen ini dulu," ucap Yura mengumpulkan beberapa lembar kertas di atas meja dan langsung berdiri dari tempat duduknya. Maya hanya menganggukkan kepala.

"Aku permisi dulu!" ucap Yura yang langsung pergi begitu saja.

"Aneh sekali dia belakangan ini," gumam Maya. geleng-geleng.

*******

Yura yang terlihat berjalan menuju lobby perusahaan. Namun, tiba-tiba langkah Yura terhenti ketika melihat seorang wanita yang duduk di sofa. Wanita yang memakai dress semata kaki itu dengan rambut panjang yang diikat satu meninggi.

"Bukankah itu..." lirih Yura seperti mengenali wanita itu.

Yura langsung menghampiri wanita tersebut untuk memastikan apakah benar itu adalah wanita yang dia kenal atau.

"Kak Syira!" sapa Yura. Wanita itu menoleh ke arah suara tersebut.

Wanita berkulit sawo matang itu terlihat kaget dengan melihat Yura.

"Yura," sahut wanita itu yang ternyata memang benar dikenal oleh Yura. Wanita itu langsung berdiri dan saling berhadapan dengan Yura dengan memperlihatkan wajah yang masih tidak percaya.

"Ya ampun kak Syira sudah lama sekali kita tidak bertemu. Kakak apa kabar?" tanya Yura yang memeluk wanita bernama Syira itu. Wanita itu membalas pelukan Itu tampak dingin.

Yura terlihat sangat bahagia, dia seperti bertemu seseorang yang sudah lama tidak dia temui.

"Yura kangen banget sama kakak," ucap Yura.

"Aku baik-baik saja," jawab Syira dengan datar dengan mereka yang sudah melepas pelukan itu.

"Kakak selama ini kemana?" tanya Yura dengan memegang tangan Syira. Tatapan mata Syira seperti seseorang yang memang sangat merindukan. Namun, berbeda dengan Syira yang sangat dingin dan datar.

"Kak Syira, aku mendengar dari umi jika kakak tidak pernah sekalipun menemui Marsha. Kak, aku selama ini tidak tahu apa yang terjadi karena aku sedang pendidikan di Luar Negeri. Tetapi kakak harus tahu jika Marsha sudah berusia 7 tahun dan dia menjadi anak yang sangat pintar," jelas Yura dengan begitu semangat. Mata Yura terlihat berkaca-kaca.

Bersambung

1
salsa mom's Eka
aku mendukung yura buat pisah thor.
pertemukan yura dengan pria yg mencintai dia.
please jangan balikan dengan Avian.
biarkan Avian tau dengan sendirinya bahwa sifat yura memang baik...dan itu menjadi penyesalan dirinya.
Wiwit Wilowati
setelah tau fakta nya tinggalkan ja si Avian biar tahu rasa...gak jelas asal nuduh ja...bukan dicari kebenarannya..😇😇
Bandar Jayalampung
makanya jgn tolol
Holipah
yura bego masih bertahan d situ
Bandar Jayalampung
udah deh Yura pisah aja dulu. biar tau rasa suami kmu yg goblok tolol itu 😡
Wiwit Wilowati
klu bicara pakai akal sehat Avian bukan emosi yg gak jelas...
Bandar Jayalampung
nah Lo mampus kau Alvian ayo Adam bawa Yura pergi . biar dia nyesel
Siti Khoiriah
kesel banget thor sama avian
gedeg....
Bivendra
syirik aja lu knp lu tkt tersingkir dgn kdtgn yura drmh ortunya
menantu koq belagu bgt
Milla
next
Milla
next
Zenakhayra
penulisan nama kadang salah...novelnya menarik
ainuncepenis: Kak boleh di kasih tahu di bagian mana kak. biar di revisi kak
total 1 replies
Milla
min doubel up donk
Dian Fitriana
up
Lebrianty ayu
mampir ya Thor
Milla
min doubel up yaa
Bivendra
syira ini manipulayif palingan dy suka suka sm cat avian ini mknya gatel
ni pun cat avian ladenin
Milla
next min
Saini Jamudin
lanjuuut
Bivendra
ini penyebab salah paham nya ternyata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!