NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Azzam menghembuskan nafas nya panjang , saat diri nya baru saja keluar dari ruangan operasi . Azzam hari ini pulang cepat , karena ingin mengajak Ameera pergi ke kebun binatang . .

"Hari ini jadwal saya kamu yang atur Don , saya mau ajak anak saya jalan-jalan ." Ucap Azzam pada asisten nya itu .

Doni mengangguk kan kepala nya , "sama baby sitter baru ya kan pak Dok ? Bisa dong di jadiin bini " celetuk Doni .

Azzam mendengus mendengar nya . "Cuman baby sitter Don , tidak lebih " sahut Azzam .

Doni nyengir , "iya pak dokter, maaf . Emm tapi para staf saat ini mengadakan acara makan bersama di sebuah cafe pak . Bagaimana ? Bapak tetap tidak mau ikut ? " Ucap Doni .

Azzam menghela nafas nya kasar , lalu menggeleng kan kepala nya . Diri nya hari ini tetap ingin membawa anak nya pergi ke kebun binatang .

"Maaf Doni , saya --"

"Dokter Azzam !" Panggil seseorang dari arah belakang , membuat Azzam langsung menoleh dan menatap orang itu .

Azzam tersenyum tipis . "Dokter Naufal ." Sapa Azzam .

Dokter Naufal adalah dokter bedah saraf yang cukup terkenal , dan kebetulan rumah sakit milik keluarga Azzam merekrut nya , dokter itu sangat terkenal.

"Pak Azzam mari kita makan bersama dengan para staf . Mereka sudah menunggu pak . Apa lagi kehadiran bapak sangat lah penting bagi mereka semua ." Ucap dokter Naufal mengajak Azzam .

Azzam menghela nafas nya kasar . "Kalau saya tolak bagaimana dok? Saya kebetulan ada acara dokter , saya harus membawa anak saya ke kebun binatang ." Dokter Naufal tersenyum .

"Terserah dokter Azzam . Tapi kalau bisa , tolong dokter datang sebentar saja . Sebab , para staf pasti menunggu anda dokter ."

Dokter Azzam tampak berpikir sejenak , lalu mengangguk kan kepala nya . Apa yang di bilang oleh dokter Naufal ada benar nya , diri nya seperti nya harus datang sebentar , tidak enak juga diri nya sebagai pemimpin rumah sakit malah diri nya tidak datang di acara makan bersama para staf itu .

"Baiklah , mari dokter Naufal ." Ucap Azzam .

Dokter Naufal tersenyum lalu mereka berjalan beriringan menuju ke cafe terdekat tempat itu . .

*

"Kenapa kamu mengundurkan diri Lia ?" Tanya Arkana saat mereka kini duduk di sebuah cafe yang di sebut oleh Arkana tadi .

Sengaja Arkana tidak menyuruh Delia untuk ke cafe milik nya , sebab Arkana sekalian ingin mengajak jalan-jalan Delia .

"Dan ini siapa ? Anak siapa yang kamu bawa ?" Cerca Arkana lagi saat melihat bocah perempuan bersama dengan Delia . .

Delia menghela nafas nya kasar , melirik sekilas ke arah Ameera yang tengah sibuk memakan ice cream nya . Lalu kembali lagi menatap ke arah Arkana yang menatap nya penuh tanda tanya. .

"Maaf pak , saya mengundurkan diri karena ada alasan nya . Waktu itu saya butuh biaya untuk pengobatan adik saya . Maaf kan saya pak . Saya terpaksa mengundurkan diri . Di sebelah saya ini adalah anak majikan saya pak . Ameera nama nya . Maaf pak , saat ini saya menjadi pengasuh anak orang . Ini anak majikan saya pak " jelas Delia , tidak ada yang di tutupi oleh nya . Biarlah Arkana tau , sebab memang waktu itu diri nya tidak ada pilihan lain .

Ya Delia memang membawa Ameera , tadi sebelum bertemu dengan Arkana , Delia menyempatkan diri terlebih dahulu menjemput Ameera . Sekalian saja Delia membawa Ameera bertemu Arkana sebentar .

Mata Arkana membulat mendengar nya . "Adik kamu sakit ?" Tanya Arkana , sungguh diri nya tidak tau jika adik dari gadis yang di sukai nya itu sakit .

Delia mengangguk kan kepala nya .

"Kenapa kamu enggak hubungi saya Lia ?! Kenapa malah kamu mencari bantuan dari orang lain ?!" Pekik Arkana . Kesal , diri nya selalu menawarkan diri pada Delia , jika gadis itu kesusahan , namun kini apa ? Delia malah meminta bantuan pada orang lain .

"Saya kan sebelum nya sudah bilang sama kamu ! Kalau kamu ada apa-apa kamu jangan pernah sungkan meminta tolong pada saya . Tapi kali ini kamu apa ?" Sambung Arkana lagi . Kesal bukan main Arkana saat ini .

Ameera yang tengah duduk sambil memainkan ice cream milik nya jadi mendongak , saat diri nya mendengar suara pria yang ada di depan nya itu seperti marah-marah pada bunda nya . Jelas Ameera tidak akan terima melihat bunda nya di marah-marah oleh orang yang tidak di kenal .

"Jangan malah- malah om ! Apa lagi malahin bunda . Nanti Ameela bilangin sama Abi balu lasa !" Ucap Ameera .

Arkana menghela nafas nya kasar , menatap sengit sebentar ke arah Delia lalu beralih ke arah gadis kecil imut di samping Delia itu .

Arkana mengukir senyuman manis nya . "Halo sayang !!!! Anak baik ,... Om enggak marah-marah kok . Maaf ya , kalau kamu nya jadi kayak ngerasa om marah-marah . Om cuman mau ngomong saja sama Tante Lia nya ." Ucap Arkana lembut . Walaupun kesal dengan Delia , tapi Arkana tetap memasang wajah lembut pada gadis kecil itu . .

Ameera mengangguk kan kepala nya . "Oke ! Tapi jangan teliak-teliak ya . Malu di dengelin Olang " ucap Ameera lagi .

Arkana mengangguk kan kepala nya . Sedangkan Delia tampak membekap mulut nya , menahan tawa nya , sungguh sangat lucu melihat mantan bos nya yang datar itu jadi penurut seperti ini pada anak kecil . .

Arkana beralih menatap sengit ke arah Delia . "Lia jelasin ! Kok dia panggil kamu bunda sih ? Kamu jadi bunda nya dia ?" Cerca Arkana tidak terima . Siapa yang terima gadis yang di cintai oleh nya itu harus menjadi ibu dari anak orang .

Delia menghembuskan nafas nya panjang . "Kalau masalah panggilan kan enggak apa-apa pak . Ya biarin saja . Saya juga tidak mempermasalahkan nya kok .

"Dan masalah saya tidak meminta bantuan dari bapak , kayak nya bapak harus cek ponsel bapak deh . Waktu malam itu saya berulang kali menghubungi bapak ,namun bapak sama sekali tidak menjawab panggilan dari saya ." Jelas Delia ,

Arkana menghela nafas nya kasar , diri nya ingat waktu itu . Malam itu diri nya pergi ke rumah nenek nya.  Jadi Arkana tidak memegang ponsel milik nya sama sekali . Kesedihan akibat di tinggalkan sang nenek membuat Arkana lupa dengan ponsel nya yang ada di dalam tas milik nya .

Dan baru pagi setelah acara pemakaman sang nenek selesai , Arkana baru mengambil ponsel milik nya.

Dan pagi nya Arkana di buat terkejut saat melihat rentetan panggilan dari Delia . Tidak biasa nya gadis itu menelpon nya dulu ataupun mengirimi nya sebuah pesan .

Dan lagi itu juga Arkana berusaha menghubungi Delia namun ponsel gadis itu sama sekali tidak bisa di hubungi .

"Maaf Lia , saya waktu itu sedang sibuk . Tapi pagi hari nya saya sudah berusaha untuk menghubungi kamu Lia ." Sesal Arkana .

"Maaf pak, karena malam nya saya menerima tawaran majikan saya . Karena malam itu juga saya butuh uang nya pak . Saya butuh biaya biaya rumah sakit Ciko ." Ucap Delia .

Arkana menghela nafas nya kasar . "Kalau begitu , sekarang kamu keluar saja dari pekerjaan kamu itu . Saya akan mengganti rugi semua biaya nya . Kamu tenang saja . Berapa pun akan saya ganti . " Ucap Arkana .

"Maaf pak tapi --"

"Sampai kapan pun Delia tidak akan bisa keluar dari pekerjaan itu !" Desis seseorang , membuat Arkana dan Delia langsung menoleh ke samping . .

Mata Delia membulat saat melihat seseorang yang tengah berdiri itu menatap nya dengan tatapan tajam . .

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!