Evelyn Arasely adalah seorang gadis manis yang periang.putri tunggal Bapak Walikota Sofyan Martadinata. kehidupannya yang serba berkecukupan menjadikannya seorang putri di istana sang Ayah. suatu ketika di kampus yang bergengsi tempat dia mengenyam pendidikan, kedatangan seorang Mahasiswa yang tadinya nonaktif namun kembali melanjutkan kuliahnya satu jurusan dengan Evelyn Arasely di Fakultas Hukum dan Tata Negara. Evelyn Arasely sangat tertarik dengan Seniornya itu. Sagara Abhiseva nama sang Senior pria yang sangat pendiam,dingin dan terkesan angkuh,dengan pesona wajah tampannya,kulitnya yang putih dan postur tubuh yang tinggi menjulang, membuat Sagara Abhiseva sangat menarik perhatian kaum hawa di kampus itu,termasuk Evelyn Arasely. hingga suatu saat Evelyn Arasely berhasil merebut perhatian dan hati Sagara Abhiseva. mereka pun menjadi sepasang kekasih yang nampak bahagia hingga terjadi sesuatu kepada keluarga Evelyn Arasely yang membuat mereka terpaksa harus terpisah jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Flashback On
Januari 2017 tepat setelah perayaan pergantian tahun baru.
Kampus masih terlihat sepi,mahasiswa dari luar kota masih banyak yang belum datang setelah pulang kampung merayakan pergantian tahun.
Sagara Abhiseva nampak gelisah duduk di bangku taman,sedari tadi mencoba menghubungi Evelyn Arasely.
"Dimana kau Eve,mengapa aku tidak bisa menghubungimu dari kemarin" gumam Sagara Abhiseva seraya menatap layar ponselnya yang terlihat retak itu
Sagara Abhiseva pun berlari ke setiap sudut kampus tempat yang biasa dia dan Evelyn Arasely datangi,namun nihil.
Sagara Abhiseva pun menghubungi Olivia Natassia.
"Sama Kak Saga,aku pun tidak bisa menghubungi Eve dari kemarin,aku masih berada di kampung nenekku,tidak bisa mencari ke rumahnya langsung telpon rumahnya pun terputus" jawab Olivia Natassia
Semakin putus asa lah Sagara. akhirnya dia memberanikan diri mendatangi rumah keluarga Evelyn Arasely,dia sangat khawatir terjadi sesuatu kepada Evelyn Arasely.
Beberapa kali Sagara Abhiseva mengantarkan Evelyn Arasely pulang ke rumahnya,jadi dia pun hapal dengan alamat rumah besar ini.
Ditengah gerimis yang lumayan deras, Sagara Abhiseva berdiri didepan pagar besi yang tinggi itu, memencet bel untuk kesekian kalinya,namun tak ada jawaban.
Rumah besar itu nampak sepi. sesaat kemudian sebuah mobil datang. supir itu membunyikan klakson dengan cukup keras,membuat Sagara Abhiseva terkejut dan menoleh.
Nampak lah seorang wanita turun dari mobil, melangkah mendekati Sagara Abhiseva,tanpa melepas kacamatanya.
"Kau Sagara Abhiseva kan?" tanya Wanita itu seraya menatap Sagara Abhiseva dengan tatapan jijik
Sagara Abhiseva hanya mengaguk,dia cukup mengenali wanita ini,dia adalah Nyonya Grace Suryana Mama tiri Evelyn Arasely.
"Kau tak perlu datang kemari lagi,Evelyn Arasely sudah tidak tinggal di rumah ini lagi,lebih tepatnya Evelyn Arasely sudah keluar dari negara ini" ucap Nyonya Grace Suryana seraya berlalu naik keatas mobilnya.
"Apa maksud anda Nyonya? hei..." seru Sagara Abhiseva seraya menahan mobil itu
Nyonya Grace Suryana pun menurunkan kaca jendela mobil itu.
"Kau pria kampung yang susah,keluarga mu hanya keluarga yang bangkrut,berani sekali kau mendekati Evelyn Arasely putri seorang Walikota Kota ini,seharusnya kau sadar diri,kembalilah ke tempatmu yang kumuh,kau berlari pun tak akan bisa mengejar Evelyn Arasely,saat ini dia sudah ada di Bandara atau bahkan sudah berada diatas pesawat menuju negara Inggris,dasar pecundang" sarkas Nyonya Grace Suryana
Mendengar ump*t*n Nyonya Grace Suryana itu membuat darah Sagara Abhiseva seraya mendidih dia mengepal tangannya dengan erat, mengatupkan rahangnya,menatap tajam kepada Nyonya Grace Suryana yang masih menatapnya dengan jijik.
Namun sekelebat bayangan Evelyn Arasely yang akan pergi meninggalkannya membuat Sagara Abhiseva urung membuat keributan dengan Nyonya Grace Suryana saat itu. dia pun memutar badannya dan berlari kuat,ditengah hujan yang semakin membesar,tanpa sadar ponselnya pun terjatuh.
Sagara Abhiseva terus berlari dengan sisa tenaga dan nafasnya yang memburu,pandangannya mulai kabur. sekelebat bayangan Evelyn Arasely yang tersenyum dan setiap hinaan Nyonya Grace Suryana kepada dia dan keluarganya membuat Sagara Abhiseva tumbang,terjatuh diatas trotoar disisi jalanan yang ramai.
Instalasi Gawat Darurat
Infus nampak terpasang ditangan Sagara Abhiseva. perlahan dia membuka matanya dan mulai mengingat apa yang terjadi,lalu mengedarkan pandangannya kearah sekeliling, nampak seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam berdiri didekat pintu keluar.
"Aaarrrhhh..." erang Sagara Abhiseva menahan sakit,tubuhnya seperti abis dipukuli ratusan orang
Pria berpakaian serba hitam tadi pun mendekati Sagara Abhiseva.
"Kau sudah sadar?" tanya Pria itu
"Hhhmmm... dimana aku?" tanya Sagara Abhiseva
"Kau di rumah sakit,kau pingsan di trotoar disisi jalan Kota,Nona Cyra yang membawamu kemari" ucap Pria itu
"Sudah jam berapa ini?" tanya Sagara Abhiseva lagi
"Ini sudah pukul delapan malam,sudah enam jam kau tertidur,oh ya... saya Daniel Ryder saya pengacara di Firma Hukum Arthur Hasibuan Partner,dan yang membawamu kemari Nona Muda Hasibuan,Nona Cyra Sachikirani putri Pengacara Arthur Hasibuan" ucap Daniel Ryder
"Namaku Sagara Abhiseva,bolehkah aku meminta air putih Tuan Daniel?" ucap Sagara Abhiseva seraya berusaha untuk duduk
"Oke" ucap Daniel Ryder seraya membuka sebotol minuman mineral dan menyerahkannya kepada Sagara Abhiseva
Sagara Abhiseva meminum air itu hingga habis.
"Apa yang terjadi? mengapa kau bisa pingsan di trotoar dalam keadaan hujan seperti tadi?" tanya Daniel Ryder seraya duduk disisi tempat tidur Sagara Abhiseva
"Hhhmmm... entahlah,aku tidak ingat dan tidak berusaha mengingatnya lagi,apa anda melihat ponselku Tuan Daniel?" tanya Sagara Abhiseva
"Aku tidak melihatnya tapi ini barang-barang mu kau lihat saja sendiri" ucap Daniel Ryder seraya menyerahkan tas milik Sagara Abhiseva dan pakaiannya tadi
Sagara Abhiseva segera mencari ponselnya yang ternyata hilang.
Sagara Abhiseva hanya menarik nafas panjang.
"Bolehkah aku meminjam ponselmu Tuan Daniel?" tanya Sagara Abhiseva
Daniel Ryder pun menyerahkan ponselnya.
Sagara Abhiseva berusaha menelpon ponselnya namun tidak tersambung. lalu menelpon ponsel Evelyn Arasely pun sama tidak tersambung.
"Ini ponsel anda Tuan Daniel,terimakasih" ucap Sagara Abhiseva seraya berusaha beranjak dari duduknya
"Akan kemana kau? istirahat lah dulu" ucap Daniel Ryder
"Tidak,sudah cukup Tuan Daniel,aku harus ke Bandara sekarang" ucap Sagara Abhiseva
"Baiklah,tapi tunggu disini,aku akan memanggil Perawat dulu" ucap Daniel Ryder seraya beranjak
Setelah infus Sagara Abhiseva dilepas,dia pun mengganti pakaiannya kembali.
"Terimakasih Tuan Daniel,sampaikan pula terimakasih ku kepada Nona Cyra" ucap Sagara Abhiseva
"Tunggu,ini kartu namaku,jika kau membutuhkan sesuatu silahkan hubungi aku atau datang lah ke Firma Hukum Arthur Hasibuan Partner" ucap Daniel Ryder seraya menyerahkan kartu namanya
"Baiklah,terimakasih" ucap Sagara Abhiseva seraya berlalu
Daniel Ryder hanya memandang Sagara Abhiseva dengan tatapan datar.
Sagara Abhiseva menuju Bandara berniat menyusul Evelyn Arasely.
"Kau menungguku bukan,Evelyn Arasely,pastikan kau ada disana tetap menungguku" gumam Sagara Abhiseva
Taksi itu pun berhenti didepan gerbang keberangkatan luar negeri, Sagara Abhiseva pun buru-buru turun dan berlari menyusuri ruang Bandara,namun nihil. dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menyusul Evelyn Arasely yang sudah pergi.
"Aku membencimu Evelyn Arasely" Sagara Abhiseva teriak sekeras-kerasnya diatas fly over Bandara
Hatinya terasa berdenyut sakit,air matanya pun menetes.
