NovelToon NovelToon
VRASKARA KESAYANGAN OSIS

VRASKARA KESAYANGAN OSIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Playboy / Anak Genius / Murid Genius / Cinta Seiring Waktu / Karir
Popularitas:994
Nilai: 5
Nama Author: uck infl

mohon maaf jika ada kesamaan pada nama pemeran dan lain lain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uck infl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

S1 - 15 KEAJAIBAN DI BALIK PERJALANAN

Kepulangan Bela dan Marc ke Jakarta membawa kebahagiaan tersendiri. Setelah kesuksesan galeri mereka di Paris, mereka merasa ini adalah waktu yang tepat untuk beristirahat sejenak dan menikmati kebersamaan dengan teman-teman dekat yang telah menjadi bagian penting dalam hidup mereka. Hari-hari di Jakarta diisi dengan berbagai kegiatan menyenangkan, dari mengunjungi tempat-tempat wisata hingga sekadar bersantai di rumah Zaza yang nyaman.

Pagi itu, Bela, Marc, Zaza, Gabriel, Nafa, dan Clara berkumpul di kafe favorit mereka di pusat Jakarta. Clara duduk di pangkuan Bela, menikmati perhatian dari semua orang di sekitarnya. Percakapan ringan mengalir dengan mudah, menciptakan suasana penuh kehangatan dan kebahagiaan.

“Jadi, apa rencana kalian selanjutnya?” tanya Zaza dengan mata berbinar, penasaran tentang apa yang akan dilakukan Bela dan Marc setelah kembali ke Paris.

Bela tersenyum, memandang Marc sebelum menjawab. “Kami berencana untuk memperluas galeri dengan membuka cabang baru. Kami juga ingin memperkenalkan lebih banyak seniman dari Asia ke pasar Eropa.”

Marc mengangguk setuju. “Benar, dan kami berpikir untuk membuat lebih banyak kolaborasi antara seni dan mode, sesuatu yang bisa menarik perhatian publik internasional.”

Gabriel tertawa kecil. “Kalian berdua memang tidak pernah berhenti berinovasi. Itu sebabnya kalian selalu sukses.”

Percakapan mereka terhenti sejenak ketika pelayan datang membawa hidangan yang mereka pesan. Suasana kafe yang ramai dengan tawa dan percakapan membuat momen itu terasa lebih istimewa. Setelah makanan mereka tersaji, mereka melanjutkan percakapan dengan lebih santai.

“Bagaimana dengan kamu, Zaza? Apa rencanamu?” tanya Bela sambil memberikan potongan kecil roti kepada Clara.

Zaza tersenyum lebar. “Aku sedang merencanakan pameran tunggal. Aku ingin menunjukkan karya-karya yang terinspirasi dari perjalananku ke berbagai tempat, termasuk Paris.”

Nafa menambahkan dengan antusias, “Kami semua mendukung penuh rencana Zaza. Dia memiliki banyak talenta dan ide-ide kreatif yang luar biasa.”

Malam itu, mereka semua berkumpul di rumah Zaza, menikmati malam yang penuh dengan cerita, tawa, dan kebahagiaan. Clara bermain dengan mainan barunya yang diberikan oleh Zaza, sementara orang dewasa menikmati percakapan yang penuh kenangan.

***

Beberapa hari kemudian, saat mereka berjalan-jalan di sekitar Jakarta, Bela merasa terinspirasi oleh keragaman budaya dan keindahan kota. Dia mengusulkan kepada Marc untuk mengadakan pameran khusus di Jakarta, yang menampilkan karya-karya seniman lokal. Marc setuju dengan antusias, merasa bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk memperkuat hubungan antara seni Eropa dan Asia.

“Kita bisa bekerja sama dengan galeri lokal di sini,” kata Marc sambil memandang sekeliling. “Aku yakin ada banyak seniman berbakat yang belum mendapatkan perhatian yang mereka layak.”

Bela tersenyum, merasa bahwa ini adalah cara yang baik untuk memberikan kembali kepada komunitas yang telah memberikan begitu banyak kepada mereka. “Aku setuju, Marc. Mari kita bicarakan ini dengan teman-teman kita dan lihat apa yang bisa kita lakukan.”

Malam itu, mereka mengadakan pertemuan dengan Zaza, Gabriel, dan Nafa untuk membahas rencana mereka. Semua orang sangat antusias dengan ide tersebut dan menawarkan bantuan mereka.

“Kami bisa membantu dengan logistik dan promosi,” kata Nafa. “Aku juga mengenal beberapa seniman lokal yang mungkin tertarik untuk berpartisipasi.”

Zaza menambahkan, “Aku bisa membantu dengan kurasi. Aku punya beberapa ide tentang bagaimana kita bisa menyusun pameran ini agar menarik dan bermakna.”

Gabriel, dengan senyum tenangnya, berkata, “Aku bisa membantu dengan mencari sponsor dan dukungan dari komunitas bisnis di sini.”

Bela dan Marc merasa sangat beruntung memiliki teman-teman yang begitu mendukung dan antusias. Mereka mulai bekerja sama untuk merencanakan pameran tersebut, mengatur pertemuan dengan seniman lokal, dan mencari lokasi yang tepat.

***

Beberapa minggu kemudian, pameran yang mereka rencanakan pun akhirnya digelar. Acara tersebut berlangsung di sebuah galeri seni kontemporer terkenal di Jakarta, menampilkan karya-karya dari seniman lokal dan beberapa karya dari galeri Bela dan Marc di Paris.

Pada malam pembukaan, galeri dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Seniman, kolektor seni, selebriti, dan penggemar seni berkumpul untuk melihat pameran yang telah disusun dengan penuh cinta dan dedikasi. Bela dan Marc berdiri di pintu masuk, menyambut tamu dengan senyuman hangat.

“Aku tidak percaya kita berhasil mengadakan pameran ini dalam waktu singkat,” kata Bela dengan mata bersinar.

Marc meraih tangan Bela, memberinya ciuman di pipi. “Kita berhasil karena kita punya tim yang luar biasa. Dan karena kita percaya pada apa yang kita lakukan.”

Pameran itu berjalan dengan sukses besar. Banyak karya yang terjual, dan media meliput acara tersebut dengan penuh antusiasme. Bela dan Marc merasa sangat bangga dan bersyukur atas dukungan dari teman-teman mereka di Jakarta.

***

Setelah pameran berakhir, Bela dan Marc memutuskan untuk menghabiskan beberapa hari lagi di Jakarta sebelum kembali ke Paris. Mereka mengunjungi tempat-tempat wisata, menikmati kuliner lokal, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama Clara dan teman-teman mereka.

Di sebuah malam yang tenang, mereka duduk di tepi kolam renang rumah Zaza, menikmati pemandangan langit malam Jakarta yang indah. Zaza, Gabriel, dan Nafa bergabung dengan mereka, membawa minuman dan makanan ringan.

“Terima kasih telah membuat pameran ini menjadi kenyataan,” kata Zaza dengan tulus. “Ini adalah salah satu momen terbaik dalam hidupku.”

Bela tersenyum, merasa sangat terharu. “Kami tidak bisa melakukannya tanpa kalian. Dukungan kalian sangat berarti bagi kami.”

Nafa mengangkat gelasnya, menawarkan toast. “Untuk persahabatan dan seni. Semoga kita terus menciptakan keajaiban bersama.”

Mereka semua mengangkat gelas, merayakan kebahagiaan dan pencapaian mereka bersama. Di tengah malam itu, di bawah bintang-bintang yang berkilauan, mereka merasa bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama mereka memiliki satu sama lain.

Perjalanan ke Jakarta bukan hanya membawa kebahagiaan dan kenangan manis, tetapi juga memperkuat ikatan persahabatan dan cinta di antara mereka. Bela dan Marc pulang ke Paris dengan hati yang penuh, siap menghadapi tantangan baru dengan semangat dan keyakinan bahwa mereka selalu memiliki dukungan dari teman-teman terbaik mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!