NovelToon NovelToon
Daily Pasutri

Daily Pasutri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Skay. official

keseharian seorang pasutri sebagai seorang pegawai negri, sebagai pasangan suami istri Dimas dan Indah saling melengkapi. namun terkadang perasaan cemburu dari Indah membuat Dimas merasa pusing. akan kah Dimas bisa bertahan dengan sikap kekanak kanakan istrinya?
simak cerita selengkapnya dalam kisah Daily pasutri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay. official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3.

Usai melaksanakan sholat iya, Indah kembali duduk di sofa ruang tamu. Ia sedikit gelisah, karna waktu isya sudah lewat sangat lama namun Dimas belum juga kembali ke rumah. 

"Mas Dimas kemana sih, kok belum pulang juga" Gumam Indah sambil melirik jam di dinding. 

Baru berniat hendak menelfon, Indah melihat ponsel suaminya berada di meja dengan miliknya. 

"Duh, mau di telfon tapi mana mungkin dia kemasjid bawa ponsel" Gumam Indah lagi. 

Dengan perasaan yang gelisah, Indah keluar ke depan teras. Berharap Dimas akan segera pulang, rasa cemas begitu menguasai hatinya. Tiga puluh menit Indah mondar mandir didepan teras sendirian, ada tetangganya kebetulan lewat didepan rumahnya hendak ke warung. 

"Eh bu Indah, sedang apa? Kok tumben malam malam begini ada diteras sendirian? " Sapa tetangganya berasa basi. 

"Eh iya bu, ini saya lagi nungguin mas Dimas, dari masjid. Kok dari maghrib sampai isya pun sudah lewat tapi belum pulang juga, saya khawatir bu" Jawab Indah. 

"Ya ampun, emang pasutri muda lagi bucin bucin nya ya. Nggak bakal ilang kok bu, tadi katanya di masjid ada acara rembukan pembentukan panitia, karna ada acara pengajian untuk besok. Dan saya dengar katanya mau ngundang habib" Jelas tetangganya. 

"Oh begitu ya bu, suami ibu juga ikut kumpulan?" Tanya Indah. 

"Iya, sampai sekarang suami saya juga belum pulang"

Mendengar pernyataan dari tetangganya itu, Indah agak lebih tenang. Walaupun masih ada perasaan gelisah di hatinya, setelah itu Indah kembali masuk ke dalam rumah. Memutuskan untuk menunggu Dimas didalam rumah, sekitar pukul sepuluh malam, Dimas baru tiba di rumah. 

"Sayang, bukain pintunya" Panggil Dimas seraya mengetuk pintu. 

Indah bergegas membukakan pintu untuk Dimas, didepan pintu Dimas menunggu Indah membukakan pintu. Dan saat pintu terbuka dan menampakan wajah sang istri yang terlihat cemberut, terkaget Dimas dibuatnya. 

"Waduh, nyai ratu kayaknya marah ini" Gumam Dimas dalam hati menyadari kalau istrinya marah padanya, melihat dari raut wajah Indah, Dimas sudah mampu menebak. 

"Sayang, kamu belum tidur ternyata" Kata Dimas seraya menyengir kuda dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. 

"Gimana aku bisa tidur kalau kamu aja belum pulang kamu itu kemana ke masjid dari maghrib sampai ba'da isya belum juga pulang mana nggak ngomong lagi kalok pulang telat" Oceh Indah  dengan nada yang sangat cepat tanpa titik koma. 

"Waduh, ngomel nya kenceng banget. Ekspedisi ekspres pun kalah cepat dengan omelan nya" Gumam Dimas namun Indah mampu mendengarnya. 

"Apa kamu bilang mas?"

"Oh enggak sayang, kamu cantik banget. Aku bilang gitu tadi"

"Kamu pikir aku nggak denger?"

"Aaaaduh sayang, sakit ampun ampun" Dimas memekik dan meringis kesakitan saat Indah mencubit perutnya. 

"Nggak ada kata ampun, kamu itu udah punya istri, jadi kemana mana harus ngomong sama istri kamu. Jadi aku nggak kepikiran kayak gini, kamu nggak tau kan gimana cemasnya aku nunggu kamu pulang tapi kamu nggak pulang pulang, malah kayak bang Toyib aja" Omel Indah meluapkan rasa kesalnya pada suaminya. 

"Heeeemmmm, baru ditinggal ke masjid aja kangen. Gimana kalok ditinggal nikah lagi" Celetuk Dimas menggoda Indah. 

"Apa? Nikah lagi?, kamu mau macam macam sama aku? " Indah memelototi Dimas, namun bukannya takut dipelototi istrinya. Dimas malah tertawa dan meledek istrinya. 

"Hahaha, ampun sayang. Bercanda deh suwer" Kata Dimas sambil berlari menuju kamar. 

"Dasar, sini kamu. Bakal aku kasih pelajaran kalau kamu mau nikah lagi" Indah menutup pintu dan menguncinya, lalu Indah meraih bantal di sofa dan melemparkannya kearah suaminya. 

"Aduh" Tanpa bidikan yang akurat, Indah hanya asal asalam melempar bantal itu namun sukses mengenai kepala sang suami. 

"Rasain, mau macam macam sih sama aku" 

Alhasil mereka bergurau dengan saling kecar layaknya anak kecil yang bermain didalam rumah. Gelak tawa menggema didalam rumah, mereka menikmati candaan itu meskipun nafas mereka tersengal sengal karna berlarian. Sampai mereka merasa lelah dan sama sama menjatuhkan diri diatas ranjang. 

"Awas aja ya kalau kamu benar benar berniat mau memadu aku, ku potong milikmu sampai ke akarnya" Kata Indah mengancam Dimas. 

"Waduh, jangan dong. Aku kan cuma bercanda, kalok dipotong sampai akarnya nanti kita nggak punya baby gimana" Kata Dimas menatap Indah dengan perasaan takut. 

"Ya kan aku bilang, makanya jangan macam macam. Aku nggak main main" Kata Indah menyentil kening Dimas. 

"Aduh" Dimas menggosong keningnya yang disentil oleh Indah. 

"Tapi kalok kita main sekarang boleh?" Dimas bangun terduduk menatap Indah sambil menaik turunkan alisnya menggoda Indah. 

"Waduh, singanya mulai lapar. Haaaaa" Tanpa basa basi Dimas langsung mengungkung istrinya. Dan lampu mati Otomatis, entah apa yang Dimas lakuka  pada Indah pada saat itu. 

Malam yang kian larut telah mereka lewati dengan tidurnya yang lelap. Suasana malam yang tenang telah mereka lewati dengan suka cita, dengkuran kecil terdengar dari wanita berparas cantik berusia dua puluh sembilan tahun, meskipun rambutnya acak acakan bagai singa yang baru terbangun dari tidurnya. Namun aura kecantikkan nya tak mampu dikalahkan, dan laki laki yang terkulai disampingnya juga nampak damai dalam tidurnya. Laki laki berusia tiga puluh tahun dan berparas tampan, bertubuh atletis dengan perawakan tinggi dan berkulit putih. Pada pukul enam pagi mereka belum juga terbangun, baru terbangun saat mendengar suara alarm yang berbunyi. 

Krrriiiiiinnnggg...... 

Indah dan Dimas berjingkrak kaget saat sama sama mendengar suara alarm. Dimas mengusap pipi dekat mulutnya, mengucek matanya dan mematikan alarm. Akan tetapi keterkejutan mereka belum usai disana, Dimas kembali kalang kabut saat melihat jam telah menunjukan pukul enam pagi. 

"Haaaa, sayang bangun. Kita kesiangan" Dimas buru buru menyebabkan selimut dan beringsit turun dari ranjang. 

Indah pun sama kalang kabutnya ia terbangun, Dimas dan Indah sama sama berlari menuju kamar mandi hendak mandi. Namun mereka malah saling berebut untuk masuk kedalam kamar mandi. 

"Aku dulu" Kata Dimas hendak masuk. 

"Nggak bisa aku dulu" Balas Indah tetap tak mau kalah. 

Mereka saling dorong dorongan ingin masuk kedalam kamar mandi. Namun tiba tiba mereka saling terdiam dan memindai satu sama lain, sampai mereka tertawa berjamaah diambang pintu kamar mandi. Mereka baru menyadari bahwa tak ada sehelai benang pun menutupi tubuh mereka. Mereka teringat, apa yang terjadi sebelumnya. 

"Udah, nggak usah ketawa terus. Ini kita bisa telat kalok rebutan begini" Kata Dimas menghentikan tawanya. 

"Ya terus gimana, kamu nggak mau ngalah" Kata Indah. 

"Kita ambil jalan tengah" Kata Dimas sambil menaik turunkan alisnya. 

"Gaaasss" Jawab Seakan tau maksud sang suami padanya. 

Mereka usai mandi langsung memakai seragam kerjanya, karna sudah hampir terlambat dan tak sempat membuatkan sarapan. Indah dan Dimas memutuskan untuk sarapan di kantin kantor saja, dengan terburu buru Indah dan Dimas berangkat bersama. 

Sampai di kantor, Dimas dan Indah mengisi daftar absensi terlebih dahulu menggunakan mesin absen digital. 

"Wuiiih, tumben kamu berangkat mepet waktu begini, biasanya paling g on time. Bahkan beberapa menit sebelumnya udah dateng duluan" Kata Romi teman satu kantor Dimas sambil merangkul Dimas dengan friendly nya. 

"Aku kesiangan bangunnya, bahkan aku juga belum sempat sarapan" Kata Dimas menjawab. 

"Lah kok bisa?" Tanya Romi kaget. 

"Udah lah, nggak. Usah kepo terlalu dalam, makanya nikah biar tau" Kata Dimas melepaskan rangkulan Romi. 

"Apa hubungannya jamal? " Tutuk Romi sambil memandang punggung Dimas yang menjauh menuju ruangannya. 

"Coba dipikir apa hubungannya, kalok udah tau. Silahkan kirim jawabannya secepatnya" Kata Dimas seraya tertawa kearah Romi. 

"Dih, apaan sih. Malah kayak kuis aja" Romi tak mengerti apa yang Dimas maksud. 

Sementara itu, Indah didalam ruangannya menjatuhkan diri terduduk pada kursinya, melihat Indah tak biasa duduk grusah grusuh seperti itu. Hanifah langsung menegur Indah. 

"Kenapa sih, tumben amat duduknya nggak bisa santai" Kata Hanifah menegur. 

"Capek banget rasanya" Jawab Indah. 

"Apaan? , kerja aja belum baru juga dateng" 

"Iya, tapi ini capeknya beda. Badanku pegel pegel, rasanya kayak remuk" Jawab indah sambil memelengkan kepalanya ke kanan dan kekiri seperti gerakan meregangkan otot. 

Hanifa yang baru paham, langsung membulatkan bibirnya seakan menyebut huruf O, lalu menutup mulutnya dan mengulum senyum. 

"Nggak papa, biar cepet positif. Siapa tau langsung dapat twins" Kata Hanifah menanggapi. 

"Tau apa kamu soal cepat positif, emang kamu tau apa yang aku lakuin"

"Ya elah Indah Indah, aku bukan anak kecil. Umur kita nggak jauh beda. Mana mungkin aku nggak tau" 

"Hah? Jangan jangan kamu suka nontonin flm ono ya?" 

"Hus, sembarangan. Ya enggak lah"

Hanifah terus menggoda Indah, sampai Indah pipinya berwarna merah karna menahan malu. 

"Udah, kamu itu belum nikah, nggak usah penasaran. Nikah makanya biar tau"

"Halah, jurus andalannya nyuruh orang nikah, gimana mau nikah. Pacar aja nggak punya"

"Loh Romi nggak kamu akui sebagai pacar"

"Dih sembarangan, mana mungkin aku pacaran sama Romi. Bujang absurd kayak gitu bukan tipe saya mbiaaak"

"Loh, jodoh mana ada yang tau, siapa tau kalian jodoh. Romi kan udah usaha mau deketin kamu" 

"Dia cuma caper, udah ah kerja lagi" Ucap Hanifah yang malah kesal sendiri. 

"Idih, ngegodain orang giliran digodain ngambek" Indah menel pipi Hanifa sambil tertawa. 

"Siapa yang ngambek, udah kerja kerja" Kata Hanifah menyingkap tangan Indah dari pipinya. 

1
TheNihilist
Bukan hanya cerita yang membuatku senang, tapi juga cara penulisan yang luar biasa! 🤩
Kurnia Sari: terimakasih 🙏
total 1 replies
Paola Uchiha 🩸🔥✨
Kereeeen!
Beerus
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!