NovelToon NovelToon
TEROR SEKOLAH

TEROR SEKOLAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / spiritual / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sefty A. E.

Dalang di balik teror sekolah akhirnya diketahui Jefri dan Mira. Untuk mendapatkan bukti, mereka mencurigai semua orang terdekat dan menganggap mereka terlibat dengan pelaku utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sefty A. E., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 30

Rudi manggut-manggut tersenyum haru melihat putrinya begitu menggemaskan dan khawatir dalam waktu bersamaan.

"Kamu tumbuh dengan baik. Saya harus berterima kasih ke Alfian. Ya Tuhan."

Rudi tak kuasa menahan air mata dan tidak bisa menahan diri untuk tidak memeluk Mira. Mira tak menolak sama sekali. Mereka sebenarnya ingin lebih dekat namun seolah ada dinding tinggi yang membatasi, yaitu peran Alfian.

Mira baru mengetahui ikatan batin orang tua berdampak besar. Mereka bertiga menangis bukan karena perpisahan ini, namun sebab perubahan diri sendiri.

"Bisa gak habis dinas di Semarang pindah lagi ke Jakarta? Mira gak bisa lama-lama pisah sama mama."

Hana lantas turun dari mobil dan kembali memeluknya. "Mama gak nelantarin kamu, Mira. Kita pasti kembali.

Dua tahun ya, kan?"

"Saat kamu kelulusan," kata Rudi.

"Lama banget."

Mereka berdua tertawa Mira mengeluh.

**

Jefri berdiri di jendela menghadap pemandangan mereka. Ya, setidaknya Mira tidak melupakan Alfian meskipun ayahnya meninggal akibat kecelakaan maut. Peran Rudi tak berpengaruh besar. Mira jelas memilih mereka yang telah lama mendampinginya.

"Lo seneng, kan?" bisik Awan.

Jefri kaget lah. "Gak usah kayak setan!"

"Lo seneng kan si Rudi pergi dan Mira tetep tinggal sama kita?" Awan dengar Jefri jawab dehaman berat. "Tapi gimana, Rudi bawa tante Hana."

Jefri menoleh mencoba mengartikan makna tersirat dari ucapan Awan.

Dari Awan mode serius berubah ke mode gila begitu Mira masuk menatap mereka sedang apa di jendela seperti pemotretan model majalah.

"Ngapain lo berdua?"

"Lo pasti gabut, kan? Ayo nge-date!"

"Sama siapa?" Mira capek.

"Gue."

"Yang bener aja lo." Mira bisa ikut gila pedekate sama dia. "Gak ah."

"Gue traktir apa aja!"

"Terima. Kapan lagi lo makan tanpa nanya sisa duit di dompet," sahut Jefri sekalian menyindir.

"Status kita sama-sama mahasiswa tapi dompet gak sama ya," tekan Mira. Kelebihan Awan tiap ngomong makanan tidak pernah bohong. "Bener, kan?"

"Iya dong."

"Ngajak Jefri?" tanya Mira.

"Mending tidur ketimbang ikut kegiatan unfaedah," timpal Jefri berbalik pergi menuju kamar.

"Oke gue siap-siap." Mira ngacir masuk kamar.

Jefri membatin, "Tumben. Biasanya butuh gue."

"Bukan maksud ngeledek nih, bang. Tapi yang jago perkara juring bukan lo doang. Banyak. Ada Juan. Ada gue juga."

"Sialan."

Merasa telah berakhir semua beban yang tersangkut di punggungnya, berkunjung menemui Mirza lagi Mira lakukan seorang diri. Hanya dengan melihat namanya di batu nisan sudah tidak semenyakitkan dulu.

"Maaf baru kuat sekarang." la menarik napas dalam-dalam menghapus air di sudut mata. "Mama ikut Pak Rudi. Udah liat belum? Mereka berencana menikah. Awalnya gue mau ikut tapi kalau jadi, gak bisa sering ke sini."

Lagian Mira terbiasa menempel Jefri. Bisa apa ia tanpanya. Bagian tersulit adalah menyingkirkan ingatan buruk saat sendirian. Energi Mirza luar biasa. Itu alasan Roni menggali kuburan dan membawa tubuhnya ke sekolah untuk benteng pertahanan. Selama hampir dua tahun tidak satu pun menyadari bahwa makam ini kosong dan kini terisi kembali.

Tuhan menunjukkan jalan untuk mereka. Waktu yang ditentukan memang lama, namun tepat saat mereka hadapi.

"Gue langsung pulang ya."

**

Mira berjalan sambil main hape di sepanjang pemakaman sampai tidak sengaja menabrak badan orang yang berlawanan arah membawa kembang dan air mawar untuk ziarah.

"Maaf, mas. Ya ampun, maaf ya." Dalam hatinya untung tidak tumpah.

Pria yang memakai topi hitam untuk menjaga kepala dan pandangan dari sinar matahari langsung mendongak setelah mundur dua langkah menjauh dari Mira.

"Gapapa kan, mas nya?"

Setelah diberi anggukan satu kali, Mira mengucapkan permisi mau lewat lagi. Belum jauh pergi, ia dengar pria itu bicara sesuatu.

"Belum selesai."

Sebagai orang yang menabrak duluan Mira jelas segera balik badan dan minta maaf lagi.

"Saya minta maaf, mas!" Kalau belum selesai ngapain ngangguk tadi pas ditanya? Aneh banget.

Pria aneh juga berbalik tersenyum lebar. "Bukan tentang lo nabrak gue."

Lalu apa lagi kalau bukan itu, pikirnya kebingungan. Semakin tidak biasa orang itu kala menghampiri Mira dengan senyum tak lepas dari bibirnya.

"Kedepannya lo lebih sering nabur bunga."

Kernyitan dahi Mira pasti mewakili semua orang saat mendengar perkataan omong kosongnya. Kalimat lebih sering menabur bunga langsung mengarah pada banyak orang meninggal.

"Lo kenal gue?" Mira ikut bicara nonformal.

"Gak mungkin gak kenal." Dia mengenal Mira dari banyak mulut. Tangan kirinya terangkat lurus meminta jabat tangan. "Alumni 2021 SMA BINA SATYA ... Rangga Wirsana."

Beberapa detik Rangga menarik tangannya yang tidak kunjung di terima. Lagipula niatnya datang ke pemakaman dan kebetulan menabrak gadis berpengaruh pada masa nya tidak mungkin dapat ulasan positif.

Senior Mira di SMA mendadak muncul. Degup jantungnya cepat mendengar perkenalan awal Rangga.

Sepupu Jefri sama sekali tak kenal dengan dia.

"Keluarga lo cepat juga selesaiin semuanya," kata Rangga terselip nada aneh.

"Gimana?"

"Kemampuan kalian bukan main. Dari tiga jadi empat, terus lima."

"Apanya?"

Rangga menyunggingkan senyum. "Pembuka di mensi.

Efek kalian berdua masuk lumayan berpengaruh sampai buka gerbang lain. Bukan buka sih, lebih tepat disebut merusak. Lagian bukan salah kalian karena gak tau apa-apa soal Bina Satya soal ngebuka gerbang lain.

Masalahnya kalian terlalu membatasi Zafran.

1
Darmawati
syuka
Darmawati
ceritanya absurd banget 🤣
anggita
👌☝👍👏., top
anggita
introvert.. ?🤔
anggita
👌thor, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+hadiah tonton iklan☝
Hasnah Siti
iyah bener...ada waktunya rasa sakit itu hilang🥺
Hasnah Siti
hai kakak author...aku hadir 🙋🏻‍♀️moga seru yah story nya 😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!