Ronan Adgar. Dia kecelakaan saat berusia 13 tahun dan berakhir koma selama 5 tahun.
Setelah sekian lama koma, akhirnya dia kembali sadar dan menyadari banyaknya perubahan pada dunia.
Keluarganya yang sebelumnya kaya raya kini hancur.
Kedua orang tuanya meninggal, menyisakan adiknya yang bekerja sebagai pelayan di kafe pinggir jalan.
Tidak ada lagi bisnis besar.
Sahabatnya bahkan kini mengabaikannya dan menjauh dari dirinya membawa tunangannya yang juga telah kehilangan minat pada dirinya.
Melihat semua perubahan itu, Ronan merasakan perasaan kecewa, kesedihan dan penderitaan.
Dalam penderitaan itu tiba tiba sesuatu muncul di udara yang kosong.
-Host Dengan Kriteria Terbaik Telah Ditemukan.
-Apakah Host Menginginkan Balas Dendam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Di depan sebuah mansion yang luar biasa besar, diikuti dengan kemewahan yang tiada tara serta kemegahan yang tidak manusiawi.
Ronan berdiri di depan sebuah mobil dengan adiknya disampingnya yang memiliki ekspresi ketakutan dan keterkejutan.
Karena beberapa hal, Ronan memutuskan untuk memindahkan adiknya ke mansion besar ini agar terhindar dari bahaya yang akan datang di masa depan.
Ronan akan segera memulai balas dendamnya, mungkin tujuannya saat ini akan membuat adiknya kesulitan.
Karena itu Ronan meminta bantuan kepada Kaden untuk memberi penjaga di mansion yang Ronan miliki dan segera membawa adiknya ke mansion.
“Bu-bukan cuma mobil..?“
Adiknya terlihat sangat terkejut, awalnya adiknya sangat terkejut dengan fakta bahwa Ronan memiliki sebuah mobil ekslusif.
Tapi, keterkejutannya saat ini meningkat menjadi beberapa tahap lebih tinggi daripada sebelumnya, seluruh tubuhnya bergetar menatap Ronan untuk memberinya penjelasan.
“Bagaimana? Kakak membelikannya khusus untukmu.“
Namun, daripada menjawab rasa ingin tahu Riana, Ronan malah tersenyum dan mengabaikan rasa ingin tahu itu.
“Kakak.. apa kamu sekarang menjadi pencuri kelas tinggi?“
Riana bertanya dengan wajah datar, karena belum tenang, dia sepertinya tidak mampu membuat ekspresi apapun karena terkejut.
Ronan tersenyum kecil meski terdapat sedikit getaran dibahunya, bagaimana bisa adiknya mengatakan hal seperti ini?
“Mana mungkin seperti ini kan? Kamu tau kalau kakak sekarang bekerja sama dengan Kaden Ludwig, apa yang tidak mungkin tentu saja menjadi mungkin.“
Ronan menjawab dengan senatural mungkin, meski mendapatkan mansion ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Kaden.
Riana menatapnya dengan tajam kemudian menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya dari keterkejutan.
“…Benarkah?“
Suara Riana mulai tenang dan agak lemah karena hal yang sekaligus ini. Ronan menatapnya dan menganggukkan kepalanya.
“Tentu saja.“
Dengan itu, entah bagaimana Ronan berhasil menenangkan Riana. Ronan tidak tau, tapi sepertinya Ronan punya bakat untuk menenangkan seorang gadis.
“Bagaimana kalau kita masuk sekarang?“
Ronan menawarkan dan Riana segera mengangguk dengan semangat, mansion ini sangatlah mewah namun Riana sebagai salah satu dari anggota keluarga yang sangat kaya dulu tidak membuat ekspresi yang berarti.
Riana hanya memandang kesana sini meski jelas terdapat kekaguman di matanya, jika itu rakyat yang memiliki ekonomi yang rendah, sudah dipastikan mereka akan berteriak-teriak untuk segala yang mereka lihat.
Tidak ada yang murah di mansion ini, semuanya terbuat dengan bahan yang mahal, disusun dengan rapi dan tiap designnya sangat elegan.
Ada beberapa penjaga serta pelayan yang dikirim oleh Kaden, dengan keberadaan mereka, mansion yang Ronan miliki menjadi semakin baik.
Butuh waktu berjam-jam untuk menjelajahi mansion tersebut karena ukurannya yang terlalu luar biasa.
Karena itu Ronan berdiri di depan begitu banyak pintu kamar yang masing masing memiliki label tak tertulis.
Ronan menatap Riana kemudian dengan lembut menawarkan:
“Kamu bisa pilih kamar manapun.“
Mendengar itu Riana melirik sekitarnya, meski wajahnya tenang, dia terlihat bersemangat.
Riana dari dulu selalu suka dengan yang seperti ini, tiap kali mereka mengganti rumah, Riana selalu menjadi yang pertama untuk memilih kamar dan mendesainnya.
Riana dulu mungkin akan melompat-lompat karena kegirangan, tapi setelah mengalami banyak hal pahit dalam kehidupan, Riana menjadi seorang gadis sederhana dengan sikap anggun dan elegan yang tak mencolok.
Pada akhirnya, Ronan menghabiskan waktu begitu lama dengan Riana hingga dimalam hari kemudian, Ronan tidur di kamarnya dan begitupula dengan Riana yang tidur dikamar yang telah dia pilih dengan sepenuh hati.
***
Keesokan harinya, ketika Ronan berada di sekolahnya.
Seperti biasanya, Ronan akan selalu diserang dengan beberapa hal yang tak terduga dari murid maupun seorang guru.
Dulu Ronan akan selalu membalas mereka dengan sempurna, tapi sayangnya hari ini Ronan sama sekali tidak membalasnya dan membiarkan mereka menindas dirinya.
Dengan begitulah hari Ronan berlalu.
***
6 hari sebelum hari Minggu.
Seperti biasanya, Ronan lagi lagi mendapatkan penindasan yang jauh lebih parah daripada sebelumnya.
Karena Ronan yang sebelumnya tidak membalas sama sekali, murid murid berpikir bahwa Ronan mulai menyerah.
Hal ini membuat Riana menjadi khawatir namun Ronan memenangkannya.
***
5 Hari sebelum hari Minggu.
Lagi lagi Ronan ditindas tanpa sebuah perlawanan, semakin banyak murid yang melakukan penindasan terhadap Ronan.
Para guru juga ikut andil dalam situasi tersebut.
***
4 Hari sebelum hari minggu.
Karena Ronan yang sama sekali tidak memberi balasan apapun, kepala sekolah mulai curiga dengan perilaku Ronan yang tiba tiba berubah.
Dengan itu dia melapor pada Albert Tyfall tentang situasi yang mencurigakan ini.
***
4 hari segera berlalu dengan hal yang sama terus menerus berulang.
Di hari Minggu ini, tepatnya dimalam, pesta yang diadakan oleh sebuah keluarga ternama kini akan dilaksanakan.
Adapun pertunangan Ronan dengan Eisell, atas permintaan Ronan, pertunangan tersebut masih bersifat rahasia.
Namun, tidak untuk hari ini, semuanya, satu persatu apa yang Ronan telah bangun hanya dalam beberapa bulan akan segera Ronan keluarkan.
Dibalik pengeluaran itu, pemberantasan juga akan segera dilakukan, ini adalah hari dimana Ronan akhirnya akan menjatuhkan kepala sekolah serta Albert Tyfall sekaligus.
***
Sebuah keluarga ternama namun berpegang teguh pada posisi mereka yang netral dan sama sekali tidak pernah memihak perseteruan apapun.
Keluarga tersebut diketuai oleh seorang wanita.
Elena Griffin.
Seorang wanita yang berusia sekitar 50 tahun yang menjadi kepala keluarga Griffin. Elena Griffin adalah seorang wanita yang sangat cerdas.
Dia memimpin perusahaan yang berakhir menjadi sangat sukses, memimpin keluarganya menjadi salah satu keluarga ternama.
Diantaranya, terdapat suaminya Ethan Griffin.
Karena sikap mereka yang sangat netral dan tidak mempercayai orang luar, perusahaan yang Elena Griffin pimpin, tiap posisi penting di perusahaan hanya diisi oleh keluarga Griffin.
Elena Griffin memiliki tiga orang anak yang masing masing dikaruniai dengan kecerdasan dalam tiap bidang hingga mereka mampu memenuhi tugas mereka dengan kompeten.
Hari ini adalah hari ulang tahun ke 51 Elena Griffin dan sebagai keluarga ternama, ulang tahun yang mereka rayakan menjadi sebuah pesta yang akan dihadiri oleh banyak keluarga keluarga lainnya.
Hal ini seharusnya akan berlangsung seperti biasanya yang selalu dia lakukan, sebuah pesta yang mewah namun terlaksanakan dengan lancar.
Namun pada saat ini Elena Griffin entah bagaimana berakhir terlibat dalam suatu masalah.
Sebuah masalah yang dia putuskan untuk ikut campuri sendiri meski harus kehilangan kenetralannya.
Duduk di kursi dengan meja kerjanya di depannya, Elena menatap suaminya yang duduk di sofa dengan membaca koran dengan secangkir kopi di meja depannya.
“Ethan..“
Suara Elena terdengar agak lemah saat dia menyebut nama suaminya, ini adalah topik yang berat untuk dibicarakan untuk dirinya dan untuk suaminya.
Suaminya menatapnya, tatapan matanya masih tajam dan setampan seperti saat dia masih muda.
“Ya, Elena?“
Suaranya lenbut.
Elena menatapnya kemudian berkata dengan nada suara yang penuh kesedihan.
“Apakah menurutmu.. Rinne masih hidup?“
Wajah tampan suaminya yang sudah cukup tua tiba tiba retak dan berubah menjadi ekspresi yang begitu rumit.
***
Author Note: Akhirnya guys, Ronan kita akhirnya akan memulai balas dendam yang nyata.