NovelToon NovelToon
JENIUS ALKEMIS

JENIUS ALKEMIS

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Harem / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Arlingga Panega

Seorang pendekar hebat mengalami peristiwa tragis, yang membuatnya bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang bayi. Dengan ingatan masa lalu yang kuat, pendekar itu memadukan keahlian bela diri yang luar biasa dengan pengetahuan medis dan alkimia yang ia kuasai di kehidupan sebelumnya.

Dengan tekad untuk memanfaatkan kemampuannya demi kemanusiaan, pendekar ini merajut kembali jaringan yang terputus, menciptakan pil-pil tingkat tinggi yang dapat memulihkan bahkan orang-orang yang hampir mati. Dengan pil-pil ajaibnya, jiwa-jiwa yang hampir terlepas dari tubuh mereka diambang kematian, diberi kesempatan kedua untuk hidup. Kekuatan alkimia dan medisnya menjadikan pendekar ini sebagai penyelamat bagi banyak nyawa yang terancam lenyap.

Namun, dengan kekuatan besar dan tanggung jawab yang tak terelakkan, pendekar ini harus menghadapi konsekuensi moral dari tindakan-tindakannya yang mengganggu keseimbangan hidup dan kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terlahir Kembali

Jauh di benua lain, sebuah kejadian telah membuat semua penduduk yang tinggal di tempat itu menjadi sangat khawatir, beberapa orang yang memang memiliki profesi sebagai pencari kayu bakar dan juga obat-obatan herbal yang berada di hutan tiba-tiba saja menghilang. Mereka bagaikan ditelan bumi, bahkan setelah dilakukan pencarian selama berhari-hari, tidak ada satu orang pun yang ditemukan dalam kondisi selamat, semuanya lenyap tanpa jejak.

"Bagaimana ini, tuanku? Bisakah anda memerintahkan lebih banyak orang lagi untuk menemukan putra kita?" tanya seorang wanita paruh baya kepada suaminya.

"Aku bahkan telah mengirim 200 orang untuk mencari keberadaan putra kita, hanya saja hingga saat ini dia masih belum bisa ditemukan keberadaannya." jawab sang suami sambil menarik nafas lelah.

"Anda tidak akan menyerah begitu saja bukan? Aku sangat yakin jika putraku hingga saat ini masih hidup, kau harus melakukan sesuatu untuk menemukannya!" ucap wanita itu, seraya membendung tangisnya.

"Dia bukan hanya putramu, melainkan juga putraku. Bahkan tanpa kau pinta, aku akan melakukan berbagai macam cara untuk bisa menemukan putra kita," ucap pria itu menenangkan sang istri.

"Tuan besar, utusan dari istana datang menghadap!" tiba-tiba saja muncul seorang pelayan yang mengganggu percakapan di antara kedua orang paruh baya itu, membuat sang pria langsung berdiri dan bergegas menyambut tamu yang kini mendatangi kediamannya.

"Salam Jenderal Wang, kami datang atas perintah dari yang mulia Kaisar untuk memberikan gulungan surat ini," ucap prajurit itu dengan penuh hormat.

Pria paruh baya yang dipanggil Jenderal Wang itu pun akhirnya mengambil gulungan surat yang dibawa oleh prajurit, kemudian membacanya. Dahinya terkadang mengkerut, namun tak lama pria itu pun kembali menunjukkan wajah datarnya di hadapan semua orang.

"Katakan pada yang mulia Kaisar, jika aku akan datang ke istana setelah menemukan keberadaan putraku kembali dan tolong katakan padanya untuk tidak terlalu mengkhawatirkan keadaan di tempat ini, sebisa mungkin aku akan mengerahkan lebih banyak prajurit lagi untuk melakukan pencarian, atas orang-orang yang dikabarkan menghilang," ucap Jenderal Wang.

Prajurit itu pun segera menganggukkan kepalanya, kemudian berpamitan untuk kembali ke istana kekaisaran. Dia telah mendapatkan apa yang menjadi keinginan junjungannya, sebuah jawaban sekaligus keteguhan dari seorang jenderal yang bernama Wang Qibo dalam pencarian orang-orang yang hilang itu.

"Tuan! Tuan!" kembali dan dengar suara teriakan dari seorang pelayan, sambil berlari dengan sangat cepat ke arah jenderal Wang Qibo.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau berteriak seperti itu?" tanya jendral Wang Qibo, karena tidak seperti biasa para pelayan itu berlarian dengan wajah pucat.

"Tuan, sepertinya Nyonya selir akan segera melahirkan." ucap pelayan itu memberi tahu.

"Segera beritahu prajurit untuk memanggil tabib!" ucap jendral Wang Qibo sambil melangkahkan kakinya menuju Paviliun mawar, tempat di mana salah seorang selir dari putranya saat ini akan segera melahirkan.

Pelayan itu pun bergegas pergi dan meminta salah seorang prajurit untuk menjemput tabib, saat ini junjungannya dalam masalah besar, dia terus saja berteriak sejak tadi, karena merasa begitu kesakitan, sehingga membuat para pelayan yang selama ini mengabdi kepadanya langsung merasa takut.

"Bahkan putraku hingga saat ini masih belum ketemu, tapi sepertinya anak dalam kandungan selirnya itu sudah ingin melihat dunia. Semoga saja setelah anak itu lahir, putraku akan segera ditemukan." gumam Sang Jenderal sambil melangkahkan kakinya.

Dari arah lain terlihat istri sang jenderal pun bergegas menuju paviliun milik menantunya, meskipun statusnya hanyalah seorang selir, namun wanita itu merupakan orang yang paling dicintai oleh putranya. Sehingga seluruh anggota keluarga Wang diharuskan untuk bersikap hormat dan selalu memperlakukan selir Xin Qian dengan sangat baik.

"Bagaimana keadaan selir Xin?" tanya Nyonya Wang kepada beberapa orang pelayan yang ditemuinya.

"Dia masih terus saja berteriak kesakitan, nyonya. Kami telah memanggil tabib, namun hingga saat ini beliau masih belum juga datang," jawab salah seorang pelayan itu sambil membungkuk untuk memberikan hormat.

Tak lama kemudian, seorang tabib wanita datang dan langsung masuk menuju paviliun mawar dengan membawa berbagai macam perlengkapan, untuk membantu persalinan sang selir. Di belakangnya, ada dua orang yang bertindak sebagai asisten dari sang tabib, tentu saja mereka telah terbiasa menghadapi berbagai macam pasien, sehingga apa yang dialami oleh selir Xin itu tidak membuat mereka kaget dan tetap berkonsentrasi.

Bagaimana keadaan selir Xin, tabib?" tanya Nyonya Wang kepada tabib itu.

"Sepertinya air ketubannya sudah pecah nyonya, selir Xin harus segera melahirkan anaknya sekarang juga, agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan," jawab tabib itu sambil memerintahkan kepada dua orang asistennya untuk menyiapkan keperluan.

Nyonya Wang segera keluar dari ruangan dan menemui suaminya yang saat ini tengah berdiri mematung di depan pintu milik selir putranya. sementara tabib dan kedua asistennya mulai berkutat dengan berbagai macam tugas mereka.

perjuangan selir Xin dalam melahirkan anaknya sangatlah besar, bahkan setelah air ketubannya pecah sekalipun, dia masih belum juga berhasil untuk melahirkan anaknya, hingga tabib itu berkali-kali mencoba untuk melakukan berbagai macam cara, agar membuat sang calon ibu bersemangat, demi untuk bisa melahirkan calon anak kesayangannya yang akan segera melihat dunia.

Membutuhkan waktu beberapa batang dupa hingga akhirnya tangis bayi itu pun terdengar di telinga semua orang, wajah Jenderal Wang beserta sang istri langsung sumringah. Mereka begitu bahagia dengan kelahiran cucu mereka, meskipun hal itu tidak merubah kenyataan bahwa saat ini mereka juga masih mengkhawatirkan keadaan putra mereka yang menghilang, pada saat mencari bahan-bahan herbal yang berada di hutan.

Oek... Oek...

Akhirnya senyum di wajah Jendral Wang pun kembali, setelah mendengar suara tangisan bayi dari Paviliun mawar. Dia terlihat sumringah, saat ini dirinya telah resmi menjadi seorang kakek, setelah selir dari putranya itu berhasil melahirkan seorang anak. Meskipun masih belum diketahui jenis kelaminnya, namun dia yakin jika kelak cucunya itu pasti akan membawa keberuntungan dan kebanggaan untuk seluruh keluarga Wang.

Krieeet...

Pintu kamar terbuka, tabib yang membantu persalinan dari selir Xin Qian pun keluar dari ruangan itu dengan wajah cerah, meskipun keringat membanjiri seluruh tubuhnya.

"Selama Tuan Jenderal, anda telah memiliki seorang cucu. Menantu anda telah melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat tampan," ucap tabib itu.

Jenderal Wang pun langsung bersujud, dia benar-benar bahagia karena memiliki seorang cucu laki-laki setelah penantian panjangnya selama ini. Semangatnya kembali bangkit, dia harus segera menemukan putra kesayangannya, karena saat ini cucunya pasti akan membutuhkan keberadaan dari Wang Zeming sebagai ayahnya.

Nyonya Wang segera menerobos masuk ke dalam ruangan, dia benar-benar ingin bertemu dengan cucunya itu, namun hal yang pertama kali dilihatnya benar-benar membuat dia tak berdaya, tubuh mungil itu terlihat menggeliatkan badannya, membuat wanita paruh baya itu merasa semakin gemas.

"Oh astaga, dia benar-benar sangat mirip dengan Zeming, putraku," ucapnya nyonya Wang sambil tersenyum sumringah, sementara bayi itu mulai membuka matanya sambil sesekali dahinya terlihat berkerut seolah tengah berpikir tentang keberadaannya saat ini.

'Dimana aku?'

1
Leson Shop
Ayo lekas jalan daun muda wang
Karyo Yono
Luar biasa
Irfan Cha'oelz
🤦🏿‍♂️🤦🏿‍♂️💃🏿💃🏿💃🏿💃🏿🤣🤣🔥🔥🔥
Cinta Setia
zhen lapar
aku
biarin aja yg penting 3 lobang,...
InSaf
kocak .. amateur killer
ling
siapa keluarga chen hao?
aku
bintang5
aku
Buruk
Nardi 2019
Wiii pil penyembuh tapi bisa penerobosan... lannzzzzuuttt thorr
Nardi 2019
woo too tooo ayo lekas jalan tuan muda
Nardi 2019
wee... kebangkitan..
Pur Yono
Luar biasa
Anonymous
httġ
aku
Biasa,..untukmu thor bintang lima
aku
Kecewa
sri rahayu rahayu
Luar biasa
Ahmad Saekhu
Biasa
Ahmad Saekhu
Kecewa
Pak vivo
semua berdasarkan untung rugi, tak ada pertimbangan lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!